Anda di halaman 1dari 22

“PERUBAHAN PERILAKU KEAGAMAAN MAHASISWA

ALUMNI PONDOK PESANTREN”

(Studi Tentang Terjadinya Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa


Alumni Pondok Pesantren Modern di Batu, Malang)

Disusun Oleh :
LARAS SINTIA PUSPA SARI
NIM : 071411431053

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Semester Genap Tahun 2018
“PERUBAHAN PERILAKU KEAGAMAAN MAHASISWA

ALUMNI PONDOK PESANTREN”


(Studi Tentang Terjadinya Perubahan Perilaku Keagamaan Mahasiswa
Alumni Pondok Pesantren Modern di Batu, Malang)

Laras Sintia Puspa Sari


NIM. 071411431053
Email : larassintiapuspa@gmail.com

Departemen Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Airlangga
Semester Genap Tahun 2018

ABSTRAK

Perubahan perilaku keagamaan merupakan suatu fenomena yang


seringkali tidak disadari kehadirannya, demikian pula para alumni Pondok
Pesantren Modern yang juga mengalami perubahan perilaku keagamaan setelah
keluar dari lingkungan Pondok Pesantren.
Penelitian ini menggunakan data-data kualitatif dengan teori religiusitas
dari R.Stark dan C.Y Glock serta teori perubahan sosial dari Sartono Kartodirdjo.
Metode pengumpulan informan dilakukan dengan metode snowball, dan
didapatkan enam informan. Dalam penelitian ini menjelaskan latar belakang
penyebab perubahan dan bentuk dari perubahan perilaku keagamaan alumni
sebelum dan sesudah keluar dari pondok pesantren.
Hasil dari penelitian ini adalah yang menyebabkan terjadinya perubahan
perilaku keagamaan pada mahasiswa alumni pondok adalah 1) Alumni yang
mondok karena paksaan dari orangtua kemudian menimbulkan perasaan
terkekang dalam melakukan banyak hal, ditambah tidak adanya kontrol sosial dari
orangtua, 2) Alumni yang mondok atas paksaan orangtua dan keinginan sendiri
menjadikan alumni mudah tergoda mengadopsi kebiasaan baru yang didasari
keinginan untuk diterima dalam lingkungan barunya, kurangnya kontrol dari
kerabat maupun orangtua juga menjadi penyebab perubahan, 3) Alumni yang
mondok atas keinginan sendiri awalnya mudah terpengaruh kebiasaan yang ada
dilingkungan baru karena kurangnya kesadaran atas nilai agama Islam saat keluar
dari pondok. Bentuk perubahan perilaku keagamaan ini dikarenakan kurangnya
proses adaptasi yaitu alumni yang tidak bisa memfilter mana budaya yang pantas
diikuti atau dihindari, mereka justru asik dalam rasa ingin tahu mereka sehingga
melupakan amalan yang pernah di dapatkan selama di Pondok Pesantren.

Kata Kunci : Pondok Pesantren, modern, alumni, perubahan,


perilaku keagamaan, mahasiswa, sebelum, sesudah

ABSTRACT

The shifting of religious behavior is one of phenomenon which cannot be


denied occur in our society. In accordance with this, the alumnae of modern
Islamic boarding school also experience a shift in religious behavior after leaving
the school.
This research utilizes quantitative data and religiosity theory from R. Stark
and C.Y Glock, and social change theory from Sartono Kartodirdjo. The
collecting methods of informants are conducted by snowball method and it is done
with six informants. This research elaborates the reason of the shifting of
religious behavior and the form of behavior towards students’ alumnae before and
after leaving the school.
The result of the study shows the cause of the shifting of Islamic
boarding school’s alumnae behavior (1) The students who are forced by his
parents to enter the school makes them feeling restricted in doing many things. In
addition, they also lack of social control by their parents (2) the students who are
forced by their parents and themselves to enter the school makes them easily
tempted to develop new behavior based on the desire to be accepted in new
environment. The lack of control from family and parents also become the causes.
(3) The students who are forced by themselves to enter the school will be easily
developed new behavior in their new environment since the lack of Islamic values
while leaving the school. This kind of shifting behavior is caused by the lack of
adaption process, alumnae fails to decide which cultures are worth following or
avoided. Moreover, they are trapped in their curiosity and forget the practice that
has been obtained during living in the boarding school.

