Adoc - Pub - Kata Kunci Pengetahuan Kipi
Adoc - Pub - Kata Kunci Pengetahuan Kipi
Dian Nurafifah
Dosen D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan
email: diannurafifah66@yahoo.com
ABSTRAK
Imunisasi merupakan salah satu cara untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap
berbagai penyakit. Dengan imunisasi diharapkan bayi dan anak dapat tumbuh dalam keadaan sehat.
KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi.
Masalah dalam penelitian ini adalah adanya kecemasan para ibu akan efek imunisasi kepada anak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang KIPI di Desa
Bulumargi Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.
Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sampel adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi di
Desa Bulumargi Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Teknik sampling dengan total sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar ibu memiliki pengetahuan kurang (42,9%) dan sebagian
kecil ibu memiliki pengetahuan baik (23,8%) tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di
Desa Bulumargi Kecamatan Babat kabupaten Lamongan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada ibu dan meningkatkan
keikutsertaan bayi dan balita dalam imunisasi adalah dengan meningkatkan pengetahuan ibu
tentang KIPI sehingga menimbulkan kepercayaan masyarakat pada program imunisasi dan
memberikan respon yang tepat terhadap perhatian orang tua atau masyarakat tentang keamanan
imunisasi.
Faktor lain yang dapat Keterangan atau penjelasan lain yang dapat
mempengaruhi pengetahuan adalah peran diberikan antara lain penjelasan kepada orang
tenaga kesehatan. Rendahnya pengetahuan tua alasan imunisasi, memberitahu orang tua
ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi tentang kemungkinan efek samping setiap
(KIPI) dimungkinkan karena peran tenaga imunisasi, menganjurkan orang tua
kesehatan (bidan desa) yang masih kurang memberitahu praktisi dengan segera tentang
dalam sosialisasi Kejadian Ikutan Pasca efek samping yang tidak biasa (Wong, Donna
Imunisasi (KIPI). Sosialisasi diberikan ketika L, 2003)
ibu kontak mendapatkan imunisasi pertama
kali. Materi sosialisasi pun terbatas dan PENUTUP
kurang detail mengenai Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi (KIPI). Jumlah bidan hanya 1. Kesimpulan
satu dalam desa, sehingga memerlukan Sebagian besar ibu memiliki
tenaga ekstra untuk memberikan pelayanan pengetahuan kurang dan sebagian kecil ibu
terutama tentang sosialisasi masalah tertentu. memiliki pengetahuan baik tentang Kejadian
Selain itu peran kader masih terbatas pada Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Desa
pelaksanaan posyandu saja. Kader belum Bulumargi Kecamatan Babat Kabupaten
memiliki bekal informasi tentang Kejadian Lamongan
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) karena tidak
pernah mendapatkan informasi atau 2. Saran
pelatihan. 1) Bagi responden
Salah satu penyebab tingginya angka Diharapkan responden lebih
kematian bayi (AKB) adalah karena penyakit menggali banyak informasi tentang imunisasi
yang dapat dicegah dengan imunisasi. terutama tentang Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi adalah pencegahan penyakit Imunisasi (KIPI) sehingga dengan semakin
terhadap infeksi yang mutlak harus dilakukan banyak informasi yang didapat akan lebih
pada bayi sedini mungkin, guna membuka wawasan dan mengurangi
mempertahankan kualitas hidupnya. kecemasan atau kekhawatiran akan reaksi
Pencegahan terhadap penyakit dengan yang timbul akibat imunisasi.
imunisasi harus dilaksanakan secara lengkap 2) Bagi tenaga kesehatan
mulai dari Bacillus Calmette Guerin (BCG), Diharapkan tenaga kesehatan
polio, hepatitis B, Difteri Pertusis Tetanus khususnya bidan lebih meningkatkan upaya
(DPT), campak dan harus diberikan tepat sosialisasi informasi terutama tentang
waktu pada anak. Pemberian yang tidak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
lengkap dan tidak tepat waktu tidak kepada masyarakat supaya terbuka wawasan
memberikan hasil yang optimal pada dan pengetahuan masyarakat. selain itu juga
pencegahan terhadap penyakit. Keberhasilan diharapkan peran kader sebagai tenaga yang
pemberian imunisasi pada anak dipengaruhi dapat membantu dalam sosialisasi Kejadian
oleh beberapa faktor, diantaranya terdapat Ikutan Pasca imunisasi (KIPI) karena
tingginya kadar antibodi pada saat dilakukan keberadaan kader yang dekat dengan
imunisasi, potensi antigen yang disuntikkan, masyarakat.
waktu antara pemberian imunisasi, dan status 3) Bagi peneliti selanjutnya
nutrisi terutama kecukupan protein karena Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
protein diperlukan untuk menyintesis untuk menggali lebih dalam menggunakan
antibodi. Program Pengembangan Imunisasi metode penelitian yang lain seperti deep
(PPI) mencantumkan jadwal imunisasi wajib interview sehingga lebih tampak tentang
yang bertujuan setidak-tidaknya dapat faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya
mengatasi 7 penyakit utama yaitu TBC, pengetahuan tentang Kejadian Ikutan Pasca
difteri, batuk rejan, tetanus, polio, campak Imunisasi (KIPI)
dan hepatitis B.
Peran tenaga kesehatan dapat DAFTAR PUSTAKA
ditunjukkan dengan memberikan keterangan
bahwa keuntungan dan perlindungan yang Cecily Lynn Betz. 2009. Buku Saku
didapat dari setiap imunisasi diyakini lebih Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC
besar dari pada resiko penyakitnya.
Iqbal Mubarok, Wahid, dkk, 2008. Promosi Soedjatmiko. 2009. Imunisasi penting untuk
Kesehatan Sebuah Pengantar Proses mencegah penyakit berbahaya. Jakarta :
Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Rineka Cipta
Yogjakarta: Graha Ilmu
Soekanto, S. 2003. Sosiologi Suatu
Notoatmodjo, S. 2007, Pendidikan dan Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo
Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Persada
Cipta
Susilawati, Rekawati. 2013. Asuhan
Nursalam 2008. Konsep dan Penerapan Keperawatan Bayi dan Anak: untuk
Metodologi Penelitian Ilmu Perawat dan Bidan Edisi 2. Jakarta:
Keperawatan Pedoman Skripsi,Tesis, Salemba Medika.
dan Instrumen Penelitian Keperwatan
Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Proverawati, A. 2010. Imunisasi dan
Vaksinasi. Yogyakarta: Nuha Medika