Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.W DENGAN


HIPERTENSI DAN PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SELEDRI DI
KAMPUNG RAWA KEPU KECAMATAN PAKUHAJI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek

Profesi Ners Stase Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :

MUHAMAD DAETUN

NIM : 20317093

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YATSI TANGERANG

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI GERONTIK DENGAN PASIEN HIPERTENSI

Nama : Muhamad Daetun


Hari : Rabu
Tanggal : 04 November 2020

I. Latar Belakang
1. Latar Belakang
Penyakit hipertensi pada lansia banyak sekali terjadi hampir sekitar
60% orang yang sudah lansia mengalami penyakit hipertensi dan rata-rata
berusia diatas 70 tahun keatas. Terutama bagi lansia yang mengalami
penyakit diabetes harus melakukan kontrol yang ketat pada tekanan darah
untuk melakukan pencegahan penyakit hipertensi yang tidak tekendali.
Kebanyakan dari lansia menyakit hipertensi sistolik, penyakit hipertensi
pada lansia bisa dicirikan dengan meningkatnya tekanan darah diastolik
dan sistolik yang menetap. Seiring bertambahnya usia tubuh akan
mengalami penurunan elastisitas pada pembuluh darah sehingga tekanan
darah secara otomatis akan naik. (Sunaryo, 2015)
Gagal jantung merupakan suatu sindrom, bukan diagnosa penyakit.
Sindrom gagal jantung kongestif (Chronic Heart Failure/CHF) juga
mempunyai prevalensi yang cukup tinggi pada lansia dengan prognosis
yang buruk. Prevalensi CHF adalah tergantung umur atau age-dependent.
Menurut penelitian, gagal jantung jarang pada usia di bawah 45 tahun, tapi
menanjak tajam pada usia 75-84 tahun.
Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup, akan didapati
prevalensi dari CHF yang meningkat juga. Hal ini dikarenakan semakin
banyaknya lansia yang mempunayi hipertensi akan mungkin berakhir
dengan CHF.
CHF terjadi ketika jantung tidak lagi kuat untuk memompa darah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Fungsi sitolik jantung
ditentukan oleh empat determina utama, yaitu: kontraktilitas miokardium,
preload ventrikel (volume akhir diastolik dan panjang serabut ventrikel
sebelum berkontraksi), afterload kearah ventrikel, dan frekuensi denyut
jantung.
Berdasarkan Hasil Pengkajian di dapat bahwa Ny w (56 Tahun),
Merupakan seorang janda yang sudah di tinggal meninggal sejak lama Ny
W (56 Tahun), Tinggal Bersama anak” nya dia mempunyai 4 anak ( An E,
An R An A Dan U) Ny W hanya sudah tidak berkerja
Hasil pengkajian yang telah dilakukan pada kunjungan
sebelumnya (Rabu,28 Oktober 2020), terindetifikasi bahwa Ny. W
mengalami Hipertensi sejak lama sehingga saat ini Hipertensi adalah
peningkatan abdormal pada tekanan Sistolik 140 mmhg atau lebih dan
tekanan diastolic 120 mmhg penderita Hipertensi memiliki resiko lebih
besar untuk mendapatkan serangan jantung dan stroke (SUWARSA,2015)
- Ny. W sebagai kepala rumah tangga mengantikan sosok suaminya
yang sudah meninggal Ny. Mengatakan Memiliki riwayat hipertensi sejak
2 tahun yang lalu, merasa sering pusing saat melakukan aktivitas, Merasa
pusing saat hendak tidur Hasil Pemeriksaan Fisik : Kesadaran : Compos
metis, Suhu: 36,8 ºC Nadi : 100 ˟/m Tekanan Darah : 210/100 mmHg
Pernafasan : 20x/menit Ny. W mengatakan Sering merasa lemas dan cepat
lelah, Dalam berjalan klien tampak lambat, Tanganya terasa kebas Tangan
dan kaki terasa kaku, untuk digerakkan Sendi-sendiya terasa sakit Butuh
bantuan ketika menaiki tangga atau berjalan di jalanan yang tidak rata Ny
W Mengkomsumsi Obat Hipertensi yaitu captropril 500mg,di minum
sehari sekali jika tidak lupa.
Hasil Pengkajian Terkait Hipertensi Ny. W Memiliki riwayat
hipertensi sejak tahun yang lalu (setelah melahirkan) Memiliki riwayat
hipertensi (dari ibu klien) merasa sering pusing saat melakukan aktivitas
Merasa pusing saat hendak tidur Klien sering marah-marah terhadap
anaknya.Ny.W Belum Mengetahui Bagaimana Mengobati Penyakit
Hipertensi Dengan Non-Farmakologi Ny. W Mengatakan ingin
mengetahui Bagaimana Cara Menurunkan Hipertensi Tanpa harus minum
obat.
Pada Kunjungan sebelumnya (Rabu 28 Oktober 2020). Mahasiswa
telah menjelaskan tentang Pengertian,penyebab,Faktor resiko, tanda dan
gejala serta jika akibat Hipertensi tidak di tangani Mahasiswa juga telah
menjelaskan Dengan Kognitif, Cara pencegahan dan perawatan yang bisa
dim lakukan oleh Ny. W Apabila Hipertensi telah naik pada kunjungan ini
telah di sepakati Dengan Ny.W Bahwa Mahasiswa Sersama Ny.W Akan
Melakukan Pemberian Rebusan Daun Seledri Untuk Mengatasi
Hipertensi Ny. W Data Yang dikaji lebih lanjut.
2. DataYangPerluDikaji
Dentifikasi seca ramandiri oleh Ny. W terkait tanda-tanda hipertensi yang
dirasakan oleh Ny. W Upaya Ny.W yang telah dilakukan untuk mengatasi
hipertensi
3. Masalah Keperawatan
Risik gangguan fungsi kardiovaskuler pada Ny. W
II. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Risik gangguan fungsi kardiovaskuler pada Ny. W
2. TujuanUmum
Setelah dilakukan kunjungan selama5x45menit,terjadi penurunan dan
stabilnya
Tekanan darah Ny. W
3. TujuanKhusus
Selama kunjungan 1x45 menit, klien mampu:
1. Menjelaskan kembali manfaat Rebusan Daun Seledri
2. Mengkonsumsi Rebusan Daun Seledri sesuai yang dianjurkan
yaitu 2kali sehari
3. Mampu membuat Rebusan Daun Seledri mandiri dirumahnya
4. Menyepakati waktu dan tujuan kunjungan selanjutnya
III. RancanganKegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi,tanya
jawab,Rebusan Daun
Seledri
2. Media danAlat
Daun Seledri ,gelas,kursi
3. Waktu danTempat
Waktu : Rabu 04 November 2020 Pukul : 09:00 s/d Selesai
Tempat :Rumah Ny W Rt 002
4. Rencana Kegiatan
No Kegiatan Waktu

1 Fase Orientasi 5 Menit


➢ Mengucapkan salam
➢ Menanyakan keadaan klien hari ini
➢ Menjelaskan tujuan kunjungan
2 Fase Kerja 35 menit
➢ Menjelaskan kepada Ny. W pengertian,
Manfaat,dan dosis konsumsi Daun Seledri
➢ Memberikan Rebusan Daun Seledri
➢ Memotivasi untu kmeminum
➢ Sesuai dosis
3 Fase Terminasi 5 Menit
➢ Melakukan evaluasi hasil kunjungan
➢ Menyepakati waktu dan tujuan kunjungan
berikutya
5. Kriteria Evaluasi
• Laporan pendahuluan telah siap dan dikonsulkan
kepada pembimbing
6. Mahasiswa telah memahami dan menguasai materi
Pemberian Rebusan Daun Seledri
7. Klien siap dan menyepakati waktu kunjungan yaitu
Tanggal 04 November 2020
8. Media dan alat telah dibuat dan siap digunakan yaitu
Pemberian Rebusan Daun Seledri.

b.Proses
• Mahasiswa menjelaskan tujuan kunjungan yaitu
pemberian Rebusan Daun Seledri.
• Mahasiswa melakukan kunjungan sesuai dengan
waktu yang telah
• Disepakati dengan keluarga tangga 04 November
2020
• Mahasiswa menjelaskan dan mendemontrasikan
pemberian Rebusan Daun Seledri
• Ny. W menerima kunjungan mahasiswa
• Ny W aktif selama proses implementasi kunjungan
dan Interaksi dengan mahasiswa
• Ny. W menyepakati kontrak kunjungan berikutnya
Alat dan media dapat digunakan
c.Hasil
• 85% mampu menjelaskan kembali pengertian
pemberian Rebusan Daun Seledri.
• 100% menjelaskan kembali manfaat pemberian
Rebusan Daun Seledri
• 85% menjelaskan kembali waktu dilakukan dalam
pemberian Rebusan Daun Seledri
• 85% mendemontrasikan kembali pembuatan Rebusan
Daun Seledri.
• 100% menyepakati waktu dan tujuan kunjungan
selanjutnya

Pembimbing Mahasiswa

(Ns. Rina Puspita Sari.,M.Kep.,SP.Kep.,Kom.) (Muhamad Daetun)


PROSEDUR STANDAR OPRASIONAL

1. PENGERTIAN
HIPERTENSI
Penyakit hipertensi pada lansia banyak sekali terjadi hampir sekitar
60% orang yang sudah lansia mengalami penyakit hipertensi dan rata-rata
berusia diatas 70 tahun keatas. Terutama bagi lansia yang mengalami
penyakit diabetes harus melakukan kontrol yang ketat pada tekanan darah
untuk melakukan pencegahan penyakit hipertensi yang tidak tekendali.
Kebanyakan dari lansia menyakit hipertensi sistolik, penyakit hipertensi
pada lansia bisa dicirikan dengan meningkatnya tekanan darah diastolik
dan sistolik yang menetap. Seiring bertambahnya usia tubuh akan
mengalami penurunan elastisitas pada pembuluh darah sehingga tekanan
darah secara otomatis akan naik.
2. PERSIAPAN
• Bahan daun seledri 75-100 g
• Gelas 200cc
• Panci
• Tempat saringan

3. PELAKSANAAN
• Cara Membuat
• Cuci dengan Bersih daun Seledri
• Rebus Daun Seledri selama 10 Menit Dengan Air 200cc
• Lalu di saring di masukan ke dalam Gelas berukuran 200cc
• Minum Air Rebusan Daun Seledri 2x Sehari

4. EVALUASI
• Respon Pasien

5. DOKUMENTASI
• Waktu Pelaksanaan
• Catat Hasil Dokumentasi Setiap Tindakan Yang Di Lakukan Dan
Di Evaluasi
6. REFERENSI JURNAL
• Khomsan, Ali 2009, Rahasia Sehat Dengan Makanan Berkhsiat,
Jakarta : Kompas.
• Solihati, T Kurniawan (2019), pengaruh minum air rebusan daun
seledri terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai