2. Variabel lingkungan
a. Lingkungan kerja (di dalam organisasi kerja), terdiri dari:
1. Kebijakan dan aturan organisasi.
2. Kepemimpinan.
3. Struktur organisasi.
4. Desain pekerjaan.
5. Sistem kompensasi.
b. Lingkungan non kerja (di luar organisasi kerja), terdiri dari:
1. Keluarga.
2. Masyarakat (sosial) dan budaya.
3. Pendidikan/ sekolah.
VARIABEL INDIVIDU
FISIOLOGI
Kemampuan
Keterampilan
PSIKOLOGI
Persepsi
Sikap/harapan
Kepribadian
Belajar
Pengalaman
Motivasi
GEMOGRAFI
Umur
Jenis Kelamin
Etnis
VARIABEL LINGKUNGAN
LINGKUNGAN KERJA
Kebijakan dan aturan
Kepemimpinan
Struktur organisasi
Desain pekerjaan
NON KERJA
Keluarga
Sosial/budaya
Pendidikan
Menurut Miftah Thoha dalam bukunya,”Perilaku Organisasi”, menyatakan bahwa individu
membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan
kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Ini semuanya adalah karaktereistik yang dipunyai
oleh individu dan karakteristik ini akan dibawa olehnya manakala ia akan memasuki sesuatu
lingkungan baru, yakni organisasi atau yang lainnya. Organisasi yang juga merupakan suatu
lingkungan bagi individu mempunyai karakteristik pula. Adapun karakteristik yang dipunyai
organisasi antaranya ketaraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan,
tigas-tugas, wewenang dan tanggungjawab, sistem penggajian, sistem pengendalian dan
sebagainya. Jikalau karakteristik individu berinteraksi dengan karakteristik organisasi, maka
akan terwujudlah perilaku individu dalam organisasi.
Gambar Perilaku Individu dalam Organisasi
KARAKTERISTIS INDIVIDU
Kemampuan
Kebutuhan
Kepercayaan
Pengalaman
Pengharapan
Dan lainnya
KARAKTERISTIORGANISASI
Hirarki
Tugas-Tugas
Wewenang
Tanggungjawab
Sistem reward
Sistem kontrol
Dan lainnya
Menurut Adam I Indrawijaya dalam bukunya,”Perilaku Organisasi”, terdapat tiga unsur
utama proses kognisi yaitu: proses kognisi, proses belajar dan proses pemecahan persoalan.
Secara diagramatik proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Rangsangan Lingkungan
Pemilihan tindakan
Perilaku
Diagram di atas memperlihatkan bahwa terdapat hubungan langsung antara ketiga proses
kognitif dengan rangsangan yang datang dari luar dan perilaku seseorang. Terlihat pula bahwa
proses kognisi dimulai dengan persepsi seseorang terhadap rangsangan yang datang dari luar.
Apa yang diterima olehnya memperoleh arti melalui proses belajar, yaitu membandingkan
pengalaman masa lampau dengan apa yang sedang diamatinya. Melalui proses belajar ia
membandingkan beberapa kemungkinan pilihan cara pemecahannya, untuk kemudian sapai
kepada pilihan tertentu. Pilihan tertentu itulah yang nantinya akan tercermin dalam perilakunya,
yang nampak nyata dalam tindakannya. Tindakannya ini selanjutnya menjadi dasar
pengetahuannya dalam melakukan proses persepsi selanjutnya. Berdasarkan uraian ini dapatlah
disimpulkan bahwa persepsi, proses belajar, dan pemecahan persoalan merupakan dasar
perilaku seseorang.