Skripsi Pengetahuan
Skripsi Pengetahuan
Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2015
ABSTRAK
Health knowledge about the transmission of HIV/AIDS is one of the factors that
affect people living with HIV/AIDS (PLWHA) stigma in society. Stigma on PLWHA
that occurs in the community is still a problem that interfere social life of the
PLWHA.
This study aims to determine the relationship of health knowledge about the
transmission of HIV/AIDS and stigma on PLWHA at Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara in 2015. This research was analytic study with cross sectional
approach. Purposive sampling method was used in this study (total 77 people). Data
were analyzed using statistic software by the Chi Square test. Based on the
research
results, p value was = 0.226 (p> 0.005) which means there was no relationship
between
health knowledge about the transmission of HIV/AIDS and stigma on PLWHA at
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara 2015.
Keyword : HIV/AIDS, Health Knowledge, PLWHA, Stigma on People Living with
HIV/AIDS
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulias panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, karunia serta
izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang
berjudul : “Hubungan pengetahuan kesehatan tentang penularan HIV/AIDS
dengan stigma masyarakat pada orang dengan HIV/AIDS Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara 2015” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Kedokteran dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Malikussaleh. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada
nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya karena melalui perantara penulis
dapat menikmati hidup didalam islam yang penuh pengetahuan ini.
Skripsi ini penulis persembahkan bagi orang-orang tercinta yang senantiasa
mendukung penulis :
1.
Kedua orang tua tercinta Ayahanda Amir Jaya Badawi dan Ibunda Rita
Rovaida, sumber kehidupan dan pembimbing utama dalam kehidupan penulis
yang selalu memberikan do’a, cinta, kasih sayang, dukungan dan perhatian serta
pengorbanan yang begitu besar baik berupa materi maupun moril. Dorongan dan
motivasi ayahanda serta ibundalah yang membuat penulis dapat penulis dapat
menyelesaikan tahapan pendidikan ini, sehingga ucapan terima kasih ini tidaklah
cukup untuk menggambarkan wujud penghargaan penulis kepada mereka.
2. Adik Tercinta Gesya Gebinne yang selalu memberi semangat agar penulis selalu
sukses dan selalu memberika yang terbaik untuk orang tua.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada :
1. dr. Ibrahim Puteh, Sp.KJ, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Malikussaleh memberikan petunjuk, saran dan masukan untuk kelengkapan
penelitian ini.
2. Ibu Harvina Sawitri, SKM. MKM, selaku pembimbing satu yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. dr. Cut Khairunnisa, M.Kes, sebagai sekretaris prodi dan pembimbing dua yang
juga telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. dr. Sri Wahyuni, M.Sc, selaku penguji satu yang telah memberikan petunjuk,
saran dan masukan untuk kelengkapan penelitian ini.
5. dr. Cut Sidrah Nadira M.Sc, sebagai penguji dua yang juga telah membrikan
petunjuk, saran dan masukan untuk kelengkapan penelitian ini.
6. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas
Malikussaleh.
7. Bapak Camat, staf beserta warga Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara
yang telah turut membantu dan memberika izin penelitian skripsi.
8. Teman-teman
mahasiswa
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Malikussaleh
khususnya angkatan 2011 yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis
hingga akhir masa pendidikan.
9. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak langsung
yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam pengantar ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna bagi dari segi isi
maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan pengembangan di masa yang akan
datang.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Amin Ya Rabbal
‘Alamin.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aquired Immuno Deficiency
Syndrom (AIDS) adalah penyakit menular seksual menurut United Nations Programme
on HIV/AIDS (UNAIDS) dan World Health Organization (WHO). Diperkirakan HIV
telah menginfeksi 25 juta orang sejak ditemukan pada tanggal 5 Juni 1981, sehingga
dalam kurun waktu yang singkat telah menjadi pandemi di seluruh negara. Orang
dengan HIV/AIDS (ODHA) didefinisikan sebagai seseorang yang telah terinfeksi oleh
virus HIV atau yang telah mulai menampakkan satu atau lebih gejala AIDS (United
Nation Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), 2006).
Waktu munculnya gejala bisa saja terjadi lebih cepat (kurang dari 2 tahun) atau
lebih lama (lebih dari 10 tahun). Kowalak (2011) mengatakan bahwa sekitar
orang yang terinfeksi virus HIV akan berkembang menjadi AIDS dalam waktu
10%
2
sampai 3 tahun, dan sekitar 10% pengidap HIV tidak akan berkembang menjadi AIDS
bahkan setelah 10 tahun. Rentang waktu dari seseorang terinfeksi sampai muncul
gejala klinis bisa sangat bervariasi antara 8 sampai 10 tahun, yang bisa disebut
sebagai
masa inkubasi, atau dalam terminologi penyakit HIV/AIDS biasa disebut juga sebagai
windows period. Pembuktikan seseorang telah terinfeksi HIV, harus melewati
pemeriksaan atau tes HIV yang biasa dilakukan menggunakan metode pengujian
Western Blot dalam mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, cairan mulut, darah
kering, maupun urine pasien. Seseorang harus mendapatkan penyuluhan (konseling)
sebelum dan setelah melakukan tes HIV. Tes HIV tidak boleh dilakukan tanpa adanya
persetujuan dan berdasarkan informasi lengkap (informed consent) dari yang
bersangkutan (Kowalak, 2011).
Stigma buruk terhadap ODHA dan diskriminasi tidak saja dilakukan oleh
masyarakat awam yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyakit
HIV/AIDS, tetapi dapat juga dilakukan oleh petugas kesehatan. Saat ini tercatat,
sekitar
34 juta orang di dunia mengidap Virus HIV penyebab AIDS dan kebanyakan dari
mereka hidup dalam kemiskinan dan di negara berkembang. Data WHO terbaru juga
menunjukkan peningkatan jumlah pengidap HIV yang mendapatkan pengobatan.
