Anda di halaman 1dari 66

PROSES PEMBUATAN KONTEN KREATIF PADA

MEDIA SOSIAL BIG FISH HUNTER PERIODE

FEBRUARI-APRIL

2020

LAPORAN KARYA AKHIR

Teguh Arifianto
1706017086

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI


PROGRAM STUDI PERIKLANAN KREATIF

DEPOK
2020
PROSES PEMBUATAN KONTEN KREATIF PADA

MEDIA SOSIAL BIG FISH HUNTER PERIODE

FEBRUARI-APRIL

2020

LAPORAN KARYA AKHIR

Diajukan sebagai salah satu pemenuhan syarat tugas akhir studi

Teguh Arifianto
1706017086

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI


PROGRAM STUDI PERIKLANAN KREATIF

DEPOK
2020
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Laporan Karya Akhir ini adalah hasil karya sendiri dan semua sumber baik

yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Teguh Arifianto

NPM : 1706017086

Tanda tangan :

Materai Rp.6.000,-

Tanggal : 26 Mei 2020


HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Karya Akhir ini diajukan oleh :


Nama : Teguh Arifianto
Program studi : Periklanan Kreatif
Judul Tugas Karya Akhir : Proses Pembuatan Konten Kreatif Pada
Media Sosial Big Fish Hunter Periode
Februari-April 2020
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada
Program Studi Periklanan Kreatif Program Pendidikan Vokasi, Universitas
Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Besty Priyandhini M.S.i. ( )
Penguji Ahli Satu : Hardika Widi Satria S.Hum., M.S.i. ( )
Penguji Ahli Dua : Galih Agusti ( )

Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 26 April 2020
Ketua Program Studi Periklanan Kreatif
Program Pendidikan Vokasi

Universitas Indonesia

( )
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan


dibawah ini:

Nama : Teguh Arifianto


NPM : 170601786
Bidang Studi : Vokasi Periklanan Kreatif
Jenis Karya : Karya Akhir
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas tugas akhir saya yang berjudul:
“Proses Pembuatan Konten Kreatif Pada Media Sosial Big Fish Hunter
Periode Februari-April 2020”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmediakan/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis. pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 26 Mei 2020

Yang menyatakan,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Teguh Arifianto


Alamat : JL. Bogor Lama No. 67 RT 10 RW 07
Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan
12970
Tempat tanggal lahir : Bukittinggi, 16 Februari 1999
Riwayat Pendidikan : TK Aisyiyah 1 Bukittinggi, Sumbar
TK Negeri Tegal Menteng, Jakarta Pusat
SDN Menteng 02 Jakarta Pusat
SMPN 3 Jakarta Selatan
SMAN 3 Jakarta Selatan
Kata Pengantar

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan
hidayah-Nya Penulis bisa menyelesaikan Tugas Karya Akhir ini dengan judul
“Proses Pembuatan Konten Kreatif Pada Media Sosial Big Fish Hunter Periode
Februari-April 2020”.
Tugas Karya Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan pada Program Studi Periklanan Kreatif, Program Vokasi Universitas
Indonesia. Dalam proses penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak
sekali dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Karena tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak tersebut, Tugas Karya Akhir ini tidak dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Sehingga dalam kesempatan ini penulis juga
bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Allah SWT
2. Keluarga dan kedua orang tua, Trina Chandra dan Sulislina
3. Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA selaku Direktur Program
Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia.
4. Dr. Sri Rahayu, S.E., M.S.M selaku ketua Prodi Periklanan Kreatif Vokasi
Universitas Indonesia
5. Naldo, M.Si selaku kepala Laboratorium Periklanan Kreatif Vokasi
Universitas Indonesia
6. Besty Priyandhini M.S.i. selaku dosen pembimbing yang sangat membantu
penulis menyelesaikan Tugas Karya Akhir ini dengan baik.
7. Para Dosen Periklanan Kreatif Universitas Indonesia yang sudah mengajarkan
dan memberikan banyak ilmu selama periode perkuliahan.
8. Edith Li selaku Chief Marketing Officer di PT Big Fish Hunter yang sudah
bersedia untuk menjadi user dan memberikan tugas langsung kepada penulis.
9. Galih Agusti selaku HR-GA Compliance di PT Big Fish Hunter yang sudah
bersedia untuk ditanyakan banyak hal oleh penulis dan menjadi penghubung
antara penulis dengan CEO. Melalui beliau, Penulis mendapat banyak sekali
wawasan mengenai insight perusahaan sehingga penulis mempunyai
gambaran untuk membuat konten dan mengelola media sosial perusahaan.
10. Para karyawan PT Big Fish Hunter yaitu Kak Annisa, Kak Ria, Kak Dea,
Koko Zach, Mas Dennis, Andre, dan Lufita yang sudah membantu saya
memberikan informasi terkait perusahaan untuk menyelesaikan Tugas Karya
Akhir.
11. Sahabat-sahabat saya keluarga minus yaitu Opiek, Guruh, Alief, Revaldy, dan
Ari yang sudah memberikan saya semangat untuk menyelesaikan Tugas Karya
Akhir.
12. Sahabat-sahabat satu angkatan saya yaitu Raihan, Sherman, Rakha, Mathias,
dan Daffa yang setiap hari berada dikantin sampai malam hari.
13. Teman-teman Periklanan Kreatif 2017
14. Teman-teman Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia 2017
15. Dan pihak lain yang sudah memberikan dukungan kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir.

Penulis berharap Tugas Karya Akhir yang telah disusun ini bisa memberikan
manfaat dalam menambah pengetahuan para pembaca. Penulis mohon maaf jika
masih banyak kekurangan dalam tugas akhir ini, jika ada kritik dan saran yang
bisa disampaikan penulis dengan senang hati menerimanya.

Jakarta, … , …., 2020


Teguh Arifianto
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..............................................iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................iv

Kata Pengantar.......................................................................................................v
Daftar Isi...............................................................................................................vii
BAB 1. Pendahuluan..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1


1.2 Gambaran Umum Perusahaan.........................................................5
1.3 Visi dan Misi Perusahaan................................................................6
1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas............................................6
Bab 2. Rincian Proses Kerja................................................................................10

2.1 Gambaran Umum UnitKerja...................................................


2.2 Penjelasan Alur Keja....................................................................11
2.2.1 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Unit Media Sosial...........13
2.2.2 Aktivitas Unit Media Sosial.........................................................14
2.3 Target Unit Kerja.........................................................................15
Bab 3. Analisis Situasi Proyek............................................................................16

3.1 Gambaran Umum Proyek............................................................16


3.2 Tujuan Proyek..............................................................................24
3.3 Target Proyek...............................................................................24
3.4 Riset Proyek.................................................................................25
3.5 Analisis SWOT
Proyek................................................................28
Bab 4. Kerangka Pengetahuan...........................................................................30
4.1 Tinjauan Pustaka..........................................................................30
4.1.1 Strategi Komunikasi
Pemasaran...................................................30
4.1.2 Strategi Periklanan Kreatif...........................................................31
4.1.3 Strategi Media..............................................................................32
4.1.4 Strategi Testing dan Evaluasi........................................................33
4.1.5 Kerangka Pengetahuan Lainnya Yang Terkait Untuk
Menyelesaikan Proyek Sesuai Target..........................................................40
4.2 Kesenjangan Teori dan Praktik.....................................................42
Bab 5. Paparan Hasil Kerja.................................................................................44

5.1 Paparan Hasil Kerja.......................................................................44


5.2 Portofolio.......................................................................................45

5.2.1 Instagram
Feeds.............................................................................46

5.2.2 Halaman LinkedIn.........................................................................47

5.2.3 Desain............................................................................................48

5.3 Infografis.......................................................................................49

Bab 6.
Penutup......................................................................................................50

6.1
Kesimpulan....................................................................................52

6.2 Saran..............................................................................................53

6.2.1 Saran untuk perusahaan.................................................................54

6.2.2 Saran untuk kepentingan akademis...............................................55

6.2.3 Saran untuk industri periklanan pada umumnya...........................56


Daftar Pustaka......................................................................................................57

Lampiran...............................................................................................................5
8
BAB 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi digital didukung oleh kekuatan internet telah


membawa banyak perubahan, termasuk di bidang komunikasi. Perkembangan di
bidang komunikasi berteknologi digital telah melahirkan berbagai macam jenis
media komunikasi, mulai dari komunikasi luar angkasa dan kemiliteran yang
sangat rumit hingga pada telepon genggam yang digunakan untuk kegiatan
komunikasi sehari-hari. Dampak besar telepon genggam muncul setelah
ditemukannya cara menggabungkan teknologi Internet dengan telepon pintar
(smartphone) dimana setiap orang di dunia terhubung dalam sebuah jaring raksasa
sehingga tidak terasa lagi ada jarak tidak ada lagi perbedaan waktu. Era digital
sudah menyatu dengan kondisi masyarakat saat ini. Kondisi demikian
menyebabkan masyarakat semakin mudah dan memiliki peluang yang lebih besar
dalam mengakses berbagai informasi, terlebih lagi salah satu manfaat dari
teknologi informasi yang mampu memanfaatkan keterbatasan ruang dan waktu.
Masyarakat semakin dimanjakan dengan adanya perkembangan teknologi yang
begitu pesat karena semakin mudah dan cepat dalam mengakses teknologi terbaru,
dengan mudahnya mengakses teknologi terbaru, maka penyebaran informasi juga
akan semakin cepat.

Di era digital ini perkembangan teknologi terjadi sebuah evolusi pada


teknologi media, sebut saja new media atau orang juga sering menyebutnya media
daring atau orang lebih akrab lagi menyebutnya dengan istilah internet, media ini
tentunya sudah tidak asing lagi di telinga. Media ini juga disebut-sebut sebagai
media yang sampai saat ini belum ada yang menandingi pertumbuhan jumlah
penggunanya. Di negara maju, new media mengalahkan berbagai media yang
sebelumnya telah dijadikan sumber referensi dalam mendapatkan sebuah
informasi. Istilah new media muncul pada akhir abad 20, istilah ini digunakan
untuk menyebut media jenis baru yang menggabungkan antara media
konvensional dengan media internet. Dalam kurun waktu beberapa tahun
belakangan ini new media diramaikan oleh fenomena munculnya situs jejaring
sosial, situs ini menyediakan tempat didunia maya untuk membangun suatu
komunitas jejaring pertemanan yang dapat diakses oleh semua orang di seluruh
dunia. Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik
yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi isi dari
informasi pada saat itu juga (real time) (Morissan, 2010:24). Media interaktif ini
disebut juga media sosial. Media sosial didefinisikan sebagai “Sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”
(Andreas Kaplan, 2010). Media sosial juga didefinisikan sebagai alat digital yang
memungkinkan individu untuk membuat sebuah jaringan sosial dan bersosialisasi
yang diikat bersama-sama dalam beberapa cara (Clow dan Baack, 2016:273).
Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang
memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja
sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial
secara virtual. Dalam media sosial, tiga bentuk yang merujuk pada makna
bersosial adalah pengenalan (cognition), komunikasi (communicate) dan
kerjasama (cooperation).

Tidak dapat disangkal bahwa pada saat ini media sosial telah menjadi cara
baru masyarakat dalam berkomunikasi. Hal ini berdampak pada berbagai sisi
kehidupan masyarakat. Kehadiran media sosial telah membawa dampak yang
sangat signifikan dalam cara melakukan komunikasi. Eisenberg (Pakuningjati,
2015:6), menyimpulkan media sosial dalam definisi yang lebih efektif dan mudah
dipahami sebagai platform online untuk berinteraksi, berkolaborasi dan
menciptakan atau membagi berbagai macam konten digital. Menurut We Are
Social dan Hootsuite, pengguna media sosial sudah mencapai lebih dari 3,5
milliar manusia di bumi (Juli 2019). Data ini menunjukkan bahwa jumlah
pengguna internet, dan dan media sosial saat ini sudah mencapai 46 persen atau
setengah populasi manusia di bumi. Sehingga saat ini, media sosial dijadikan
media komunikasi utama yang sangat ekonomis,mudah diakses dan menjadi
penghubung antar penggunanya ke seluruh dunia tanpa batasan jarak, waktu dan
biaya.

Keefektifan penggunaan media sosial membuat para pelaku bisnis,


industri, instansi, lembaga dan perusahaan yang menjadikan media sosial sebagai
media komunikasi utama dalam mengkomunikasikan produknya dengan cara
membagikan informasi kegiatan bisnis secara update, membagikan info produk
pada pasar yang lebih luas, membangun brand atau citra produk di dunia maya.
Tak hanya meningkatkan brand produk, saat ini media sosial juga digunakan
sebagai media kampanye bagi lembaga atau sosok yang akan diangkat citranya.

Hal tersebut juga mendorong banyak perusahaan atau organisasi untuk


menggunakan media sosial sebagai sarana untuk beriklan. Iklan adalah bagian dari
bauran promosi dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran. Secara
sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Sedangkan periklanan adalah
segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan
promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa (Kotler and
Amstrong, 2002:153). Ketika sebuah perusahaan atau organisasi beriklan melalui
media sosial, perusahaan tersebut dapat lebih mudah untuk menentukan
segmentasi pasar, hal ini dikarenakan media sosial kerap menjaring para
penggunanya dan mengelompokkannya berdasarkan usia, jenis kelamin, minat,
ataupun pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut, para pengiklan dapat melakukan
promosi secara lebih efektif dan akurat dan dapat dengan mudah mencari dan
menentukan target pasar mana yang akan dituju berdasarkan demografi yang
tercantum dalam media sosial. Pembuatan konten kreatif merupakan salah satu
faktor terpenting untuk beriklan di media sosial. Karena dengan membuat konten
yang relevan dan menarik, perusahaan dapat membangun expertise yang
membedakan perusahaan tersebut dengan kompetitor. Kini, makin banyak
perusahaan yang berlomba-lomba membuat konten kreatif guna mendukung
aktivitas pemasaran. Bahkan, sebagian perusahaan memiliki tim khusus yang
didedikasikan untuk membuat konten kreatif untuk menginformasikan dan
mengedukasi target market dan target audience. Tujuan nya adalah untuk
membuat target audience dan target market melakukan tindakan yang bisa
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Akses informasi yang mudah menggunakan media sosial memberikan


kesempatan untuk perusahaan dalam membangun dan melanjutkan bisnisnya.
Seperti halnya perusahaan headhunter atau rekruter yang membutuhkan kandidat
untuk kelangsungan bisnisnya. Perusahaan headhunter adalah sebuah perusahaan,
lembaga, organisasi atau perorangan yang mencari, memilih dan menempatkan
orang berkualifikasi atau profesional di suatu posisi dalam perusahaan.
Headhunter adalah rekruter yang mencarikan talenta terbaik untuk mengisi
lowongan khusus di perusahaan-perusahaan dalam posisi tertentu. Headhunter
bisa diartikan juga sebagai jasa pencarian eksekutif, manajer bahkan tenaga kerja
di segmen tertentu yang biasanya berada apada tingkatan manajemen menengah
hingga level senior. Dengan bantuan media sosial, perusahaan headhunter dapat
membagikan lowongan pekerjaan yang dibutuhkan sesuai dengan deskripsi dan
membangun brand awareness perusahaan.

Big Fish Hunter adalah perusahaan startup asal Cina yang berlokasi di
Indonesia yang bergerak di bidang jasa perekrutan atau headhunter. Bertujuan
untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan Cina yang berada di Indonesia dan
memberikan kesempatan kepada para pencari kerja untuk bekerja di perusahaan
Cina. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 18 Juni 2019. (Sumber: Wawancara
dengan HR GA Compliance PT Big Fish Hunter, Galih Agusti, Maret 2020).
Karena merupakan perusahaan startup, maka Big Fish Hunter sangat
membutuhkan media sosial untuk memberikan informasi yang detail dan
mengedukasi audiens mengenai deskripsi dan jasa yang ditawarkan perusahaan,
meningkatkan brand awareness, serta menumbuhkan loyalitas kepada klien dan
memberikan kepercayaan terhadap calon klien. Melalui media sosial LinkedIn,
Big Fish Hunter lebih banyak membagikan poster mengenai lowongan pekerjaan
yang tersedia beserta deskripsi pekerjaan tersebut, dan melalui Instagram, Big
Fish Hunter mengunggah konten yang berisi mengenai tips dan trik seputar dunia
kerja, informasi seputar dunia kerja, dan kutipan motivasi untuk membangun
semangat seseorang dalam bekerja. Semua di bagikan melalui media sosial dan
dikemas dengan konten yang kreatif baik secara visual maupun secara verbal,
sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh
audiens, dan konten yang dibuat tidak terkesan monoton dan membosankan. Maka
dari itu, penulis mengambil judul “Proses Pembuatan Konten Kreatif Pada Media
Sosial Big Fish Hunter Periode Februari-April 2020” untuk tugas karya akhir.

1.2 Gambaran Umum Perusahaan

Big Fish Hunter adalah perusahaan startup asal Cina yang berlokasi Di
Indonesia tepatnya di Jakarta, Big Fish Hunter adalah perusahaan penyedia jasa
atau layanan yang bergerak di bidang perekrutan sumber daya manusia atau
headhunter. Perusahaan ini bertugas untuk mempertemukan para pencari kerja
dengan perusahaan klien yang membutuhkan sumber daya manusia sesuai dengan
kriteria yang dibutuhkan. Tujuan didirikan nya perusahaan ini adalah untuk
mempercepat pertumbuhan perusahaan Cina di Indonesia. Big Fish Hunter
menyediakan informasi mengenai lowongan pekerjaan dari perusahaan klien
untuk semua para job seekers atau para pencari kerja. Para pelamar kerja yang
bisa berbahasa mandarin lebih di prioritaskan baik di perusahaan ini maupun
kandidat yang akan diajukan ke perusahaan klien. Perusahaan ini didirikan pada
tanggal 18 Juni 2019, pada awal berdirinya, perusahaan ini memiliki karyawan
sebanyak 7 orang, dan setelah berselang 8 bulan berdiri yaitu pada bulan februari
perusahaan ini sekarang memiliki 11 karyawan. Meski terbilang perusahaan baru,
Big Fish Hunter sudah mempunyai klien perusahaan besar seperti, Oppo, Xiaomi,
dan Black shark.
1.3 Visi dan Misi Perusahaan
Berikut adalah visi dan misi dari Big Fish Hunter.
Visi
“Defining recruitment by integrating talent and technology and a brand
that partners can trust for centuries”

Misi
“Optimizing resources allocation and creating long term value for our
partners”

Motto
“Hunting big fish to the right sea”

Pada gambar 1.1. kita dapat melihat logo dari Big Fish Hunter

Gambar 1.1. Logo Perusahaan Big Fish Hunter


Sumber: Big Fish Hunter

Logo dari Big Fish Hunter adalah ikan besar yang menggambarkan moto
perusahaan yaitu “Hunting Big Fish To The Right Sea” , ikan besar ini diartikan
sebagai seseorang yang sedang mencari pekerjaan dan mempunyai kapabilitas dan
kredibilitas untuk bekerja di bidang nya masing-masing, dan “Right Sea” disini
diartikan sebagai perusahaan yang membutuhkan sumber daya manusia untuk
bidang tertentu dan mencari sumber daya manusia yang mempunyai kapabilitas
dan kredibilitas di bidang tersebut. Jadi secara gambaran maksud dari“Hunting
Big Fish To The Right Sea” adalah mempertemukan sumber daya manusia yang
tepat dengan perusahaan yang tepat.
1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Gambar 1.2. adalah struktur organisasi secara keseluruhan dari perusahaan
Big Fish Hunter.
Gambar 1.2. Struktur Organisasi Big Fish Hunter

Sumber: Big Fish Hunter

A. CEO
 CEO adalah sebuah jabatan eksekutif tertinggi yang bertanggung jawab penuh

atas berjalannya perusahaan. CEO Bertugas untuk; mengelola segala aktivitas


fungsional bisnis , mengidentifikasi dan meningkatkan performa operasional
perusahaan, membuat kebijakan dan standarisasi pada perusahaan, menganalisis
segala masalah yang ada di perusahaan, mengelola proses penganggaran, dan
menciptakan jaringan bisnis untuk kemajuan perusahaan.

