Anda di halaman 1dari 4

TUGAS NEGOSIASI ONLINE DAN OFFLINE

Dosen Pengajar
Bambang Dwi Hartono, Dr, M.Si

Disusun oleh
Dewi Detiyasari
44218110032

NEGOISASI ONLINE & OFFLINE


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI – PUBLIC RELATION
UNIVERSITAS MERCU BUANA

1. Apakah setiap negosiasi memiliki iklim yang sama ?


Berbeda. Mengapa ? karena Iklim dari satu negoisasi mungkin keras, tidak mengenal
kompromi dan tegang, sedangkan negoisasi yang lain mungkin iklimnya lamban,
membosankan dan makan banyak waktu. Negoisasi yang lain lagi mungkin hangat, ramah
dan kreatif. Yang lainnya lagi dingin, resmi dan ketat sekali. Setiap negosiator mengenala
berbagai perbedaan dalam ikli atau atmosfir ini. Namun kadang-kadang mereka heran
bagaimana semua perbedaan itu sampai terjadi. Beberapa keajuan dalam iklim itu akan
terjadi selama pertemuan, namun iklim yang telah tercipta pada permulaan negosiasi tetap
sangat penting. Iklim membentuk tingkat disekitarnya yang mencakup beberapa modulasi,
tetapi bukan sembarang perkembangan positif yang besar. Bila terjadi kemunduran dari
iklim yang telah terbentuk pada permulaan, untuk mencegah hal itu perlulah kita
mengambil langkah-langkah positif selama negosiasi, namun kunci untuk meciptakan iklim
negosiasi itu terletak pada apa yang terjadi pada saat pembukaan, karenanya kita perlu
melihat secara dekat, pada apa yang terjadi pada saat pembukaan itu dan apa yang dapat
kita lakukan sehubung dengan hal itu menciptakan suatu iklim yang baik.

2. Iklim seperti apa yang diharapkan negosiator , bagaimana cara memperoleh


iklim tersebut ?
Menciptakan Iklim Negosiasi
Ketika melakukan sebuah negosiasi, kita akan menemukan suatu keadaan (iklim) yang keras,
tidak mengenal kompromi, tegang. Di lain waktu kita menemukan negosiasi yang mungkin
iklimnya lamban, membosankan dan banyak menyita waktu. Negosiasi yang lain lagi kita
mendapatkan sebuah negosiasi yang iklimnya hangat, ramah, kreatif, dingin, formal dan
ketat sekali. Saat-saat yang menentukan dalam melakukan negosiasi tidak hanya pada saat
pembukaan / awal negosiasi, tetapi juga dipengaruhi oleh persiapan untuk bertemu dengan
pihak lain untuk melakukan negosiasi. Negosiasi juga dipengaruhi oleh apa yang terjadi
kemudian selama berlangsungnya negosiasi. Hanya saja kesan yang muncul ketika
pembukaan jauh lebih kuat dari pada yang timbul sebelumnya dan dengan cepat dapat
menghapuskannya. Pertama-tama kita harus mempertimbangkan apa yang terjadi dengan
jelas ketika dua belah pihak bertemu untuk negosiasi yang pertama kali. Mereka akan
bertemu dan saling memberi salam. Kemudian dimulailah suatu pola percakapan tertentu
dan selanjutnya berbicara di meja perundingan dan mulai membicarakan bisnis. Ciri-ciri
iklim/kondisi yang kondusif untuk melakukan sebuah negosiasi yaitu : ramah, penuh
kerjasama, lancar dan bersifat bisnis. Untuk mencapai hal ini memang membutuhkan
waktu. Oleh karena itu biasanya ketika kita akan bernegosiasi tidak langsung ke aspek bisnis.
Mungkin topik-topik seputar pengalaman perjalanan, permainan olah raga dan sebagainya
menjadi awal pembicaraan sebelum berbicara atau bernegosiasi yang berhubungan dengan
bisnis. Hal ini umum disebut dengan ice breaking. Pembicaraan awal ini memungkinkan
masing-masing pihak untuk menyesuaikan diri baik secara verbal maupun non verbal,
sehingga akan mulai terjadi pertemuaan pemikiran diantara keduanya. Selama hal tersebut
berlangsung pesan-pesan non verbal sekaligus disampaikan sama kuatnya. Kesan pertama
mengenai sosok tubuh. Sosok tubuh mempunyai postur yang dapat mengungkapkan
kepercayaan pada diri sendiri, ketidakpastian, gairah hidup atau kelesuan, santai atau
ketegangan. Unsur-unsur sosok tubuh yang penting dalam menyampaikan kesan-kesan
tersebut adalah kepala, punggung dan bahu. Disamping postur tubuh, yang lain adalah
misalnya pakaian yang dikenakan apakah gelap atau terang, konformis atau tidak, bersih
atau kumal dan sebagainya. Kesan sepintas mengenai sosok tubuh akan segera diperkuat
oleh kesan-kesan yang lain yaitu kontak mata. Kontak mata pertama antara dua belah pihak
memiliki kekuatan yang besar dan dapat menunjukan ungkapan keterbukaan, sembunyi-
sembunyi, kepercayaan atau kecurigaan. Kesan lain yang memberikan pengaruh yaitu
gerakan sentuhan. Jabatan tangan dapat ditafsirkan sebagai dukungan kuat atau licik atau
wajar. Dalam masyarakat barat, gerakan tangan kiri menepuk-nepuk bahu pihak lain sambil
menepuk-nepuk bahu ditafsirkan sebagai kegembiraan berlebihan atau over acting.
Kesulitan yang dihadapi diawal pembicaraan adalah ketidakpastian mengenai apa yang
harus dikatakan, sehingga terjadi masa senjang yang dapat mengarah kepada timbulnya
momentum yang lamban dalam sebuah proses negosiasi. Akan tetapi tindakan yang
tergesa-gesa dan kebingungan akan menciptakan langkah awal yang sama jeleknya. Maka
kita harus mencari yang cepat dan cekatan. Masa pembentukan iklim menjadi sangat
penting jika yang hadir dalam forum negosiasi adalah tim (bukan perorangan). Bila dua tim
yang masing-masing beranggotakan empat orang bertemu untuk pertama kali, maka
pertama-tama yang terjadi adalah adegan ramai saling memperkenalkan diri sambil
berjabatan tangan. Bisa dibayangkan apabila diantara dua tim ini sedikit sekali terjadi
komunikasi maka akan timbul suasana yang dingin kaku.Ice breaking menjadi penting
karena, pertama : pada umumnya energi dan konsentrasi pada permulaan kegiatan apapun
biasanya tinggi. Terdapat jangka waktu pendek dimana semua orang berkonsentrasi, dan
selama ini pula terdapat satu pola yang serupa mengenai apa yang didengar dan apa yang
dipahami oleh setiap orang. Kedua; karena selama masa pembukaan akan membentuk
topik-topik pembicaraan. Ketiga; karena pada masa pembukaan terjadi pembentukan sikap
diantara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai