Status Kesadaran
Tgl Composmentis Apatis Somnolen Sopor Soporocom Coma
a
21/12/2 - - - - √ -
0
22/12/2 - - - - √ -
0
23/12/2 - - - - - √
0
Tingkat ketergantungan
Tingkat Ketergantungan Klien Menurur Indeks KATZ
Aktivitas
Tgl Hygiene Berpakaian Eliminasi Mobilisasi Kontinen Makan Kategori
21/06 Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibant G
u
22/06 Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibant G
u
23/06 Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibant G
u
Cairan/24 jam
Tanggal Intake Output Balance Cairan
21/12/20 Parenteral : 1500 cc Urine : 200 cc + 1000 cc
IWL : 600
Feses : 200 cc
Muntah : -
Enteral : 500 cc Drainase : -
Total : 2000 cc Total : 1000 cc
22/12/20 Parenteral : 1800 cc Urine : - + 1800 cc
IWL : 600
Feses : -
Muntah : -
Enteral : 600 cc Drainase : -
Total : 2400 cc Total : 600
Pemeriksaan Penunjang
Seorang laki-laki berusia 35 tahun diatar ke puskesmas karena luka bakar. Sekitar lima belas jam
sebelum masuk rumah sakit klien sedang memperbaiki motor di dalam rumah. Pada saat itu
pasien tidak sadar bahwa ada kebocoran yang mengakibatkan bensin di lantai rumahnya. Pasien
juga tidak mengetahui asal api dari mana, tiba-tiba ada api yang menyambar langsung membakar
tubuh pasien, dan pasien secepatnya keluar rumah sambil berlari dengan api yang sudah melahap
seluruh bagian tubuh pasien. Terkurung dalam ruangan (-), menghirup asap (-), sesak nafas (+),
terbentur di kepala (-), pingsan (-), pusing (-), mual (-), muntah (-). Pasien kemudian dibawa ke
rs tipe c dan diberi perawatan luka, dan pasien dirujuk ke rs tipe B untuk dilakukan penanganan
lebih lanjut. pemeriksaan fisik, pada pasien didapatkan eritema, nyeri, pucat jika ditekan, bulla berisi
cairan eksudat, luka bakar berwarna hitam, putih ataupun merah ceri. keadaan umum tampak sakit
berat, kesadaran komposmentis, gizi kesan baik, tekanan darah 110/70 mmhg, nadi 82 x/menit,
pernafasan 32 x/menit dan suhu 370C. Pada status lokalis pasien didapatkan di regio kranial
tampak luka bakar grade II 8 %, dan palpasi didapatkan nyeri tekan, di regio toraks-abdomen
terlihat tampak luka bakar grade II-III kurang lebih 33%, kemerahan dan pada penekanan
terdapat nyeri tekan. Pada regio ekstremitas superior terlihat luka bakar II-III 16% dan pada
penekanan didapatkan nyeri tekan. Pada regio ekstremitas inferior terlihat luka bakar grade II
33%, kemerahan, dan terasa nyeri. Berdasarkan pemeriksaan pada pasien maka diagnosis pada
pasien ini adalah combustio grade II-III ±90% et causa api. Pasien ini mendapatkan terapi O2 3-
4 L/menit, infus cairan RL 8 jam pertama 8.000 cc selama 16 jam, injeksi ceftazidime 1 g/12 jam
(skin test), injeksi metronidazol 500 mg/8 jam, injeksi gentamisin 80 mg/8 jam, injeksi ranitidin
50 mg/12 jam, dan drip ketorolak/8 jam.
Hasil USG : 1) Suspect Appendicitis : dengan ada periappendicular infiltrate 2) Ada cairan bebas
intraabdominal (menyokong peritonitis) 3) Organ-organ abdomen lain normal
b. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan CT-Scan tanggal 20 Desember 2020
Kesimpulan : Edema Serebri
2) Pemeriksaan Rongent
- Foto Cervical AP dan Lat, tgl 20 Desember 2020
Kesan : Paracervical Musclespam
- Foto Thorax PA, Tgl 20 Desember 2020
Kesimpulan : Cord an Pulmo tak tampak kelainan
c. Terapi
Tgl 21 desember 2020
O2 Non Rebreathing Masker 6 lpm
IVFD : D 5 ½ NS 1000 cc/24 jam (kec. 41.6 cc/jam)
Aminofusin 500 ml/24 jam Manitol 2x100 ml (bolus)
Injeksi/IV 2x1000 mg Piracetam 3x3 gr
Ranitidin 2x50 mg Metamizole 2x1 gr
paracetamol (K/P) Diet peptisol 4x200 cc perhari