Keywords: Islamic Boarding School, modern, alumnae, shifting, behavior,


religious, student, before, after
mengingat lembaga
A. Pendahuluan
pendidikan yang mereka
Mahasiswa alumni
jalani sebelumnya adalah
Pondok Pesantren ditengarahi
berbasis keagamaan, ternyata
memiliki perilaku yang baik
dibalik pandangan positif
dan tidak melewati norma-
masyarakat awam terhadap
norma yang ada dalam
anak lulusan Pondok
masyarakat dengan
Pesantren, terdapat banyak
berpedoman kepada ilmu
fakta yang muncul,
agama yang telah dipelajari
diantaranya kenyataan bahwa
nya semasa bersekolah di
tidak semua anak lulusan
Pondok Pesantren. Namun
Pondok Pesantren
dengan semakin
mengamalkan nilai-nilai yang
berkembangnya waktu,
telah didapatkan selama di
perilaku ini semakin
Pondok Pesantren. Tidak
memudar dengan banyaknya
sedikit dari mereka yang
ditemukannya alumni Pondok
malah di tengarahi tidak
Pesantren yang justru tidak
sesuai dengan ajaran,
menunjukkan contoh yang
walaupun masih ada yang
baik bagi masyarakat dan
mengamalkan nilai-nilai yang
lingkungan sekitarnya.
telah didapatkan di Pondok
Alumni Pondok Pesantren
Pesantren. Perubahan
yang seharusnya memiliki
perilaku inilah yang menarik
nilai plus dalam masyarakat,
untuk diteliti lebih mendalam. kurang baik di dalam

Lingkungan sosial peneliti lingkungannya. Peneliti akan

tidak sedikit adalah mencari apa yang menjadi

mahasiswa Lulusan Pondok latar belakang alumni Pondok

Pesantren, khususnya alumni Pesantren melakukan hal

Pondok Pesantren Al-Izzah tersebut. Dunia kampus dan

Batu, Malang. Ada yang lebih perkuliahan serta mahasiswa

membuat peneliti penasaran yang sangat baru bagi mereka

dan tertarik meneliti, banyak dan berbeda jauh dari dunia

diantara mereka yang Pondok Pesantren membuat

berperilaku ke arah negatif mereka tertarik untuk

dibandingkan anak yang tidak mencoba hal baru yang dulu

memiliki dasar ilmu agama belum pernah mereka coba

yang mendalam di lembaga semasa di Pondok Pesantren.

pendidikan sebelumnya. Menarik apabila setelah

Perubahan perilaku inilah penelitian ini dilakukan dapat

yang akan menjadi fokus diketahui hal-hal yang

utama permasalahan dalam melatar belakangi terjadinya

penelitian. Alumni Pondok perubahan perilaku

Pesantren yang seharusnya mahasiswa alumni Pondok

menjadi contoh bagi Pesantren. Berdasarkan

lingkungan sekitarnya, justru pengamatan singkat peneliti

memberikan contoh yang di lapangan bahwa lulusan


Pondok Pesantren lingkungan Pondok Pesantren

mempunyai nilai lebih dalam yang lebih patuh terhadap

ilmu agama di mata aturan agama.

masyarakat dari pada lulusan

lembaga pendidikan yang B. Fokus Penelitian

lain. Nilai lebih itu 1. Apa latar belakang yang

merupakan ciri khas yang menyebabkan terjadinya

dimiliki oleh pondok. Namun perubahan perilaku

terlepas dari keistimewaan keagamaan pada

Pondok Pesantren terdapat mahasiswa alumni

fenomena perubahan perilaku Pondok Pesantren Al-

yaitu perubahan perilaku Izzah IIBS Batu?

keagamaan para alumni 2. Apa bentuk perubahan

Pondok Pesantren ketika perilaku keagamaan

diharuskan masuk ke mahasiswa alumni

lingkungan sosial diluar Pondok Pesantren Al-

Pondok Pesantren. Dunia luar Izzah IIBS Batu?

