Disusun oleh:
TINGKAT 3A/ SEMESTER V
Abdul Rohman (20181357)
Dela Dwi C (20181369)
Denny Okto G(20181370)
Devi Riyani (20181374)
Dhea Imas P (20181376)
Dian Anggraini (20181377)
Fakhrana Rifqi A (20181382)
Fani Anik S (20181383)
Hidayatul Fitriyah (20181387)
Liana Dewi H (20181396)
Nur Ani O (20181397)
Telp. (0291)4248655
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tindakan
Menghentikan Perdarahan dan Hecting”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Tindakan Menghentikan Perdarahan dan
Hecting” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kudus, 01November 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..............................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…...............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH…...........................................................................................
C. TUJUAN…....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN Perdarahan...................................................................................
B. Macam- macam Perdarahan.................................................................................
C. Cara Menghentikan Perdarahan…………………………………………………….
D. SOP……………………………………………………………………………………
A. KESIMPULAN…..………………………....................……………………………..
B. SARAN………………………………………………….........................…...………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….............................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perdarahan merupakan suatu proses keluarnya darah dari pembuluh darah
akibat rusaknya dinding pembuluh darah karena trauma atau penyakit. Saat terjadi
perdarahan, secara alami tubuh akan merespon dengan mekanisme hemostasis untuk
menghentikan perdarahan tersebut. Hemostasis adalah penghentian kehilangan darah
dari pembuluhdarahyang rusak. Sistem hemostasis yang berfungsi normal penting bagi
kehidupan, karena jika hemostasis terganggu maka luka yang kecil sekalipun dapat
menyebabkan perdarahan yang membahayakan jiwa.(Rahayu I, Hadi K, Arsyik I,2013).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan suatu masalah “Apa yang
dimaksuddengan Tindakan Menghentikan Perdarahan dan Hecting?”
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi perdarahan
2. Untuk mengetahui macam-macam perdarahan
3. Untuk mengetahui cara menghentikan perdarahan
4. Untuk mengetahui SOP tindakan menghentikan perdarahan dan hecting.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A) Pengertian
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah.Jumlahnya
dapat bermacam-macam, mulai dengan sedikit sampai yang dapat
menyebabkan kematian.Luka robekan pada pembuluh darah besar di leher,
tangan dan paha dapat menyebabkan kematian dalam satu sampai tiga
menit.Sedangkan perdarahan dari aorta atau vena cava dapat menyebabkan
kematian dalam 30 detik. Sedangkan menurut dr. Hamidi (2011) perdarahan
adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh
tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa disebabkan karena benturan
fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat.
2) Perdarahan Internal
Perdarahan internal yaitu perdarahan yang terjadi di dalam rongga
dada, rongga tengkorak dan rongga perut.Dalam hal ini darah tidak tampak
mengalir keluar, tetapi kadang-kadang dapat keluar melalui lubang hidung,
telinga, mulut dan anus. Perdarahan internal dapat diidentifikasi dari tanda-
tanda pada korban sebagai berikut (Hamidi, 2011):
(a) Setelah cidera korban mengalami syok tetapi tidak ada tanda-tanda
perdarahan dari luar
(b) Tempat cidera mungkin terlihat memar yang terpola
(c) Lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah
(d) Hemoptysis dan hematemisis kemungkinan menunjukkan adanya
perdarahan di paru-paru atau perdarahan saluran pencernaan.
Perdarahan internal yang terjadi di rongga dada dapat
menghambat pernafasan dan akan mengakibatkan nyeri dada. Perdarahan
pada rongga perut akan menyebabkan kekakuan pada otot abdomen dan
nyeri abdomen. Beberapa penyebab perdarahan internal antara lain (Petra &
Aryeh, 2012):
1. Pukulan keras, terbentur hebat
2. Luka tusuk, kena peluru
3. Pecahnya pembuluh darah karena suatu penyakit
4. Robeknya pembuluh darah akibat terkena ujung tulang yang patah.
a. Pastikan penderita selalu dalam keadaan berbaring. Perdarahan berat tidak
boleh ditangani sementara korban dalam keadaan duduk atau berdiri.
b. Jika mungkin, posisikan kepalanya sedikit lebih rendah daripada badan, atau
angkat bagian tungkai kaki. Posisi ini bisa mengurangi risiko pingsan dengan cara
meningkatkan aliran darah ke otak.
c. Angkat bagian yang berdarah setinggi mungkin dari jantung. Misalnya, jika
yang berdarah bagian betis, letakkan betis tersebut di atas tumpuan, sehingga
posisinya lebih tinggi dari badan.
d. Buang kotoran dari luka, tapi jangan mencoba mencabut benda yang
menancap dalam.
e. Berikan tekanan langsung di atas luka. Gunakan pembalut yang bersih. Jika
tidak ada, gunakan sapu tangan atau potongan kain. Jangan sekali-kali “memeriksa”
perdarahan dengan cara menyingkap pembalut.
f. Jika darah masih terus merembes, kuatkan tekanan. Tambahkan sapu tangan
lagi di atasnya, tanpa perlu membuang sapu tangan pertama. Hal ini dilakukan
karena di dalam darah yang keluar terdapat faktor-faktor pembekuan.
g. Pertahankan tekanan hingga perdarahan berhenti. Jika telah mampet, balut
luka dengan perban, langsung di atas kain penyerap. Jika tidak ada verban, gunakan
potongan kain biasa. Kemudian segera bawa korban ke rumah sakit.
Elevasi bagian yang luka.
D) SOP
SOP / PROTAP
PENATALAKSANAAN HEACTING
PENATALAKSANAAN :
1. Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan
kepasien atau keluarga pasien (informed concern)
2. 2. Perawat memakaia handscoen
3. 3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan
NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi 2 cc
disekitar pingiran luka tunggu 5 menit
6. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah
yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
7. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil
dengan pinset anatomi
8. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir luka
dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine. Kemudian beri
supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
9. Bersihkan daerah bekas luka
10. duk bolong dibuka
11. konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah luka)
Unit terkait Rawat Inap
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun
potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994).
1. Nyeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan.
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tubuh yang tidak adekuat.
INTERVENSI
1. Nyeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan.
Diagnose keperawatan/ Rencaana keperawatan
Tujuan dan kriteria intervensi
masalah kolaborasi
hasil
Nyeri Akut NOC NIC :
Pain Level, Pain Management
Definisi : Pain control 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Sensori yang tidak Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
menyenangkan dan karakteristik, durasi, frekuensi,
pengalaman emosional Kriteria Hasil : kualitas dan faktor presipitasi
yang muncul secara Mampu 2. Observasi reaksi nonverbal dari
aktual atau potensial mengontrol nyeri ketidaknyamanan
kerusakan jaringan atau (tahu penyebab 3. Gunakan teknik komunikasi
menggambarkan adanya nyeri, terapeutik untuk mengetahui
kerusakan (Asosiasi Studi mampu pengalaman nyeri pasien
Nyeri Internasional): menggunakan 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
serangan mendadak atau tehnik respon nyeri
pelan intensitasnya dari nonfarmakologi 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
ringan sampai berat yang untuk lampau
dapat diantisipasi dengan mengurangi 6. Evaluasi bersama pasien dan
akhir yang dapat nyeri, mencari tim kesehatan lain tentang
diprediksi dan dengan bantuan) ketidakefektifan kontrol nyeri masa
durasi kurang dari 6 Melaporkan lampau
bulan. bahwa nyeri 7. Bantu pasien dan keluarga
berkurang untuk mencari dan menemukan
Batasan karakteristik : dengan dukungan
Laporan secara verbal menggunakan 8. Kontrol lingkungan yang dapat
atau non verbal manajemen mempengaruhi nyeri seperti suhu
Fakta dari observasi nyeri ruangan, pencahayaan dan
posisi antalgic untuk Mampu kebisingan
menghindari nyeri mengenali nyeri9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
Gerakan melindungi (skala, 10. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
Tingkah laku berhati-hati intensitas, farmakologi dan inter personal)
Muka topeng frekuensi dan 11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
Gangguan tidur (mata tanda nyeri) menentukan intervensi
sayu, tampak capek, sulit Menyatakan rasa12. Ajarkan tentang teknik non
atau gerakan kacau, nyaman setelah farmakologi
menyeringai) nyeri berkurang 13. Berikan analgetik untuk
Terfokus pada diri sendiri Tanda vital dalam mengurangi nyeri
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdarahan merupakan suatu proses keluarnya darah dari pembuluh darah
akibat rusaknya dinding pembuluh darah karena trauma atau penyakit. Saat terjadi
perdarahan, secara alami tubuh akan merespon dengan mekanisme hemostasis untuk
menghentikan perdarahan tersebut. Hemostasis adalah penghentian kehilangan darah
dari pembuluhdarahyang rusak.
DAFTAR PUSTAKA