Makalah Hepar
Makalah Hepar
DISUSUN OLEH
2020/2021
KATA PENGANTAR
itu, saran dan masukan dari rekan – rekan akan sangat berguna
ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………….
LATAR BELAKANG…………………………..
RUMUSAN MASALAH………………………..
TUJUAN………………………………………..
MANFAAT……………………………………..
BAB II PEMBAHASAN……………………………..
Defenisi Hati………………………………
Anatomi Fisiologi Hati………………………
Fungsi Hati…………………………………..
Jenis Sel Dasar Hati………………………….
Sistem Billier………………………………….
Enzim Hati……………………………………..
Cara Kerja Hati………………………………..
Fibrosis Hati…………………………………….
Patogenitas Fibrosis Hati………………………..
Kematian Sel……………………………….
KESIMPULAN…………………………………
SARAN……………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
itu?
1.3. TUJUAN
1.4. MANFAAT
hati.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
dari porta hepatis dan membagi – bagi hati dalam lobus dan
sel – sel hati yang menyebar secara radial dari vena sentralis
demikian, sel – sel hati akan mendapat darah dari vena porta
yaitu di antara sel – sel endotil dengan sel – sel hati terdapat
zat – zat yang ada dalam plasma dapat bergerak dengan bebas
yaitu :
filtrasi darah.
penyuntikan.
tenaga.
- Metabolisme Karbohidrat
- Metabolisme Lemak
Pembentukan lipoprotein.
sangat besar.
- Metabolisme Protein
adalah:
tubuh.
- Fungsi detoksifikasi
yaitu:
- Fungsi perlindungan
Sel kupffer
Melekat pada endothelium sinusoidal (dalam lumen
sinusoid), terutama di dekat daerah Portal (= triad portal)
Membersihkan darah tertelan bakteri patogen yang dapat
masuk ke dalam darah portal dari usus
Menghapus eritrosit tua dan heme untuk digunakan kembali
Bertindak sebagai sel antigen dalam kekebalan adaptif
Merekrut sitokin dan kemokin serta memperluas populasi
sel proinflamasi lainnya di hati.
Sel Punca
Selain hepatosit dan sel non-parenkimal, pada hati masih terdapat
jenis sel lain yaitu sel intra-hepatik yang sering disebut sel oval,
dan hepatosit duktular.Regenerasi hati
setelah hepatektomi parsial, umumnya tidak melibatkan sel
progenitor intra-hepatik dan sel punca ekstra-hepatik
(hemopoietik), dan bergantung hanya kepada proliferasi
hepatosit. Namun dalam kondisi saat proliferasi hepatosit
terhambat atau tertunda, sel oval yang berada di area periportal
akan mengalami proliferasi dan diferensiasi menjadi hepatosit
dewasa. Sel oval merupakan bentuk diferensiasi dari sel
progenitor yang berada pada area portal dan periportal,
atau kanal Hering, dan hanya ditemukan saat hati
mengalami cedera. Proliferasi yang terjadi pada sel oval akan
membentuk saluran ekskresi yang menghubungkan
area parenkima tempat terjadinya kerusakan hati
dengan saluran empedu. Epimorfin, sebuah morfogen yang
banyak ditemukan berperan pada banyak organ epitelial,
nampaknya juga berperan pada pembentukan saluran empedu
oleh sel punca hepatik. Setelah itu sel oval akan terdiferensiasi
menjadi hepatosit duktular. Hepatosit duktular dianggap
merupakan sel transisi yang terkait antara lain dengan:
metaplasia duktular dari hepatosit
parenkimal menjadi epitelium biliari intra-hepatik
konversi metaplasia dari epitelium duktular menjadi hepatosit
parenkimal
diferensiasi dari sel punca dari silsilah hepatosit
tergantung pada jenis gangguan yang menyerang hati.Pada
model tikus dengan 70% hepatektomi, dan induksi regenerasi
hepatik dengan asetilaminofluorena-2, ditemukan bahwa sel
punca yang berasal dari sumsum tulang belakang dapat
terdiferensiasi menjadi hepatosit, dengan mediasi hormon G-
CSF sebagai kemokina dan mitogen. Regenerasi juga dapat
dipicu dengan D-galaktosamina.
SYSTEM BILIER
Fungsi utama dari system bilier adalah sebagai tempat
penyimpanan dan saluran cairan empedu ( transportasi empedu
dari hepar ke usus halus, mengatur aliran empedu, storage
(penyimpanan) dan pengentalan dari empedu ). Empedu di
produksi oleh sel hepatosit sebanyak 500-1500 ml/hari. Empedu
terdiri dari garam empedu, lesitin dan kolesterl merupakan
komponen terbesar (90%) cairan empedu. Sisanya adalah
bilirubin, asam lemak dan garam anorganik. Di luar waktu
makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu
dan di sini mengalami pemekatan sekitar 50 %. Fungsi
Empedu sendiri yaitu :
1. Berperan utk penyerapan lemak yaitu dalam bentuk emulsi,
juga penyerapan mineral. Contoh : Ca, Fe, Cu
2. Merangsang sekresi enzim (Contoh: lipase pankreas)
3. Penyediaan alkalis utk menetralisir asam lambung di
duodenum
4. Membantu ekskresi bahan-bahan yang telah dimetabolisme di
dalam hati
ENZIM HATI
1. Alanine aminotransferase ( ALT )
adalah lebih spesifik untuk kerusakan hati. Enzim ini biasanya
terkandung dalam sel-sel hati. Jika hati terluka,sel-sel hati
menumpahkan enzim-enzim kedalam darah, menaikan tingkat-
tingkat enzim dalam darah dan menandai kerusakan hati.
Aminotransferase-aminotransferase mengkatalisasi reaksi-reaksi
kimia dalam sel - sel dimana suatu kelompok amino ditransfer
dari suatu molekul donor ke suatu molekul penerima. ALT
adalah enzim yang dibuat dalam sel hati ( hepatosit ), jadi lebih
spesifik untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain.
Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada kerusakan pada
selaput sel hati. Setiap jenis peradangan hati dapat menyebabkan
peningkatan pada ALT. Peradangan pada hati dapat disebabkan
oleh hepatitis virus, beberapa obat, penggunaan alkohol, dan
penyakit pada saluran cairan empedu.
2. AST (Enzim aspartate aminotransferase )
adalah enzim mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung,
ginjal dan otak. Jadi tes inikurang spesifik untuk penyakit hati.
Dalam beberapa kasus peradangan hati, peningkatan ALTdan
AST akan serupa.
3. Fosfatase alkali
meningkat pada berbagai jenis penyakit hati, tetapi peningkatan
ini juga dapatterjadi berhubungan dengan penyakit tidak terkait
dengan hati. Fosfatase alkali sebetulnya adalahsuatu kumpulan
enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan
selaput dalamhati, tetapi juga ditemukan dalam banyak jaringan
lain. Peningkatan fosfatase alkali dapat terjadi bila saluran cairan
empedu dihambat karena alasan apa pun. Di antara yang lain,
peningkatan pada fosfatase alkali dapat terjadi terkait dengan
sirosis dan kanker hati.
4. GGT
sering meningkat pada orang yang memakai alkohol atau zat lain
yang beracun pada hatisecara berlebihan. Enzim ini dibuat dalam
banyak jaringan selain hati. Serupa dengan fosfatasealkali, GGT
dapat meningkat dalam darah pasien dengan penyakit saluran
cairan empedu. Namun tes GGT sangat peka, dan tingkat GGT
dapat tinggi berhubungan dengan hampir semua penyakit hati,
bahkan juga pada orang yang sehat. GGT juga dibuat sebagai
reaksi pada beberapaobat dan zat, termasuk alkohol, jadi
peningkatan GGT kadang kala ( tetapi tidak selalu ) dapat
menunjukkan penggunaan alkohol. Penggunaan pemanis sintetis
sebagai pengganti gula.
2. Pengikatan Racun
arginin asam amino arginin -> as. amino ortinin + urea
asam amono ortinin mengikat NH3 n CO2 yg bersifat racun bagi
tubuh
asam amino ortinin diubah mnjd as. amino sitrulin.
asam amino sitrulin + NH3 -> as. amino
(ulang lagi prosesnya)
shg akn trus dihasilkan urea, yg dibuang ke ginjal, utk
dikeluarkan besama urin.
racun -> urea -> dikeluarkan dari tubuh.
FIBROSIS HATI
Penyakit hati kronis adalah penyakit hati yang berlangsung lebih
dari enam bulan.36 Pada fibrosis hati terbentuknya jaringan ikat
yang terjadi sebagai respon terhadap cedera hati, diawali oleh
cedera hati kronis ditandai oleh aktivasi Hepatic Stellate Cells
(HSC) dan produksi berlebih komponen Matriks Ekstraseluler
(MES). Penumpukan protein matriks ekstraseluler yang
berlebihan akan menyebabkan gangguan arsitektur hati, terbentuk
jaringan ikat yang diikuti regenerasi sel hepatosit.2,6 Bila fibrosis
berjalan secara progresif, dapat menyebabkan sirosis hati 1,2,3,4.