Tahun 2012 tercatat 9,7 juta orang dan angka ini meningkat 300.000 orang lebih
banyak dibandingkan satu dekade sebelumnya (WHO, 2012). Data Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa sejak pertama kali kasus HIV/AIDS
ditemukan pada tahun 1987 sampai dengan 30 Juni 2012, telah tercatat 32.103 kasus
AIDS dan 86.762 kasus terinfeksi HIV serta 8.235 kasus kematian akibat HIV/AIDS
di 33 Provinsi di Indonesia (Kemenkes RI, 2012).
Data Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi (KPAP) Aceh, kasus
HIV/AIDS di Provinsi Aceh dari tahun 2007 hingga akhir bulan Desember 2012 telah
terdapat 161 kasus HIV/AIDS di 23 Kabupaten/Kota. Dari 23 Kabupaten/Kota
tersebut, Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah tertinggi penderita HIV/AIDS
dengan jumlah kasus sebanyak 33 orang, tetapi yang diakui oleh Kementerian
Kesehatan berjumlah 19 kasus HIV/AIDS (KPAP, 2013).
Data terakhir sejak 2004 hingga Oktober 2014, HIV/AIDS di Aceh mencapai
303 kasus. Dari jumlah tersebut, 94 penderita meninggal dunia. Kabupaten/kota
tertinggi terjangkitnya virus itu adalah Aceh Utara dengan 35 kasus, disusul Aceh
Tamiang 32 kasus, Bireuen dan Banda Aceh masing-masing 27 kasus, dan
Lhokseumawe 23 kasus. Kecamatan Dewantara sendiri termasuk yang tertinggi di
Kabupaten Aceh Utara dengan jumlah 14 kasus November 2013 (KPAP Aceh, 2014).
Stigma masyarakat aceh yang buruk pada ODHA juga termasuk yang tertinggi
di Kabupaten dan kota di Aceh seperti, Kuala simpang, Bireuen, Banda Aceh dan
Lhokseumawe. Salah satu kendala dalam pengendalian penyakit HIV/AIDS adalah
stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS (ODHA) (Kemenkes, 2012).
Herek & Capitiano (1999) mengatakan bahwa timbulnya stigma dan diskriminasi
terhadap ODHA disebabkan oleh faktor risiko penyakit ini yang terkait dengan
perilaku
seksual yang menyimpang dan penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya atau
narkoba. Penyuluhan kesehatan terutama tentang HIV/AIDS di Aceh Utara sering
dilakukan oleh Dinas Kesehatan, KPAK dan juga Yayasan terkait, namun masyarakat
masih saja takut dan memberi perlakuan tidak adil (diskriminasi) dan stigma karena
penyakit yang mereka derita. Hal ini mungkin dikarenakan semakin besarnya kasus di
daerah tersebut maka semakin besar pula stigma yang buruk dari masyarakat Aceh
terhadap ODHA (YPAP Lhokseumawe, 2014)
1.2
Rumusan Masalah
Tingginya angka kejadian HIV/AIDS masih menimbulkan stigma buruk di
1.3
Pertanyaan Penelitian
1.
2.
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1
Tujuan umum
Mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan tentang penularan HIV/AIDS
dengan stigma masyarakat pada ODHA Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara
tahun 2015.
1.4.2
Tujuan khusus
1.
2.
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Manfaat teoritis
1.
2.
3.
1.5.2
Manfaat praktis
1.
3.
2.1
Konsep HIV/AIDS
2.1.1
Pengertian
Human immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus dari famili lentivirus
yang termasuk golongan virus ribonucleic acid (RNA) dengan bentuk sferis dan
berdiameter 1000 angstrom. Sebagai retrovirus, HIV memiliki sifat khas karena
memiliki enzim reverse transcriptase, yaitu enzim yang memungkinkan virus
mengubah informasi genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk
deoxyribonucleic acid (DNA) yang kemudian diintegrasikan ke dalam informasi
genetik sel limfosit yang diserang. Virus HIV dapat memanfaatkan mekanisme sel
limfosit untuk memperbanyak dirinya. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun
1983 oleh Luc Montaigner di Perancis pada seorang pasien limfadenopati (Jawetz,
2008).
2.1.2
Epidemiologi
Menurut laporan data statistik The Joint United Nations Programme on
HIV/AIDS (UNAIDS), pada tahun 2010 terdapat 35,5 juta kasus HIV/AIDS dan pada
tahun 2011 lebih dari 34 juta orang hidup dengan HIV/AIDS yang di antaranya 3,3
juta
orang berada di bawah usia 15 tahun. Angka ini menunjukkan penurunan insidensi
kasus HIV/AIDS sebanyak hampir 50% di tiap negara, khususnya di negara-negara
sedang berkembang seperti kawasan Afrika (Afrika Sub-Sahara, Malawi, Zimbabwe)
dan kawasan Asia (India, Nepal, Thailand, Papua New Guinea) tetapi sebagian negara
di kawasan tersebut malah mengalami peningkatan kasus (UNAIDS, 2012).
Kawasan Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia, penyebab utama cara
penularan virus HIV/AIDS adalah seks antara kaum homoseksual tanpa perlindungan
sebanyak 60% dan sisanya para pekerja seks komersial dan penyalahgunaan narkoba
suntik. Hal berbeda terdapat pada kawasan Asia termasuk Indonesia dimana penyebab
utama cara penularannya adalah melalui hubungan
kemudian
Etiologi
Human immunodeficiency Virus (HIV) yang termasuk dalam famili retrovirus
penelitian
lebih
lanjut
dibuktikan
bahwa
kedua
virus
ini
sama,
sub-
Cara Penularan
Human immunodeficiency Virus sendiri dapat ditularkan melalui beberapa cara,
Patofisiologi
Human immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menggunakan
RNA sebagai genom. Untuk masuk ke dalam sel, virus ini berikatan dengan reseptor
(CD4) yang ada di permukaan sel. Artinya, virus ini hanya akan menginfeksi sel yang
memiliki reseptor CD4 pada permukaannya. Karena biasanya yang diserang adalah sel
T limposit (sel yang berperan dalam sistem imun tubuh), maka sel yang diinfeksi
oleh
HIV adalah sel T yang mengekspresikan CD4 di permukaannya (CD4+ T cell) (Pricen,
2012).
