Anda di halaman 1dari 29

REVISI

by . .

Submission date: 10-Jan-2021 10:46PM (UTC+0700)


Submission ID: 1485254050
File name: REVISI.docx (71.09K)
Word count: 4830
Character count: 31657
“ANALISIS RESE PSI BTS ARMY TERHADAP BOY BAND BTS
SEBAGAI BRAND AMBASSADOR TOKOPEDIA”

Disusun Oleh :

Nonafianti

2017041015

J t JRUSAN ILMU KOMUNIKAS I

FAKULTAS HUMANIORA DAN BISNIS


DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Ruinusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 2
BAB O TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu............................................................................ 4
2.2 Teori dan Konsep ................................................................................ 5
2.3 Kerangka Berfikir ................................................................................ 5
BAB OI METODOLOC’ I PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ......................................................................... 9
3.2 Met‹x1e Penelitian .................................................................................... 9
3.3 lnforman Unit Analisis ............................................................................. 9
3.4 Met‹x1e Pengumpulan Data. .................................................................... 9
3.5 Met‹xle Analisa Data. ......................................................................... 9
3.6 Met‹x1e Pengujian Data. .......................................................................... 9
3.7 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi pada masa kini kian berkembang pesat. Hal ini terjadi eat
adanya globalisasi. Kemajuan teknologi memudahkan kita mengetahui apa yang
terjadi di negara-negara yang ada di seluruh dunia bahkan kita bisa mengetahui apa
yang terjadi dinegara tersebut.

Globalisasi memberikan dampak baik terhadap kemajuan teknologi, dimana kit a


rnampu mengetahui perkembangan yang terjadi di dunia luar. Tidak hanya itu,
rnusik pun ikut ber kembang pesat dengan adanya globalisasi, kita dapat mengetahui
perkembangan musik-musik yang ada di luar Indonesia. Misal nya inusik yang
berbahasa Inggris, Korea, Thailand dan sebagainya.

Pada zaman sekarang remaja Indonesia sangat inenggilai musik yang berbahasa
Korea, bukan hanya rnusiknya saj tapi budaya dan bahasanya. Remaja Indonesia
gemar mempelajari dan mampu menggunakan bahasa Korea dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya seperti Annyeong-haseyo yang berarti hai, kamsahammnida
yang berarti terima kasih dan lain sebagainya.

Kemajuan teknologi dapat dilihat dari berkeinbang pesatnya Handphone yang


memberikan keinudahan untuk mengakses segala sesuatu, salah satunya yang
bernuansa Korea. Selain itu, televisi juga memberi pengaruh besar terhadap
pengetahuan sepeti, motivasi serta sikap atau perilaku penontonnya. Tidak
rnemandang usia, jabatan, jenis kelamin dan sebagainya.

Budaya sendiri semakin popular karena adanya globalisasi. Globalisasi itu sendiri
merupakan fenomena khusus yang terjadi dan bergerak di dalam masyarakat global
dan merupakan bagian dari suatu poses manusia global itu sendiri.

Adanya globalisasi mengahasilkan peleburan antara budaya barat dan budaya timur
sehinga menjadi satu dan tidak akan pernah terpisah. Hal ini memberikan
kemudahan Korean Wave sebagai budaya lebih cepat populer dan mudah
rnenyebar ke seluruh dunia. Budaya populer itu sendiri dapat dikategorikan ke
dalam fashion, transportasi, gaya hidup yang dapat dinikrnati inau pun diikuti oleh
semua orang atau kalangan tertentu.

K- pop memiliki kepanjangan yakni, Korean pop (Musik Pop Korea). Korean pop
adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Banyak artis korea dan
kelompok rnusik korea yang sudah populer di dalam negeri mau pun di
inancanegara.

Korean Pop adalah jenis musik yang berasal dari Korea Selatan dan cukup popular
baik di dalam negri maupun di luar negeri. Berbagai artis dan idol grup korean pop
digemari oleh banyak kalangan masyarakat dunia dengan 2 unsur utama yang
dilihat yaitu penampil an dan musik. Unsur tersebut menjadi faktor yang
memberikan ketertarikan dari korean pup itu sendiri sehingga banyak masyarakat
diseluruh dunia yang menjadi senrang fans (kpopers). Hal yang kerap dilakukan
oleh kpopers mereka akan inengikuti segala aktivitas artis yang disukainya seperti
rnenonton secara langsung maupun melalui media elektronik seperti live streaming.
Beberapa boygroup Korea yang popular antara lain Super J unior, Big Bang, EXO,
Bangtan Boys (BTS) dan lain-lain. Bangtan Boys (BTS) merupakan salah satu dari
boyband Korea yang sangat terkenal.