Penentuan derajat fibrosis mempunyai peranan penting dalam
hepatologi karena pada umumnya penyakit hati kronis
berkembang menjadi fibrosis dan dapat berakhir menjadi sirosis.
Selain penting untuk prognosis, penentuan derajat fibrosis hati
dapat mengungkapkan riwayat alamiah penyakit . 1,2 dan faktor
faktor resiko yang berkaitan dengan progresifitas penyakit untuk
dijadikan panduan variasi terapi antifibrotik Patogenesa fibrosis
hati merupakan proses yang sangat kompleks yang melibatkan sel
stellata hati (HSC) sebagai sel utama, sel kupffer, lekosit,
berbagai mediator, sitokin, growth factors dan inhibitor, serta
berbagai jenis kolagen.
A. Fase inisiasi
Merupakan fase aktivasi HSC menjadi miofibroblas yang bersifat
proliferatif, fibrogenik dan kontraktil. Terjadi induksi cepat
terhadap gen HSC akibat rangsangan dari parakrin yang berasal
dari sel-sel inflamasi, hepatosit yang rusak, sel-sel duktus biliaris
serta perubahan awal komposisi MES. Perubahan-perubahan
tersebut menyebabkan HSC responsif terhadap berbagai sitokin
dan Universitas Sumatera Utara stimulasi lokal lainnya. Pada fase
inisiasi ini, setelah cedera pada sel hati, terjadi stimulasi parakrin
terhadap HSC oleh sel-sel yang berdekatan dengan HSC seperti
sel endotelial dan hepatosit serta sel kupffer, platelet dan lekosit
yang menginfiltrasi lokal cedera hati. Stimulasi parakrin berupa :
1. Inflamasi akibat pelepasan berbagai sitokin seperti IL-1, IL-4,
IL-5, IL-6, IL-13 yang terutama di hasilkan oleh limfosit TH2,
pelepasan berbagai sitokin, faktor-faktor nekrosis dan interferon
yang dihasilkan oleh sel kupffer.
2. Oksidasi, terutama oleh reactive oxygen (ROS) dan peroksida
lipid yang dihasilkan oleh netrofil dan sel kupffer.
Oksidanoksidan tersebut meningkatkan sintesis kolagen oleh
HSC.
3. Pelepasan dan aktivitas berbagai growth factors yang terutama
dihasilkan oleh sel kupffer yang teraktivasi oleh sel-sel endotelial
lainnya.
4. Pengeluaran proteinase
5. Gangguan reseptor HSC. Peroxisome proliferator activated
reseptor yang terdapat pada reseptor HSC.
A.
1) Hepatitis A
air seni.
- Mual
- Muntah
- Demam ringan
- Kelelahan
- Nyeri sendi
Hepatitis A dapat diobati dengann cara hidup sehat
2) Hepatitis B
penderita hepatitis B.
b. Penyakit Kuning
c. Sirosis Hati
Penyebab :
empedu.
Penyembuhan :
d. Hati Berlemak
Penyebab :
Penyebab :
dan hemochromatosis.
Penyebab :
terang.
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh,
terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di
bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh yang
paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya,
hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk
seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh
manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus
kanan dan lobus kiri.
Secara anatomi, hati dapat dibahagikan kepada
empat lobus yaitu lobus kanan (right lobe), lobus kiri (left
lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe. Lihat
gambar untuk penerangan yang lebih jelas.
Fungsi hati adalah hati menghasilkan empedu
(bilus) yang mengandung zat sisa dari perombakan eritosit
di dalam limpa, menyimpan gula dalam bentuk glikogen,
mengatur kadar gula darah, tempat pembentukan urea dari
ammonia, menawarkan racun, membentuk vitamin A dari
provitamin A dan tempat pembentukan fibrinogen
protrombin.
Fungsi utama dari system bilier adalah sebagai
tempat penyimpanan dan saluran cairan empedu.
Enzim pada hati yaitu Alanine aminotransferase
( ALT ), AST ( Enzim aspartate aminotransferase ) ,
Fosfatase alkali, GGT.
III.2 SARAN
Hati merupakan organ yang sangat penting bagi manusia.
Terkadang banyak orang yang tidak memperhatikan kesehatan
hati mereka. Mereka tidak tahu bahwa hati memiliki fungsi yang
sangat penting dalam tubuh manusia. Dengan makalah ini
diharapkan para pembaca lebih bisa menjaga hati mereka.
DAFTAR PUSTAKA
and Physiology:an
Sesuatu Tentang
Jakarta : Salemba
1983. Kotak
from: