Tugas SCM Terkait Supply Chain 3 Study Case
Tugas SCM Terkait Supply Chain 3 Study Case
Diajukan oleh:
Topik:
JAWABAN
Dasar Teori
Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk
menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan
tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti
jasa logistik. Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran
barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah
produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua, aliran
uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan ketiga adalah aliran informasi yang bisa
terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
A. SCM pada Perusahaan Biskuit Kaleng Marie Regal
Penjelasan singkat terkait SCM pada perusahaan biscuit kaleng sebagai berikut:
Struktur logitistik yang diterapkan pada perusahaan biskuit kaleng ini adalah melalui Produsen
–perusahaan logistik-distributor lokal dan international- Pedagang besar – Pengecer –
Konsumen.
Penjelasan singkat terkait SCM pada perusahaan sepatu Adidas sebagai berikut:
Ayam : semuanya di supply oleh supplier, suppliernya adalah Wonokoyo Group. Ayam
yang disupply sudah berbentuk potongan sesuai dengan yang dipesan, misalkan khusus
dada, paha maupun sayap. dalam hal jangka waktu supply, untuk retailer dalam kota
Surabaya dilakukan tiap hari, sedangkan untuk retailer yang berada di luar kota Surabaya
dilakukan tiap bulan.
Sayuran umum : Sayuran disupply oleh supplier yang domisilinya berdekatan dengan
retailer (lokal). khusus di dalam Kota Surabaya supplier untuk sayuran hanya satu saja,
sedangkan retailer yang berada pada luar kota pembelian bahan sayuran dilakukan di
pasar.
Sayur khusus : Sayur khusus didatangkan dari Jakarta (Kantor Pusat) setelah itu
dimasukkan ke KFC Logistic reginoal kemudian didistribusikan ke retailer – retailer yang
ada di Jawa Timur.
Kentang : Bahan ini diimport langsung dari luar negeri kemudian di masukkan ke gudang
yang ada di Jakarta, setelah itu didistribusikan ke logistic regional – regional, kemudian
didistribusikannya ke retailer – retailer.
Bumbu – bumbu : Bumbu yang tersedia di KFC lebih dikenal dengan sebutan bumbu 11
macam. Bumbu – bumbu tersebut langsung di datangkan dari KFC Pusat yang terletak di
Kentucky, USA.
Beras : ada 2 jenis beras, Non organic dan organic. Untuk non organic disupply oleh
supplier local, sedangkan untuk organic langsung didatangkan dari Kantor pusat
(Jakarta).
Dengan penerapan rantai pasok pada perusahaan, jumlah bahan baku ataupun bahan
pendukung yang tersisa dan basi berkurang pesat. Dengan memanfaatkannya dan
menerapkan peramalan terhadap bahan baku dan bahan bahan yang di perlukan akan dapat
mengetahui kebutuhan perusahaan tersebut dalam suatu waktu untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dalam satu waktu , sehingga bahan yang di persiapkan bisa lebih tepat seperti
jumlah ordernya ataupun masa penyimpananya ketika di gudang , karena stock tidak
membludak di gudang dan basi maka dapat dikatakan system ini efektif kinerjanya dan efisien
karena memerlukan bahan untuk proses produksinya yang lebih sedikit.
Dengan penerapan rantai pasok pada perusahaan, jumlah bahan baku ataupun bahan
pendukung yang tersisa dan basi berkurang pesat. Dengan memanfaatkannya dan
menerapkan peramalan terhadap bahan baku dan bahan bahan yang di perlukan akan dapat
mengetahui kebutuhan perusahaan tersebut dalam suatu waktu untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dalam satu waktu , sehingga bahan yang di persiapkan bisa lebih tepat seperti
jumlah ordernya ataupun masa penyimpananya ketika di gudang , karena stock tidak
membludak di gudang dan basi maka dapat dikatakan system ini efektif kinerjanya dan efisien
karena memerlukan bahan untuk proses produksinya yang lebih sedikit.
Efisiensi menjadi suatu substansi yang memungkinkan. Siklus material yang berasal dari pemasok,
ke produksi, ke pergudangan, ke distribusi, ke konsumen, merupakan penempatan yang berbeda-
beda dan seringkali berhubungan dengan organisasi yang independen. Oleh karena itu agar
semuanya dapat berhasil dimulai dengan memperhatikan tiga hal yaitu:
a) Mutual Aggrement on Goal: suatu integrasi rantai pasokan mensyaratkan lebih dari
kesepakatan dalam kontrak hubungan jual beli, tetapi patner harus diapresiasikan tidak
hanya dalam uang tetapi pada rantai pasokan sampai dengan konsumen akhir. Hal ini
dapat terwujud apabila adanya pengertian tentang misi, strategi, dan tujuan dari organisasi
yang berpartisipasi. Integrasi rantai pasokan adalah sesuatu yang menambah nilai tambah
ekonomi dan memaksimalkan total konten produk.
b) Trust : merupakan hal kritis bagi efektifitas dan efisiensi rantai pasokan. Anggota dari
rantai pasokan harus masuk kedalam hubungan yang membagi informasi dalam rangka
membangun kepercayaan. Hubungan diantara pemasok akan lebih sekses jika resiko dan
penghematan biaya dibagi dan aktifitas seperti riset konsumen, analisa penjualan,
peramalan, perencanaan produksi merupakan aktifitas bersama.