Setelah berikatan dengan reseptor, virus berfusi dengan sel (fusion) dan
kemudian melepaskan genomnya ke dalam sel. Di dalam sel, RNA mengalami proses
reverse transcription, yaitu proses perubahan RNA menjadi DNA. Proses ini dilakukan
oleh enzim reverse transcriptase. Proses sampai step ini hampir sama dengan
beberapa
virus RNA lainnya. Yang menjadi ciri khas dari retrovirus ini adalah DNA yang
terbentuk kemudian bergabung dengan DNA genom dari sel yang diinfeksinya. Proses
ini dinamakan integrase (integration). Proses ini dilakukan oleh enzim integrase
yang
dimiliki oleh virus itu sendiri. DNA virus yang terintegrasi ke dalam genom sel
dinamakan provirus (Pricen, 2012).
Spesifikasi HIV terhadap CD4+ T cell ini membuat virus ini bisa digunakan
sebagai vektor untuk pengobatan gen (gene therapy) yang efisien bagi pasien
HIV/AIDS. Soalnya vektor HIV yang membawa gen anti-HIV hanya akan masuk ke
dalam sel yang sudah dan akan diinfeksi oleh virus HIV itu sendiri. Limfosit CD4+
merupakan target utama infeksi HIV karena virus mempunyai afinitas terhadap
molekul permukaan CD4. Limfosit CD4+ berfungsi mengkoordinasikan sejumlah
fungsi imunologis yang penting. Hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan
respon imun yang progresif. Kejadian infeksi HIV primer dapat dipelajari pada model
infeksi akut Simian Immunodeficiency Virus (SIV). Virus SIV dapat menginfeksi
limfosit CD4+ dan monosit pada mukosa vagina (Notoadmojo, 2010).
2.1.6
Manifestasi klinis
Diagnosis HIV AIDS dapat ditegakkan berdasarkan klasifikasi klinis WHO dan
atau CDC. Di Indonesia diagnosis HIV AIDS untuk keperluan surveilans epidemiologi
dibuat bila menunjukkan tes HIV positif dan sekurang-kurangnya didapatkan 2 gejala
minor dan satu gejala mayor (Kemenkes, 2011).
a. Gejala Mayor;
1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
5. Ensefalopati HIV
b. Gejala Minor;
1. Bentuk menetap lebih dari 1 bulan
2. Dermatitis generalisata
3. Herpes zooster multisegmental berulang
4. Kandidiasis oropahringeal
5. Herpes simplex kronis progresif
6. Limfadenopati
7. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
8. Retinitis oleh sitomegalo virus
2.1.7
Penatalaksanaan
Pedoman World Health Organitation (WHO), untuk penanganan HIV/AIDS,
pemberian pengobatan bagi penderita HIV dewasa harus segera diberikan, jika
didapatkan hasil pemeriksaan tes CD4+ menunjukkan kadar virus dalam darah
mencapai <500 sel/mm3, ini berfungsi untuk menghambat virus merusak sistem imun
pasien lebih awal (WHO, 2013). Food and Drug Administration (FDA) telah
menyetujui tiga golongan obat untuk infeksi HIV yaitu Nukleosida Reverse
Transcriptase Inhibitor (NRTI), Non-Nukleosida Reverse Transcriptase Inhibitor
(NNRTI), dan Protease Inhibitor (PI) (Louisa, 2009).
Mekanisme kerja dari NRTI adalah menghambat enzim DNA polimerase
dependen RNA HIV (reverse transcriptase) dan menghentikan pertumbuhan untai
DNA,
contoh
stavudin,
b.
c.
2.2
Pengetahuan
2.2.1
Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
Jenis-jenis Pengetahuan
Pada umumnya pengetahuan dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya (Dewi,
2010):
1. Pengetahuan langsung (immediate) adalah pengetahuan langsung yang
hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran. Kaum realis
(penganut paham Realisme) mendefinisikan pengetahuan seperti itu. Umumnya
dibayangkan bahwa kita mengetahui sesuatu itu sebagaimana adanya, khususnya
perasaan ini berkaitan dengan realitas-realitas yang telah dikenal sebelumnya
seperti pengetahuan tentang pohon, rumah, binatang, dan beberapa individu
manusia.
2. Pengetahuan tidak langsung (mediate) adalah hasil dari pengaruh interpretasi
dan proses berpikir serta pengalaman-pengalaman yang lalu. Apa yang kita ketahui
dari
benda-benda
eksternal
banyak
berhubungan
dengan
penafsiran
pengetahuan dan
Sumber pengetahuan
Pengetahuan yang kita ketahui ini memiliki sumber (source) diataranya adalah
(Wawan, 2010):
1. Intuisi adalah sebuah pemikiran eksperiman, coba-coba yang berawal dari sebuah
pertanyaan akan keraguan dan lahirlah insting. Daya atau kemampauan untuk
mengetahui atau memahami sesuatu tampa ada dipelajari terlebih dahulu.
2. Rasional atau pengetahuan yang bersumber dari akal adalah suatu pengetahuan
yang dihasilkan dari proses belajar dan mengajar, diskusi ilmiah, pengkajian buku,
pengajaran seorang guru, dan sekolah. Hal ini berbeda dengan pengetahuan intuitif
atau pengetahuan yang berasal dari hati. Pengetahuan ini tidak akan didapatkan dari
suatu proses pengajaran dan pembelajaran resmi, akan tetapi, jenis pengetahuan
ini akan terwujud dalam bentuk-bentuk “kehadiran” dan “penyingkapan” langsung
terhadap hakikat-hakikat yang dicapai melalui penapakan mistikal, penitian
jalanjalan keagamaan, dan penelusuran tahapan-tahapan spiritual.
3. Emperikal atau indra manusia merupakan alat dan sumber pengetahuan, dan
manusia mengenal objek-objek fisik dengan perantaraanya. Setiap orang yang
kehilangan salah satu dari indranya akan sirna kemampuannya dalam mengetahui
suatu realitas secara partikular. Misalnya seorang yang kehilangan indra
penglihatannya maka dia tidak akan dapat menggambarkan warna dan bentuk
sesuatu yang fisikal, dan lebih jauh lagi orang itu tidak akan mempunyai suatu
konsepsi universal tentang warna dan bentuk. Begitu pula orang yang tidak
memiliki kekuatan mendengar maka dapat dipastikan bahwa dia tidak mampu
mengkonstruksi suatu pemahaman tentang suara dan bunyi dalam pikirannya.