yang lebih universal dan tidak

didasari ilmu agama Islam C. Kerangka Teori

sebagai pedoman dalam Teori Komitmen Religius

melakukan kegiatan sehari- (C.Y Glock & Stark)

hari tentunya jauh berbeda Religiusitas menurut

jika dibandingkan dengan Glock dan Stark adalah


tingkat konsepesi seseorang Glock dan Stark

terhadap agama dan tingkat keberagamaan merupakan

komitmen seseorang terhadap derajat kesediaan dan

agamanya.Tingkat keterikatan individu terhadap

konseptualisasi adalah tingkat ajaran agamanya. Glock

pengetahuan seseorang membagi dimensi

terhadap agamanya, keberagamaan kedalam lima

sedangkan yang dimaksud dimensi, yaitu :

dengan tingkat komitmen 1. Dimensi Keyakinan (Belief)

adalah sesuatu hal yang perlu Merupakan perkiraan atau

dipahami secara menyeluruh, harapan bahwa orang yang

sehingga terdapat berbagai religius akan menganut

cara bagi individu untuk pandangan teologis tertentu,

menjadi religius. Glock dan bahwa ia akan mengakui

Stark (1966) mengatakan kebenaran ajaran-ajaran

bahwa agama adalah sistem agama itu. Setiap agama

simbol, sistem keyakinan, memiliki seperangkat

sistem nilai, dan sistem keyakinan yang oleh para

perilaku yang terlembagakan, penganutnya diharapkan

yang semuanya itu berpusat untuk disahkan. Namun kadar

pada persoalan-persoalan ruang lingkup keyakinan

yang dihayati sebagai hal akan bervariasi bukan saja

yang penuh makna. Menurut antara agama-agama, tetapi


juga didalam tradisi religius perasaan persepsi-persepsi

yang sama. dan sensasi-sensasi yang

2. Dimensi Praktik Religius dialami oleh seorang pelaku

(Ritualistic) atau yang oleh suatu

Merupakan dimensi yang kelompok keagamaan (atau

mencakup praktek-praktek suatu masyarakat) dianggap

keagamaan yang spesifik dan melibatkan semacam

diharapkan para pemeluknya komunikasi, berapapun

dapat melaksanakannya halusnya, dengan suatu esensi

dengan taat. Praktek mulia yakni dengan Tuhan,

keagamaan ini terdiri dari dengan realitas tertinggi,

berbagai aktivitas, antara lain dengan kekuasaan

adalah : sembahyang, transendental, varietas

berdo’a, berpuasa dan pengalaman-pengalaman

keterlibatan dalam acara semacam ini yang dianggap

keagamaan yang khusus dan tepat oleh tradisi-tradisi dan

lain sebagainya. institusi-institusi religius

3. Dimensi Pengalaman yang berbeda-beda.

(Experience) 4. Dimensi Pengetahuan Agama

Menurut Glock dan Stark, (Knowledge)

dimensi ini berhubungan Merupakan dimensi yang

dengan pengalaman- dikaitkan dengan pemikiran

pengalaman religius, yakni bahwa orang-orang yang


bersikap religius akan Toeri Perubahan Sosial

memiliki informasi tentang (Sartono Kartodirdjo)

ajaran-ajaran pokok Setiap masyarakat

keyakinan dan upacara mengalami apa yang

keagamaan dan keyakinan dinamakan perubahan.

jelas saling berkaitan karena Adanya perubahan tersebut

pengetahuan tentang sesuatu dapat dilihat apabila

yang diyakini merupakan melakukan suatu

prasyarat yang diperlukan perbandingan dengan

bagi penerimaannya. meneliti suatu masyarakat

5. Dimensi Konsekuensi pada masa tertentu yang

Merupakan dimensi yang kemudian dibandingkan

memperhatikan harapan- dengan keadaan masayarakat

harapan tertentu bagi setiap pada waktu yang lain

pemeluk agama. Harapan- (sebelum-sesudah).

harapan ini dapat Perubahan yang terjadi dalam

berhubungan dengan amsyarakat pada dasarnya

pencapaian pemahaman merupakan suatu proses yang

mengenai kenyataan akhir terus menerus dan mencakup

(hari akhir) atau pencapaian seluruh aspek kehidupan

penghayatan subjektif tentang masyarakat. Perubahan

agama yang dianutnya. tersebut ada kalanya terjadi

secara lambat (alami) ada


pula yang terjadi secara cepat kemasyarakatannya.

