Anda di halaman 1dari 4

Budidaya Ternak Ikan Salmon sulitkah?

3 min. membacaOleh Vera Khairifah on November 20, 2019


Kamu tentu pernah mendengar berbagai sajian makanan berbahan baku ikan
salmon. Kandungannya yang baik untuk tubuh dan rasanya yang enak,
membuat ikan salmon banyak diminati. Tapi ternyata, budidaya ternak ikan
salmon di Indonesia masih sangat jarang.

Pada tahun 2018, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan
studi ke Norwegia guna mengetahui budidaya ternak ikan salmon.

Diharapkan, usaha budidaya ternak ikan salmon juga bisa diterapkan di


Indonesia, sehingga tak bergantung lagi pada ikan salmon impor. Sebab
peluang dari usaha ini sangat menjanjikan.

Peluang Budidaya Ternak Ikan Salmon


Ikan salmon begitu populer di kuliner Barat maupun Asia. Tekstur ikan yang
lembut dengan rasa manis dan gurih banyak disukai konsumen.

Ikan salmon juga bisa disajikan mentah seperti sashimi pada sajian sushi khas
Jepang maupun dimasak matang.

Kandungan nutrisi ikan salmon antara lain asam lemak omega 3 yang baik
untuk jantung dan perkembangan otak, serta vitamin D untuk kesehatan
tulang.

Usaha budidaya ikan salmon pun sangat menjanjikan. Jika kamu memiliki
keuletan dalam menjalankannya, maka keuntungan bisa diraih.

Beberapa alasan usaha budidaya ternak ikan salmon sangat menjanjikan di


antaranya adalah:

 Harga jual yang mahal. Yakni mulai dari Rp 27 ribu hingga Rp 32 ribu
per 100 gram-nya. Sedangkan per kilogram, ikan salmon dijual seharga
Rp 280 ribu sampai Rp 320 ribu di pasaran.
 Potensi ekspor. Saat ini kebutuhan ikan salmon masih bergantung dari
hasil impor berbagai negara, terutama Norwegia. Jika Indonesia mampu
memulai budidaya ternak ikan salmon, bukan tak mungkin potensi
ekspor terbuka.
 Belum banyak saingan. Sehingga persentase kemungkinan harga jual
yang tinggi sangat besar. Jika usaha ini berhasil, kamu juga bisa menjadi
pioneer yang berpeluang mengembangkan usaha dengan kerjasama
dengan pihak lain.

(Baca juga: Cara Budidaya Ternak Ikan Mujair Paling Lengkap dan Mudah)

Cara Budidaya Ternak Ikan Salmon

1. Memilih Indukan

Cara budidaya ternak ikan salmon yang pertama adalah dengan memilih
indukan. Saat ini belum ada penjual bibit ikan salmon, sehingga kamu harus
mengawinkannya sendiri.
Ikan salmon jantan dan betina harus berkualitas baik, bebas penyakit dan tidak
cacat.

2. Peminjahan dan Penetasan Telur

Pemijahan telur dilakukan di dalam sebuah wadah, sehingga pembuahannya


tidak dilakukan secara alami. Pertama, keluarkan telur dari induk betina
dengan menyayat bagian perut bawah dengan hati-hati.

Kemudian satukan dengan cairan sperma induk jantan dan biarkan beberapa
saat.

Selanjutnya, pindahkan telur ke wadah yang dialiri oleh air. Jika pembuahan
berhasil, maka proses penetasan telur akan berlangsung setelah satu hari (24
jam) setelahnya.

Dari ribuan telur yang ada, 30 persen sampai 50 persen di antaranya akan
berhasil menetas. Pindahkan benih ikan salmon ke kolam air tawar.

(Baca juga: Cara Budidaya Ternak Ikan Tongkol Termudah dengan Hasil Panen
Melimpah)

3. Pemeliharaan Bibit

Budidaya ikan salmon dilakukan dengan pemberian pakat berupa pelet dua
sampai empat kali sehari, dengan cara disebar merata.

Pemberian pakan sedikit demi sedikit ini bertujuan agar ikan salmon tidak
terlalu kekenyangan dan kolam pun tidak cepat kotor. Pakan alami untuk ikan
salmon berupa jentik nyamuk, kutu air dan juga cacing sutera.

Untuk kualitas air di dalam kolam, jaga agar suhu air selalu sejuk dan dingin.
Serta kadar oksigen yang cukup. Dalam budidaya ternak ikan salmon, akan
ada peluang beberapa ikan di antaranya mati saat proses ini.

Namun, kamu tak perlu khawatir asalkan rutin mengecek dan mengeluarkan
ikan mati agar tak menjadi penyakit bagi ikan lainnya. Pemeliharaan bibit ikan
salmon hingga berukuran agak besar yakni memakan waktu selama 6 hingga
18 bulan.

4. Pemindahan Ikan ke Air Asin

Setelah ikan mulai berukuran Panjang 10 hingga 12 centimeter dan berat


sekitar 100 gram, maka ini saatnya ikan salmon dipindahkan ke kolam asin.

Ya, ikan salmon merupakan ikan yang memiliki fisiologis yang unik. Di mana
sebelum dewasa, ikan ini berpindah dari air tawar ke perairan air asin atau air
laut.

Untuk itu, kamu harus memiliki dua kolam. Kolam alami bisa dibuat di perairan
laut dangkal dengan menggunakan jaring.

5. Proses Panen

Setelah sekitar satu tahun lamanya setelah dipindahkan ke kolam air asin, ikan
salmon bisa dipanen. Panen bisa dilakukan dengan menjaring ikan, dan
menyisihkan ikan salmon berkualitas sebagai indukan untuk masa budidaya
selanjutnya.

Mulai usahamu dengan ajukan pinjaman usaha secara mudah di CekAja.

Anda mungkin juga menyukai