2.2.5
Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah suatu usaha atau kegiatan untuk membantu
perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam memelihara perilaku sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Banyak faktor yang
perlu diperhatikan dalam keberhasilan pendidikan kesehatan, antara lain tingkat
pendidikan, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat, dan
ketersediaan waktu dari masyarakat (Notoadmojo, 2012).
Materi yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan
mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat sehingga dapat langsung dirasakan
manfaatnya. Sebaiknya saat memberikan pendidikan kesehatan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami dalam bahasa kesehariaannya dan menggunakan alat peraga
untuk mempermudah pemahaman serta menarik perhatian sasaran (Purnomo, 2013).
2.2.7
2.3
Stigma
2.3.1
Pengertian
Stigma adalah fenomena negatif yang kuat yang terjadi di masyarakat, dan
terkait erat dengan nilai dan norma yang ditempatkan pada beragam identitas sosial
(Kesrepro, 2007). Stigma sebagai suatu isyarat atau petanda yang dianggap sebagai
“gangguan” dan karenanya dinilai kurang dibanding orang-orang normal. Individu-
individu yang diberi stigma yang dianggap sebagai individu yang cacat,
membahayakan, dan agak kurang dibandingkan orang lain pada umunya (KPA, 2013).
2.3.2
Stigmatisasi
Stigmatisasi adalah kata keterangan yang artinya merupakan noda atau
menodai, maka perbedaan stigma dan stigmatisasi adalah stigma kata benda sedangkan
stigmatisasi kata keterangan. Proses pemberian stigma yang masyarakat terjadi dalam
tiga tahap yaitu (Kesrepro, 2007);
a.
b.
c.
2.3.3
b.
c.
d.
e.
f.
Risiko, yang mencakup perasaan bahaya dari stigmatisasi dari orang lain
(seperti memliki penyakit yang mematikan atau membahayakan vs. memiliki
kelebihan berat badan).
2.3.4
membuat diskriminasi terhadap ODHA semakin kuat. Masih banyak masyarakat baik
yang berasal dari kelas bawah sampai dengan seorang dokter sekalipun
mendiskriminasi ODHA seperti yang terjadi di Yogyakarta seorang dokter di sebuah
rumah sakit terkemuka yang mengganggap bahwa ODHA itu adalah manusia yang
kotor yang melakukan hal-hal yang tidak bermoral seperti pengguna narkoba, PSK
(Penjaja Seks Komersil), wanita simpanan, dll, sehingga ketika ia mendapatkan
pasien
ODHA ia tidak mau merawatnya (KPA, 2013).
Hasil penelitian ditemukan bahwa stigma terhadap status HIV/AIDS yang
didapatkan oleh ODHA lebih tinggi di lingkungan masyarakat (71,4%), selanjutnya di
tempat pelayanan kesehatan (35,5%) dan yang terendah adalah di lingkungan keluarga
(18,5%). Berdasarkan persentase tersebut terlihat adanya perbandingan yang cukup
signifikan, dalam hal ini dapat dilihat masih kentalnya pandangan negatif mengenai
ODHA di lingkungan masyarakat karena kurangnya informasi mengenai HIV/AIDS
(KPA, 2013).
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1
Kerangka Konseptual
Dari hasil tinjauan teoritis dan telaah kepustakaan maka disimpulkan kerangka
Variabel Dependen
Pengetahuan Kesehatan
Tentang Penularan
HIV/AIDS
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0:
4.1
dilakukan dengan cara pengukuran atau pengumpulan secara simultan variabel bebas
dan variabel terikat pada saat yang bersamaan/point time to approach.
4.2
Utara dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 – November
2015.
4.3
4.3.1
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat berusia 21-51 tahun
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada pada saat peneliti
melakukan penelitian dengan jumlah dan kriteria yang sudah ditentukan sebagai
berikut:
Kriteria inklusi
1.
2.
Kriteria eksklusi
1.
2.
3.
4.
4.3.3
Besar sampel
Penentuan besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
Keterangan :
n
: Besar sampel
: Besar populasi
Z21-α/2
: 1-P
4476
Desa A (Paloh Gadeng)
4.4
4.4.1
Variabel penelitian
1.
Variabel bebas
Variabel bebas yaitu variabel yang diduga sebagai faktor yang mempengaruhi
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan
masyarakat tentang penularan HIV/AIDS.
2.
Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel
terikat pada penelitian ini adalah stigma masyarakat pada orang dengan
HIV/AIDS (ODHA).
4.4.2
rata-rata hitung atau jumlah semua hasil pengamatan dibagi banyaknya pengamatan
(Budiarto, 2002).
1.
2.
Definisi oprasional
No
Variabel
1.
Pengetahuan
Tentang
HIV/AIDS
2.
Stigma
Masyarakat
Pada Orang
Dengan
HIV/AIDS
(ODHA)
4.5
Definisi
operasional
Pengetahuan
kesehatan
tentang
penularan
HIV/AIDS
Segala
pemikiran dan
perilaku
negatif
masyarakat
terhadap
ODHA yang
dapat
mempengaruhi
aktivitas
ODHA dalam
kehidupan
sosial
bermasyarakat
Alat ukur
Kuesioner
Kuesioner
Hasil ukur
1. Baik
2. Sedang
3. Buruk
1. Rendah
2. Sedang
3. Tinggi
Skala
Ordinal
Ordinal
Instrumen Penelitian
Kuesioner berisi pertanyaan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
Data tersebut nantinya merupakan data primer yang dikumpulkan langsung dari lokasi
penelitian. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu :
a.
4.5.1
Uji validitas
Notoatmodjo (2010), validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur
benar-benar mengukur apa yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data variabel yang diteliti
secara
tepat. Uji validitas akan dilakukan di Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara
dengan sampel yang dibutuhkan 10% dari besar sampel yaitu 7,7 digenapkan menjadi
8 orang.
