Anda di halaman 1dari 1

Gunungan Sampah di Sungai

Sungai-sungai dan selokan-selokan di Indonesia tersumbat oleh botol, tas dan


kemasan plastik lainnya. Para pejabat mengatakan mereka seperti terlibat dalam
"pertempuran" melawan sampah yang menumpuk secepat mereka membersihkannya.
Komandan unit militer di kota Bandung menggambarkannya sebagai "musuh terbesar kita".
Seperti banyak negara berkembang, Indonesia dikenal bukan untuk urusan positif, namun
karena kerepotan dalam mengatasi gunung-gunung sampah.

Ledakan jumlah penduduk antara lain berdampak pada merajalelanya wadah,


pembungkus, serta kantong plastik yang menggantikan kemasan alami dan tradisional yang
mudah terurai di alam seperti daun pisang. Akibatnya, upaya pemerintah-pemerintah
setempat untuk mengumpulkan dan mengelola sampah tidak mampu mengikuti ekspansi
dramatis dari sampah yang dihasilkan warga. Dan budaya lama membuang sampah ke
selokan dan sungai menunjukkan bahwa setiap upaya untuk membersihkan lingkungan
membutuhkan perubahan besar dalam pola pikir masyarakat.

Sampah yang didominasi plastik menumpuk dan hampir memenuhi seluruh aliran
sungai. Sungai itu berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau tak sedap. Tinggi hamparan
sampah di sungai tersebut hampir sejajar dengan jalanan di sampingnya. Karung-karung
berisi sampah yang telah dikumpulkan petugas kebersihan sungai pun menumpuk di sisi
sungai. Selama ini, warga hanya mengandalkan bantuan petugas penanganan prasarana dan
sarana umum (PPSU) yang berkeliling mengangkut sampah setiap dua hari sekali.

Jika pencemaran terus terjadi, bukan tidak mungkin kategori pencemarannya akan
naik ke level tinggi. Salah satu yang paling mudah dilihat akibat kenaikan status ini, adalah
ketika airnya menyebabkan gatal-gatal bagi manusia. Ada proses, di mana pemilik pabrik
tidak mengolah air limbahnya terlebih dahulu, tetapi langsung masuk ke sungai. Ini
menyumbang pencemaran yang tinggi. Nah, pencemaran itu dimulai dari hulu, dan yang
menderita adalah daerah yang ada di hilir

Pemerintah harusnya mengedukasi warga untuk tidak membuang sampah ke kali.


Karena walaupun tiap hari dibersihkan, tapi tiap hari ada yang ngotori. Kebersihan tidak
cukup hanya dengan mengandalkan petugas. Peran serta warga juga dibutuhkan untuk
menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, termasuk ke kali atau
sungai.

Anda mungkin juga menyukai