Anda di halaman 1dari 19

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR

Universitas
PGRI Semarang

KETAHANAN NASIONAL DALAM TANTANGAN GLOBAL


MENYONGSONG GENERASI EMAS TAHUN 2045

Suyahman
Dosen PGSD Univet Bantara Sukoharjo

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ketahanan nasional dalam tantangan global
menyongsong generasi emas tahun 2045.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan kepustakaan (library research). Pendekatan kepustakaan dilakukan
dengan cara mengkaji secara mendalam buku-buku pustaka, majalah, artikel, hasil penelitian
yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Metode pengumpulan datanya adalah dokumentasi
dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik interaktif yang terdiri dari 4 langkah
yaitu: pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tantangan yang dihadapi Ketahanan nasional di era global sangat kompleks
menyangkut seluruh aspek ketahanan nasional indonesia. Dalam proyeksinya menyongsong
generasi emas tahun 2045 yakni generasi yang cerdas, kreatif, inovatis, mandiri, mampu bersaing,
generasi yang peduli, generasi yang berkepribadian indonesia, maka harus dapat diwujudkan
ketahanan nasional yang mantap yakni yang mmiliki ketangguhan dan keulutan dalam
menghadapi segala tantangan, ancaman dan gangguan di era global guna mewujudkan
kesejahteraan dan keamanan bersama. Jika tercipta kondisi ketahanan yang demikian maka dapat
memberikan kontribusi terwujudnya generasi emas tahun 2045. Untuk mewujudkan kondisi
ketahanan nasional yang demikian diperlukan partisipasi seluruh warga negara indonesia dalam
pelaksanaan pembangunan nasional indonesia. Selain itu diperlukan pula sikap mental yang
memiliki jati diri bangsa, sikap kebersamaan dalam membangun bangsa, sikap kepedulian dalam
membangun bangsa, dan memiliki pola pikir yang komprehensif integral dalam memandang
wilayah NKRI. Untuk itu maka warga negara indonesia harus menjauhkan diri dari hal-hal
sebagai berikut: sikap individualistis, sikap westernisasi, sikap egois, sikap apatis, dan sikap
provokator dan sikap sukuisme dan lain-lain yang semuanya dapat melemahkan kondisi
ketahanan nasional indonesia. Kesimpulannya: guna menghadapi tantangan global menyongsong
generasi emas tahun 2045, maka harus dapat diciptakan ketahanan nasional yang mantap yakni
ketahanan nasional yang memiliki keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan global
yang kompleks dan harus disertai dengan dibangunnya sikap positif warga negara dan dihindari
sikap negatif warga negara dalam pembangunan nasional di segala aspek dan bidangnya.

Kata Kunci: Ketahanan nasional, Era Global, dan Generasi emas tahun 2045

PENDAHULUAN
Kita mengetahui bersama bahwa multi krisi terjadi di Indonesia pada tahun
1998, yang ditandai dengan gerakan reformasi. Semula reformasi memiliki tujuan
yang bagus, akan tetapi dalam perjalanannya gerakan reformasi yang tanpa
kendali justru membawa negeri ini ke dalam keterpurukan yang semakin
memprihatinkan. Banyak fenomena-fenomena yang mengancam keutuhan NKRI,
misalnya gencarnya gerakan terorisme yang tersebar di hampir seluruh wilayah
Indonesia, kesenjangan pembangunan diberbagai aspek dan bidangnya memberi
dorongan bagi suatu daerah untuk melepaskan diri dari ikatan NKRI. Tingkat
kemiskinan yang semakin tinggi demikian juga pengangguran yang semakin
banyak, juga dengan terjadinya demonstrasi di mana-mana semakin menambah
ketidak pastian NKRI ini mau dibawa ke mana, Pada hal secara jelas ke arah mana

110
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

NKRI ini mau dibawa sudah diamanatkan dalam pembukaan Uud 1945 alinea IV
yang merupakan formulasi Tujuan nasional Indonesia.
Kasus korupsi yang semakin merajalela, tindak pidana yang semakin
meningkat secara signifikan dengan berbagai variasi bentuk dan macamnya, serta
kekwatiran munculnya bahaya laten komunis yang semakin terasa, menjadikan
Negera inipun diambang perpecahan sehingga mengganggu stabilitas nasional
bangsa indonesia.
Berbagai kondisi inilah yang pada akhirnya menjadi peneybab lemahnya
ketahanan nasional indonesia. Lemahnya ketahanan nasional indonesia
berdampak bagi keutuhan wilayah NKRI dan mengganggu kelancaran
pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia. Artikel ini difokuskan pada
kondisi ketahanan nasional di tengah-tengah era global dalam upaya mewujudkan
generasi emas tahun 2045 mendatang.
Pokok permasalahan dalam artikel ini dirumuskan bagaimanakah
menciptakan ketahanan nasional yang mantab dalam menghadapi tantangan di era
global guna mewujudkan generasi emas tahun 2045?. Tujuan utama artikel ini
dapat dirumuskan untuk mendeskripsikan kondisi ketahanan nasional yang
mampu menghadapi tantangan di era global guna mewujudkan generasi emas
tahun 2045.

Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Menurut Lexy Moleong (1990) penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah
sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, mamanfaatkan
metode kualitatif dan mengadakan analisis data secara induktif. Penelitian
kualitatif lebih mementingkan proses
daripada hasil . Menghendaki adanya batas penelitian atas dasar fokus yang
timbul sebagi masalah, memiliki seperangkat kriteria untuk mengukur keabsahan
data melalui kesepakatan antara peneliti dengan subyek yang diteliti. Penelitian
kualitatif berkarakteristik (1) Pengambilan data dilaksanakan dalam suasana yang
naturalistik, yang wajar. (2) Sampel bersifat purposif dengan tidak mementingkan
jumlah. (3) Hasil penelitian berupa deskripsi, tidak mementingkan jumlah. (4)
Analisis data dilakukan secara terus menerus untuk mencari makna kontekstual,
dan (5) Kesimpulan ditarik melalui proses verifikasi dan triangulasi. Artikel ini
termasuk dalam penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan kepustakaan.
Penelitian Kepustakaan merupakan jenis penelitian kualitatif yang pada umumnya
tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya.
Penelitian Kepustakaan merupakan metode yang digunakan dalam
pencarian data, atau cara pengamatan (bentuk observasi) secara mendalam

111
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

yang ditemukan di awal sebelum penelitian ditindaklanjuti. Dengan kata lain


Penelitian kepustakaan merupakan metode dalam pencarian, mengumpulkan dan
menganalisi sumber data untuk diolah dan disajikan dalam bentuk laporan
Penelitian Kepustakaan.adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas
karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum
dipublikasikan. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis secara mendalam
karya-karya para pakar dalam bentuk hasil penelitian, buku-buku cetak maupun
buku elektronik yang berkaitan dengan topik yang diteliti.Dalam artikel ini teknik
analisis yang peneliti gunakan adalah interaktif mengalir yang terdiri dari empat
langkah yaitu: pengumpulan data, reduksi data , display data dan verifikasi data
Miles dan Huberman.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
Bangsa Indonesia khususnya rakyat Indonesia saat ini sedang mengalami
situasi keterperukan dalam pedoman hidup. Bung Karno mengatakan "Suatu
bangsa apabila kehilangan jati dirinya, maka bangsa tersebut tidak akan mampu
bertahan hidup, bahkan akan punah".Rakyat Indonesia mulai buta akan namanya
persatuan Indonesia. Korupsi semakin menjalar dari Pusat pemerintahan hingga
ke badan pemerintahan terkecil yang ada di Bumi Pertiwi ini. Korupsi bukanlah
lagi sebagai perilaku yang tercela dihadapan para rakyat nya. Bahkan, para
menteri menteri yang menjabat di Kabinet Indonesia Bersatu II menjadi tersangka
dalam kasus korupsi.
Bangsa Indonesia semakin dipenuhi dengan masyarakat-masyarakat yang
hanya ingin mementingkan kepentingan dan tujuan dia maupun kelompoknya.

pembakaran hutan untuk pengalihan fungsi lahan, pengutipan liar yang dilakukan
oleh banyak masyrakat, bahkan mereka tak sungkan untuk mencuri hasil-hasil
dari pertanian masyarakat kecil yang ada. Tanpa meilhat bahwa sebagian besar
wilayah Indonesia belumlah bangkit dari keterperukan. Mereka menguasai
semuanya, tanpa berfikir bahwa apa yang mereka lakukan menghambat kemajuan
bangsa nya sendiri.
Terjadinya kesenjangan dalam berbagai bidang pembangunan nasional
serta tingkat kemiskinan dan pengangguran yang sulit di atassi di tambah dengan
munculnya beragam bencana alam, terorisme yang semakin merajalela menjadi
penyebab melemahnya kondisi ketahanan nasional Indonesia. Lemahnya
ketahanan nasional indonesia secara otomatis menjadi penghambat pula
terwujudnya tujuan negara secara maksimal.
Kita semua memahami bahwa Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi
dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan

112
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala


macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang
dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang
mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Ketahanan nasional diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar proses
pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi
segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan,
baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini : a) Ketangguhan Adalah
kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya. b) Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan. c) Identitas Yaitu ciri khas
suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan
penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran
internasionalnya. d) Integritas Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan
nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional
maupun fungsional. e) Ancaman Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang
bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara
konseptual, kriminal dan politis, dan f) Hambatan dan gangguan Adalah hal
atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional. Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai
doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir,
pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang
bersifat inter regional (wilayah), inter sektoral maupun multi disiplin. Konsep
doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral).
Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul

113
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita
nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan
nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu,
yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan Ketahanan nasional
yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam
semua aspek kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, dan bernegara dalam
wadah NKRI yang dilandasi Pancasila, UUD l945, dan landasan visional
Wawasan Nusantara. Dalam mewujudkan ketahanan nasional diperlukan
kesadaran setiap warga Indonesia yaitu: 1. Memiliki semangat perjuangan non
fisik berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka
menghadapi segala ATHG baik yang datang dari luar dan dalam untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungagn hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional. 2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh yang timbul
pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam, sehingga
setiap WNI baik individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh
tersebut. Oleh karena bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta
kemerdekaan. Hal tersebut tercermin dalam kesadaran bela negara dan cinta tanah
air. Apabila setiap WNI memiliki semangat juang, sadar dan peduli terhadap
pemngaruh yang timbul dalam masyarakat berbangsa dan bernegara serta
mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut maka akan tercermin keberhasilan
Ketahanan Nasional Indonesia. Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional
diperlukan suatu kebijakan umum dan pengambil kebijakan yang disebut
Polstranas (Sumarsono, 2000: 133)
Poltranas harus dikuatkan dalam mewujudkan multi ketahanan nasional
yang menyangkut bidang-bidang sebagai berikut: 1. Ketahanan Ideologi Negara
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan kepada sila-sila yang terkandung
di dalam Pancasila, untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia maka harus bisa
terus menjaga dan juga mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sila-sila yang
ada, dengan begitu kemampuan ketahanan nasional Indonesia yang paling dasar
akan terpenuhi sampai di masa depan nanti, 2. Ketahanan Politik Kemampuan
dalam ketahanan nasional juga dipengaruhi oleh sistem politik yang digunakan
oleh negara kita ini. Maka dari itu, kestabilan sistem politik harus benar-benar
bisa terjaga, karena jika tidak maka akan mempengaruhi juga sistem ketahanan
dari dalam, 3. Ketahanan Ekonomi Mungkin memang sudah bukan lagi sebagai
suatu rahasia, kalau yang namanya tingkat ekonomi pasti akan bisa
mempengaruhi semua kalangan masyarakat, kalau tingkat ekonominya rendah

114
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

maka bisa dibilang kekuatan dalam mempertahankan nasional pun ikut melemah.
Jika tingkat ekonomi kuat, maka ketahanan nasional pun juga bisa bertambah
kekuatannya 4. Ketahanan Sosial-Budaya Jika kita melihat fenomena demam
Korea yang terjadi pada generasi muda beberapa waktu terakhir, mungkin itu bisa
kita jadikan contoh bahwa ketahanan nasional Indonesia dari sisi sosial-budaya
memang masih lemah. Untuk itu perlu ada peningkatan pemahaman tentang
ketahanan sosial-budaya ini yang mana bersumber pada definisi budaya atau
kebudayaan itu sendiri, dan 5. Ketahanan Pertahanan-Keamanan Jika dari segi
pertahanan-kemanan, mungkin kita bisa menelaah sejenak pada UUD 1945 pasal
27 (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara. Jadi ketahanan nasional dari sisi Hankam ini memang tidak hanya sebatas
pada kekuatan militer saja, akan tetapi kita sebagai warga negara juga perlu
meningkatkan kepedulian kita terhadap pertahanan-keamanan nasional.
Purnawirawan TNI Sajidiman pernah mengatakan bahwa ketahanan nasional di
Indonesia saat ini masih rendah dan jauh dari memadai karena masih banyak
rakyat Indonesia yang berada dalam garis kemiskinan. Ia menilai untuk mencapai
ketahanan nasional selain dari keamanan nasional juga harus dibarengi
kesejahteraan nasional. Dikatakannya, ketahanan nasional perlu dibangun untuk
menghadapi serangan langsung atau militer dan serangan tidak langsung atau
nonmiliter.
Dalam konteks era global ketahanan nasional dihadapkan berbagai
tantangan yang kompoleks yang menyangkut semua elemen kehidupan nasional
Indonesia. Sebagai negara yang merdeka harus senantiasa ikut berperan serta
dalam kehidupan bangsa-bangsa di dunia sehingga dengan berbagai kemajuan
dunia kita harus ikut berkompetisi dengan memberdayakan semua kekuatan
nasional yang ada. Perkembangan dunia saat ini ditandai dengan era globalisasi .
Pada dasarnya kedatangan arus globallisasi membawa pengaruh terhadap sendi-
sendi kehidupan, dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. terutama
pada mahasiswa dan masyarakat sebagai utama atas penyebaran kebudayaan juga
sebagai pemegang kedaulatan Negara. masyarakat merupakan komponen utama
sebagai pembentukan ketahanan nasional.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi
tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-
negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan
negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab,
globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan
berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.

115
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

Munculnya globalisasi berimbas pada munculnya berbagai fenomena


berbagai dimensi kehidupan manusia, seperti: a. Perubahan dalam konsep ruang
dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit,
dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda, b. Pasar dan produksi ekonomi
di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization
(WTO), c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional).
saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru
mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang
fashion, literatur, dan makanan, dan d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya
pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah
membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa
dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa
sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah
tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,
perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan
dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi
social.
Munculnya globalisasi pada dasarnya menimbulkan munculnya dua sikap
negara dalam menghadapi globalisasi. Sikap-sikap yang dimaksud adalah: a.
Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap
bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi
masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang
dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan
negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya,
dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua
negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan
komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif
pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi)
sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya.
Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan
mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera
digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari
Indonesia, begitu juga sebaliknya, dan b. Gerakan Anti Globalisasi

116
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

Anti globalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan
sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global
dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO). "Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang
sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah
umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga
maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan
sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan
hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi
penyebab-penyebab lainnya.
Disambutnya arus globalisasi yang pada awalnya merupakan impian
dimana dengan adanya globalisasi diharapkan terjadi kemajuan pada sendi-sendi
kehidupan yakni dari miskin menjadi kaya dari yang lalai menjadi disiplin.
Namun ternyata justru sebaliknya hanya orang-orang yang memiliki modal yang
kuat dia menjadi penguasa atau raja diraja sedangkan yang miskin tetap dalam
ketermiskinannya. Dan hanya orang-orang yang tidak tahu, butuh serta pintar
yang termotivasi untuk ikut serta memanfaatkan globalisasi sepenuhnya.
Globalisasi tidak harus dihindari, sebab jika negara ini menjauhi globalisasi maka
negara ini akan semakin menjadi negara yang terbelakang. Oleh karena itulah siap
tidak siap negara harus dapat memainkan perannya dalam arus globalisasi. Pada
dasarnya globalisasi membrikan dampak positif dan dampak negatif bagi suatu
negara. Dampak positif dari globalisasi adalah tumbuhnya sikap-sikap sebagai
berikut: a. Rasa ingin bersatu, maksudnya niatkan dalam diri pribadi mahasiswa
dan masyarakat kalau kita mesti bersatu, kita adalah saudara, kita memiliki nasib
yang sama, sepenanggungan serta seperjuangan. b. Iman dan Taqwa, maksudnya
ini sebagai nilai dasar dan nilai standar atau filter terhadap arus globalisasi agan
kehidupan dunia dan akhirat tetap terjaga. c. Berdisiplin Disiplin ialah sikap
mental yang mengandung unsur ketaatan dan kepatuhan, maksudnya bahwa
masyarakat dituntut untuk bertindak secara proporsional dan profesional.
Masyarakat harus menjadi masyarakat yang baik dengan cara mematuhi peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia dengan
sadar diri d. Memiliki rasa empati empati artinya suatu kemampuan untuk
merasakan penderitaan orang lain, maksudnya menumbuhkan rasa kepedulian dan
tolong-menolong. Ini kaitannya dengan pancasila terutama sila ke 5 yaitu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu juga berfungsi memperkecil
kesenjangan atara masyarakat bawah dengan masyarakat atas. e. Paham posisi dan
kondisi, maksudnya kretika kita menempatkan globalisasi maka kita harus melihat
posisi dan kondisi masyarakat karena tidak semua masyarakat Indonesia
manyukai konsep globalisasi. Pengaruh positif dari globalisasi melahirkan
ketahanan nasional yang kuat dan mantab. Sedangkan dampak negatifnya adalah:

117
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

1. Rasa egois yang tinggi, maksudnya dia menganggap bahwa dia paling benar.
Misalnya mempertahankan ideologinnya sendiri atau keukeuh, tidak saling
menghormati dan tidak suka bermusyawarah. 2. Terjadinya kesenjangan
kehidupan manusia, 3. aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca
Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Mayarakat kita lupa akan identitas
diri sebagai bangsa Indonesia, 4.Munculnya sikap individualisme yang
menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya
individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Dengan
dampak negatif yang demikian maka harus dilakukan upaya nyata untuk
mengatasinya. Upaya-upaya itu adalah: 1.Menumbuhkan semangat nasionalisme
yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, 2.Menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, 3.Menanamkan
dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya, 4. Mewujudkan
supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-
benarnya dan seadil- adilnya, 5 Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang
politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa, 6. banyaknya nilai dan budaya
masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya
secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang
kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat
dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual, dan 7. timbulnya sifat ingin
serba mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian
masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat
terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih
banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
Era global dengan kompleksnya faktor berpengaruh dalam seluruh
komponen ketahanan nasional indonesia, harus tetap dihadapi oleh seluruh warga
negara indonesia. Karena itu diperlukan adanya kebersamaan, kepedulain seluruh
komponen bangsa dalam mengahdapi era global guna penguatan ketahanan
nasional indonesia sebagai sarana mewujudkan tujuan nasional.
Upaya pencapaian ketahanan nasional sebagai pijakantujuan nasional yang
disepakati bersama didasarkan pada pokok-pokok pikiran berikut : 1. Manusia
Berbudaya Manusia adalah mahluk Tuhan yang pertama-tama berusaha menjaga,
mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, manusia
berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dari yang paling pokok sampai yang
paling mutakhir baik yang bersifat materi maupun kejiwaan. Manusia dikatakan
mahluk Tuhan yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal
dan berbagai ketrampilan, senantiasa berjuang. Untuk keperluan itu maka manusia
hidup berkelompok (homo socius) dan menghuni suatu wilayah tertentu yang
dibinanya dengan kemampuan dan kekuasaannya (zoon politicon). Oleh karena

118
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

itu, manusia berbudaya senantiasa selalu mengadakan hubungan-hubungan


sebagai berikut : a. Manusia dengan Tuhan dinamakan Agama/Kepercayaan b.
Manusia dengan cita-cita dinamakan Ideologi c. Manusia dengan
kekuatan/kekuasaan dinamakan Politik d. Manusia dengan pemenuhan kebutuhan
dinamakan Ekonomi e. Manusia dengan penguasaan/pemanfaatan alam
dinamakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi f. Manusia dengan manusia
dinamakan Sosial g. Manusia dengan rasa Keindahan dinamakan Seni/Budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran
setiap warga Negara Indonesia, yaitu : Memiliki semangat perjuangan bangsa
dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang
tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan,
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional. 2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-
pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan, sehingga setiap warga Negara Indonesia baik secara
individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa
Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan
adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air. Apabila setiap warga negara
Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta peduli terhadap
pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat
mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan
ketahanan nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan
suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi
Nasional (Polstranas).

2. PEMBAHASAN
Dengan melihat secara detail tentang situasi, kondisi dan maknawi
ketahanan nasional dalam berbagai aspek kehidupan dan kekuatan naional serta
tantangan yang dihadapi di era global yakni dalam era globalisasi. Lalu
bagaimana ketahanan nasional dalam mewujudkan generasi emas di tahun 2045.
Secara rasional dengan kompleksnya tantangan dan peluang yang dihadapi
ketahanan nasional di era global, tentunya diperlukan pemikiran dan tindakan
nyata yang komprehensif dan integral di dalam memandang, memanfaatkan
seluruh potensi bangsa dan negara guna mewujudkan generasi emas di tahun
2045. Karena itu partisipasi seluruh komponen bangsa sangat diperlukan sesuai
dengan potensi dan kemampuan individu dan masyarakat masing-masing.
Bicara tentang generasi emas, tentu yang terbayang di benak pikiran kita
adalah generasi yang memiliki kualitas yang serba baik secara fisik, maupun non

119
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

fisik. Intinya generasi emas adalah generasi yang memiliki spiritual, emaosional,
sosial, intelektua, dan fisik yang tangguh dan ulet dalam menghadapi tantangan
jaman yang serba global.
Ide membangun generasi emas sering dibicarakan dalam berbagai
peristiwa. Ada yang dalam rangka hari pendidikan nasional, ada yang dalam
bentuk sambutan, seminar-seminar nasional di kota Metropolitan Jakarta dan di
kalangan praktisi pendidikan. Tetapi itu hanya sebatas wacana-wacana dan
harapan di dalam sebuah ruangan sumbang pikiran dan harapan. Membangun
generasi emas adalah sebuah konsep penerapan untuk menyiapkan suatu generasi
penerus bangsa Indonesia pada 100 tahun emas Indonesia merdeka 1945 2045.
Kita pasti sangat setuju dengan konsep membangun generasi emas
Indonesia, tetapi generasi emas Indonesia yang mana? Apakah hanya yang di
Pulau Jawa saja? Bagaimana dengan membangun generasi emas di daerah-daerah
lain? Sebab membangun generasi emas adalah sebuah konsep penerapan dan
perlu realisasi. Untuk itu, sejauhmana konsep membangun generasi emas
dimasukkan ke dalam kurikulum terbaru 2013 dan dalam terapan model
pembelajaran pada pendidikan formal pada semua jenjang pendidikan, dari PAUD
hingga Perguruan Tinggi maupun pada peningkatan melalui pendidikan non
formal.
Berdasarkan cita-cita membangun generasi emas Indonesia di atas,
memberi beban dan tanggungjawab tersendiri sebagai praktisi pendidikan untuk
turut serta berusaha bersama dengan pemerintah untuk membangun generasi emas
untuk indonesia. Hal yang dapat dilakukan adalah memberikan pencerahan
dengan menulis sebuah konsep dan motivasi kepada generasi muda untuk
membangun generasi emas untuk Indonesia. Kita sadar, bahwa kalau kita
menunggu hingga konsep membangun generasi emas dari pusat pemerintahan
republik Indonesia tiba di lingkungan masyarakat , itu membutuhkan waktu dan
tidak jelas kapan dapat direalisasikan.
Dalam membangun generasi emas adalah untuk mewujudkan kehidupan
menuju sebuah kesuksesan yang hakiki. Untuk itu, maka setiap orang khususnya
generasi mudanya pasti memiliki jalan dan langkah sendiri. Pertanyaannya adalah
siapakah yang sebenarnya yang paling menentukan langkah dan arah kehidupan
seseorang tersebut? Tentu jawabannya, yakni diri Anda sendiri (personal), para
generasi muda seluruh Indonesia . Selanjutnya bagaimana generasi muda
menentukan arah dan langkah mereka supaya proses yang mereka jalani mengalir
menuju kesuksesan tersebut bisa laksana air yang mengalir dari hulu menuju hilir
tanpa banyak terdapat noice (hambatan, gangguan). Sudah barang tentu perlu
diatur; perlu mendapat suntikan pencerahan; spirit dan motivasi, sehingga
kehidupan generasi muda menjadi bergairah dalam mencapai sebuah hilir
kesuksesan tersebut.

120
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

Apakah sebenarnya generasi emas? Dan bagaimana konsep generasi emas


tersebut? Kita perlu terlebih dahulu mengetahui sehingga memahami, agar supaya
ketika buku ini dibaca, akan dimengerti dengan baik dan tepat. Ada dua
pengertian tentang generasi emas. Pertama, generasi emas berkaitan dengan
bagaimana keadaan generasi Indonesia pada menuju usia bangsa Indonesia yang
ke 100 pada tahun 2045. Kedua adalah generasi emas dalam perjabaran kata.
Dalam sambutan Menteri Pendidikan dalam HUT Pendidikan Nasional
tahun 2012, beliau mengatakan bahwa refleksi pendidikan yang harus dilakukan
adalah mempertajam peran pendidikan dalam menyiapkan generasi yang cerdas,
yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi dengan tetap memegang teguh harkat
dan martabat, baik sebagai individu maupun bangsa (Budi, 2012).
Dalam mempersiapkan generasi emas tersebut, harus disiapkan kebijakan
sistemis yang memungkinkan seluruh anak bangsa bisa memasuki dan menikmati
pendidikan. Kita ibaratkan pendidikan adalah elevator sosial yang mampu
memobilisasi secara vertikal menuju status sosial, ekonomi, kemanusiaan, dan
peradaban setinggi mungkin. Karena itu, sekali lagi, kita harus menyiapkan
layanan pendidikan yang bisa diakses seluruh warga bangsa. Itulah filosofi
pendidikan untuk semua.
Bagian kedua adalah pengertian generasi emas dalam arti penjabaran kata
EMAS. Generasi EMAS adalah generasi Energik, Multitalenta, Aktif dan
Spiritual. Jadi, Membangun generasi EMAS O (Indonesia) adalah sebuah produk
generasi baru yang Energik, Multitalenta, Aktif dan Spiritual. Generasi yang
cerdas (smart), generasi yang siap bersaing diera modern, globaliasi dan penuh
kompetitif. Mereka siap pakai dalam bidang kerja apapun. Bukan hanya siap
bersaing di tingkat kabupaten Jayapura tetapi juga pada tingkat nasional dan
internasional. Kalau bisa suatu saat ada anak O yang menjadi menteri atau staf
khusus kepresidenan. Kalau bisa ada banyak anak O juga yang kerja di luar
daerah dan luar negeri. Konsep generasi E-M-A-S tersebut dapat dijelaskan
penjabarannya sebagai berikut.
Generasi Energik Energik artinya penuh energi atau bersemangat. Mari
kita pelajari segala rahasia di balik semangat. Semangat bisa melahirkan rasa
optimis. Seseorang yang memiliki semangat akan mempunyai kekuatan
mengarahkan aktivitasnya dan hidupnya. Misalnya, rahasia kebugaran adalah
selalu berusaha untuk tetap semangat dalam bekerja. Semangat adalah sesuatu
yang menular. Orang yang memiliki semangat akan mampu mengubah atmosfer
lingkungan di mana dia berada. Generasi muda yang bersemangat akan
menciptakan lingkungan menjadi lebih menyenangkan. Tanpa semangat, semua
orang tidak bisa mencapai sesuatu yang besar (Fathul, 2012: 142).
Krisis, kesulitan, kekecewaan, dan masalah pribadi kadang kala dapat
memudarkan semangat yang kemudian mengakibatkan hilangnya gairah untuk

121
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

semangat..dengan ekspresi yang benar-benar bersemangat dan tidak loyo sedikit


pun. Generasi muda harus selalu menunjukkan bahwa ia sehat dan bugar. Ini
berarti bahwa generasi muda siap lahir batin untuk melakukan aktivitas dan
tugasnya secara baik. Generasi muda harus bersemangat menghadapi apapun. Itu
sebabnya, Anda sebagai generasi muda salah satunya, harus mengatur jadwal
olahraga setiap pagi untuk menjaga kesehatan Anda.
Selain olahraga secara rutin perlu mencari hiburan untuk menyegarkan
pikiran dan menambah energi Anda. Seperti mendengarkan lagu, nonton film
motivasi atau ilmu pengetahuan, baca buku, jalan-jalan, dll. Bagaimana pun
ketika Anda terlihat energik, maka hal itu akan mempengaruhi terhadap kondisi di
mana Anda beraktivitas, seperti belajar, kuliah, bekerja, di tempat latihan, di
bengkel kerja, dan dimana saja. Dengan kondisi tubuh yang bersemangat, anda
dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, prestasi juga akan
meningkat, selalu fit dalam melakukan berbagai kegiatan karena terlihat energik.
Generasi Multitalenta Multitalenta bisa digambarkan juga dengan
Multiple Intelegence. Tetapi multiple Intelegence sifatnya lebih umum, terdiri dari
kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal,
kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal,
intrapersonal, dan naturalis. Seluruh aspek kecerdasan tersebut ada pada setiap
individu tanpa terkecuali. Multitalenta, sifatnya lebih spesifik pada bidang tertentu
misalnya menari, menyanyi, sepak bola. Belum tentu semua individu
memilikinya. Kecerdasan multiple intelegence maupun multitalenta akan
berkembang secara optimal melalui stimulasi yang bisa diberikan sejak dini.
Generasi Masa Depan atau generasi emas yang kita mau bangun ini harus
mengenali kecerdasan dan talentanya. Buah hati atau anak-anak adalah asset masa
depan bangsa dan negera. Agar generasi muda O mampu survive di dunia yang
penuh kompetisi, mereka harus mengantongi berbagai bekal, yakni kecerdasan
dan talenta. Kecerdasan dan talenta adalah syaratnya. Sering kita mendengar ada
anak berbakat multitalenta. Pelajaran di bidang ilmu pengetahuan alamnya baik,
tetapi di bidang ilmu pengetahuan sosialnya juga baik. Matematikanya bagus,
biologinya juga bagus. Ilmu sejarahnya bagus, ilmu geografinya juga bagus.
Menggambarnya istimewa, ikut main drama juga istimewa. Kita juga sering
mendengar ada artis ibu kota serba bisa. Bisa main senetron dan terkenal, bisa
menyanyi dan masuk dapur studio rekaman, bisa menjadi presenter dan nampak
lincah, cerdas dan komunikatif.
Bila kita cermati, sesungguhnya beberapa prestasi unggul tersebut
merupakan buah suatu kinerja atas banyak variabel yang turut mewarnai atas
tercapainya dan terwujudnya prestasi puncak tersebut (multitalenta). Variabel
yang dimaksudkan adalah aspek natural, aspek nurtural dan aspek lingkungan.

122
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

Aspek natural adalah aspek alami yang berupa bakat bawaan sejak seseorang
dilahirkan dan bisa juga disebut sebagai potensi inherent dari orang tersebut.
Sedangkan aspek nurtural adalah pengasuhan yang diberikan oleh orang-orang
terdekatnya. Pengasuhan tersebut bisa berasal dari kedua orang tuanya, guru-
gurunya selama ia bersekolah, teman-teman dekatnya, para tetangganya dan
seterusnya. Aspek nutural bisa berupa lingkungkan pendidikan formal disekolah,
bisa lingkungan pendidikan informal di rumah dan bisa juga lingkungan
pendidikan non formal di lembaga-lembaga khursus atau lembaga-lembaga
pelatihan.
Pendek kata aspek nutural ini berupa interaksi pergaulan antar
manusia. Aspek lingkungan adalah aspek eksternal dimana anak tersebut berada.
Aspek lingkungan bisa berupa adat-istiadat, norma yang tumbuh di masyarakat,
tontonan yang ada di dalam tv, berita-berita yang ada dalam media elektronik
maupun media cetak, dll. Aspek lingkungan juga bisa berupa kondisi geografis,
misalnya di daerah tropis, daerah pegunungan, daerah pantai, dll. Kesemuanya itu
akan mempengaruhi proses pembelajaran secara keseluruhan dari seorang anak.
Proses itu akan terinternalisasi oleh diri seseorang yang disebut multitalenta itu.
Multitalenta adalah sebuah potensi kemampuan yang memiliki kesediaan yang
tinggi untuk menerima stimulus berupa apapun. Ia mudah menerima rangsangan
dan mudah beradaptasi untuk situasi apapun. Potensi utamanya manjadi manusia
yang generik, serba bisa. Kelemahannya adalah tidak fokus, maka anak seperti itu
harus mendapat arahan yang proporsional dan menurut skala prioritas yang
dibutuhkan (pada zamannya, pada dunianya). Pada tes deteksi dermatoglyphics
multiple intelligence disebut berbakat multitalenta adalah bila grafik hasil dari
tesnya adalah rata semuanya. Semua grafik distribusi multiple intelligence-nya
adalah sama tingginya atau sama rendahnya, pendek kata rata semuanya.
Multitalenta artinya banyak bakat. Jangan berhenti belajar, namun tak perlu
mempelajari semuanya. Kenali apa kekuatan Anda untuk menjadi seorang ahli,
agar Anda mampu menuntaskan pekerjaan dengan hasil yang baik. Anda akan
merasa kesenangan jika Anda mampu menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya.
Mempelajari semua hal memang baik untuk menambah wawasan dan kebijakan.
Namun jika Anda tidak punya keahlian yang menjadi keunikan diri Anda, maka
Anda takkan tahu apa yang ingin Anda kerjakan dengan baik. Hanya karena Anda
Ahli, Anda akan menetapkan standar yang tinggi. Sedangkan standar tinggi adalah
salah satu kualitas dari seseorang yang berprestasi.
Dalam delapan kecerdasan, menujukkan bahwa setiap manusia memiliki
kecerdasan-kecerdasan khusus. Dan hal itu perlu dikenali dalam diri Anda, apa
kecerdasan yang Anda miliki. Ketika anda mengintropeksi diri dan menemukan
kecerdasan yang Anda miliki, Anda bisa mengembangkannya secara maksimal.
Jangan kuatir, kalau Anda memiliki beberapa kecerdasan. Jangan diabaikan dari

123
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

kehidupan Anda. Kecerdasan itu dapat digunakan jika Anda memiliki waktu dan
kesempatan. Orang bisa karena biasa. Jika kecerdasan-kecerdasan lain yang Anda
miliki digunakan dan terus-menerus diasa, Anda akan memiliki beberapa
kecerdasan baru.
Demikian halnya dengan talenta atau bakat. Kalau hanya punya satu
talenta saja, maka Anda harus bisa belajar lagi untuk menguasai dan memiliki
talenta yang
yang memiliki multitalenta atau banyak talenta. Ada yang punya talenta
menyanyi, main musik, menulis, olahraga, seni tari, seni ukir, seni pahat, dan
sebagainya. Jangan katakan talenta Anda tidak ada apa-apanya. Pernah lihat
orang cacat main gitar, atau piano, penari balet dengan satu lengan, dan satu kaki.
Dengan keterbatasan mereka semangat berlatih dan berlatih sehingga bisa
menguasai suatu bakat dan talenta secara profesional. Generasi multitalenta
adalah generasi yang terus mengembangkan diri dengan menguasai dan memiliki
berbagai talenta, baik talenta yang sudah ada, maupun talenta dan bakat baru yang
secara sengaja dipelajari melalui khursus dan latihan. Generasi banyak bakat
mereka akan terus berkreasi dan berkreasi. Mereka tidak akan menjadi generasi
muda yang mati dan pasif. Mereka akan menciptakan hal-hal spektakuler. Acara-
acara di TV Nasional dan Swasta telah menyelenggarakan acara Indonesia
Mencari Bakat, Indonesia Idol, Indonesia Idol Junior, The Rising Star, AFI,
Mama mia, KDI, dll. Siapa tahu dengan bakat-bakat yang dimiliki dapat
menghentar anak-anak O yang punya banyak bakat-bakat khusus menjadi
seleberitis di kota metropolitan dan hal-hal itu ada di depan mata kita semua.
Generasi Aktif Aktif berarti giat (bekerja, berusaha). Di sekitar kita ada

sekali dalam kegiatan sosial, mahasiswa yang aktif dalam proses belajar mengajar,
siswa yang aktif belajar, orang-orang yang aktif di dunia bisnis, dan sebagainya.
Bagaimana dengan generasi yang aktif? Kata aktif disini lebih kepada memiliki
inisiatif dan proaktif. Insiatif dan proaktif ini adalah suatu kompetensi. Generasi
yang aktif berlawanan dengan generasi yang pasif. Menurut Sudarmanto (2009:
106) bahwa kata aktif adalah kemampuan individu untuk mengambil tindakan
tanpa harus diperintah, mengerjakan sesuatu melebihi dari yang dipersyaratkan
pekerjaan, menemukan atau menciptakan kesempatan-kesempatan baru. Aktif
juga bisa berarti lakukan apa yang Anda sukai. Ini akan menumbuhkan semangat
dan kesenangan dalam setiap pekerjaan. Anda akan temukan bahwa keberhasilan
bukan sesuatu yang ada di depan sana, namun berjalan seiring dengan apa yang
Anda kerjakan.
Generasi aktif bukan dalam satu bidang saja, tetapi dalam segala bidang.
Generasi aktif adalah generasi yang siap pakai. Anda mungkin kenal dengan
-

124
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

alat pendukung. Cukup dicok dan diaktifkan (on), kabel penghubung dipasang di
tape, VCD, HP, dll, maka Anda langsung sudah bisa menikmati suara indah musik
yang dihasilkannya. Kalau speaker pasif, berarti Anda harus mencari peralatan
pendukung seperti mixer dan power, agar supaya bisa berfungsi untuk
menghasilkan suara atau bunyi. Semua orang berguna, kalau aktif. Tidak ada
orang yang tidak berguna. Itu artinya, kalau generasi muda (Indonesia) mau
bergerak mereka bisa saja melakukan hal-hal positif yang berguna bagi dirinya,
bagi orang lain, bagi masyarakat luas, bagi gereja, dan sebagainya. Seringkali kita
mendengar banyak harapan kepada generasi muda, bahwa generasi muda adalah
generasi penerus bangsa, generasi muda adalah tulang punggung gereja, generasi
muda adalah harapan keluarga, marga, suku dan kampungnya. Kalau generasi
mudanya tidak pernah aktif dalam berbagai kegiatan, apakah harapan-harapan ini
dapat terwujud? Itu mustahil terwujud, karena harapan itu tinggal kenangan dan
cita-cita hampa tanpa realitas.
Generasi muda yang aktif, masa depannya cerah, sedangkan generasi yang
pasif masa depannya abu-abu atau tidak jelas. Generasi muda yang aktif,
langkahnya akan terus dituntun yang Maha Kuasa pada suatu kepercayaan pada
pekerjaan khusus. Sebab orang yang aktif pada pekerjaan khusus, bisa jadi ahli di
bidang tersebut dan bahkan muda sekali mendapat jabatan untuk membidangi
pekerjaan yang dianggap itu adalah kemampuannya atau kompetensinya. Artinya,
ketika generasi muda aktif, bisa dilihat bakat-bakat yang dimilikinya sehingga
untuk pengembangan diri dan karir lebih mudah. Oleh karena itu jadilah generasi
mudah yang aktif, bukan generasi muda yang pasif. Menyesallah hari, sebelum
semua terlambat dan menyesal kemudian, maka pilihlah menjadi generasi muda
yang aktif.
Generasi Spiritual Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005; 1087)
spiritual adalah berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani atau batin);
sedangkan spiritualisasi berarti pembentukkan jiwa atau penjiwaan. Menurut
, spiritualitas dapat
dijelaskan sebagai cara hidup yang muncul dari struktur dua komponen dasar: roh
-
rasional, yang seringkali diungkapkan dalam pengertian transenden

tentang pengalaman yang transenden, yang diungkap dalam formulasi atau dogma

materi, sukses kedudukan, tetapi dunia tidak pernah berbicara bagaimana


memiliki roh yang sukses. Roh yang sukses berarti memiliki pikiran dan hati yang

Generasi spiritual disini menunjukkan kepada generasi muda yang


memiliki kualitas kehidupan rohani yang baik. Generasi muda yang taat

125
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

beragama, taat beribadah, taat berdoa, taat menjalankan ajaran-ajaran agama


dengan baik dalam hidup. Selain itu generasi spiritual adalah generasi muda yang
aktif dalam bidang keagamaan. Artinya, generasi muda yang menjauhkan diri dari
hal-hal yang dilarang agama, mereka tidak melibatan dirinya pada minum mabuk,
narkotika, seks bebas, dan hal-hal buruk lainnya. Kecintaan mereka juga pada hal-
hal spiritual atau rohani. Ketika anak-anak muda memiliki spiritual yang baik,
maka akan terbentuk suatu masyarakat yang aman dan damai. Ketika anak-anak
memiliki spiritual yang baik, di dalam pergaulan sosial, dalam menghadapi
tantangan dan kesulitan, mereka akan ingat bahwa masih ada tangan Sang Maha
Kuasa yang dapat menolong mereka.
Generasi muda yang spiritual otomatis memiliki sopan santun yang tinggi.
Mereka tahu menghargai orang. mereka akan menyegani orang lain, dan juga akan
disegani orang. sebab tidak banyak anak muda memilih untuk memiliki spiritual
yang baik. Namun dalam catatan uraian diatas tentang membangun generasi emas,
di dalamnya salah satunya adalah generasi spiritual. Itu artinya, untuk
membangun generasi emas, spiritualnya menjadi satu dari empat penting tersebut.
Empat hal itu perlu diingat dan dicamkan baik, yaitu E-M-A-S (Enerjik,
Multitallenta, Aktif dan Spiritual). Spirirtual menjadi salah satu modal penting
dan mendasar dalam membangun generasi emas.
Berdasarkan deskripsi generasi emas di atas, maka ada langkah-langkah
strategis untuk mewujudkan generasi emas tahun 2045. Pertama dan utama yaitu
diciptakan terlebih dahulu stabilitas ketahanan nasional yang kuat dan mantab
dalam semua aspek pembangunan nasional. Selain itu ketahanan nasional harus
mampu melakukan kolaborasi dengan modernisasi di era global artinya ketahanan
ansional harus terbuka menerima berbagai kemajuan di era globalisasi. Oleh
sebab itu maka tantangan di era global harus dapat diatasi sehingga memperkut
ketahanan nasional Indonesia.
Ketahanan nasional yang kuat, menjadi modal utama untuk mewujudkan generasi
emas tahun 2045. Generasi emas yang hendak kita wujudkan yaitu generasi yang
kreatif, innovatif, mandiri, peduli, siap menghadapi tantangan, energik,
multitalenta, tidak kenal pantang menyerah, generasi yang berkepribadian
pancasila, generasi yang memiliki spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik
yang kuat, generasi yang beretika dan berbudaya, generasi yang bermoral,
generasi yang cerdas dan lain-lain.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pnelitian dan pembahasan sebagaimana iuraikan di atas,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

126
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

1. Tantangan ketahanan nasional di era global bersifat kompleks yakni


mencakup tantangan ketahanan di bidang ideologi, politik, ekonomi , sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
2. Ketahanan nasional i era global harus tetap bersifat terbuka terhadap berbagai
kemajuan dalam bidang teknologi, informasi, komunikasi dan transportasi
akan tetapi harus tetap selektif.
3. Ketahanan nasional di era global tetap harus dapat memainkan peranannya
dalam upaya mewujudkan generasi emas tahun 2045 sebagai generasi yang
energik , aktif, kreatif, inovatif, peduli, berperadaban, siap menghadapi
tantangan, tidak mudah menyerah , cerdas, tangguh, teringgas, brbudaya dan
memiliki pola pikir global yang komprehensif dan integral dalam memandang
wilayah NKRI.
4. Guna menghadapi tantangan global menyongsong generasi emas tahun 2045,
maka harus dapat diciptakan ketahanan nasional yang mantap yakni
ketahanan nasional yang memiliki keuletan dan ketangguhan dalam
menghadapi tantangan global yang kompleks dan harus disertai dengan
dibangunnya sikap positif warga negara dan dihindari sikap negatif warga
negara dalam pembangunan nasional di segala aspek dan bidangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Pewara Dinamika Volume 6, No. 2, September 2004.

Tidak Naik Perahu yang


Kompas Minggu, 17 April 2005.

Abdullah Ali. 2007. Metodelogi Penelitian Dan Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon
: STAIN Press.

Asmadi Alsa. 2003. Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif, serta kombinasinya


dalam penelitian psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Basrowi Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif, perspektif mikro.


Surabaya : Insane Cendikia.

Endang Z. Sukaya, dkk. 2000, Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit Paradigma


Yogyakarta.

Hans J. Morgenthau, 1990, Politik Antar Bangsa, Yayasan Obor Indonesia,


Jakarta.

127
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR
Universitas
PGRI Semarang

Jurnal: Dr. H. Sugiharto, SE,. MBA. 2012. Menyongsong Indonesia Emas 2045
Lexy j. Moleong. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

Peraturan Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional, nomor 1 tahun 2015,


Tentang Rencana Strategis Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional
Tahun 2015-2019.

Rahayu, Minto. 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Perjuangan Menghidupi Jati


Diri Bangsa. Depok: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Moralitas Bangsa, Pewara Dinamika UNY, Volume 6, No. 2, September


2004.

Seno, Frnas Magnis. 1978. Menuju Etos yang Bagaimana ?. Majalah Prisma,
Edisi III Desember 1979, Tahun Ke VIII.

Sumarsono, S, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.
Winarno. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : PT Bumi
Aksara.

128

Anda mungkin juga menyukai