Anda di halaman 1dari 6

PERAN DAN FUNGSI PROFESI GIZI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bioetika

Dosen Pengampu : Gunarti Yahya, DCN., MM., RD.

DISUSUN OLEH :

SYARIFFAH

1705025083

Kelompok 4

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA PROF.DR.HAMKA

JAKARTA

2020
 Pengertian
a. Profesi Gizi : suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan suatu
keilmuan (body of knowledge), memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan yang berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani masyarakat.

b. Ahli Gizi : seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan akademik
dalam bidang gizi sesuai aturan yang berlaku, mempunyai tugas, tanggung jawab dan
wewenang secara penuh untuk melakukan kegiatan fungsional dalam bidang
pelayanan gizi, makanan dan dietetik baik di masyarakat, individu atau rumah sakit.

 Peran dan Fungsi Ahli Gizi


A. - Peran : Pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik.
- Fungsi :
1. Mengkaji data dan mencirikan masalah gizi klinik.
2. Memberikan masukan kepada dokter tentang preskripsi diet.
3. Merancang pola diet klien berdasarkan preskripsi diet dari dokter.

B. - Peran : Pengelola layanan gizi di masyarakat.


- Fungsi :
1. Merencanakan , mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan pelayanan gizi di
masyarakat.
2. Mengkaji data dan mencirikan masalah pelayanan gizi masyarakat.
3. Memberikan masukan kepada mitra kerja tentang masalah gizi masyarakat.

C. – Peran : Pengelola tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi di RS.


- Fungsi :
- Merencanakan , mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan pelayanan gizi di
rumah sakit
.
D. – Peran: Pengelola system penyelenggaraan makanan institusi /masal.
- Fungsi :
1. Merencanakan , mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan pelayanan gizi di
institusi/masal.
2. Mengakaji data dan mencirikan masalah SPMI.
3. Memberi masukan kepada mitra kerja tentang masalah SPMI.
4. Merencanakan pelaksanaan SPMI.

E. – Peran : Pendidik/penyuluh/pelatih/konsultan gizi.


- Fungsi :
1. Merancang penyuluhan, pelatihan dan konsultasi gizi.
2. Melakukan penyuluhan, pelatihan dan konsultasi gizi.

F. – Peran: Pelaksana penelitian gizi.


- Fungsi :
1. Melaksanakan penelitian terkait gizi yang dilaksanakan di rumah sakit,
instansi pemerintah, instansi pendidikan, perusahaan makanan/minuman, dan
industry farmasi terkait gizi.

G. – Peran : Pelaku pemasaran produk gizi dan kegiatan wirausaha.


- Fungsi :
1. Mengkaji data dan mencirikan masalah pemasaran produk gizi.
2. Memberikan masukan tentang pemasaran produk gizi kepada mitra kerja.
3. Merencanakan pelaksanaan pemasaran produk gizi.
4. Melakukan pemasaran produk gizi.

H. – Peran : Berpartisipasi bersama tim kesehatan dan tim lintas sektoral.


- Fungsi :
1. Memberikan informasi mengenai besaran masalah gizi, penyebab dan akibat
apabila tidak segera ditangani.
2. Memberikan alternative pemecaahan masalah gizi ( usulan terapi/program).

1. – Peran : Pelaku praktek kegiatan yang bekerjasama secara professional dan etis.
- Fungsi :
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi / praktek kegizian.
2. Memantau dan mengevaluasi pelayanan gizi / praktek kegizian.

 Ayat dan Hadits tentang peran dan fungsi profesi gizi

a. Surat At-Taubah ayat 71, yang artinya :


“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

b. Surat Al-Isra ayat 7, yang artinya :


“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain)
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”.

c. Surat Al-Mu’minun ayat 8, yang artinya :


“Dan orang-orang yang selalu menjaga dengan baik terhadap amanat-amanat dan
janjinya”.

d. Surat Al-Qashash ayat 77, yang artinya :


“… dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagiamana Allah telah berbuat baik
kepadamu…”.
e. Hadits :
- “Barang siapa yang berkeinginan untuk diselamatkan oleh Allah dari bencana
pada hari kiamat, maka bantulah orang yang dalam kesulitan atau hindarkan
kesulitannya “ (HR. Muslim).

- “Rasulullah SAW bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja


kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; „bagaimana maksud
amanat disia-siakan? ‘Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada
ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (Bukhari–6015).

- “Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberi amanah kepadamu, dan


janganlah engkau berkhianat kepada orang yang berkhianat kepadamu.” (HR.
Abu Dawud).

Ayat-ayat dan hadits di atas mendasari pelaksanaan asuhan gizi yang


merupakan peran dan fungsi profesi gizi , bukan hanya asuhan kemanusiaan
dengan lemah lembut berdasarkan standard dan etika profesi, tetapi yang didasari
keimanan pada Allah dengan menjalankan perintah-Nya melalui ayat-ayat Al-
Qur’an dengan tujuan akhir mendapatkan ridho Allah SWT.

Selain itu peran dan fungsi profesi gizi merupakan suatu amanah, dimana
pada hakikatnya orang yang diberi amanah harus menunaikan amanahnya. Karena
Allah memerintahkan menunaikan amanah kepada pemiliknya, dan melarang
berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta melarang mengkhianati semua
amanah mereka. Dan Dia menjadikan di antara sifat orang-orang yang beruntung
adalah bahwa sesungguhnya mereka menjaga janji dan amanah mereka. Adapun
orang yang melaksanakannya akan memperoleh kemuliaan.

Islam mengandung ajaran yang mencakup semua aspek hidup dan


kehidupan manusia termasuk didalamnya ajaran yang berkaitan dengan kesehatan
jasmani, rohani, social, kultural dan spiritual. Pengamalan ajaran Islam dalam
bidang kesehatan wajib dilaksanakan oleh umat sebagai perwujudan ibadahnya
kepada Allah SWT dan sesame umat manusia, diantaranya melalui pelayanan atau
asuhan gizi sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan.

Sumber :

1. Rahmawati,Widya dan Yosfi Rahmi. (2011). Peran,Fungsi dan Wewenang Ahli Gizi.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
Gizi.
3. Asuhan Keperawatan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
https://www.rsi.co.id/index.php/artikel/item/84-asuhan-keperawatan-islami
4. Tafsir surat :
https://tafsirweb.com/4611-quran-surat-al-isra-ayat-7.html
https://tafsirweb.com/3087-quran-surat-at-taubah-ayat-71.html

Anda mungkin juga menyukai