Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS INDONESIA

Hidrokimia Southeast Chongqing, China


(DS-2)

MAKALAH
MATA KULIAH HIDROGEOLOGI

JESSICA IVANA 1706046735

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI SARJANA GEOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2020/2021
No table of contents entries found.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geokimia air tanah merupakan ilmu yang menelusuri proses yang memengaruhi
komposisi air tanah yang merupakan faktor utama dalam penentuan kualitas air tanah.
Kualitas air tanah menentukan penggunaannya sebagai sumber daya. Dapat terkandung zat-
zat berbahaya dalam air tanah yang berdampak buruk pada kesehatan ketika dikonsumsi atau
merusak lingkungan ketika air tanah tersebut dibuang secara sembarangan pada permukaan
tanah. Kualitas air tanah dapat berubah selama proses eksploitasi atau dipengaruhi oleh
aktifitas manusia dengan dampak yang tidak selalu terlihat dalam jangka waktu dekat
(Appelo dan Postma, 2005). Dalam sebagian besar pemanfaatan air tanah, sifat kimiawi
merupakan komponen yang setara pentingnya dengan sifat fisik dan kuantitas cadangan.
Kualitas air tanah mencakup tipe dan jumlah zat terlarut dalam air. Secara umum, air tanah
alami tidak akan memiliki komposisi murni, melainkan akan mengandung konten gas dan
padatan terlarut walaupun dalam jumlah yang minimal (Fetter, 2014).

Sumber dari zat terlarut yang menyusun komposisi kimia air tanah alami dapat bervariasi,
dari gas dan aerosol atmosfer, pelapukan dan erosi batuan dan tanah, larutan atau hasil
presipitasi yang terjadi di bawah permukaan tanah, dan efek kebudayaan berupa aktifitas
manusia. Keterkaitan yang luas diantara proses-proses ini berkaitan dengan termodinamika
kimia. Pembentukan senyawa dan presipitasi mineral dapat dievaluasi dengan prinsip
kesetimbangan kimia. Maka, komposisi kimia dari batuan-batuan pada kerak bumi dan
komposisi lautan serta atmosfer menjadi komponen signifikan dalam mengevaluasi asal dari
komponen terlarut pada air tanah alami. Sementara itu, cara zat terlarut untuk terpresipitasi
dan kuantitas yang terkandung dalam larutan sangat bergantung pada faktor-faktor
lingkungan, seperti iklim, struktur dan posisi strata batuan, dan efek biokimia yang
berasosiasi dengan siklus kehidupan hewan serta tumbuhan, dalam skala mikroskopis
maupun makroskopis.
Sebagai sumber daya yang berperan dalam kegiatan domestik, agrikultur, dan industru,
terdapat standar-standar layak konsumsi yang berlaku dalam menilai kualitas air. Untuk itu,
pengetahuan mendasar akan proses yang mengontrol komposisi air tanah alami dibutuhkan
dalam merencanakan manajemen kualitas air (Hem, 1985)

1.2. Tujuan Pembuatan Makalah

a) Mengetahui keadaan geologi regional pada daerah penelitian.


b) Mengetahui hasil analisis hidrogeokimia menggunakan diagram Piper.
c) Mengetahui hasil analisis hidrogeokimia menggunakan diagram Stiff.
d) Mengetahui water type yang terdapat pada daerah penelitian.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Geologi Regional

Daerah penelitian, yaitu Southeast Chongqing (SEC) merupakan bagian tenggara dari
Kota Chongqing yang meliputi Distrik Qianjiang dan Wulong, wilayah Shizhu, Youyang,
Pengshui, dan Xiushan. Geologi dan lokasi air thermal dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Geologi dan lokasi air thermal Southeast Chongqing

(Yang dkk., 2019)


Akuifer karbonat yang disusun oleh batugamping dan dolomit mendominasi 55% area
studi dengan beberapa kemunculan mata air panas dan karst dangkal dengan rata-rata luah sumur
4.5 L/s per km2. Sistem hidrotermal pada SEC memiliki manifestasi berupa mata air panas yang
terbentuk di sekitar sesar pada elevasi 184-960 m diatas permukaan laut. Sejumlah mata air
panas ini bersifat artesian dan merupakan bagian dari batuan karbonat berumur Kambrian-
Ordovician yang cenderung sejajar dengan sesar. Sesar yang tersebar cukup dalam diasumsikan
menjadi kontrol penting dalam aliran air tanah dan berperan sebagai jalur drainase untuk
pergerakan naik dari air termal. Secara stratigrafi, mata air panas terletak pada bagian belakang
antiklin. Pada konteks studi ini, batuan karbonat-evaporit Kambrian Akhir dan Tengah serta
Ordovician Awal menjadi objek pengamatan utama karena merupakan daerah dengan potensi
reservoir geotermal dari mata air termal yang ditemukan. Formasi-formasi geotermal ini
dipengaruhi oleh sistem sesar dengan tingkat evolusi tinggi yang dianggap sebagai penyebab
aktifitas hidrotermal regional, khususnya permeabilitas yang didukung patahan, rekahan, dan
karsifikasi yang terbentuk dengan baik (Yang dkk., 2019).