(rekayasa), semua itu Penyesuaian sosial

tergantung faktor yang merupakan tingkah laku yang

mempengaruhi perubahan mendorong seseorang untuk

tersebut. Proses tersebut menyesuaikan diri dengan

berlangsung sepanjang orang lain dan kelompok

sejarah hidup manusia baik sesuai dengan keinginan dari

pada tingkat komunikasi dalam dan tuntutan dari

lokal, regonal dan global. lingkungan. Wujud

Pengertian perubahan keberhasilan penyesuaian diri

sosial adalah perubahan terhadap lingkungan adalah

perubahan yang terjadi pada kemampuan individu dalam

masyarakat yang mencakup menjalin komunikasi dengan

perubahan dalam aspek-aspek orang lain, menyelaraskan

struktur dari suatu anatara tuntutan dirinya dan

masyarakat, ataupun karena tuntutan lingkungan,

terjadinya perubahan dari memenuhi aturan kelompok

faktor lingkungan, karena masyarakat dan mampu

berubahnya komposisi bertindak sesuai dengan

penduduk, keadaan geografis, norma yang berlaku, mampu

serta berubahnya sistem mengaktualisasikan dirinya

hubungan sosial, maupun dalam kelompok, ikut

perubahan pada lembaga berpartisipasi dalam


kelompok, menyenangkan D. Metode Penelitian

orang lain, toleransi dan lain Penelitian ini

sebagainya. Proses perubahan merupakan penelitian

yang terjadi secara terus kualitatif. Metode penelitian

menerus itu oleh Sartono kualitatif dipilih karena

Kartodirdjo dinamakan gejala penelitian ini berkaitan erat

sejarah. Suatu gejala sejarah dengan interaksi dalam suatu

dalam proses perkembangan proses perubahan. Oleh

sejarah seharusnya dapat karena itu, untuk dapat

mendefinisikan waktu, mendeskripsikan dan

tempat, pelaku, mengapa melakukan pembahasan yang

sejarah itu terjadi dan mendalam mengenai

bagaimana gejala sejarah itu perubahan perilaku

berlangsung, serta melihat keagamaan mahasiswa

hubungannya dengan gejala alumni pondok pesantren

sejarah lain yang mencakup yang dapat menggali

gejala sejarah yang terjadi informasi dari informan

sebelumnya, sesudahnya atau secara lebih mendalam.

ada hubungan fungsional Dalam penelitian ini, peneliti

dalam suatu sistem. membatasi subyek penelitian

pada alumni pondok

pesantren yang mondok

minimal selama 2 tahun dan


terlihat adanya perubahan masing-masing kategori dan

penampilan dari sebelum dan diinterpretasi sampai pada

sesudah keluar dari pondok tahap kesimpulan.

pesantren. Informan

ditentukan dengan teknik E. Hasil Penelitian

snowball, yaitu proses Latar Belakang yang

penentuan informan Menyebabkan Perubahan

berdasarkan informan Perilaku Keagamaan

sebelumnya tanpa Mahasiswa Alumni Pondok

menentukan jumlahnya Pesantren Modern

secara pasti untuk menggali Berdasarkan hasil

informasi terkait topik penelitian menunjukkan

penelitian yang diperlukan perilaku para alumni Pondok

hingga diperoleh kejenuhan Pesantren ini berkaitan

data. Data yang telah dengan teori Komitmen

dikumpulkan melalui Religius berupa bagaimana

observasi dan wawancara individu memaknai suatu

mendalam kemudian diolah pemahaman agama Islam itu

dan diklasifikasikan dengan sendiri. Para alumni

kategori yang sama. Data melakukakan sebuah tindakan

yang sudah diklasifikasikan dengan tujuan para alumni

kemudian dijelaskan secara melakukan perubahan

sistematis berdasarkan perilaku keagamaan agar


dapat diterima di lingkungan

sekitar yang mana lingkungan Bentuk Perubahan Perilaku

tersebut termasuk lingkungan Keagamaan Mahasiswa

baru yaitu lingkungan di luar Alumni Pondok Pesantren

Pondok Pesantren. Tindakan Modern

tersebut semata-mata Perubahan perilaku

dilakukan guna mendapat keagamaan sebelum dan

pengakuan oleh lingkungan sesudah mondok mahasiswa

sekitar, walaupun mereka alumni Pondok Pesantren Al-

menyadari adanya perubahan Izzah IIBS Batu ini

perilaku dalam diri mereka merupakan suatu bentuk dari

namun tetap dilakukan agar perilaku yang tumbuh

dapat diterima dilingkungan dikarenakan adanya

sekitar. Seperti hasil penyesuaian diri terhadap apa

penelitian yang menunjukkan yang dinilai orang lain

bahwa para alumni ini terhadap diri kita. Tindakan

mengalami perubahan para alumni yang memiliki

perilaku keagamaan atas tujuan untuk diri sendiri dan

kesadaran diri sendiri dan oranglain demi mencapai

pertimbangan dengan tujuan respon atau tanggapan dari

agar diterima di lingkungan oranglain tersebut. Para

teman-teman kuliah dan alumni yang melakukan

sepermainan nya. penyesuaian diri dengan cara


mengikuti lingkungan yang memiliki pertimbangan dalam

ada didasari atas melakukan suatu tindakan.

pertimbangan dan pilihan Tindakan yang mereka

sadar agar dapat diterima di lakukan hanyalah suatu

lingkungan nya yang baru tindakan spontan yang

yaitu lingkungan perkuliahan. sekedar mengikuti kebiasaan

Dalam bertindak, mereka yang biasa dilakukan

sepenuhnya sadar atas apa lingkungan sekitarnya

yang mereka lakukan baik sebagai salah satu bentuk

yang sebenarnya dilarang pelampiasan dari apa yang

oleh ajaran agama nya mereka tahan selama di

maupun tidak. Semata-mata pondok dikarenakan adanya

mereka melanggar hal terebut perasaan merasa terkekang

guna dapat membaur dengan selama di Pondok Pesantren.

lingkungan barunya yang Perubahan perilaku

notabene adalah lingkungan keagamaan yang terjadi pada

diluar Pondok Pesantren. mahasiswa yang merupakan

Tindakan yang dilakukan mahasiswa alumni Pondok

para alumni juga terjadi Pesantren Al-Izzah IIBS Batu

karena adanya dukungan dari ini berbentuk perubahan

lingkungan sosialnya yang setelah keluar dari pondok

semakin mendukung tindakan seperti pakaian yang tidak

yang dilakukan sehingga lagi syar’i, jarang


menunaikan sholat bahkan yang baik untuk diikuti dan

meninggalkan nya, mulai yang buruk untuk di

berpacaran dan tidak tinggalkan. Proses Adaptasi

menghafal Al-Qur’an lagi. yang tidak sempurna inilah

Bentuk perubahan perilaku yang menyebabkan

keagamaan ini disebabkan penyebaran dan masuknya

oleh pengadopsian suatu hal unsur baru inilah yang

yang baru di lingkungan disebut difusi. Dapat

mereka. Lingkungan yang disimpulkan bahwa terjadinya

baru tentunya akan membawa perseran perilaku keagamaan

budaya yang baru juga, mahasiswa alumni Pondok

pengaruh budaya baru yang Pesantren Al-Izzah IIBS Batu

masuk ke dalam lingkungan dikarenakan masuknya unsur

kita inilah yang akan budaya baru ke dalam

menyebabkan terjadinya lingkungan kita atau yang

perubahan perilaku bisa disebut difusi ini.

keagamaan baik positif Kurangnya penyaringan

maupun negatif. Tinggal unsur budaya baru yang

tergantung bagaimana diri masuk inilah yang

kita menyaring budaya yang mengakibatkan dampak

masuk tersebut. Lebih bijak tertentu terhadap individu.

dalam memlfilter budaya Alumni yang melampiaskan

yang masuk, memilih mana rasa terkekang selama di


Pondok Pesantren karena paksaan dari orangtua

menjadikan indivu yang yang menginginkan anaknya

melakukan segala hal yang untuk menjadi santri. Selain

didasari rasa ingin tahun dan itu, dari rasa terpaksa untuk

ikut-ikutan trend yang ada, menjalani kehidupan di

mengesampingkan apa yang pondok inilah yang

telah didapatkan selama di menjadikan para santri

Pondok Pesantren, merasa terkekang dan

melalaikan ajaran agama dibatasi rasa ingin tahu nya

yang dipahami. terhadap sesuatu sehingga

menyebabkan mereka

F. Kesimpulan melakukan hal-hal yang

Berdasarkan analisis belum pernah mereka

diaras maka dapat lakukan selama di pondok.

disimpulkan bahwa latar Selama terjadinya proses

belakang yang menyebabkan penyesuaian diri ini lama

terjadinya perubahan perilaku kelamaan mengalami

keagamaan pada mahasiswa penerimaan di lingkungan

alumni Pondok Pesantren Al- baru kemudian mendapat

Izzah IIBS Batu adalah alasan dukungan dalam melakukan

mereka memilih Pondok kebiasaan tersebut, dukungan

Pesantren sebagai lembaga yang berasal dari lingkungan

pendidikan yang di pilih baru nya itu.


Bentuk perubahan perilaku hijabnya saat keluar rumah,

keagamaan mahasiswa menghabiskan uang tidak

alumni Pondok Pesantren Al- seusai dengan keperluannya

Izzah IIBS sebelum dan hanya untuk foya-foya dan

sesudah keluar dari pondok kesenangan duniawi semata.

pesantren adalah sholat Bentuk perubahan perilaku

fardhu yang mulai keagamaan yang muncul ini

ditinggalkan di nomor duakan dikarenakan kurangnya

bahkan tidak di lakukan lagi, proses adptasi yang sempurna

Qiyamul Lail yang sudah seperti informan yang tidak

tidak pernah di lakukan lagi, bisa memfilter mana budaya

Al-Qur’an yang sangat jarang yang pantas diikuti atau

tersentuh kecuali saat tertentu dihindari, mereka justru asik

seperti bulan Ramadhan, dalam rasa ingin tahu mereka

tidak adanya jarak antara sehingga melupakan amalan

laki-laki dan perempuan dan yang pernah di dapatkan

dianggap sebagai hal yang selama di Pondok Pesantren

tabu dan wajar dilakukan, Al-Izzah IIBS Batu.

bahkan sampai berpacaran,

pakaian yang tidak menutup G. Saran

aurat lagi justru menunjukkan Saran untuk para

lekuk tubuh nya bahkan ada mahasiwa yang merupakan

yang sampai melepas alumni Pondok Pesantren Al-


Izzah IIBS Batu, Malang DAFTAR PUSTAKA

sebaiknya lebih bijaksana dan


Buku :
tegas dalam memilih serta
Abaza, Mona. 1999. Pendidikan
menyaring terlebih dahulu
Islam dan Perubahan Orientasi
budaya dan kebiasaan yang
(Studi Kasus Alumni Al-Azhar).
masuk dari luar lingkungan,
Jakarta : PT.Pustaka LP3ES
pandai dalam memilah mana
Indonesia.
yang pantas di ikuti dan mana

yang tidak pantas diikuti agar Abercrombie, Nicholas. 2010.

tidak terjadi perubahan Kamus Sosiologi. Yogyakarta :

perilaku keagamaan yang Pustaka Pelajar.

mengarah ke arah negatif dan


Arifin, M. 1991. Kapita Selekta
dapat merugikan diri sendiri.
Pendidikan (Islam dan Umum.)
Saran kepada masyarakat luas
Jakarta : Bumi Aksara.
terutama para pembaca

penelitian ini agar masyarakat Budirahayu, Tutik. 2014. Buku Ajar

untuk lebih bijaksana dalam : Sosiologi Perilaku Menyimpang.

menyaring budaya yang Surabaya : Revka Petra Medika.

masuk dari luar dan jangan Bungin, Burhan. 2007. Penelitian


menilai sesuatu hanya Kualitatif. Jakarta : Prenada
berdasarkan statusnya. Media Grup.

I, B Wirawan. 2015. Teori-Teori

Sosial dalam Tiga Paradigma.


Jakarta : Kencana Prenadamedia Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi

Grup. Suatu Pengantar. Jakarta :

Rajawali Pers.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung : Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Remaja Rosdakarya. Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D.

Bandung : Alfabeta CV.


Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi
Suyanto, Bagong, Sutinah. 2007.
Memahami dan Mengkaji
Metode Penelitian Sosial
Masyarakat. Bandung : Grafindo
Berbagai Alternatif Pendekatan.
Media Pratama.
Jakarta : Prenamedia Group.
Ritzer, George, dan J.Goodman,

Douglas. 2008. Teori Sosial


Jurnal :
Modern (Edisi Keenam). Jakarta :
Abdul Tolib. 2015. Pendidikan di
Kencana.
Pondok Pesantren Modern.
Siahaan, Hotman M. 1989.
Dalam Jurnal Pendidikan dan
Pengantar ke Arah Sejarah dan
Studi Islam Universitas Wiraloda
Teori Sosiologi. Jakarta : Penerbit
Indramayu.
Erlangga.
Drs. Herimanto, M.Pd, M.Si dan
Siahaan, Jokie MS. 2009. Perilaku
Dra.Sri Wahyuni, M.Pd. 2013.
Menyimoang Pendekatan
Peranan Pondok Pesantren
Sosiologi. Jakarta : PT. Indeks.
Dalam Mengatasi Kenakalan