4.5.2
Uji reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi
alat ukur dalam penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai
hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda
(Notoadmojo, 2010).
4.6
4.7
Pengolahan Data
Menurut Budiarto (2002), data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara
2.
3.
Tabulating adalah memasukkan data yang telah dikoreksi dalam bentuk tabel.
4.
4.8
Analisis Data
Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa analisis univariat dan
bivariat menggunakan Uji Chi-Square yang diolah menggunakan software
statistik. Hasil akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1
5.1.1
Frekuensi (f)
Persentase (%)
21-25
12
15,6%
26-35
27
35,1%
36-45
25
32,5%
46-51
13
16,9%
Total
77
100%
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Laki-Laki
Perempuan
36
41
46,8%
53,2%
Total
77
100%
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Muslim
74
96,1%
Non Muslim
3,9%
Total
77
100%
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Menikah
57
74,0%
Belum Menikah
20
26,0%
Total
77
100%
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Tidak Berkerja
46
59,7%
Berkerja
31
40,3%
Total
77
100%
5.1.6
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada Tabel 5.6
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Tidak Sekolah
1,3%
SD
3,9%
SMP
11
14,3%
SMA
44
57,1%
Sarjana
18
23,4%
Total
77
100%
5.2
Karakteristik Responden yang Memiliki Stigma
Gambaran karakteristik responden yang memiliki stigma di Kecamatan
(n)
(%)
(n)
(%)
(n)
(%)
21-25
16,7%
75,0%
8,3%
26-35
14,8%
22
81,5%
1
3,7%
36-45
24,0%
18
72,0%
4,0%
46-51
7,7%
61,5%
30,8%
Laki-Laki
16,7%
27
75,0%
8,3%
Perempuan
17,1%
30
73,2%
9,8%
Muslim
13
17,6%
54
73,0%
9,5%
Non-muslim
0,0%
100,0%
0,0%
Belum Menikah
10
17,5%
41
71,9%
10,5%
Menikah
15,0%
16
80,0%
5,0%
Usia
Jenis Kelamin
Agama
Status
Pekerjaan
6
Tidak Berkerja
11
23,9%
30
65,2%
10,9%
Berkerja
6,5%
27
87,1%
6,5%
Tidak Sekolah
0,0%
100,0%
0,0%
SD
0,0%
100,0%
0,0%
SMP
2
18,2%
72,7%
9,1%
SMA
13,6%
32
72,7%
13,6%
Sarjana
27,8%
13
72,2%
0,0%
Pendidikan Terakhir
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kesehatan tentang Penularan
HIV/AIDS
Pengetahuan kesehatan
tentang penularan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
HIV/AIDS
Baik
63
81,8%
Sedang
10
13,0%
Buruk
5,2%
Total
77
100%
5.4
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Stigma Masyarakat Pada ODHA
Stigma Masyarakat
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Pada ODHA
Rendah
13
16,9%
Sedang
57
74,0%
Tinggi
9,1%
Total
77
100%
5.5
Baik
14,3%
48
76,2%
9,5%
63
100%
2
3
Sedang
Buruk
4
0
40,0%
0,0%
50,0%
100%
10,0%
0,0%
9,1%
100%
100%
16,9%
1
0
7
10
4
13
5
4
57
77
100%
Jumlah
74,0%
0,226
6.1
terkait erat dengan nilai dan norma yang ditempatkan pada beragam identitas sosial
(Kesrepro, 2007). Stigma pun terbagi atas tiga bentuk yaitu stigma rendah yang
membuat seseorang mendiskriminasi melalui pikirannya, stigma sedang yang
membuat seseorang sudah mendiskriminasi melalui tindakan secara langsung dan
stigma tinggi yang membuat sudah mendiskriminasi secara langsung hingga
mengganggu kehidupan dari ODHA sendiri. Berdasarkan data yang didapatkan bahwa
mayoritas usia yang memiliki stigma sedang adalah usia dewasa (26-35) sebanyak 22
orang (81,5%). Hal ini mungkin dikarenakan pada usia dewasa seseorang sudah bisa
memilih keputusannya sendiri. Usia dewasa adalah usia produktif bagi seseorang
untuk
mengambil setiap keputusan dari apa yang dia tahu dan apa yang dia percaya (Wawan,
2010). Hasil penelitian Cipto (2006) juga mengatakan bahwa stigma terhadap status
HIV/AIDS yang didapatkan oleh ODHA lebih tinggi di lingkungan masyarakat dewasa
(71,4%), daripada masyarakat remaja dan lansia.
Berdasarkan data yang didapatkan bahwa wanita lebih banyak memiliki stigma
rendah 7 orang (17,1%), sedang 30 orang (73,2%) dan tinggi 4 orang (9,8%). Hal ini
mungkin dikarenakan wanita memiliki rasa kekhawatiran yang lebih tinggi seperti
penelitian Hastjarjo (2008) yang menyatakan wanita memiliki pemikiran yang rumit
sehingga menyebabkan kecemasan yang tinggi ini diakibatkan karena hormon yang
meningkat atau dilepaskan pada saat tertentu. Herek (2012) juga menemukan bahwa
ekspresi nyata dari stigmatisasi HIV/ AIDS di Amerika pada tahun 2009, 1 dari 5
wanita dewasa yang disurvei mengatakan mereka "takut" dan “jijik” berhubungan
dengan ODHA. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Diaz (2011) yang mengambil
data 5000 anak muda umur 14 tahun sampai 22 tahun di Cape Town, Afrika Selatan
mengemukakan bahwa determinan yang potensial untuk munculnya stigma ODHA
diantaranya adalah jender, hasil analisisnya menunjukkan bahwa laki- laki rata-rata
menunjukkan tingkat stigma yang lebih rendah dari pada perempuan.
Berdasarkan data didapatkan bahwa mayoritas masyarakat tidak berkerja
memiliki stigma rendah sebanyak 11 orang (23,9%), sedang 30 orang (65,2%), tinggi
5 orang (10,9%). Seseorang yang tidak berkerja mungkin akan mempengaruhi pola
pikir seseorang itu sendiri sehubungan
6.2
Kesimpulan
Dari hasil penelitian hubungan pengetahuan kesehatan tentang penularan
7.2
Saran
Saran sebagai berikut
1. Bagi Pemerintah Daerah, melalui instansi terkait diharapkan agar terus
mempertahankan sosialisasi informasi tentang penularan HIV/AIDS dan juga
menjaga penularan agar tidak meluas dengan menjauhkan generasi muda dari
narkoba dan seks bebas.
2. Bagi Masyarakat, diharapkan lebih simpati dan membuka diri untuk para
ODHA, dan lebih mengerti tentang bagaimana penularan HIV/AIDS itu sendiri.
3. Bagi Peneliti Lain, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi stigma masyarakat pada orang
dengan HIV/AIDS (ODHA).
DAFTAR PUSTAKA
NIM
: 110610036
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Status marital
: Belum menikah
: gizkybadawi@yahoo.com
No Hp
: 085360411307
Fak/univ/strata
: Kedokteran/Malikussaleh/S1
Riwata pendidikan
1999-2005
2005-2008
2008-2011
2011-sekarang
Kepada Yth.,
Calon Responden Penelitian
Di tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa program reguler Fakultas Kedokteran Universitas
Malikussaleh bermaksud melakukan penelitian berjudul “Hubungan Pengetahuan
Kesehatan Tentang Penularan HIV/AIDS Terhadap Stigma Masyarakat Pada Orang
dengan HIV/AIDS (ODHA) Aceh Utara Tahun 2015”. Tujuan dilakukan penelitian
ini adalah untuk mengetahui stigma yang dimiliki oleh masyarakat terhadap penyakit
HIV/AIDS. Pada penelitian ini saya meminta calon responden secara sukarela untuk
mengisi kuesioner yang telah diberikan sesuai dengan pendapat calon responden.
Pengisian kuesioner ini tidak akan menimbulkan bahaya fisik ataupun psikis bagi
calon responden. Calon responden berhak untuk menolak jika tidak berkenan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Semua identitas dan data yang telah kami
peroleh
dari responden akan dijaga kerahasiannya dan hanya dipergunakan untuk
kepentingan penelitian ini. Selanjutnya, setelah mengolah dan menganalisa data,
semua data akan kami musnahkan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, dapat
menghubungi peneliti pada nomor telf 0853-6041-1307 di FK Unimal.
Kami sangat mengharapkan kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian
ini. Atas kerjasama Anda, kami mengucapkan terima kasih.
Lhokseumawe,
September 2015
Peneliti
Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini. Saya mengerti bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui stigma yang dimiliki oleh masyarakat terhadap penyakit HIV/AIDS.
Sebelum mengisi kuesioner ini, Saya telah dijelaskan prosedur, tujuan, manfaat,
resiko
penelitian dan hak untuk menolak berpartisipasi. Dalam penelitian ini, Saya akan
mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Data serta identitas saya sebagai
responden akan dijamin kerahasiannya oleh peneliti.
Saya memiliki hak untuk bertanya kepada peneliti jika ada hal yang tidak Saya
ketahui
saat mengisi kuesioner. Demikian surat pernyataan ini Saya tanda tangani dengan
sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Saksi
September 2015
(Responden)
KUESIONER A
Petunjuk Pengisian Kuesioner A:
♦ Isilah pertanyaan di bawah ini dengan cara menuliskan jawaban pada pertanyaan
yang bertanda titik atau memberikan tanda checklist ( √ ) pada kolom jawaban
yang disediakan.
♦ Jawablah pernyataan berikut dengan jujur.
♦ Dimohon kepada responden untuk mengisi semua jawaban.
2. Nama Responden
3. Usia
4. Jenis Kelamin
5. Agama
6. Status
7. Pekerjaan
8. Pendidikan Terakhir
Laki-laki
Perempuan
Menikah
Belum Menikah
Pengetahuan Tentang Penulran HIV/AIDS
1. Apakah Anda pernah mendengar tentang penyakit HIV/AIDS?
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
4. Apakah benar jika HIV/AIDS dapat ditularkan dari ibu ke anak saat dalam
kandungan?
Ya
Tidak
5. Apakah benar jika HIV/AIDS dapat ditularkan melalui jarum suntik, hubungan
seksual dan transfusi darah?
Ya
Tidak
KUESIONER B
Petunjuk Pengisian Kuesioner B :
1. Bacalah pernyataan dan pilihan jawaban dengan cermat dan teliti.
2. Pernyataan 1-32 memiliki empat pilihan jawaban yang tersedia meliputi sangat
tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju.
3. Seluruh pernyataan berikut ini berkaitan dengan stigma simbolik dan instrumental
responden terhadap penyakit HIV/AIDS.
4. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan penilaian
Anda dengan cara memberi tanda checklist ( √ ).
5. Jika Anda ingin mengganti pilihan jawaban, maka berilah tanda silang ( X ) pada
tanda checklist ( √ ) yang salah, kemudian berikan tanda checklist (√ ) baru pada
kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
6. Dimohon para responden untuk mengisi semua pertanyaan yang tersedia.
7. Keterangan pilihan jawaban dan artinya:
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
: STS
: TS
:S
: SS
No.
Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
STS
TS
SS
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Pemerintah perlu membuat peraturan yang melarang
pengidap HIV/AIDS untuk menggunakan fasilitas
kesehatan umum.
27.
29.
30.