2.1.1. Geomorfologi

Bentang alam daerah penelitian didominasi oleh teras berbukit dengan elevasi relative 500-1000
m. Sejumlah sungai yang mengaliri daerah SEC berperan sebagai tingkat awal erosi lokal.
Sungai-sungai tersebut antara lain; Sungai Wu, Sungai Zhufo, dan Sungai A’peng (Yang dkk.,
2019).

2.1.2. Geologi Struktur

Daerah SEC merupakan bagian dari Sabuk Lipatan Chuangdong (Tian et al., 2013). Wilayah ini
terbagi dua oleh Sesar Qiyueshan. Bagian barat

It is divided into two parts by the Qiyueshan Fault

(Fig. 1). The west part belongs to the eastern margin of the Sichuan

Basin and is characterized by gentle folds with outcrops of Juras-

siceTriassic strata, whereas in the eastern part, fractures and

intensively deformed folds are developed to expose Tri-


assiceSilurian strata (Nie et al., 2009; Guo and Liu, 2013; Guo,

2014). The tectonic and sedimentary evolution of Southeast

Chongqing is similar to that of the Sichuan Basin, including largely

five stages: Early Paleozoic marine deposition with a thickness of

2500e3500 m; an uplift and erosion stage from the Devonian to the

Carboniferous with an eroded thickness of 500e1000 m; alter-

nating marine and terrestrial deposition from the Permian to the

Middle Triassic with a thickness of 2000e3000 m; terrestrial

deposition from the Late Triassic to the Early Cretaceous with a

thickness of 3000e4000 m; and tectonic deformation and uplifting

during the Late Cretaceous through the Cenozoic with an eroded

thickness of 3000e6000 m (Nie et al., 2012; Wang, 2012; Guo and

Liu, 2013). The Upper Paleozoic and its overlying strata were denuded in some tectonic uplifts,
with outcrops of Cambrian or

Silurian strata (Xie et al., 2013) (Pan, 2016).

The SEC is characterized by a series of parallel and trending NE–SW

folds with alternating anticlines and synclines (Fig. 1b). Faults are well-developed with the NE–
SW trend and dip to the

northwest at around 60° in the study area. Most faults are developed in

limbs of the anticlines and cut through the Ordovician and Cambrian

carbonate formations at depths more than 3 km (Fig. 1b).


2.1.3. Stratigrafi

Stratigraphically, the outcropping formations include Paleozoic to

Quaternary sedimentary layers, lacking the Upper Silurian, Devonian,

Carboniferous formations due to paleo erosion. The Lower Cambrian

stratum consists of siltstone and shale with a thickness of > 373 m. ). The Upper and Middle
Cambrian strata are limestone

and dolomitic limestone with a thickness of 1044–1322 m, which are

imbedded with evaporites (halite, gypsum and/or anhydrite), in-

dicating the transition to a paralic continental environment. The Lower

Ordovician formations are composed of limestone, dolomite and bio-

clastic limestone with a thickness of 228–294 m. The Middle and Upper

Ordovician, Middle and Lower Silurian strata mainly consist of shale

and sandstone, up to 2000 m thick. The Permian and Triassic strata are

composed of shale, marl, and limestone containing chert nodules, with

a thickness of 1190–2009 m. The Jurassic and Cenozoic formations are

composed of shale, sandstone, and breccia, which were uplifted and

partially eroded. The Quaternary formation is distributed sporadically.

2.2. Data Set

Sampel air yang digunakan dalam investigasi ion utama air berasal dari 14 hotspring dan
tiga sumur pemboran. Air thermal memiliki temperatur outflow dengan kisaran 19-54.2 oC. Hasil
pengukuran mass concentration konstituen ion utama air dalam mg/L ditampilkan pada Tabel
2.1.

Station Mass Concentration (mg/L)


Cl- SO42- HCO3- Na+ K+ Ca2+ Mg2+
SC-1 1.76 1520 130 2.13 8.1 500 114
SC-2 295 466 174 181 18.7 196 34.2
SC-3 4.39 87.6 152 0.14 0.68 57.8 21.8
SC-4 3.38 1511 125 4.95 8.6 498 98.9
SC-5 4.3 93.7 166 3.66 3.6 62.4 16.8
SC-6 5.52 328 198 6.61 6.35 124 48
SC-7 9.54 512 116 9.14 6.13 171 41.8
SC-8 4.53 698 170 2.7 9.58 277 43.4
SC-9 0.44 56.1 247 0.62 0.94 59.2 24.3
SC-10 2.97 83.2 226 4.71 2.11 99.9 2.5
Tabel 2.1. Data pengukuran mass concentration konstituen ion utama air

(Yang dkk., 2019)

Pengolahan data dilakukan untuk memperoleh nilai muatan ekuivalen per liter
(equivalent charge). Kalkulasi yang dilakukan berdasarkan pada persamaan
berikut:

Hasil kalkulasi nilai muatan ekuivalen per liter (equivalent charge) ditampilkan pada Tabel 2.2.

SC-1
Mass
Mw Val
Ion Concentration meq/L %meq %meq
(mg/mmol) (meq/mmol)
(mg/L)
Cations
0.09260869
Na 23 1 2.13 0.0026926 0%
6
0.20716112
K 39.1 1 8.1 0.0060232 1%
5
24.9376558
Ca 40.1 2 500 0.7250572 73%
6
9.15662650
Mg 24.9 2 114 0.266227 27%
6
34.3940521
Total cations 1 100%
9
Anions
Cl 35.4 -1 1.76 -0.04971751 0.0014703 0%
SO4 96.1 -2 1520 -31.6337149 0.9355052 94%
HCO3 61 -1 130 -2.13114754 0.0630245 6%
Total Anions -33.8145799 1 100%
SC-2
Mass
Mw Val
Ion Concentration meq/L %meq %meq
(mg/mmol) (meq/mmol)
(mg/L)
Cations
7.86956521
Na 23 1 181 0.3770687 38%
7
K 39.1 1 18.7 0.47826087 0.0229158 2%
9.77556109
Ca 40.1 2 196 0.4683941 47%
7
2.74698795
Mg 24.9 2 34.2 0.1316214 13%
2
20.8703751
Total Cations 1 100%
4
Anions
Cl 35.4 -1 295 -8.33333333 0.3990291 40%
SO4 96.1 -2 466 -9.69823101 0.4643852 46%
HCO3 61 -1 174 -2.85245902 0.1365857 14%
Total Anions -20.8840234 1 100%
SC-3
Mass
Mw Val
Ion Concentration meq/L %meq %meq
(mg/mmol) (meq/mmol)
(mg/L)
Cations
0.00608695
Na 23 1 0.14 0.001307 0%
7
0.01739130
K 39.1 1 0.68 0.0037342 0%
4
2.88279301
Ca 40.1 2 57.8 0.618987 62%
7
1.75100401
Mg 24.9 2 21.8 0.3759718 38%
6
4.65727529
Total Cations 1 100%
4
Anions
Cl 35.4 -1 4.39 -0.1240113 0.0279373 3%
SO4 96.1 -2 87.6 -1.82310094 0.4107086 41%
HCO3 61 -1 152 -2.49180328 0.5613541 56%
Total Anions -4.43891551 1 100%
SC-4
Mass
Mw Val
Ion Concentration meq/L %meq %meq
(mg/mmol) (meq/mmol)
(mg/L)
Cations
Na 23 1 4.95 0.21521739 0.0064792 1%
1
0.21994884
K 39.1 1 8.6 0.0066216 1%
9
24.8379052
Ca 40.1 2 498 0.7477502 75%
4
Mg 24.9 2 98.9 7.9437751 0.239149 24%
33.2168465
Total Cations 1 100%
8
Anions
Cl 35.4 -1 3.38 -0.09548023 0.0028424 0%
SO4 96.1 -2 1511 -31.44641 0.9361538 94%
HCO3 61 -1 125 -2.04918033 0.0610037 6%
Total Anions -33.5910705 1 100%
SC-5
Mass
Mw Val
Ion Concentration meq/L %meq %meq
(mg/mmol) (meq/mmol)
(mg/L)
Cations
0.15913043
Na 23 1 3.66 0.0337654 3%
5
0.09207161
K 39.1 1 3.6 0.0195364 2%
1
3.11221945
Ca 40.1 2 62.4 0.6603732 66%
1
Mg 24.9 2 16.8 1.34939759 0.2863249 29%
4.71281908
Total Cations 1 100%
8
Anions
Cl 35.4 -1 4.3 -0.12146893 0.0253439 3%
SO4 96.1 -2 93.7 -1.95005203 0.4068684 41%
HCO3 61 -1 166 -2.72131148 0.5677877 57%
Total Anions -4.79283243 1 100%
SC-6
Mass
Val
Ion Mw (mg/mmol) Concentration meq/L %meq %meq
(meq/mmol)
(mg/L)
Cations
Na 23 1 6.61 0.2873913 0.0273973 3%
K 39.1 1 6.35 0.1624041 0.0154822 2%
Ca 40.1 2 124 6.1845387 0.5895789 59%
Mg 24.9 2 48 3.8554217 0.3675416 37%
Total Cations 10.489756 1 100%
Anions
Cl 35.4 -1 5.52 -0.155932 0.0152455 2%
SO4 96.1 -2 328 -6.826223 0.6674017 67%
HCO3 61 -1 198 -3.245902 0.3173527 32%
Total Anions -10.22806 1 100%
SC-7
Mass
Val
Ion Mw (mg/mmol) Concentration meq/L %meq %meq
(meq/mmol)
(mg/L)
Cations
Na 23 1 9.14 0.3973913 0.0319439 3%
K 39.1 1 6.13 0.1567775 0.0126024 1%
Ca 40.1 2 171 8.5286783 0.6855698 69%
Mg 24.9 2 41.8 3.3574297 0.2698838 27%
Total Cations 12.440277 1 100%
Anions
Cl 35.4 -1 9.54 -0.269492 0.0210102 2%
SO4 96.1 -2 512 -10.65557 0.8307335 83%
HCO3 61 -1 116 -1.901639 0.1482563 15%
Total Anions -12.8267 1 100%
SC-8
Mass
Val
Ion Mw (mg/mmol) Concentration meq/L %meq %meq
(meq/mmol)
(mg/L)
Cations
Na 23 1 2.7 0.1173913 0.0066459 1%
K 39.1 1 9.58 0.2450128 0.0138709 1%
Ca 40.1 2 277 13.815461 0.7821338 78%
Mg 24.9 2 43.4 3.4859438 0.1973495 20%
Total Cations 17.663809 1 100%
Anions
Cl 35.4 -1 4.53 -0.127966 0.0073369 1%
SO4 96.1 -2 698 -14.52653 0.8328773 83%
HCO3 61 -1 170 -2.786885 0.1597858 16%
Total Anions -17.44139 1 100%
SC-9
Mass
Val
Ion Mw (mg/mmol) Concentration meq/L %meq %meq
(meq/mmol)
(mg/L)
Cations
Na 23 1 0.62 0.0269565 0.0054398 1%
K 39.1 1 0.94 0.0240409 0.0048514 0%
Ca 40.1 2 59.2 2.9526185 0.5958358 60%
Mg 24.9 2 24.3 1.9518072 0.393873 39%
Total Cations 4.9554231 1 100%
Anions
Cl 35.4 -1 0.44 -0.012429 0.0023769 0%
SO4 96.1 -2 56.1 -1.167534 0.2232744 22%
HCO3 61 -1 247 -4.04918 0.7743487 77%
Total Anions -5.229144 1 100%
SC-10
Mass
Val
Ion Mw (mg/mmol) Concentration meq/L %meq %meq
(meq/mmol)
(mg/L)
Cations
Na 23 1 4.71 0.2047826 0.0376294 4%
K 39.1 1 2.11 0.0539642 0.0099161 1%
Ca 40.1 2 99.9 4.9825436 0.9155564 92%
Mg 24.9 2 2.5 0.2008032 0.0368982 4%
Total Cations 5.4420937 1 100%
Anions
Cl 35.4 -1 2.97 -0.083898 0.015198 2%
SO4 96.1 -2 83.2 -1.73153 0.3136632 31%
HCO3 61 -1 226 -3.704918 0.6711387 67%
Total Anions -5.520346 1 100%
Tabel 2.2. Hasil kalkulasi nilai muatan ekuivalen (equivalent charge)

Equivalent Charge (%meq)


Station
HCO3 CO3 SO4 Cl Na Ca Mg K
SC-1 6 0 94 0 0 73 27 1
SC-2 14 0 46 40 38 47 2 13
SC-3 56 0 41 3 33 13 21 3
SC-4 6 0 94 0 1 75 24 1
SC-5 57 0 41 3 3 66 29 2
SC-6 32 0 67 2 3 59 37 2
SC-7 15 0 83 2 3 69 1 27
SC-8 16 0 83 1 1 78 20 1
SC-9 78 0 22 0 1 60 39 0
SC-10 67 0 31 2 4 92 4 1
Tabel 2.3. Hasil kalkulasi persentase muatan ekuivalen (equivalent charge)

2.3. Diagram Piper


Gambar 2.1. Hasil plot muatan ekuivalen (equivalent charge) pada diagram Piper

Gambar 2.2. Diagram Piper

2.4. Diagram Stiff


Stiff Diagram
CATIONS IONS
30 15 0 15 30

Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-1
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-2
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-3
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-4
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-5
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-6
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-7
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-8
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-9
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
SC-10

Gambar 2.3. Hasil plot konsentrasi massa pada diagram Stiff

2.5. Water Type

2.6. Hasil Karakterisasi


BAB 3

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai