Kata pengantar.................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................... ii
1.BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang........................................................................... 2
1.2.Rumusan Masalah..................................................................... 3
1.3.Tujuan........................................................................................ 3
1.4.Manfaat...................................................................................... 4
2.BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1.Kajian Pustaka........................................................................... 5
2.2.Kerangka Brfikir....................................................................... 8
3.BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
3.1.Waktu dan Tempat.................................................................... 9
3.2.Metode Penelitian................................................................... 10
3.3.Teknik Nonprobiliti............................................................... 10
3.3.Teknik Pengambilan data....................................................... 10
4.BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
4.1.Deskripsi tempat penelitian.................................................. 11
4.2.Hasil Penelitian....................................................................... 12
5.BAB V KESIMPULAN dan SARAN
5.1.Kesimpulan............................................................................. 14
5.2.Saran........................................................................................ 14
Daftar Pustaka............................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Belajar, khususnya dalam pendidikan, bukanlah sekedar transmisi ilmu pengetahuan
sebagai fakta. Tetapi lebih dari itu, belajar adalah mengolah daya penalaran sebagai bekal dasar
setiap warga Negara yang bertanggung jawab. Teori belajar mengatakan kepada kita bahwa
proses belajar tidak terjadi dalam ruang kosong. Data ilmu pengetahuan hanya dapat di serap
dalam kaitannya dengan dunia nyata, terutama pendidikan bangku dasar.
Dewasa ini, salah satu kurikulum yang ada di SMA adalah kegiatan ektrakulikuler.
Ekstrakulikuler adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswi di sekolah mulai dari
jenjang pendidikan dasar hingga universitas. Ektrakulikuler bertujuan untuk mengembangkan
potensi, minat, bakat dan hobi yang dimiliki peserta didik. Kegiatan ini dilakukan diluar jam
pelajaran sekolah tanpa mengganggu kegiatan KBM (kegiatan belajar mengajar),artinya bisa saja
dilaksanakan pada sore hari atau hari libur. Kegiatan ini dilakukan secara swadaya dari pihak
sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan diluar jam pelajaran sekolah.
Ekstrakulikuler baik disekolah maupun diperguruan tinggi telah berlangsung lama dan
diikuti para siswa. Kehadiran kegiatan ekstrakulikuler disamping kegiatan intra kurikuler
dimungkinkan karena banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan tersebut. Ekstrakulikuler
dapat di sebut sebagai bagian dari pendidikan dalam arti luas. Dengan demikian kegiatan ini juga
merupakanproses yang sistematis dan sadar dalam membudayakan warga negara muda agar
memiliki kedewasaan sebagai bekal hidup. Kegiatan ekstrakulikuler bersifat akademik dan non
akademik, misalnya, olahraga,kesenian,dan KIR (kelompok ilmiah remaja) serta berbagai
macam keterampilan serta kepramukaan. Dengan adanya kegiatan Ekstrakulikuler ini, sekolah
mendapat pencitraan yang baik dari pengembangan diri.
Di SMA N 9 Cirebon sendiri ekstrakulikuller yang dilakukan setelah kegiatan belajar,
dimana siswa melakukan kegiatan ekstrakulikuler itu mulai dari sepulang sekolah pukul 14.30
hingga waktu yang di tentukan setiap pengurus organisasi tersebut. Ekstrakulikuler di SMA N 9
Cirebon memiliki segudang prestasi dan kegiatan-kegiatan yang banyak memenangkan
penghargaan. SMA N 9 Cirebon memang menonjol di bidang ekstrakulikuller, hal ini di
buktikan dengan banyaknya penghargaan yang ia dapat, mulai dari juara lomba
paskibra,teater,hingga lomba karya ilmiah dan lomba-lomba ekstrakulikuler lainnya.
Namun siswa/siswi di SMA N 9 Ciirebon saat ini lebih tertarik kepada ektrakulikuler
nonakademik. Seperti Basket,Teater,Paskibra,Pramuka,dan lainnya.