No
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
C1
C2
C3
C4
C5
Us
Jk
22
21
37
49
29
38
36
25
48
33
23
32
51
26
35
29
25
42
26
21
43
40
21
45
28
30
22
38
40
32
30
43
35
50
36
DATA RESPONDEN
Data Demografi
Ag
St
Pk
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
PT
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
4
4
2
3
3
3
4
3
2
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
C6
D1
D2
D3
D4
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
36
43
40
35
21
40
38
46
45
27
30
38
35
23
40
34
50
27
50
40
49
30
43
33
23
27
51
48
22
26
30
26
38
32
30
50
51
40
48
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
2
3
1
3
3
3
2
3
4
3
3
3
2
1
3
4
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
1
0
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
G9
G10
G11
26
43
40
1
0
0
0
0
0
0
0
0
Data Kuisoner A
No
PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
A1
0
0
0
0
0
A2
0
0
1
0
0
A3
0
0
1
0
0
A4
0
1
0
0
0
A5
0
1
0
0
0
A6
0
1
1
1
0
A7
0
1
0
0
0
A8
0
0
0
0
0
A9
0
1
1
0
0
A10
0
1
0
0
0
A11
0
1
1
0
0
A12
0
0
0
0
0
A13
0
0
0
1
0
B1
0
0
0
0
0
B2
0
0
1
0
0
B3
0
0
1
0
0
B4
0
0
1
0
0
B5
0
1
0
0
0
B6
0
1
1
1
0
B7
0
0
1
0
0
B8
0
1
0
0
0
B9
0
0
0
0
0
B10
0
0
1
0
0
B11
0
1
0
0
0
B12
0
0
1
0
0
B13
0
0
1
0
0
B14
0
0
1
0
0
B15
0
1
0
0
0
B16
0
0
1
0
0
B17
0
1
1
0
0
C1
0
0
1
0
0
0
1
1
3
3
3
C2
C3
C4
C5
C6
D1
D2
D3
D4
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
G1
G2
G3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
PB1
PB2
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
PB8
PB9
PB10
PB11
PB12
PB13
PB14
PB15
A1
0
A2
A3
0
0
A4
A5
2
2
A6
A7
1
0
A8
A9
3
1
A10
A11
1
2
A12
A13
3
B1
2
2
B2
B3
0
0
B4
B5
1
2
B6
B7
0
1
B8
B9
2
1
B10
B11
2
3
B12
0
0
B13
B14
2
1
B15
B16
1
1
B17
C1
2
2
C2
C3
2
1
C4
C5
2
2
C6
1
D1
D2
0
2
D3
D4
3
2
E1
E2
2
2
E3
E4
1
0
E5
E6
1
1
E7
E8
1
E9
1
1
E10
E11
1
1
E12
E13
2
2
1
E14
F1
2
1
F2
F3
2
2
F4
F5
2
2
F6
F7
1
1
F8
F9
1
1
F10
F11
1
F12
2
2
G1
G2
2
1
G3
G4
1
1
G5
G6
1
1
G7
G8
1
2
G9
G10
1
1
G11
1
Data Kuisoner B (16-30)
No
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
C1
C2
C3
C4
C5
C6
D1
D2
D3
D4
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
F1
F2
F3
PB16
PB17
1
0
0
2
1
2
1
3
3
2
2
2
3
2
1
0
2
3
0
3
2
3
2
3
3
2
0
0
0
2
3
3
3
3
2
3
2
2
0
0
3
3
0
3
3
0
3
3
3
0
0
3
0
2
0
2
3
PB18
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
2
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
2
2
1
1
1
1
0
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
PB19
1
0
0
1
1
2
1
1
3
1
1
3
2
1
1
0
0
0
2
2
2
2
2
2
3
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
0
2
PB20
2
0
0
2
2
2
1
0
3
2
0
3
3
2
1
2
2
0
3
3
2
1
1
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
1
3
0
3
PB21
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
2
1
2
1
1
0
1
0
2
0
0
0
2
1
3
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
2
1
0
1
0
0
0
PB22
1
0
0
2
2
2
1
1
3
2
1
1
3
1
2
1
2
1
1
0
0
0
3
3
0
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
1
2
2
3
1
2
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
3
0
2
PB23
0
0
1
2
1
1
0
0
3
2
1
1
2
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
3
0
1
0
0
0
0
1
1
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
2
PB24
2
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
2
1
1
0
2
0
1
1
0
1
0
2
3
1
0
0
0
0
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
PB25
3
0
1
2
1
2
1
3
3
3
1
2
3
2
1
2
1
3
2
1
2
0
2
3
3
2
2
3
2
2
3
1
3
3
3
3
1
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
0
3
PB26
3
0
0
1
1
2
0
1
3
1
1
2
3
1
1
0
2
0
1
2
2
3
1
2
3
2
1
0
1
3
2
1
3
1
1
1
1
2
1
3
2
2
1
2
2
0
2
2
2
1
1
2
1
2
3
2
2
PB27
1
0
0
2
2
1
1
3
3
2
1
1
3
1
1
0
1
1
3
3
0
3
2
3
3
1
1
0
1
0
2
3
2
3
1
3
2
2
3
0
3
2
3
2
2
1
2
2
2
3
3
2
3
1
0
0
2
PB28
1
0
1
1
1
1
0
1
3
2
1
1
1
1
1
0
2
1
2
1
0
3
0
3
3
1
1
3
1
0
1
1
2
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
0
1
PB29
2
0
0
1
1
2
1
3
3
3
1
3
3
2
1
3
0
3
1
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
1
2
0
2
2
0
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
0
1
2
PB30
1
0
0
2
1
2
0
2
3
2
1
2
3
2
1
0
2
2
2
3
3
2
2
3
2
1
1
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
0
3
2
3
3
2
0
3
3
3
3
3
3
3
2
0
2
3
1
0
0
2
2
2
0
2
0
3
1
2
2
1
1
1
3
1
3
1
2
0
0
2
0
2
2
3
1
3
2
1
3
1
2
1
1
2
1
0
1
2
1
1
1
0
1
1
1
1
1
2
1
2
0
2
1
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F12
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
2
0
3
3
3
3
1
2
3
1
3
3
0
3
3
3
3
3
2
3
1
0
3
1
1
1
0
1
1
2
1
1
1
3
1
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
3
1
1
2
1
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
0
3
1
1
1
1
1
3
2
0
0
0
3
1
1
3
1
1
0
2
2
2
1
1
1
1
1
2
1
3
2
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
0
1
3
3
1
2
0
3
1
1
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