B. CMO

Chief Marketing Officer (CMO) bertanggung jawab untuk mengawasi


perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan inisiatif pemasaran dan periklanan
organisasi. Melaporkan langsung ke CEO, tanggung jawab utama CMO adalah
menghasilkan pendapatan dengan meningkatkan penjualan melalui pemasaran
yang sukses untuk seluruh organisasi, menggunakan riset pasar, penetapan harga,
pemasaran produk, komunikasi pemasaran, periklanan dan hubungan masyarakat.
Jabatan CMO baru diisi pada tanggal 23 maret. Sebelum ada nya CMO penulis
membuat laporan langsung dan mendapatkan arahan dari CEO. Perusahaan belum
melakukan pembaharuan terhadap struktur organisasi, sehingga penulis masih
menggunakan gambar yang lama sebelum diangkatnya CMO.

C. FAT (Finance Accounting Tax)

Bertugas untuk mempersiapkan laporan keuangan bulanan, mempersiapkan


daily budgeting , melakukan validasi transaksi keuangan dan pajak,
mengaplikasikan peraturan perpajakan dan keuangan pada perusahaan, memantau
sistem akuntansi dan perpajakan perusahaan secara internal, dan memastikan
pengelolaan data keuangan terlaksana dengan baik.

D. HR GA Compliance
Bertugas untuk melakukan rekruitmen calon karyawan baru, menjaga
hubungan baik antar karyawan, mengengembangkan dan memberi pelatihan
karyawan dan mengevaluasi tingkat kehadiran karyawan, di PT BIG FISH
HUNTER, HR GA Compliance bertanggung jawab mencari Sumber Daya
Manusia untuk kepentingan internal kantor atau untuk bekerja di perusahaan itu
sendiri, berbeda dengan Consultant yang bertugas untuk me-rekrut dan melakukan
seleksi calon karyawan baru yang akan ditempatkan di perusahaan klien yang
bekerja sama dengan PT Big Fish Hunter.

E. Social Media Marketing

Disini penulis bertugas untuk menganalisa media sosial kompetitor dan


membuat konten yang mencakup ide konten, desain konten, penulisan caption
konten, setelah itu, penulis melakukan pengunggahan sesuai dengan jadwal yang
sudah di tetapkan sebelumnya, selain itu penulis juga melakukan analisa terhadap
konten yang di unggah, analisa tersebut mencakup Likes, Comments, Shares,
Saves dan Impressions. Tujuan dari analisa tersebut adalah untuk melihat
Engagement Rate dan menentukan apakah konten yang dibuat tersampaikan
dengan baik kepada audience atau sebaliknya. Penulis juga bertugas sebagai
Graphic Designer perusahaan untuk membuat desain poster, banner, web banner,
dan poster lowongan pekerjaan.

F. Consultant

Bertugas untuk mencari informasi terkait kualifikasi kandidat dari perusahaan


klien terutama posisi pekerjaan hingga kemampuan khusus yang diharapkan dan
melakukan seleksi serta menetapkan kandidat yang terbaik untuk bekerja di
perusahaan klien.

G. Business Development (BD)


Bertugas untuk melakukan riset pasar, mencari peluang untuk klien baru,
menyusun rencana pengembangan bisnis perusahaan, dan melakukan riset
pengembangan perusahaan secara berkala.

H. Researcher

Mengumpulkan resume atau Curticulum Vitae (CV) dari kandidat untuk


diteruskan kepada Consultant sebelum dilakukanya seleksi kandidat.
Bab 2. Rincian Proses Kerja

2.1 Gambaran Umum Unit Kerja

Tujuan utama dari suatu perusahaan atau organisasi menggunakan media


sosial adalah untuk berkomunikasi dengan audiens. Selain itu, media sosial juga
membantu perusahaan dalam melakukan pemasaran. Konten yang dikemas harus
sesuai dengan persona target audiens agar pesan yang terdapat dalam konten dapat
tersampaikan dengan baik.

Unit media sosial bertugas untuk mengelola 2 akun Instagram,dan 1 akun


LinkedIn. Unit media sosial juga bertugas untuk membuat desain poster, banner,
poster untuk lowongan pekerjaan yang tersedia, dan web banner. Unit media
sosial berada dibawah arahan CMO dan penulis bekerja secara individu pada unit
tersebut, yang berarti semua yang berkaitan dengan konten kreatif, desain konten,
social media plan, copy semua dikerjakan sendiri oleh penulis, dan
melaporkannya langsung kepada CMO

Didalam unit media sosial, penulis memiliki 5 peran dalam mengelola


media sosial yaitu;
1. Perencanaan
Pada setiap akhir minggu, unit media sosial biasanya akan
membuat perencanaan media sosial LinkedIn dan Instagram untuk satu
minggu kedepan.
2. Implementasi
Unit media sosial akan melakukan pembuatan desain konten sesuai
dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya.
3. Pemantauan
Menganalisa kompetitor, mencari tahu kebutuhan dan kemauan
dari audiens serta memikirkan bagaimana cara untuk bisa memenuhi
kebutuhan mereka. Selain itu, Unit Media Sosial juga menganalisis
performa konten dan membuat laporan pada setiap akhir minggu dan
akhir bulan, mengenai media sosial yang di tangani setiap minggu dan
bulannya.
4. Pengunggahan
Mengunggah konten ke masing-masing platform media sosial
sesuai dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya
5. Membuat Laporan
Penulis akan membuat laporan langsung ke CEO mengenai
keefektivan konten yang diunggah pada setiap akhir minggu dan akhir
bulan.

2.2 Penjelasan Alur Keja


Penjelasan tahapan alur kerja dapat kita lihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Penjelasan Tahapan Alur Kerja


Sumber: Data diolah oleh penulis

Alur kerja akan dimulai pada awal minggu yaitu pada hari senin, setiap
hari senin diadakan rapat anggota guna melihat pencapaian setiap anggota team
pada minggu sebelumnya dan dilanjutkan dengan penyusunan target selama satu
minggu kedepan, biasanya disini penulis akan melaporkan hasil pengunggahan
konten selama seminggu dengan menunjukan tabel berisikan data, data tersebut
berupa penjabaran dari hasil engagement rate, reach, likes, comments, share, dan
saves dari masing masing konten yang di unggah, data tersebut digunakan untuk
menentukan seberapa efektif kah konten yang kita unggah, setelah melaporkan
hasil pencapaian selama satu minggu terakhir, kemudian si penulis akan
menjelaskan target untuk satu minggu berikutnya. Setelah itu penulis akan
membuat desain konten sesuai dengan tema yang sudah di tetapkan dan
melakukan pengunggahan sesuai jadwal ke masing-masing platform media sosial.

Pada setiap akhir bulan, penulis membuat laporan mengenai hasil


rekapitulasi analisa performa konten selama sebulan terakhir menggunakan
aplikasi Iconosquare dan melakukan analisa kompetitor sejenis. Setelah membuat
laporan, penulis akan memberikan masukan untuk pengembangan media sosial
Big Fish Hunter berdasarkan hasil analisa dan melampirkannya di laporan
bulanan. Penulis juga berperan sebagai desainer konten, banner perusahaan, dan
poster kreatif untuk lowongan pekerjaan yang tersedia, penulis mendapatkan
arahan dari CMO dan para rekruter untuk membuat poster kreatif mengenai
lowongan pekerjaan. Dan untuk membuat desain poster, banner, dan semua
desain yang dibutuhkan perusahaan guna mendukung aktivitas pemasaran penulis
mendapat arahan dari CMO. Biasanya si penulis akan melakukan pengunggahan
3 konten media sosial setiap harinya yang berupa; 2 konten Instagram, dan 1
konten LinkedIn. Data dari konten tersebut yang berupa Likes, Comments, Share,
dan Saves akan di Rekapitulasi dan dijadikan bahan untuk membuat laporan pada
setiap akhir minggu atau akhir bulan.

2.3 Target Unit Kerja

Media sosial Big Fish Hunter dibuat dengan tujuan untuk menjangkau para
audiens. Dengan adanya unit media sosial, diharapkan bisa membantu perusahaan
dalam mengkomunikasikan segala informasi yang dikirimkan oleh perusahaan
kepada audiens. Informasi tersebut dikemas menggunakan konten kreatif dengan
visual yang menarik dan bahasa yang mudah diterima, lalu diunggah kedalam
masing-masing platform media sosial. Informasi tersebut diharapkan dapat
tersampaikan dengan baik kepada audiens sehingga bisa meningkatkan brand
awareness, dan membuat audiens melakukan tindakan seperti mengikuti akun
media sosial, melamar kerja melalui media sosial, dan menjaga loyalitas klien.