Berdasarkan permasalahan di itu kami tertarik untuk melakukan observasi di sekolah
mengenai ekstrakulikuler yang memiliki peminat yang kurang banyak daripada ekstrakulikuler
lain di SMA N 9 CIREBON, dimana kami akan memfokuskan permasalah tersebut terhadap
ekstrakulikuler KIR,yang belakangan ini kurang diminati oleh anak kelas X angkatan tahun
2015. Dan judul observasi tersebut berjudul “Evektivitas kegiatan ekstrakulikuler (studi kasus
ekstrakulikuller KIR di SMA N 9 Cirebon)”. Evektivitas ialah suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh target (kuantitas,kualitas,dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar
presentase target yang dicapai, makin tinggi evektivitasnya (Hidayat, 1986).
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian
kegiatan yang menghasilkan karya ilmiah. KIR merupakan ekstrakulikuler di SMP maupun
SMA, ini merupakan organisasi yang sifatnya terbuka bagi remaja yang ingin mengembangkan
kreativitas, didirikan oleh UNESCO tahun 1963. Ekstrakulikuler KIR bertujuan untuk
mengembangkan sikap ilmiah,menumbuhkan kejujuran dalam memecahkan permasalahan
praktikum yang sistematis,objektif,dan rasional,serta belajar berinteraksi dan berorganisasi
dalam suatu ekstrakulikuler sehingga akan didapatkan kompetisi individual untuk
mengembangkan diri dalam setiap aspek kehidupan.
Manfaat KIR bagi setiap anggotanya dalam aspek pengetahuan dan aspek lainnya seperti
membangkitkan rasa ingin tahu,daya nalar, serta kreatifitas terhadap suatu pembahasan
praktikum,menambah wawasan terhadap masing-masing bidang KIR (Fisika,Kimia,dan Biologi),
meningkatkan keterampilan menguasai setiap teori dan praktek pada setiap
praktikum,memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi,kompetisi internal
KIR,mengenal cara-cara berorganisasi untuk pengembangan sikap dan kepribadian,sebagai ajang
unjuk prestasi dalam setiap agenda kompetisi internal.
Kendala yang di hadapi ekstrakulikuler KIR sendiri adalah kurang tertariknya minat
siswa terhadap ekstrakulikuler di SMA N 9, hal ini terlihat dari sikap mereka yang lebih
menyukai esktrakulikuler nonakademik,seperti lahraga,paskibra,pramuka dan sebagainya. Oleh
karena hal tersebut kami akan merangkumnya dalam laporan penelitian kami ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
3.1.1 WAKTU PENILITIAN
Program penelitian kami di laksanakan mulai minggu ke-2 pada bulan Januari,berikut
bentuk rincian penelitian kelompok kami :
NO JANUAR
KETERANGAN FEBUARI MARET
. I
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. penelitian topik/tema x
2. perumusan bab i x
3. perumusan bab ii x
5. pedaran wawancara x
6. penelitian lapangan x
7. penyusunan bab iv x x
8. penyusunan bab v x x
9. Lampiran x x
10. penyusunan laporan penelitian secara x
keseluruhan
3.1.2 TEMPAT
Kami melakukan penelitian di lingkungan SMAN 9 CIREBON,karena kami bersekolah
di SMAN 9 CIREBON dan karna kami bertujuan meneliti ekstrakulikuler KIR di SMAN 9
CIREBON.
3.2.2 SUBJEK PENELITIAN
SUBJEK :
Pembina KIR
Pembina OSIS
Ketua KIR
Anggota KIR (X dan XI)
Murid-Murid SMAN 9 CIREBON
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Organisasi KIR :
Ketua : Lisa Jualeha (XI IPA 2)
Bendahara : Putri Riyani (XI IPA 1)
Angggota : Widia (XI IPA 2),Ayu (XI IPA 2),Nur Azako (XI IPA 2) ,Dian (XI IPS
5),Shiva(XI IPS 5),Anisa (XI IPS 1),Karin (XI IPS 5),Sherly(XI IPS 5),Sigit (X IPA 2) dll.
