Anda di halaman 1dari 2

Nama :Ikhsan Prima Anugrah

Kelas : D

Nim : E1A017133

1. Dalam kasus tersebut pemberian oleh oleh, serta jam tangan mahal dari kepala dinas
kepada teman auditor BPK tidak termasuk kedalam gratifikasi. karena unsure dalam pasal
12 B nomer 20 tahun 2001 tidak termasuk dalam gratifikasi dalam kasustersebut. Sesuai
dengan keterangan dari kepala dinas tersebut merupakan teman kuliah , dengan maksut
menawarkan keramah tamahan teman, bukan karena telah melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban sebagai auditor BPK selama
beban pembuktian kasus tersebut di limpahkan kepada kepala dinas apabila nilai barang
kurang dari 10 juta rupiah maka apabila nilai barang lebih dari 10 juta rupiah maka
pembuktian gratifikasi dilakukan penuntut umum.namun, Jika terbukti auditor tersebut
telah melakukan perbuatan sebagaimana unsure dalam pasal 12 B nomer 20 tahun 2001
maka kedua nya dapat diproses secara hukum. Jika tidak terbukti demikian maka hal
tersebut tidak bisa dimasukan kedalam tindak pidana gratifikasi bahkan bukan termasuk
kedalam percobaan.
2. Kekhususan dalam pidana materiil dan formil terdapat pada Tindak pidana korupsi
Dari Segi formiil :
- Menyimpani ketentuan umum dalam KUHP yang mengacu pada undang undang nomer 8
tahun 1981 dimana dalam penjelasan ayat 284 ayat 2 di jelaskan bahwa undang undang
tentang tindak pidana korupsi (uu no.3 tahun 1971) dengan catatan bahwa semua
ketentuan khusus khusus acara pidana sebagaimana tersebut pada undang-undang tertentu
akan ditinjau kembali, diubah atau dicabut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
- Pembentukan Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi yang memiliki kewenangan mengadili perkara tindak pidana korupsi, dengan
hukum acara tindak pidana korupsi bersifat ganda. Karena lex specialist undang undang
31 tahun 1999 serta lex generali pada undang undang 8 tahun 1981.
- Penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dalam perkara Tindak
Pidana Korupsi didahulukan dari perkara lain guna penyelesaiannya secepatnya (Pasal 25
Jurnal TINDAK PIDANA KORUPSI SEBAGAI KEJAHATAN LUAR BIASA Ifrani Fakultas Hukum Universitas
Lambung Mangkurat Jl. Brigjend H. Hasan Basry Kayutangi Banjarmasin Email:
ifrani99@gmail.comhttps://media.neliti.com/media/publications/225072-tindak-pidana-korupsi-
sebagai-kejahatan-d20073e1.pdf
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999). Terhadap aspek ini, apabila terdapat 2 (dua) atau
lebih perkara yang oleh undang-undang ditentukan untuk didahulukan, mengenai
penentuan proritas perkara tersebut diserahkan pada tiap lembaga yang berwenang di
setiap proses peradilan.
Dari Segi materiil :
- Pembayaran uang pengganti korupsi merupakan pidana tambahan dan tidak menghapus
sanksi pidananya.
- terdapat perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau
barangtidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana
korupsi, termasuk perusahaan milik terpidana di mana tindak pidana korupsi dilakukan,
begitu pula dari barang yang menggantikan barangbarang tersebut.
- penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 (satu)tahun; d.
pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan seluruh atau
sebagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan oleh Pemerintah kepada
terpidana.
- Sebagai tambahan dapat dikemukakan di sini bahwa terhadap putusan pembayaran
uangn pengganti tidak dapat ditetapkan hukuman kurungan sebagai pengganti apabila
uang pengganti tersebut tidak dibayar oleh terpidana. Oleh karena apabila hal itu
dibenarkan akan bertentangan dengan Pasal 30 ayat (6) KUHP

Jurnal TINDAK PIDANA KORUPSI SEBAGAI KEJAHATAN LUAR BIASA Ifrani Fakultas Hukum Universitas
Lambung Mangkurat Jl. Brigjend H. Hasan Basry Kayutangi Banjarmasin Email:
ifrani99@gmail.comhttps://media.neliti.com/media/publications/225072-tindak-pidana-korupsi-
sebagai-kejahatan-d20073e1.pdf

Anda mungkin juga menyukai