Anda di halaman 1dari 10

SURVEILAN EPIDEMIOLOGI DENTAL

A. Definisi Surveilan
Surveilan epidemiologi adalah suatu sistem observasi terhadap timbul
dan penyebaran kasus-kasus penyakit dengan cara mengadakan berbagai
upaya pengawasan, baik secara klinik maupun di lapangan tanpa membatasi
kebebasan bergerak para penderita. (Ryadi, S, dkk. 2012)
Menurut WHO surveilans adalah Suatu proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis, terus
menerus dan penyebarluasan informasi kepada pihak terkait untuk melakukan
tindakan.
Surveilan epidemiologi dental adalah suatu kegiatan pengamatan
secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit gigi
dan mulut, dan akibat penyakit gigi dan mulut, baik keadaan maupun
penyebaranya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan
dan penanggulanganya. (Noor, N. 2008)

B. Tujuan Surveilans Epidemiologi Dental


Tujuan utama surveilans epidemiologi adalah untuk memperoleh
gambaran kejadian morbiditas dan mortalitas serta kejadian peristiwa vital
secara teratur sehingga dapat digunakan dalam berbagai kepentingan. Namun
secara rinci tujuan surveilans epidemiologi dental meliputi :
1. Identifikasi kelompok penduduk tertentu dengan resiko karies
tinggi.
2. Untuk menentukan penyakit gigi dan mulut dengan prioritas
penanggulanganya.
3. Untuk bahan evaluasi antara input pada berbagai program
kesehatan gigi dengan hasil luaran berupa insiden dan prevalensi
penyakit gigi dan mulut.

1
4. Untuk memonitoring kecendurangan (tren) perkembangan situasi
kesehatan gigi maupun penyakit gigi dan mulut dalam masyarakat.

C. Jenis Kegiatan Surveilans Epidemiologi Dental


Sama halnya dengan pencarian kasus, maka surveilan epidemiologi
dental dibedakan beberapa macam yakni :
1. Surveilan aktif
Pengamatan kasus dilakukan secara langsung kelapangan. Hasil yang
diperoleh jauh lebih baik. Hanya saja untuk melakukan surveilan aktif
dibutuhkan tersedianya dana dan tenaga pelaksana khusus yang dalam
banyak hal tidak mungkin mudah untuk dipenuhi.
2. Surveilan pasif
Pengamatan kasus dilakukan secara tidak langsung hanya melalui laporan
yang diterima saja. Dibandingkan dengan surveilan aktif, maka hasil yang
diperoleh pada surveilan pasif kurang begitu lengkap.
3. Surveilans Menyeluruh
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dalam batas waktu tertentu
diberbagai bidang agar dapat mewakili populasi yang diteliti dalam
sebuah Negara.
4. Surveilans sentinel
yaitu pengumpulan data yang dilakukan terbatas pada bidang-bidang
tertentu. Survei ini tidak dapat digunakan dalam sebuah populasi karena
dianggap tidak mewakili sebuah kelompok populasi, akan tetapi dapat
digunakan untuk memonitor tren penyakit gigi dan dalam mengumpulkan
informasi yang lebih terperinci.

2
5. Surveilans berdasarkan kondisi masyarakat
sarana dan prasarana serta laboratorium kesehatan termasuk pelaporan
yang dilakukan oleh masyarakat, fasilitas kesehatan dan laboratorium
secara berturut-turut.

D. Komponen Surveilans Epidemiologi Dental

Surveilan epidemiologi dental dalan pelaksanaan kegiatanya, secara


teratur dan terencana melakukan berbagai komponen kegiatan seperti :

1. Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya. 