c) Compatible Organizational Cultures: budaya organisasi yang setara akan menjadikan
hubungan yang positif diantara pembelian dan penawaran apabila hal tersebut terjadi, dan
akan menjadi keunggulan riel dalam pembuatan rantai pasokan.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dapat mengelola rantai pasokan secara efektif yaitu:
a) Accurate data: Untuk dapat meningkatkan akurasi data maka yang dapat dilakukan adalah
dengan melalui sharing yaitu POS (Point Of Sales) informasi, sehingga tiap anggota rantai
dapat menjadwalkan secara efektif dan CAO (Computer-Assisted Ordering). Dengan
menggunakan keduanya maka pengumpulan data dan kemudian menyesuaikan dengan:
factor pasar, persediaan, order yang ada, serta mengirimkannya kepada supplier yang
bertanggung jawab menjaga persediaan barang akhir.
b) Lot Size Reduction ini dilakukan oleh manajemen yang agresif dengan cara
mengembangkan pengiriman yang ekonomis ., memberikan diskon yang didasarkan total
volume tahunan daripada ukuran pengiriman individual, mengurangi biaya order melalui
teknik order yang ada dan variasi bentuk pembelian elektronik.
c) Singe Stage Control of Replenishment, Supervisor bertanggung jawab secara tetap untuk
memonitor dan mengelola inventory untuk pengecer. Pendekatan ini mengarah pada
distorsi informasi dan peramalan multiple yang menciptakan bullwhip effect.
d) Vendor Managed Inventory, Persediaan dikelola Vendor yang artinya supplier menjaga
material bagi pembeli, seringkali mengirimkan langsung ke pembeli menggunakan
departemen.
e) Postponement, yaitu menunda modifikasi atau customization produk selama mungkin
dalam proses produksi.
f) Channel Assembly, yaitu menunda perakitan akhir suatu produk sehingga jalur distribusi
dapat dipasang.
g) Drop Shipping and Special Packaging, Drop Shipping berarti pengiriman langsung dari
supplier ke konsumen akhir berarti hemat waktu dan biaya pengiriman kembali. Selain itu
biasanya disertai pengemasan yang khusus sesuai kebutuhan konsumen.
h) Blanket Order merupakan komitmen pembelian jangka panjang kepada supplier untuk item
yang dapat dikirim dalam jangka pendek, artinya ordernya kosong, diisi sesuai kebutuhan
saja.
i) Standardization yaitu pengurangan jumlah variasi material dan komponen sebagai bantuan
mengurangi biaya.
j) EDI (Electronic Data Interchange) merupakan standardisasi format transmisi data untuk
komunikasi komputerisasi diantara organisasi. Perluasan EDI adalah ASN (Advanced
Shipping Notice) yang mana notis pengiriman dikirim secara langsung dari vendor ke
pembeli.
k) Pemilihan Vendor Suatu perusahaan mungkin memiliki kemampuan di semua bidang
manajemen, walaupun demikian fungsi operasi memerlukan adanya hubungan dengan
vendor yang sempurna
l) Pembelian – Purchasing Strategi pembelian yang efektif merupakan hal yang strategis
dalam konsep Supply Chain Management, bagaimanapun pembelian memberikan peluang
besar pengurangan biaya dan peningkatan marjin kontribusi, karena porsi terbesar dari
pendapatan digunakan untuk melakukan pembelian. Kebutuhan akan strategi pembelian
dan penerapan strategi itu mengarah pada pembentukan fungsi pembelian.
Agar supaya rencana strategi tentang manajemen rantai pasokan menjadi sukses, maka beberapa
karakteristik kapabilitas yang harus dimiliki antara lain:
1) Fleksibel dalam arti cukup reaktif terhadap perubahan yang ada baik dari ketrersediaan
komponen, distribusi, jalur pengiriman, aturan impor dan nilai tukar.
2) Dapat menggunakan teknologi mutahir untuk menjadwal dan mengelola pengiriman
komponen dan produk akhir.
3) Menetapkan staff yang mempunyai keahlian secara local mengenai cara menyikapi
peraturan, perdagangan, pengangkutan, penanganan konsumen dan isu politik. (Hendra
Poerwanto G)
DAFTAR PUSTAKA
https://adidastrifoils.blogspot.com/p/produklayanan.html.2017.produklayanan
https://devifitriani21.blogspot.com/2014/11/perusahaan
adidas.html https://glassestwin.blogspot.com/2018/02/stratejik-fit-perusahaan-sepatu-adidas.html?
m=1
https://rizmarizmi.blogspot.com/2016/11/contoh-scm-supply-chain-management-pada.html T Kelvin
Leonardo dan Ratih Indriyani.2015.” ANALISIS SUPPLY CHAIN PADA PT. ZANGRANDI PRIMA
Putri Diva Nacita,Radea Kartika, Mikail Maarif Lubis,dkk.2015.”Imposibble is Nothing – Strategi Jitu
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan
https://irfanrahman.wordpress.com/2012/10/17/supply-chain-management-scm/
http://suryotriaji.blogspot.com/2017/11/studi-kasus-scm-pada-perusahaan-kfc.html
http://marieregal.com/lite/process