3
2
1
1
0
0
1
1
3
1
1
1
2
3
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
1
3
2
1
3
2
2
2
3
1
2
2
2
1
1
3
2
2
2
2
1
2
1
3
3
2
2
2
1
1
2
2
2
3
1
3
2
2
3
2
2
3
1
1
2
2
1
1
1
1
3
2
1
1
1
3
1
1
3
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
0
3
2
2
2
2
0
2
2
3
2
3
3
3
1
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
1
3
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
3
1
1
2
1
1
1
Lampiran 4
Distribusi Frekuensi Gambaran Responden
Usia Responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
21 - 25
12
15.6
15.6
15.6
26 - 35
27
35.1
35.1
50.6
36 - 45
25
32.5
32.5
83.1
46 - 51
13
16.9
16.9
100.0
Total
77
100.0
100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-Laki
36
46.8
46.8
46.8
Perempuan
41
53.2
53.2
100.0
Total
77
100.0
100.0
Agama
Cumulative
Frequency
Valid
Muslim
Non Muslim
Total
Percent
Valid Percent
Percent
74
96.1
96.1
96.1
3.9
3.9
100.0
77
100.0
100.0
Status
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Menikah
57
74.0
74.0
74.0
Belum Menikah
20
26.0
26.0
100.0
Total
77
100.0
100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Berkerja
46
59.7
59.7
59.7
Berkerja
31
40.3
40.3
100.0
Total
77
100.0
100.0
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Sekolah
1.3
1.3
1.3
SD
3.9
3.9
5.2
SMP
11
14.3
14.3
19.5
SMA
44
57.1
57.1
76.6
Sarjana
18
23.4
23.4
100.0
Total
77
100.0
100.0
Lampiran 5
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Melakukan Stigma
Distribusi Frekuensi Usia yang Melakukan Stigma
Stigma Masyarakat Pada Orang Dengan HIV/AIDS
(ODHA)
Rendah
UsiaKategori
Count
% within UsiaKategori
Total
12
16.7%
75.0%
8.3%
100.0%
22
27
14.8%
81.5%
3.7%
100.0%
18
25
24.0%
72.0%
4.0%
100.0%
13
7.7%
61.5%
30.8%
100.0%
13
57
77
16.9%
74.0%
9.1%
100.0%
Count
% within UsiaKategori
Count
% within UsiaKategori
Total
Count
% within UsiaKategori
Tinggi
Count
% within UsiaKategori
Sedang
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin yang Melakukan Stigma
Stigma Masyarakat Pada Orang Dengan HIV/AIDS
(ODHA)
Rendah
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Count
% within Jenis Kelamin
Perempuan
Count
% within Jenis Kelamin
Total
Count
% within Jenis Kelamin
Sedang
Tinggi
Total
27
36
16.7%
75.0%
8.3%
100.0%
30
41
17.1%
73.2%
9.8%
100.0%
13
57
77
16.9%
74.0%
9.1%
100.0%
Muslim
Count
% within Agama
Non Muslim
Count
% within Agama
Tinggi
Total
13
54
74
17.6%
73.0%
9.5%
100.0%
0.0%
100.0%
0.0%
100.0%
13
57
77
16.9%
74.0%
9.1%
100.0%
Count
% within Agama
Total
Sedang
Belum Menikah
Count
% within Status
Menikah
Count
% within Status
Total
Count
% within Status
Sedang
Tinggi
Total
10
41
57
17.5%
71.9%
10.5%
100.0%
3
16
20
15.0%
80.0%
5.0%
100.0%
13
57
77
16.9%
74.0%
9.1%
100.0%
Tidak Berkerja
Count
% within Pekerjaan
Berkerja
Count
% within Pekerjaan
Total
Count
% within Pekerjaan
Sedang
Tinggi
Total
11
30
46
23.9%
65.2%
10.9%
100.0%
27
31
6.5%
87.1%
6.5%
100.0%
13
57
77
16.9%
74.0%
9.1%
100.0%
Tidak Sekolah
Count
% within Pendidikan
Terakhir
SD
Count
% within Pendidikan
Terakhir
SMP
Count
% within Pendidikan
Terakhir
SMA
Count
% within Pendidikan
Terakhir
Sarjana
Count
% within Pendidikan
Terakhir
Total
Count
% within Pendidikan
Terakhir
Sedang
Tinggi
Total
0.0%
100.0%
0.0%
100.0%
0.0%
100.0%
0.0%
100.0%
11
18.2%
72.7%
9.1%
100.0%
32
44
13.6%
72.7%
13.6%
100.0%
13
18
27.8%
72.2%
0.0%
100.0%
13
57
77
16.9%
74.0%
9.1%
100.0%
Lampiran 6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kesehatan Tentang Penularan HIV/AIDS
Pengetahuan Kesehatan Tentang Penularan HIV/AIDS
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baik
63
81.8
81.8
81.8
Sedang
10
13.0
13.0
94.8
Buruk
5.2
5.2
100.0
Total
77
100.0
100.0
Percent
Valid Percent
Percent
Rendah
13
16.9
16.9
16.9
Sedang
57
74.0
74.0
90.9
Tinggi
9.1
9.1
100.0
Total
77
100.0
100.0
Lampiran 7
Hubungan Pengetahuan Kesehatan Tenatang Penularan HIV/AIDS Dengan
Stigma Masyarakat pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
Pengetahuan Tentang HIV/AIDS * Stigma Masyarakat Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
Crosstabulation
Stigma Masyarakat Pada Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA)
Rendah
Pengetahuan Tentang
Baik
HIV/AIDS
Count
63
10.6
46.6
5.7
63.0
14.3%
76.2%
9.5%
100.0%
10
1.7
7.4
.9
10.0
40.0%
50.0%
10.0%
100.0%
Count
Expected Count
.7
3.0
.4
4.0
0.0%
100.0%
0.0%
100.0%
13
57
77
13.0
57.0
7.0
77.0
16.9%
74.0%
9.1%
100.0%
Tentang HIV/AIDS
Count
Expected Count
% within Pengetahuan
Tentang HIV/AIDS
% within Pengetahuan
Tentang HIV/AIDS
Total
Total
48
% within Pengetahuan
Buruk
Tinggi
Expected Count
Sedang
Sedang
Count
Expected Count
% within Pengetahuan
Tentang HIV/AIDS
Asymptotic
Significance (2Value
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
df
sided)
5.662a
.226
5.891
.207
.456
.500
77