Remaja (Studi Kasus di Pondok


Pesantren Al-Muayyad Novita, Rice. 2013. Kehidupan Istri

Surakarta). Dalam Jurnal Online Bekerja di Lingkungan

Universitas Sebelas Maret Masyarakat Islam: Suatu

Surakarta. Tinjauan Teori Fungsionalisme

Struktural Robert K. Merton di


Happy Susanto dan Muhammad
Desa Sendangrejo Kecamatan
Muzakki. 2016. Perubahan
Dander Kabupaten Bojonegoro.
Perilaku Santri (Studi Kasus
Dalam Jurnal Online Universitas
Alumni Pondok Pesantren
Islam Negeri Sunan Ampel
Salafiyah di Desa Langkap
Surabaya.
Kecamatan Besuki Kabupaten

Situbondo). Dalam Jurnal Online Sekar Ayu Aryani. 2014. Orientasi,

Universitas Muhammadiyah Sikap dan Perilaku Keagamaan

Ponorogo. (Studi Kasus Mahasiswa Salah

Satu Perguruan Tinggi Negeri di


Jonaidi, Martinus, Agustin
DIY). Dalam Jurnal Online UIN
Nurmanina. 2013. Analisis
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sosiologis Terhadap Perilaku

Menyimpang Siswa pada SMA Tangguh Putra Pratama. 2014.

Pembangunan Kabupaten Peranan Pondok Pesantren

Malinau. Dalam Jurnal Online Hudatul Muna II Ponorogo

Universitas Mulawarman Dalam Pengembangan

Samarinda. Pendidikan Santri Untuk

Menghadapi Tantangan di Era

Globalisasi. Dalam Jurnal Online


Universitas Sebelas Maret Negeri Sunan Kalijaga

Surakarta. Yogyakarta.

Udji Asiyah, Zaenal Fanani dan

Ratna Azis Parsetyo. 2017. Skripsi :

Hubungan Antara Proses


Ariza, Qurrata A’yun. 2014.
Pembelajaran di Pesantren dan
Kandungan Pesan Perilaku
Konservasi Energi (Studi Tentang
Menyimpang di Lingkungan
Internalisasi Nilai-Nilai Agama
Pesantren : Studi Analisis Isi
yang Berkaitan dengan
Pada Sinetron Pesantren dan
Lingkungan Hidup). Dalam Jurnal
Rock n Roll Season 3 di SCTV.
Universitas Airlangga Surabaya.
Thesis, UIN Sunan Ampel,

Umar Sulaiman. 2017. Aanalisis Surabaya.

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku


Dewi Humaiyah. 2014. Mahasiswa
Beragama Siswa (Kasus pada
dan Perubahan Sosial (Studi
Siswa SLTP Negeri 1 dan MTs
Tentang Perubahan Perilaku
Negeri Bulukumba). Dalam Jurnal
Keagamaan Mahasiswa Alumni
Online Universitas Islam Negeri
Pondok Pesantren Bahrul Ulum
Alauddin Makassar.
Jombang di Universitas Islam

Zainal Airifin. 2012. Perkembangan Negeri Sunan Ampel Surabaya).

Pesantren di Indonesia (Salafy, Skripsi, Universitas Islam Negeri

Modern dan Ma’Had). Dalam Sunan Ampel, Surabaya.

Jurnal Online Universitas Islam


Fuad Azhar. 2015. Perilaku Sosial dan Perubahan Sosial

Santri Drop Out (Studi Kasus Masyarakat Gaten Condongcatur

Pada Madrasah Mu’allimin Depok Sleman Yogyakarta.

Muhammadiyah Yogyakarta). Skripsi, Universitas Islam Negeri

Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Hasanah, Fienna Rahmi. 2016.

Hubungan Antara Komitmen

Beragama Islam dengan Motivasi

Kerja pada Pegawai Administrasi

Baru di Universitas Islam

Bandung. Thesis, Universitas

Islam Bandung.

Khoirul Bariyyati. 2017. Konstruksi

Sosial Pernikahan Endogami di

Kalangan Perempuan Keturunan

Arab (Studi Pada Perempuan

Keturunan Arab di Sepanjang.

Skripsi, Universitas Airlangga,

Surabaya.

Muhammad Mas’udi Rahman. 2014.

Pondok Pesantrn Wahid Hasyim

Anda mungkin juga menyukai