Data yang dikumpulkan meliputi data yang jelas,tepat, dapat dipercaya
dengan validitas dan reliabilitas yang tinggi dan ada hubunganya dengan
penyakit gigi yang mengalami surveilans. Jenis dan bentuk data yang
dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan surveilans.
2. Pengelolaan data untuk dapat memberikan keterangan yang berarti.
Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk mentah (row data)
yang perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data yang
terkumpul dapat diolah dalam bentuk table, grafik maupun bentuk peta
atau bentuk lainya. Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan
keterangan yang berarti.
3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan. 
Data yang telah disusun dan dikompilasi, selanjutnya dianalisis dan
dilakukan interpretasi untuk memberikan arti dan memberikan kejelasan
tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
4. Penyebarluasan data/keterangan termasuk umpan balik.
Setelah analisis dan interpretasi data serta telah memiliki nilai keterangan
yang cukup jelas dan sudah disimpulkan dalam suatu kesimpulan,
selanjutnya dapat disebarluaskan kepada semua pihak yang
berkepentingan, agar informasi ini dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

3
5. Evaluasi/penilaian kegiatan.
Hasil evaluasi data system surveilans selanjutnya dapat digunakan untuk
perencanaan penanggulangan khusus dan program pelaksanaanya, untuk
kegiatan tindak lanjut, untuk melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan
program dan pelaksanaan program, serta untuk kepentingan
evaluasi/penilaian hasil kegiatan.

E. Kegunaan Surveilans Epidemiologi Dental


Surveilans epidemiologi dental mempunyai beberapa kegunaan, yaitu
sebagai berikut :
1. Untuk memastikan bahwa penanggulangan yang sedang berlangsung
berhasil dengan efektif.
2. Untuk memantau pelaksanaan dan keefektifan program penanggulangan
khusus dengan jalan membandingkan besarnya masalah antara sebelum
dan sesudah pelaksanaan program. 
3. Untuk membantu perencanaan program kesehatan gigi dengan jalan
menunjukkan jenis penyakit gigi dan masalah kesehatan yang penting
sehingga berguna untuk mengadakan intervensi khusus. Hal ini juga
membantu menentukan prioritas.
4. Untuk mengenali kelompok risiko tinggi (misalnya menurut usia dan
pekerjaan), wilayah geografi yang banyak memiliki masalah, dan variasi
dari waktu ke waktu (misalnya musiman, dan tahun ke tahun). Hal ini juga
membantu perencanaan program.
5. Untuk mengidentifikasi faktor resiko yang berkaitan dengan kejadian
penyakit.

4
F. Sumber Data
Salah satu sistem pengumpulan data yang dilakukan secara terus-
menerus dalam epidemiologi dikenal dengan surveilans. Sebagai sumber data
surveilans, WHO merekomendasikan 10 macam sumber data yang dapat
dipakai, yaitu:
1. Registrasi mortalitas
2. Laporan morbiditas
3. Laporan epidemi
4. Investigasi laboratorium
5. Investigasi kasus individu
6. Investigasi lapangan epidemik
7. Survei
8. Studi reservoir binatang dan distribusi vektor
9. Penggunaan biologis dan obat
10. Pengetahuan populasi dan lingkungan
Selain itu untuk surveilans data juga dapat diperoleh dari :
1. Statistik rumah sakit dan tempat perawatan lainya
2. Pencatatan dokter-dokter
3. Laporan laboratorium kesehatan masyarakat
4. Daftar absen kerja atau sekolah (bahan kuliah, surveilans epidemiologi)

G. Sasaran

Sasaran dalam surveilan epidemiologi dental, yaitu sebgai berikut :


1. Individu
Pengamatan dilakukan pada individu yang terinfeksi dan mempunyai
potensi untuk menularkan penyakit sampai individu tersebut tidak
membahayakan dirinya maupun lingkungannya, seperti pada penderita,
karier, dan orang dengan risiko tinggi.

5
2. Populasi lokal
Populasi lokal ialah kelompok penduduk yang terbatas pada orang-orang
dengan risiko terkena suatu penyakit (population at risk). Pengamatan
dilakukan pada individu yang kontak dengan karier atau penderita, pada
pejamu yang rentan (misalnya bayi), terhadap orang yang menderita
penyakit yang mudah selapse (misalnya TBC), terhadap kelompok
individu yang mempunyai peluang untuk kontak dengan penderita
(misalnya tenaga medis).
3. Populasi nasional
Populasi nasional ialah pengamatan yang dilakukan terhadap semua
penduduk secara nasional. Hal ini dilakukan setelah program
pemberantasan dilaksanakan.
4. Populasi internasional
Kegiatan ini berupa pengamatan terhadap penyakit yang dilakukan oleh
berbagai negara secara bersama-sama, yang ditujukan untuk penyakit-
penyakit yang mudah menimbulkan epidemi atau pandemi.

H. Langkah-langkah Surveilans Epidemiologi Dental


Langkah-langkah dalam surveilans epidemiologi dental, yaitu :
1. Menentukan tujuan dan data surveilans penyakit yang diperlukan.
2. Mengumpulkan data
a. Mengumpulkan dan menalaah ulang data dari :
1) Laporan kasus penyakit
2) Laporan laboratorium
3) Penyelidikan kasus dan kontak
4) Sertifikat (surat) kematian
5) Memeilhara hubungan dengan dan menerima laporan dari sekolah-
sekolah, industri dan fasilitas-fasilitas.

6
6) Sumber-sumber lain.
b. Melakukan penyelidikan kasus
3. Menolah data
a. Menemukan kriteria guna penggolongan data menurut waktu, tempat
dan orang.
b. Menghitung rate, rasio dan proporsi.
c. Membuat tabel, grafik dan chart.
4. Menganalisa dan menginterpretasikan data
a. Mencari golongan resiko tinggi dalam artian waktu, tempat dan orang.
b. Menginterpretasikan data untuk mengetahui persamaan dan perbedaan
tingkat penularan penyakit.
1) Analisa yang lalu
2) Analisa seluruh provinsi
3) Analisa secara nasional (laporan surveilans)
c. Menggunakan data yang tersedia dari penyelidikan wabah dan studi
lain pada waktu yang lain.
1) Hewan sumber penularan vector
2) Pemanfaatan produk biologis : vaksin, darah dan bahan-bahan
yang berasal dari darah.
3) Penggunaan bahan-bahan kimia : obat-obatan pestisida dan lain-
lain.
4) Penggunaan tindakan pencegahan : tingkat kekebalan dan
sebagainya.
5) Program scrining : bahan reakstor test kulit, kultur serologis, sinar-
X dan sebgainya.
d. Mengidentifikasi factor-faktor yang potensial berhubungan dengan
penularan penyakit.

7
e. Memilih factor-faktor yang palong mungkin bertanggung jawab
sebagai penular penyakit.
5. Merumuskan hipotesa berkenaan dengan factor-faktor yang
mempengaruhi penularan penyakit menggunakan analisa dan interpretasi
di atas.
6. Menguji hipotesa
a. Menentukan data yang diperlukan.
b. Mendapatkan data yang diperlukan.
c. Mengolah data.
d. Menganalisa dan menginterpretasikan data.
e. Menyimpulkan bahwa hipotesa benar atau salah dan bila salah
menyusul hipotesa baru.
7. Merekomendasikan dan/atau melakukan tindakan pemberantasan.
a. Menentukan tujuan pemberantasan.
b. Merekomendasikan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c. Melakukan tindakan pemberantasan.
d. Menilai tindakan pemberantasan.
8. Menyiapkan dan menyebarluaskan laporan kepada semua orang, jawaban
dan sebainya, program pemberantasan penyakit; menyertakan interpretasi,
proyeksi trend dan rekomendasi yang relevan untuk pemberantasan.
9. Menilai sistem surveilans
a. Meilai data surveilns : ketepatan kelengkapan dan ketepatan waktu.
b. Menilai penggunaan data dan kesesuaian data.
c. Menentukan apakah tujuan surveilans dicapai.
d. Mengembangkan dan melaksanakan rekomendasi.

8
KESIMPULAN

Surveilan epidemiologi dental adalah suatu kegiatan


pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek
kejadian penyakit gigi dan mulut, dan akibat penyakit gigi dan mulut,
baik keadaan maupun penyebaranya dalam suatu masyarakat tertentu
untuk kepentingan pencegahan dan penanggulanganya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Noor, N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Ryadi, A.L Slamet. 2012. Dasar-dasar Epidemiologi. Jakarta:

Salemba Medika.

Depkes. 1995. Epidemiologi Gigi. Jakarta: Departemen Kesehatan.

10

Anda mungkin juga menyukai