Jadwal kumpulnya setiap hari rabu dan jum’at setelah pulang sekolah.
Program kerja KIR meliputi :
- Mengikuti lomba-lomba
- Persiapan Olimpiade
- Persiapan membuat alat peraga apa saja yang digunakan untuk mengikuti lomba-lomba
Namun disamping itu KIR mempunyai kendala pada jumlah peminatnya dimana tidak ada
anggotanya yang berasal dari kelas X, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian kami dengan
ketua KIR dimana anggotanya tidak ada yang berasal dari kelas X dan diperkuat dengan
pernyataan Ibu Sri Sunarti, bahwa “Kurang minatnya siswa terhadap bidang akademik,dan KIR
merupakan ekstrakulikuler dibidang akademik,dan sepertinya siswa/siswi SMA N 9 Cirebon
lebih menyukai yang berbau fisik atau nonakademik”.
Hal ini dikemukakan pula oleh Bapak Sofyan Hadi : “....anak remaja sekarang lebih
mementingkan kegiatan-kegiatan yang tidak berfikir dalam artian intensitas berfikirnya
terbatas,dibanding ekstrakulikuler lain yang lebih kefisik,dan mungkin mereka lebih tertarik
kepada ekstakulikuler fisik sepertiolahraga,KIR memang saya akui minatnya sangat sedikit
karena lebih mengedepankan pengetahuan.” Jadi dapat dikatakan bahwa minat siswa menjadi
alasan kuat adik-adik kelas X tidak bergabung dan mengikuti ekstrakulikuler KIR.
Hasil wawancara kami dengan beberapa siswa/siswi kelas XI dan X juga menunjukkan
bahwa ketidak tertarikan mereka ialah karena mereka lebih menyukai ekstrakulikuler
nonakademik. Hal ini diperjelas oleh ungkapan dari Lia Apriliani (XI IPA 3) dia lebih tertarik
kepada ekstrakulikuler Pramuka. Menurutnya ekstrakulikuler Pramuka lebih menantang dan
memacu rasa keingintahuannya terhadap alam dan lingkungan “Menurut saya ekstrakulikuler
pramuka lebih menarik untuk saya ini karena saya menyukai hal yang berbau alam...”
Menurutnya juga KIR merupakan ekstrakulikuler yang bagus namun mungkin kurangnya minat
itu dari segi pengemasan dan menurutnya juga KIR keaktifannya dalam mengikuti lomba-lomba
masihlah kurang.
Hasil wawancara kami dengan kelas X pun menyatakan demikian. Seperti yang
dikemukakan Asih (X-2) bahwa ia lebih tertarik mengikuti ektrakulikuler PMR, karena
menurutnya PMR memiliki tugas mulia menolong teman-teman yang sedang sakit. Menurutnya
KIR juga ekstrakulikuler yang bagus, namun pengemasan konsep yang dikemukakan pada saat
promosi ekstrakulikuler dilapangan atau di kelas X.
4.2.2 Pembahasan
Dari yang dikatakan oleh Bapak Sofyan Hadi Spd. Bbahwa ekstrakulikuler
diadakan sore hari dan hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh kamus besar
indonesia (2002:291) yaitu : ekstrakulikuler adalah “suatu kegiatan yang berada diluar
program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.”
Daftar Pustaka
http://www.nindiwahyuni.blogspot.com/
http://www.waitukanarakian.blogspot.com/
http://www.dwikasepta.blogspot.com/
http://www.wiki.smabhk.com/wiki/kegiatan_ekstrakulikuler
http://id.wikipedia.org/wiki/ekstrakulikuler