Dengan begitu, maka tujuan utama dari unit kerja media sosial adalah
sebagai jembatan penghubung untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan
audiens. Dan target dari unit kerja media sosial adalah meningkatkan brand
awareness, menjaga loyalitas klien dan mempertemukan perusahaan klien dengan
para pencari kerja yang tepat melalui media sosial.

Untuk mencapai target tersebut, unit media sosial Big Fish Hunter membagikan
lowongan pekerjaan yang tersedia beserta deskripsi pekerjaan tersebut dan
informasi seputar dunia kerja yang dikemas menggunakan konten kreatif dengan
visual yang menarik dan kalimat yang mudah dipahami, sehingga membuat
konten yang ingin disampaikan terlihat ringan dan tidak monoton.

Target terukur yang sudah dicapai unit media sosial Big Fish Hunter
adalah memiliki 1.496 pengikut pada akun instagram @Bigfishhunter.id dan
1.179 pengikut pada akun @Bigfishhunterbusiness. Sedangkan untuk halaman
LinkedIn, Big Fish Hunter memiliki 2.568 pengikut. Untuk mencapai target
tersebut, media sosial Big Fish Hunter memiliki target harian untuk mengunggah
2 konten Instagram (masing-masing 1 konten), dan 1 konten LinkedIn pada setiap
hari antara pukul 1-3 siang , karena menurut riset, jam tersebut adalah jam
istirahat makan siang sehingga banyak audiens yang menggunakan jam tersebut
untuk bermain gadget dan mengakses media sosial mereka.
Bab 3. Analisis Situasi Proyek

3.1 Gambaran Umum Proyek

Pada era digital ini, kegunaan media sosial semakin marak digunakan oleh
banyak perusahaan untuk membangun hubungan dengan publik. Pada awal tahun
2016 pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna. Saat ini ada
sekitar 79 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia (Wearesocial.com, 2016).
Peningkatan jumlah pengguna internet dan media sosial menjadi peluang yang
sangat besar bagi para pelaku bisnis untuk memasarkan produk produk
produknya. Hayden dan Herman dalam Hermawan (2012). Hal itu juga membuat
Big Fish Hunter yang merupakan sebuah perusahaan perekrutan menggunakan
media sosial sebagai sarana untuk menyampaikan informasi.

Big Fish Hunter selalu melakukan peninjauan terhadap media sosial


dengan cara melihat engagement rate pada masing-masing konten yang diunggah
untuk memastikan apakah konten tersampaikan kepada audiens dengan baik atau
sebaliknya. Saat ini, media sosial Big Fish Hunter dikelola oleh unit media sosial,
unit media sosial bertugas untuk mengelola 2 platform media sosial yaitu;
Instagram dan LinkedIn. Untuk Instagram, ada 2 akun Instagram yang dikelola
oleh divisi social media marketing, yaitu; @Bigfishhunter.id dan
@Bigfishhunterbusiness. Dan untuk LinkedIn, ada 1 halaman LinkedIn yang
dikelola oleh unit media sosial.

Pada saat penelitian ini ditulis, Big Fish Hunter memiliki 1.496 pengikut
pada akun Instagram @Bigfishhunter.id dan 1.179 pengikut pada akun
@Bigfishhunterbusiness. Sedangkan untuk halaman LinkedIn, Big Fish Hunter
memiliki 2.568 pengikut. Big Fish Hunter mengunggah konten-konten mengenai
info seputar dunia kerja, tips dan trik, serta kutipan motivasi pada akun Instagram.
Konten-konten tersebut dikemas menggunakan kata-kata yang sederhana serta
menggunakan visual yang menarik sehingga mudah dipahami audiens. Sedangkan
untuk halaman LinkedIn, Big Fish Hunter mengunggah blog content atau konten
yang berisi artikel dan berasal dari situs internet. Biasanya artikel tersebut berisi
mengenai berita seputar dunia human resource. Halaman LinkedIn juga
digunakan untuk mengunggah poster mengenai lowongan pekerjaan yang tersedia
beserta deskripsi pekerjaan tersebut.

Untuk melakukan pembuatan dan pengunggahan konten kreatif, unit


media sosial Big Fish Hunter memiliki beberapa tahapan diantaranya adalah;

1. Membuat Strategi Konten

Dengan adanya strategi konten, kita dapat mempresentasikan konten di


dalam media sosial dan dapat mengirim konten sesuai dengan apa yang
dibutuhkan target audience. Membuat Strategi konten diawali dengan
menentukan kegunaan atau fungsi dari masing masing platform media
sosial. Big Fish Hunter mengunggah blog content dan membagikan info
lowongan pekerjaan yang tersedia melalui media sosial LinkedIn, karena
berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Studi Talent Trends pada
tahun 2016, banyak para pekerja profesional yang ingin berpindah dari
satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini sejalan dengan bidang bisnis
perusahaan yang merekrut karyawan level menengah keatas. Dan
berdasarkan pengalaman perusahaan sebelumnya, para pelamar lebih
banyak mendapatkan info lowongan melalui LinkedIn ketimbang platform
media sosial lainya. Oleh karena itu Big Fish Hunter lebih mengutamakan
media sosial LinkedIn untuk membagikan info mengenai lowongan
pekerjaan yang tersedia, dan menggunakan media sosial Instagram untuk
membuat konten mengenai info seputar dunia pekerjaan, tips dan trik
untuk para karyawan, berusaha membuat konten yang memahami perasaan
para karyawan ketika sedang melakukan suatu pekerjaan, dan kutipan
motivasi yang bisa membangkitkan semangat seseorang untuk bekerja.
Untuk memilih setiap tagar yang digunakan di platform media sosial
Instagram, unit media sosial Big Fish Hunter menggunakan aplikasi
keywordtool.io untuk menentukan tagar yang tepat untuk setiap konten.
Karena di aplikasi tersebut kita hanya tinggal memasukkan kata kunci lalu
akan keluar jumlah tagar beserta hasil pencarian dari tagar yang akan kita
gunakan.

2. Membuat Perencanaan Konten

Konten yang berkualitas membutuhkan waktu yang lama dan


perencanaan yang matang. Maka dari itu, divisi media sosial Big Fish
Hunter melakukan perencanaan sebelum konten itu dibuat, tujuan nya
adalah agar konten yang dibuat sudah dipersiapkan secara matang
sehingga memudahkan penulis untuk membuat konten, dan membuat
waktu pembuatan konten lebih efektif. Perencanaan konten meliputi;
tanggal unggah konten, tema konten yang akan dibuat, caption konten, dan
apa hashtag yang akan disertakan kedalam caption konten. Konten yang
direncanakan sewaktu waktu bisa berubah sesuai dengan instruksi Chief
Marketing Officer (CMO).
Contoh perencanaan konten dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Perencanaan Konten


Sumber: Penulis membuat sendiri gambar
3. Membuat Desain Konten

Setelah melakukan perencanaan konten, divisi media sosial Big Fish


Hunter melakukan pembuatan desain konten sesuai dengan tema yang
ditentukan sebelumnya.
Pada gambar 3.2 dapat kita lihat ketika konten sedang di desain

Gambar 3.2. Proses Pembuatan Desain Konten


Sumber: Penulis membuat sendiri gambar

4. Pengunggahan Konten

Selanjutnya konten akan diunggah ke masing masing platform media


sosial sesuai rencana yang sudah ditentukan sebelumnya. Biasanya unit
media sosial Big Fish Hunter akan melakukan pengunggahan di jam-jam
yang dirasa efektif (antara jam 1-3). Karena menurut riset, jam-jam
tersebut adalah jam istirahat makan siang untuk pegawai kantor, dan di
jam tersebut biasanya mereka akan mengakses media sosial menggunakan
gadget mereka. Untuk pemilihan tagar konten media sosial Instagram,
biasanya penulis akan mencari tagar melalui aplikasi Keywordtool.io.
Dengan memasukkan kata kunci di aplikasi tersebut maka kita dapat
menemukan beberapa referensi tagar beserta jumlah pencarian tagar
tersebut.
Gambar 3.3 adalah ketika konten sudah diunggah

Gambar 3.3. Pengunggahan Konten


Sumber: Media Sosial Big Fish Hunter

5. Analisa Hasil Pengunggahan


Setiap akhir minggu dan akhir bulan, penulis harus memberikan
laporan mingguan mengenai hasil analisa pengunggahan pada masing-
masing platform media sosial
Gambar laporan tersebut dapat kita lihat pada gambar 3.4 dan 3.5.
Gambar 3.4 Laporan Mingguan

Sumber: Unit Media Sosial Big Fish Hunter

Gambar 3.5 Laporan Bulanan

Sumber: Iconosquare

Hasil rekap pengunggahan konten selama selama per-minggu dan per-


bulan bertujuan untuk mengetahui apakah konten yang diunggah
memberikan performa yang baik dan juga mencapai target yang sudah
ditentukan atau tidak. Untuk membuat hasil analisa bulanan, penulis
menggunakan aplikasi Iconosquare yang memudahkan penulis untuk
mendapatkan data dari konten yang diunggah.

3.2 Tujuan Proyek

Penyusunan tujuan proyek berdasarkan konsep SMART (Specific,


Measurable, Applicable, Realistic, Timebound). Specific: Tujuan harus jelas dan
tidak ambigu agar tidak terjadinya kesalahan interpretasi/penafsiran. Measurable:
Dapat diukur melalui evaluasi. Applicable/Aligned: Disesuaikan dengan strategi
dan kebutuhan organisasi. Realistic: Tujuan harus realistis dengan melihat
kemampuan organisasi. Timebound: Penetapan waktu untuk melihat pencapaian
tujuan (Badiru, 2008).
Tujuan utama dari proyek Big Fish Hunter adalah untuk membangun
brand awareness di benak audiens dan mempertemukan para pencari kerja dengan
lowongan kerja yang tersedia melalui platform media sosial. Selain itu, proyek
juga bertujuan untuk menambah rasio pertumbuhan pengikut pada media sosial
Instagram dan LinkedIn, serta mengembangkan brand identity dan brand loyalty
melalui konten media sosial yang dikirimkan kepada audiens.

Tujuan proyek tersebut diaplikasikan melalui platform media sosial


Instagram dan LinkedIn dengan dikemas menggunakan konten kreatif dan
diharapkan konten tersebut bisa menjadi sarana untuk menyampaikan informasi
kepada audiens.

3.3 Target Proyek

1. Target proyek dari Big Fish Hunter Indonesia adalah masyarakat


dengan Status Ekonomi Sosial (SES) yang di bagi ke dalam (Adi,
2004):
 Non Penghasilan
 Penghasilan menengah
 Menengah rendah : Rp 3.000.000-3.999.999
 Menengah-menengah : Rp 4.000.000-4.999.999
 Menengah-tinggi : Rp 5.000.000-5.999.999
 Penghasilan tinggi
 Tinggi-rendah : Rp 6.000.000-6.999.999
 Tinggi-menengah : Rp 7.000.000-7.999.999
 Tinggi-tinggi : >Rp 8.000.000
2. Pria dan wanita berumur 15-64 tahun tenaga kerja ataupun sedang
mencari pekerjaan
3. SEA market talents.
3.4 Riset Proyek

Perusahaan startup mempunyai banyak tugas penting di awal


perjalanannya. Mencari pengguna potensial, memberikan produk berkualitas, dan
mencoba memahami kondisi pasar adalah beberapa hal penting yang jangan
terlewatkan. Salah satu tindakan pelengkap untuk mendongkrak pertumbuhan
bisnis startup perlu strategi marketing, mulai dari memanfaatkan media sosial
untuk promosi hingga membangun branding dari sejak awal

(https://dailysocial.id/post/pentingnya-branding-bagi-startup). Terdapat beberapa


tingkatan brand awareness dalam proses pembentukan dalam kegiatan perusahaan,
yaitu: 1) Unaware of brand, pada tahapan ini, pelanggan merasa ragu atau tidak
yakin apakah sudah mengenal merek yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini
yang harus dihindari oleh perusahaan; 2) Brand recognition, pada tahapan ini,
pelanggan mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan; 3) Brand recall, pada
tahapan ini, pelanggan mampu mengingat merek tanpa diberikan stimulus; dan 4)
Top of mind, pada tahapan ini pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama
kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu.
(MarkPlus, 2010; lihat juga Durianto, Sugiarto dan Lie Joko Budiman, 2004).

Di era yang serba teknologi ini banyak orang yang menggunakan media
sosial dalam kehidupan sehari-harinya termasuk untuk melamar pekerjaan. Saat
ini trend rekrutmen yang sudah berkembang dan diimplementasikan di berbagai
negara yaitu tren rekrutmen melalui media sosial. Metode perekrutan melalui
media sosial sudah diimplementasikan oleh Amerika, Australia, dan Singapura
dengan melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn.
Keberhasilan metode ini sudah dibuktikan pada hasil survei Jobvite, Jobvite
melaporkan hasil survei bertajuk “2012 Social Job Seeker” survei itu dilakukan
secara online dan melibatkan 2.108 orang dewasa, di mana sebanyak 1.266 orang
dewasa (berusia 18 tahun+) adalah bagian dari tenaga kerja Amerika. Survei
digelar pada tanggal 5-7 September 2012 yang lalu, di antaranya mengajukan
pertanyaan pada status pekerjaan saat ini, penggunaan jaringan sosial untuk
menemukan kesempatan kerja dan sikap tentang pasar tenaga kerja saat ini dengan
keterangan sebagai berikut: 52% dari pencari kerja menggunakan Facebook untuk
mencari pekerjaan, naik 48% dari tahun 2011; 38% pencari kerja menggunakan
LinkedIn untuk membantu mereka mencari pekerjaan; serta 34% dari pencari
kerja menggunakan Twitter untuk menemukan pekerjaan. (www.portalhr.com).

OnlineDegrees.Com menyebut 80% perusahaan di Amerika berharap


dapat merekrut karyawan dan mengumumkan lowongan dari social media.
Sebanyak 98% perusahaan merasa sukses mendapat karyawan dari situs Linkedin.
Sedangkan yang merasa berhasil mendapatkan orang yang sesuai dari Twitter
hanya 42%, dan dari Facebook 33%. Fakta ini tidak terlepas dari fungsi social
media yang bersangkutan. Linkedin memang mengkhususkan di bidang layanan
social media bagi para pekerja profesional untuk meningkatkan karier atau para
pebisnis yang mencari rekan bisnis dan kandidat karyawan. Sedangkan Twitter
dan Facebook adalah social media dengan jangkauan yang lebih luas. Saat
melakukan pencarian kandidat karyawan, hal yang paling menarik perhatian dari
para perekrut adalah profesi orang yang bersangkutan dan foto profil mereka.
(http://mashable.com/).

Shimp (2014:330) menjelaskan bahwa pengiklan berusaha untuk memilih


media dan sarana yang paling kompatibel dengan merek yang diiklankan dalam
mencapai jangkauan target pasar dan menyampaikan pesan yang dimaksudkan.
Shimp (2014:331) menjelaskan lebih lanjut bahwa praktisi iklan menyetujui
bahwa menjangkau pemirsa tertentu secara efektif adalah pertimbangan yang
paling penting dalam perencanaan media. Kotler(2005:287) menjelaskan bahwa
pemilihan media adalah mencari media yang paling berbiaya efektif untuk
menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada audiens sasaran.
Maka dari itu Big Fish Hunter menggunakan media sosial Instagram untuk
membagikan konten seputar dunia kerja, tips dan trik, dan kutipan motivasi
kepada audiens, karena dilihat dari sisi Impression, like, dan engagement rate 3
tipe konten tersebut lebih banyak disukai ketimbang konten mengenai lowongan
pekerjaan, dan Big Fish Hunter menggunakan media sosial LinkedIn untuk
membagikan info seputar lowongan pekerjaan.
3.5 Analisis SWOT Proyek

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah
untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam
pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan
eksternal (peluang dan ancaman).
Analisis SWOT proyek bisa kita lihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Analisis SWOT Project Big Fish Hunter

Strenght Weakness
 Mempunyai beberapa  Merupakan perusahaan baru
klien perusahaan besar sehingga brand awareness masih
seperti Oppo, Xiaomi, rendah
dan Blackshark.
 Unit media sosial dan
 Sistem perekrutan yang graphic designer,
digunakan perusahaan dijadikan 1 posisi
terbilang cukup baik pekerjaan dan hanya
sehingga jarang dikerjakan oleh 1 anak
terjadinya magang
misscomunication
Opportunity Threat
 Banyaknya perusahaan  Adanya kompetitor sejenis
Cina di Indonesia yang sudah lebih lama
berdiri dan memiliki brand
awareness yang tinggi

Sumber: Penulis membuat sendiri data tersebut.


Bab 4. Kerangka Pengetahuan

4.1 Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka berisi uraian kerangka pengetahuan yang terdiri dari:

4.1.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

Strategi komunikasi pemasaran yang dipakai oleh unit media sosial


Big Fish Hunter Indonesia adalah strategi model AISAS. Dalam jurnal
yang ditulis oleh Chen Ya li dan Huang Tao Zhe (2012), menyebutkan
bahwa AISAS merupakan pengembangan dari AIDMA (Attention,
Interset, Demand, Memory, Action) yang digunakan dalam pemasaran
tradisional. Sedangkkan dalam era internet, pengguna internet dapat
dengan mudah mengakses informasi atau membagikan informasi, sehingga
model AIDMA telah berubah menjadi AISAS (Attention, Interest, Search,
Action, Share).
Sugiyama dan Andree (2011:79) berpendapat bahwa AISAS adalah
model yang dirancang untuk melakukan pendekatan secara efektif kepada
target audiens dengan melihat perubahan perilaku yang terjadi khususnya
terkait dengan latar belakang kemajuan teknologi internet. AISAS
merupakan singkatan dari Attention, Interest, Search, Action, dan Share
dimana seorang konsumen yang memperhatikan produk, layanan atau
iklan (Attention) dan menimbulkan ketertarikan (Interest) sehingga
muncul keinginan untuk mengumpulkan informasi (Search) tentang
barang tersebut. Konsumen kemudian membuat penilaian secara
keseluruhan berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kemudian
membuat sebuah keputusan untuk melakukan pembelian (Action). Setelah
pembelian, konsumen menjadi penyampai informasi dengan berbicara
pada orang lain atau mengirim komentar dan tayangan di Internet
(Sharing).
Gambar 4.1 akan menjelaskan bagaimana Big Fish Hunter menerapkan
strategi AISAS.

Gambar 4.1 Strategi Komunikasi Pemasaran Big Fish Hunter


Sumber: Gambar dibuat sendiri oleh penulis

Segala macam informasi dan lowongan pekerjaan yang tersedia akan


dibagikan melalui media sosial Instagram dan LinkedIn, dikemas dengan
visual yang simple sehingga memudahkan audiens untuk membaca dan
mengerti apa pesan dari konten dan poster lowongan pekerjaan tersebut
(Attention). Lowongan yang dibagikan merupakan posisi-posisi pilihan
yang banyak diminati oleh pencari kerja, sehingga mereka tertarik untuk
melihat info lebih lanjut mengenai lowongan pekerjaan (Interest).
Informasi yang terdapat pada poster membuat para pencari kerja tahu
harus kemana jika mereka ingin mengajukan pertanyaan atau ingin
mengetahui lebih dalam tentang lowongan yang mereka minati (Search).
Setelah semua dirasa cocok, para pencari kerja akan mengirim Curriculum
Vitae mereka kepada para perekrut (Action). Setelah mereka mendapat
pekerjaan, mereka akan merekomendasikan Big Fish Hunter sebagai
sarana untuk mendapatkan pekerjaan kepada para pencari kerja lainnya.
Selain itu, mereka juga akan membagikan info lowongan pekerjaan lainya
yang terdapat pada halaman LinkedIn Big Fish Hunter (Sharing).

4.1.3 Strategi Periklanan Kreatif

Iklan adalah komunikasi tidak langsung yang didasari pada


informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan
mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono,
2005:226). Tanpa iklan para produsen dan distributor tidak akan dapat
menjual barangnya (Basnendar, 2007:2). A Shimp, Terence (2003:262)
berpendapat bahwa iklan harus dibuat menurut pelanggan tertentu atau
memiliki segmentasi khusus, iklan-iklan tersebut harus
mengkomunikasikan manfaat khusus kepada konsumen, iklan-iklan
tersebut harus mewakili sebuah pertanyaan besar akan kebutuhan
konsumen, dan yang paling terpenting adalah iklan tidak hanya mengajak
orang untuk membeli produk. Namun, harus memiliki suatu bentuk konten
komunikasi unik agar selalu diingat dalam benak konsumen yang disasar.

Dalam beriklan, Big Fish Hunter memiliki target segmentasi yaitu


SEA Talent Market (pria dan wanita) berusia 15-64 tahun yang merupakan
angkatan kerja, sedang mencari pekerjaan, ataupun masyarakat yang sudah
bekerja dan ingin mengetahui seputar info mengenai dunia pekerjaan, tips
dan trik kerja, dan para pekerja yang membutuhkan kutipan motivasi
untuk membangun semangat mereka dalam bekerja. Di dalam media sosial
Instagram, Big Fish Hunter mengemas konten dalam bentuk single image
dan carousel image , yang dibagi ke dalam 4 tema konten yaitu; tips and
tricks, informative, motivation quotes, dan interactive content yang
membuat audiens berinteraksi dengan konten. Konten tersebut dikemas
menggunakan bahasa yang ringan dengan menjabarkan poin-poin yang
dirasa penting dalam setiap konten yang di unggah, sehingga membuat
pesan di dalam konten dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens.

Pada halaman LinkedIn , Big Fish Hunter mengunggah poster


mengenai lowongan pekerjaan yang tersedia beserta deskripsi pekerjaan
dan informasi narahubung yang bisa dihubungi, setelah poster itu di
unggah di halaman LinkedIn Big Fish Hunter, biasanya penulis akan
mengunggah poster tersebut ke dalam suatu grup LinkedIn, grup tersebut
biasanya berisi para headhunter/para rekruter yang mencari kandidat dan
para job seekers yang mencari lowongan pekerjaan. Selain itu, penulis
juga akan meminta tolong kepada seluruh tim Big Fish Hunter untuk
membagikan poster yang sudah diunggah ke dalam halaman LinkedIn
pribadi mereka.

4.1.3 Strategi Media

Dasar utama dalam media ialah tujuan atau objek program,


kemudian dipadankan dengan khalayak yang dituju (Assifi dan French,
dalam Abidin, 2015:96). Kotler (2005:287) menjelaskan bahwa pemilihan
media adalah mencari media yang berbiaya paling efektif untuk
menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada audiens
sasaran.

Terdapat 2 jenis strategi media yaitu pemilihan media dan celah


konsumen. Pemilihan media merupakan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan. Apakah media yang ditentukan sudah sesuai dengan
target pasar atau belum, sedangkan celah konsumen berupa waktu dan
tempat untuk menyampaikan pesan agar mencapai jangkauan maksimum
(Machfoedz, 2010:2829).
1. Pemilihan Media
Big Fish Hunter Indonesia menggunakan platform Instagram dan
LinkedIn sebagai wadah untuk beriklan melalui media sosial karena
platform tersebut dirasa cocok dan sesuai untuk menjangkau target
audiens dari perusahaan yaitu para pencari kerja dan para pekerja yang
berusia 15-64 tahun. Instagram digunakan untuk membagikan konten
mengenai tips dan trik, informasi seputar dunia kerja, dan gambaran
perasaan seseorang ketika bekerja, karena menurut survei total
pengguna aktif bulanan Instagram di Indonesia mencapai 45 juta. Dan
secara global jumlah pengguna aktif Bulanan Instagram mencapai 1
miliar. Hal itu menjadikan Instagram sebagai sarana Yang paling tepat
untuk menyampaikan pesan dan menyasar audiens. Big Fish Hunter
juga memilih LinkedIn sebagai platform untuk membagikan info
mengenai lowongan yang tersedia, karena menurut survei, LinkedIn
telah berevolusi menjadi tools pencarian kerja yang diminati sekarang
ini. Hal ini tergambar jelas dalam hasil riset yang dilakukan oleh
http://www.masters-in-human-resources.org.

2. Celah Konsumen

Celah konsumen merupakan waktu dan tempat yang sesuai untuk


menyampaikan pesan agar mendapatkan jangkauan target yang
maksimum, unit media sosial Big Fish Hunter Indonesia memilih
waktu prime time dalam melakukan pengunggahan konten pada akun
media sosial Instagram dan LinkedIn. Waktu prime time tersebut
adalah pukul 1 siang sampai pukul 3 sore, dan pukul 8 malam.
Pemilihan waktu tersebut karena target audiens dari Big Fish Hunter
adalah angkatan kerja yang menggunakan media sosial ketika jam-jam
tersebut. Secara umum, mayoritas karyawan akan mengakses media
sosial ketika mereka sedang istirahat makan siang, dan pukul 8 malam
adalah waktu yang mereka gunakan untuk beristirahat.
setelah pulang kerja. Berdasarkan pengalaman, melakukan
pengunggahan di jam-jam tersebut juga akan mendapat impression
yang tinggi ketimbang jam-jam lain.

4.1.4 Strategi Testing dan Evaluasi

Dalam melakukan pengunggahan konten, kita harus mempunyai


tabel parameter untuk menentukan apakah konten yang diunggah dapat
tersampaikan dengan maksimal kepada audiens, dan apakah konten yang
kita buat sudah efektif dan relevan dengan pengikut kita di media sosial.
Tolak ukur paling mudah biasanya jumlah pengikut (followers). Jika pada
hari pertama akun kita mendapat 10  followers, lalu bertambah jadi 100
pekan berikutnya, dan 500  followers pada akhir bulan pertama; kita bisa
merasa puas dan berpikir kalau performa akun kita di media sosial
tergolong baik

Namun, untuk memastikan bahwa konten yang kita sajikan benar-


benar efektif dan relevan dengan pengikut akun media sosial kita, ada
parameter lain yang penting dan mungkin lebih perlu diperhatikan
ketimbang pertumbuhan jumlah pengikut; yaitu tingkat interaksi terhadap
konten di media sosial yang kita kelola. Sebutan akrabnya,
bobot engagement.

Dalam mengukur engagement rate pada media sosial Instagram,


Big Fish Hunter menggunakan aplikasi iconosquare, iconosquare
merupakan tools yang memiliki statistik cukup lengkap untuk akun
Instaagram. Kita bisa melihat semua informasi tentang
tingkat like dan comment per gambar, serta tingkat keterlibatan 
followers. Fitur lain yang cukup membantu adalah tab promosi yang
memberikan saran tentang cara meningkatkan jangkauan akun Instagram
kita.  Tools ini memungkinkan kita untuk membuat hashtag dan pencarian
usher, menanggapi tulisan dan komentar pengguna, dan memeriksa
analisis dari akun Instagram kita.
Gambar 4.2 dan 4.3 adalah hasil laporan dari media sosial Instagram Big
Fish Hunter selama bulan maret 2020.

Gambar 4.2 Analisis Instagram @Bigfishhunterbusiness.


Sumber: Iconosquare
Gambar 4.3 Analisis Instagram @Bigfishhunter.id

Sumber: Iconosquare

Penulis melakukan pengunggahan konten pada hari senin-jumat,


masing masing 1 konten pada setiap akun Instagram. Konten bertema self
love/konten yang menggambarkan perasaan para karyawan ketika bekerja
menjadi konten dengan jumlah impression dan engangement rate tertinggi
dibanding tema konten lainya.
Pada gambar 4.4 kita dapat melihat hasil analisa keefektifan
pengunggahan konten pada media sosial LinkedIn.

Gambar 4.4 Analisis media sosial LinkedIn


Sumber: LinkedIn analytics and results

Gambar diatas adalah hasil analisa performa halaman LinkedIn


selama bulan maret 2020. Selama bulan januari-februari 2020 tidak ada
konten yang di unggah melalui media sosial LinkedIn, hal tersebut
menyebabkan penurunan performa media sosial. Setelah dilakukan
kembali pengunggahan konten setiap hari nya, performa dari media sosial
LinkedIn perlahan lahan mulai naik dan stabil.

4.1.5 Kerangka Pengetahuan Lainnya Yang Terkait Untuk


Menyelesaikan Proyek Sesuai Target

Dalam menganalisis tantangan yang dialami oleh Unit Media


Sosial Big Fish Hunter Indonesia, penulis menggunakan teori ini:

1. Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah


antara pihak atau lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Semua
pihak yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaran
melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, dan
berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.
Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifat
membujuk, dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari proses
tersebut. (Magdalena Asmajasari, 1997:1).

2. Keberhasilan komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh banyak


variabel seperti kemampuan pemasar melakukan decoding tujuan
komunikasi menjadi pesan yang menarik dan efektif bagi
konsumen, ketepatan memilih jenis promosi, ketepatan
penggunaan media penyampai pesan, daya tarik pesan dan
kredibilitas penyampai pesan. Kredibilitas sumber adalah tingkat
keahlian dan kepercayaan konsumen pada sumber pesan. (Sutisna,
2002:271).

3. Pulizzi (2009) menyimpulkan bahwa content marketing adalah


teknik pemasaran untuk menciptakan dan mendistribusikan konten
yang relevan dan berharga untuk menarik, target audience yang
jelas guna mendorong tindakan pelanggan yang menguntungkan.

4. Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of


Communication in Society (Effendy, 2005: 10), mengatakan
bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah
menjawab pertanyaan sebagai berikut: “Siapa yang
menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui apa, kepada siapa,
dan apa pengaruhnya”.

5. Menurut Katz, Blumler, dan Gurevitch, (1974), uses and


gratification adalah seseorang secara aktif memilih media atau
konten tertentu yang menghasilkan kepuasan tertentu.
6. Dalam sebuah jurnal milik Larry Kim (2012: 4), dijelaskan
peranan media sosial terhadap perusahaan start-up, pemasaran
melalui sosial media dapat membantu perusahaan start-up dengan:

A. Kenaikan pengunjung situs, dengan menyertakan link yang


mengarah kepada website anda pada setiap post, follower
akun media sosial anda akan lebih mudah mengunjungi
situs anda. Media sosial hanyalah sebagai media iklan yang
singkat, selengkapnya dapat dilihat pada situs anda.

B. Promosi mulut ke mulut, media sosial memungkinkan


setiap orang untuk saling terhubung tanpa mengenal. Anda
mungkin tidak mengenal si A, tapi mungkin B telah share
atau retweet posting sehingga A mengunjungi akun media
sosial anda. Sebaiknya postingan di sosial media dibuat
semenarik mungkin untuk membangkitkan nilai viral dari
media sosial.

C. Kesadaran merek, buatlah akun media sosial yang sesuai


dengan nama situs anda ini akan membuat "merek" atau
nama situs anda semakin terjangkau dan mudah diingat,
lebih dari pada itu posting di media sosial dengan frekuensi
yang tepat membuat situs anda nampak aktif.

D. Membentuk sebuah identitas merek dan asosiasi positif


merek. Situs anda adalah apa yang posts, oleh karena itu
posts di media sosial harus relevan dengan situs anda,
sesuai dengan visi dari perusahaan anda.

E. Media komunikasi dan interaksi dengan target audiens.


Media sosial tidak seperti media tradisional, media sosial
memungkinkan komunikasi dua arah, dimana tanggapan
dari setiap posting dapat langsung diperoleh. Media sosial
juga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh opini publik.

4.2 Kesenjangan Teori dan Praktik

Menurut Semenik dkk (2014), iklan yang kreatif akan lebih mudah untuk
diingat audiens. Namun, adanya kompetitor sejenis yang sudah lebih lama berdiri
menjadikan perusahaan yang baru di dirikan atau startup harus mempunyai
strategi ekstra dalam membuat dan mengirimkan konten kepada audiens. Tidak
jarang akun media sosial Big Fish Hunter mendapatkan jumlah like yang sedikit,
dikarenakan banyak akun kompetitor sejenis yang sudah lebih dulu terkenal, dan
mempunyai target audiens yang sama dengan Big Fish Hunter.

Diperlukan konsistensi dalam membuat sebuah konten, Saat brand atau


pemilik bisnis memposting konten yang baik secara konsisten di Instagram,
mereka tidak hanya akan meningkatkan engagement saja tetapi juga memberikan
sinyal bagi algoritma bahwa akun bisnis atau brand mereka adalah akun
berkualitas. Dan semakin sering dan konsisten mengunggah, maka akan semakin
besar kemungkinan audiens Anda akan melihat dan terlibat dengan konten.

Unit media sosial Big Fish Hunter Indonesia berusaha untuk konsisten
dalam melakukan pengunggahan konten, baik itu jam pengunggahan konten
maupun bentuk desain konten yang menjadi tone and manner sehingga
mempunyai ciri khas tersendiri di benak audiens. Karena menurut Kim (2015)
Penggunaan format foto yang menarik cenderung dapat ditanggapi dan disukai
masyarakat.
Bab 5. Paparan Hasil Kerja

1.2 Paparan Hasil Kerja

Aktivitas unit media sosial berfokus pada pemeliharaan dan pengembangan


media sosial Big Fish Hunter, selain itu penulis juga bertugas untuk membuat
desain banner, poster, dan web banner perusahaan. Sebagaimana telah dijabarkan
dalam penjelasan alur kerja, pekerjaan penulis adalah untuk merencanakan dan
membuat desain konten, mempublikasikan konten, menganalisis perfoma konten,
berinteraksi langsung dengan audiens dan membuat desain poster dan banner
sesuai dengan arahan CMO.

Perencanaan konten dilakukan menggunakan Microsoft PowerPoint.


Aktivitas berikutnya adalah membuat desain konten sesuai dengan tema konten
yang sudah direncanakan sebelumnya. Penanggung Jawab pada unit ini harus
memiliki keahlian dalam membuat konten visual dan tulisan. Oleh karena itu,
penulis juga kerap menggunakan software Adobe Photoshop dan Adobe
Illustrator dalam pekerjaan sehari-harinya. Adobe Photoshop digunakan untuk
memotong gambar yang nantinya akan menjadi bahan dari konten yang akan
dibuat, selanjutnya gambar yang sudah dipotong akan di edit melalui software
Adobe Illustrator. Penulis menggunakan Adobe Illustrator sebagai software utama
karena penulis merasa tools yang terdapat pada software Adobe Illustrator dirasa
lebih simple dan lebih mudah digunakan ketimbang software lainnya.

Dalam periode magang ini, template desain untuk poster lowongan


pekerjaan sempat beberapa kali mengalami perubahan sesuai dengan arahan
CMO, perubahan ini diharapkan bisa membuat kalimat yang terdapat di dalam
poster terbaca dengan jelas agar lowongan pekerjaan beserta deskripsi pekerjaan
tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens. Aktivitas selanjutnya
adalah mengunggah konten sesuai dengan waktu yang ditentukan, biasanya
penulis melakukan pengunggahan pada jam 1-3 siang dan jam 7-8 malam, karena
jam tersebut merupakan jam istirahat makan siang, dan jam orang beristirahat
dirumah setelah beraktifitas. Dengan begitu, banyak orang yang menggunakan
gadget nya pada jam tersebut.

Terkait tugas penulis untuk menganalisa performa konten yang diunggah,


penulis memberikan laporan mingguan dan bulanan yang berisi insight dari semua
konten media sosial Instagram dan Linkedin yang diunggah kepada CMO. Untuk
membuat laporan mingguan, penulis menggunakan Instagram insight dan
LinkedIn insight untuk melihat performa dari masing masing konten yang
diunggah dan menjadikannya kedalam 1 dokumen Microsoft Power Point. Dan
untuk laporan bulanan, penulis menggunakan aplikasi Iconosquare untuk melihat
performa konten selama sebulan dan menjadikannya kedalam 1 dokumen
Microsoft Power Point.

Aktivitas lainnya yang menjadi pekerjaan penulis adalah membuat desain


poster, banner, dan web banner. Tidak ada perencanaan untuk membuat desain
poster, banner, dan web banner karena ketika perusahaan membutuhkan
poster/banner/web banner, CMO akan langsung memberikan brief mengenai
desain yang akan dibuat kepada penulis.

5.2 Portofolio

Portofolio berisi tentang seluruh pekerjaan yang dilakukan di unit kerja,


baik terkait maupun tidak dengan project yang diangkat sebagai laporan tugas
karya akhir.

5.2.1 Instagram Feeds

Terdapat 4 jenis konten yang diunggah kedalam Instagram Big


Fish Hunter. 4 jenis konten terdiri dari;

1. Informative
Gambar 5.1 adalah contoh konten Instagram Big Fish Hunter
dengan tema Informative Content.
Gambar 5.1 Informative Content
Sumber: Instagram Big Fish Hunter

Informative Content adalah konten yang menyajikan berbagai


macam berita yang berhubungan dengan dunia pekerjaan. Tujuan
dari konten ini adalah untuk menambah wawasan para target
audiens yang kebanyakan adalah angkatan kerja.

2. Tips dan Trik


Gambar 5.2 adalah contoh konten Instagram Big Fish Hunter
dengan tema konten tips dan trik.
Gambar 5.2 Konten Tips dan Trik
Sumber: Instagram Big Fish Hunter

Konten tips dan trik berisi mengenai berbagai macam cara atau
strategi untuk mendukung produktivitas seseorang dalam bekerja

3. Motivational Quotes

Gambar 5.3 adalah contoh konten Instagram Big Fish Hunter


dengan tema konten Motivational Quotes.
Gambar 5.3 Motivational Quotes
Sumber: Instagram Big Fish Hunter

Konten kutipan motivasi bertujuan untuk membangun semangat


seseorang dalam bekerja. Biasanya konten ini akan diunggah pada
awal pekan yaitu pada hari senin.

4. Greetings
Gambar 5.4 adalah contoh konten Instagram Big Fish Hunter
dengan tema konten Greetings.
Gambar 5.4 Greetings Content
Sumber: Instagram Big Fish Hunter

Greetings Content dibuat untuk memperingati hari-hari penting.


Dan mengartikan bahwa Big Fish Hunter turut andil dalam
merayakan hari-hari tersebut.

5.2.2 Halaman LinkedIn

Terdapat 2 jenis konten yang diunggah kedalam halaman


LinkedIn Big Fish Hunter. 2 jenis konten terdiri dari;
1. Job Description Poster

Gambar 5.5 adalah contoh konten Job Description Poster pada


halaman LinkedIn Big Fish Hunter.

Gambar 5.5 Job Description Poster


Sumber: LinkedIn Big Fish Hunter

Job Description Poster atau poster lowongan pekerjaan


diunggah untuk memberitahu audiens mengenai lowongan
pekerjaan yang tersedia berikut deskripsi pekerjaan tersebut dan
narahubung. Diharapkan dengan adanya konten ini dapat
mempertemukan perusahaan klien dengan kandidat yang
dibutuhkan.
2. Blog Content

Gambar 5.6 adalah contoh Blog Content pada halaman


LinkedIn Big Fish Hunter.

Gambar 5.6 Blog Content


Sumber: LinkedIn Big Fish Hunter

Blog Content adalah konten yang dikutip dari halaman website


berbagai sumber. Konten ini berisi mengenai berita terkini seputar
dunia HR. Tujuan dari adanya konten ini adalah untuk menambah
wawasan para audiens. Konten ini hanya diunggah setidaknya satu
kali dalam seminggu.
3. Mirroring Content

Gambar 5.7 adalah contoh Mirroring Content pada halaman


LinkedIn Big Fish Hunter.

Gambar 5.7 Mirroring Content


Sumber: LinkedIn Big Fish Hunter

Mirroring Content adalah duplikat konten dari feeds Instagram


Big Fish Hunter, biasanya konten ini diunggah pada hari-hari besar
sebagai tanda bahwa Big Fish Hunter turut serta dalam perayaan
hari-hari tersebut.
5.2.3 Desain

Selain bertugas mengelola akun media sosial Big Fish Hunter,


penulis juga bertugas untuk membuat semua desain yang dibutuhkan
perusahaan contohnya;

1. CV Collection Poster

Gambar 5.8 adalah contoh CV Collection Poster yang dibuat


oleh penulis.

Gambar 5.8 CV Collection Poster


Sumber: Big Fish Hunter
2. Banner

Gambar 5.9 adalah contoh desain banner yang dibuat oleh


penulis.

Gambar 5.9 Banner


Sumber: Big Fish Hunter

3. Web Banner

Gambar 5.10 adalah contoh desain web banner yang dibuat


oleh penulis.
Gambar 5.10 Web Banner
Sumber: Big Fish Hunter
5.3 Infografis
Gambar 5.11 adalah infografis yang merupakan rangkuman dari Tugas
Karya Akhir.

Gambar 5.11 Infografis


Sumber: Tugas Karya Akhir
Bab 6. Penutup

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis pada saat magang


di Big Fish Hunter, penulis menyimpulkan bahwa perusahaan ini memiliki
kelebihan, kelemahan, peluang, dan tantangan tersendiri. Banyaknya perusahaan
asal Cina yang berdiri di Indonesia membuat Big Fish Hunter seolah mempunyai
pasar tersendiri. Kemampuan bahasa mandarin yang dimiliki kebanyakan
karyawan membuat perusahaan ini mempunyai nilai plus untuk membangun
loyalty dengan klien yang notabene adalah perusahaan asal Cina. Dan mengingat
tujuan didirikannya Big Fish Hunter adalah untuk mempercepat pertumbuhan
perusahaan Cina di Indonesia.

Menurut penulis, Big Fish Hunter mempunyai beberapa kekurangan


diantaranya yaitu kurangnya sumber daya manusia untuk unit media sosial,
penulis mengerjakan perencanaan konten, pembuatan, pengunggahan, dan
rekapitulasi hasil analisis performa konten secara individual, yang berarti penulis
tidak mempunyai rekan kerja untuk unit yang sama. Penulis juga ditugaskan untuk
membuat desain poster, banner, web banner, dan segala kebutuhan desain lainnya
yang dibutuhkan perusahaan. Banyaknya kebutuhan desain terkadang membuat
konten yang sudah direncanakan mengalami penundaan sementara waktu.

Di situasi pandemi seperti sekarang membuat banyak karyawan yang


kehilangan pekerjaannya karena pemasukan perusahaan tidak cukup untuk
membayar gaji para karyawan. Melihat peluang tersebut, Big Fish Hunter
membuat poster ajakan atau CV Collection Poster untuk mengirim CV mereka
pada para consultant. Poster tersebut mempunyai makna bahwa di situasi seperti
sekarang, Big Fish Hunter tetap membantu para karyawan yang kehilangan
pekerjaannya atau mereka yang belum bekerja untuk mendapatkan pekerjaan
impian mereka, dan membujuk mereka untuk mengirim CV mereka melalui QR
Code yang tersedia pada poster.
Banyaknya perusahaan kompetitor yang sudah lebih dahulu berdiri
merupakan tantangan tersendiri bagi Big Fish Hunter untuk bersaing, maka dari
itu, Big Fish Hunter selalu berusaha melakukan inovasi baik dari segi digital
marketing maupun teknis perekrutan.

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk perusahaan

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, Big Fish Hunter hanya


mempunyai 1 orang yang bertugas untuk mengelola akun media sosial
perusahaan sekaligus menjadi Graphic Designer perusahaan. Hal itu
membuat perusahaan perlu menambah sumber daya manusia karena
menurut persepsi penulis, Social Media Marketing dan Graphic Designer
merupakan 2 pekerjaan yang berbeda, dan menurut pengalaman penulis,
jika hal tersebut dipaksakan untuk diemban oleh 1 orang, maka hasil dari
pekerjaan tersebut menjadi kurang maksimal.

6.2.2 Saran untuk kepentingan akademis

Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah


antara pihak atau lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Semua pihak
yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang
sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai tercipta
hubungan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan-
penjelasan yang bersifat membujuk, dan negosiasi merupakan seluruh
bagian dari proses tersebut. (Magdalena Asmajasari, 1997:1).

Teori ini menjadi dasar penulis dalam mengelola media sosial Big
Fish Hunter. Dan menurut penulis, teori ini juga bisa diaplikasikan
kedalam pengelolaan media sosial brand lain. Karena selain untuk
membangun brand awareness, media sosial juga bertujuan untuk
membujuk audiens untuk melakukan tindakan yang menghasilkan
keuntungkan bagi brand tersebut.
6.2.3 Saran untuk industri periklanan pada umunya

Berdasarkan pengalaman magang sejak Februari 2020, penulis


menyadari bahwa kompetitor sejenis yang sudah lama berdiri
menyebabkan banyak klien yang mudah teralihkan. Maka dari itu
dibutuhkan sesuatu yang lebih mengikat seperti membuat komunitas
dengan klien. Seperti halnya perusahaan Big Fish Hunter yang membentuk
komunitas di halaman Linkedin yang berisikan para pencari kerja untuk
membuat mereka merasa terikat secara tidak langsung. Hal ini diyakini
akan menjaga loyalitas para klien suatu perusahaan. Karena setiap
perusahaan mengunggah konten di grup tersebut maka akan muncul
notifikasi pemberitahuan yang terdapat pada halaman LinkedIn mereka.
Daftar Pustaka

Amalia, N. N. (2018). Peran Divisi Riset Pemasaran dalam Meningkatkan Strategi


Penjualan Mie Gacoan di Utero Indonesia.

ANWAR, F. R. A. (2018). PERBEDAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


PADA MAHASISWA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN (BIG FIVE
PERSONALITY) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Furqon, M. A., Hermansyah, D., Sari, R., Sukma, A., Akbar, Y., & Rakhmawati,
N. A. (2018). Analisis Jenis Posting Media Sosial Pemerintah Daerah di Indonesia
Berdasarkan Like dan Analisis Sentimental Masyarakat. Jurnal
Sosioteknologi, 17(2), 177-190.

Mukti, D. K. (2016). PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN IKLAN


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPILUWAK HITAM (Studi
KasuspadaKonsumen PT. Mitra Periangan Persada di Pasar Tradisional
Gedebage Bandung) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomi Unpas Bandung).

Pamungkas, B. A. (2016). Pengaruh Promosi Di Media Sosial Dan Word Of


Mouth Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Kedai Bontacos,
Jombang). Jurnal Komunikasi, 10(2), 145-160.

Pertiwi, B. A. (2019). Strategi Komunikasi Pemasaran Daily Folks Coffee


Melalui Media Sosial Instagram (Doctoral dissertation, FISIP UNPAS).

Sari, R. J. (2010). TINJAUAN PELAKSANAAN STRATEGI PERIKLANAN PADA


CV. HEAVEN RECORDS (Doctoral dissertation, Universitas Widyatama).
Setianingcahya, E. (2017). Transformasi media cetak ke dalam media online
(studi deskriptif kualitatif majalah Destinasia di Bandung) (Doctoral dissertation,
PERPUSTAKAAN).

Simanjuntak, D. R., Londa, N., & Waleleng, G. (2019). PERSEPSI


MAHASISWA PADA JASA BELANJA ONLINE SHOPEE (Studi Pada
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Sam Ratulangi). ACTA
DIURNA KOMUNIKASI, 8(1).

Anda mungkin juga menyukai