Bangtan Boys (BTS) merupakan quip yang terbentuk dari label rekaman Big Hit
Entertaiment. BTS terbentuk pada tanggal 13 Juni 2013 yang terdiri atas tujuh
member antara lain sebagai ketua dan member lainnya yaitu Jin, Suga, J -Hope,
Jimin, V, Jun ok. Bangtan Boys (BTS) menipakan quip yang sangat bekerja
keras sehingga rnembuahkan hasil yang sangat baik dengan menghasilkan berbagai
penghargaan yang didapatkan dari sejak debut yaitu awal karir sampai sekarang.
Pada awal karir (debut), BTS rnendapatkankan penghargaan dari Melon Music
Awards “New Artist”, Golden Disc Awards dan Seoul Music Awards. Mereka
rnenduduki posisi tertinggi Billlx›ard World Albums Chart dengan album The Most
Beautiful Moment ln Life Part 2. The Most Beautiful Moment in Life Young
Forever rnemenangkan penghargaan sebagai “Alba of the Year” di Melon Music
Awards 2016 dan M-net Music Awards 2016 dan berhasil menjadi musisi Korea
pertama yang inenduduki posisi tertinggi Billboard World Albums
Chart.Kemenangan ini merupakan daesang (penghargaan utama) pertama yang
diperoleh BTS sejak debut mereka.

BTS semakin populer dengan merilis album kedua mereka “Wings” dan berhasil
menduduki posisi 1 di iTunes ih dari 26 negara. Album BTS yang kedua ini
inampu menduduki posisi ke 26 di Billboard 200 dan menjadi album K-pop
peringkat tertinggi sepanjang sejarah, dan inenjadikan BTS sebagai penyanyi K-
pop pertama yang tiga albumnya berada di Billboard 200 emenjak menduduki
posisi yang ada di Billboard 200 BTS menjadi salah satu penyanyi pertama yang
rnampu menduduki lebih dari satu minggu di tangga album tersebut. Di Korea
Selatan, pada bulan pertama album “Wings” telah terjual sebanyak 68 I .924 album.
Dengan terj 681.924 album, BTS telah memecahkan rekor penjualan album
tertinggi dan penjualan terbanyak menurut versi Gaon Chart.

“ Blood Sweat & Tears”merupakan lagu utama dari album ini , dan menjadi hit
nomor satu pertama BTS di Gaon Digital Chart. Sela itu lagu, "Spring Day”, yang
ineru pakan lagu dari album You over Walk Alone juga menduduki posisi nomor
satu di Gaon Digital Chart yang mencapai penjualan lebih dari 700.000 keping.
Dengan lahirnya album Y ou Never Walk Alone, BTS telah melaku kukan tour di 40
negara salah satunya Indonesia. ARM Y (fans BTS) Indonesia sangat antusi dapat
dilihat dari habisnya tiket hanya dalam hit ungan menit. BTS menyandang sebagai
artis dengan jumlah retweet terbanyak di Twitter pada Maret 2016 yang dinobatkan
oleh Forbes dilihat dari keaktifan mere di media sosial. Hal ini inemicu twitter
dengan meluncurkan emoji BTS dalam waktu sat u bulan. Dengan adan ya emoji di
BTS, twitter menjadikan BTS sebagai grup K- Pop pertama yang memiliki emoji
sendiri. Tidak hanya itu, dengan banyakn ya penggemar dari luar negeri, Mnet Asian
Music Awards 20 I 5.memberikan BTS pengharagaan sebagai “Best World
Performer”.

Dalam dafiar Korea Power Celebrity menurut majalah Forbes tahu 2017, BTS
rnenyandang peringkat ke 5, daftar Korea Power Celebrit y merupakan sebuah daftar
yang berisi deretan artis yang palin erpengaruh di Korea. Selain itu Billboard
Music Award inengadiahkan BTS pengh aan paling bergensi di dunia yaitu
sebagai “Top Social Artist Award 2017”. Mnet Award 2017 dan Korean Music
Award juga memberikan BTS penghargaan tertinggi sebagai “Artist Of The Years”.
Tidak hanya itu, Gaon dan Golden c A wars 2017 BTS juga mendapatkan
“Album Of The Years” Pads 9 Mei 2017, melalui jumlah member FANCAFE
(Cafe Daum) yang diainbil, jumlah total fans BTS resini adalah 527.006 yang
tersebar diseluruh dunia. Selama tahun 201 6, terjadi penambahan member
terbanyak yaitu 203.388 member sehingga BTS menjadi boy grup ngan
peninbahan member terbanyak. Dilihat dari ju inlah member, BTS dijadikan sebagai
boy grup dengan fans terbanyak diseluruh dunia. BTS memiliki jumlah pengikut
sebanyak 6.l00.000 di akun twitternya.

BTS memiliki nama atau panggil an khusus untuk fansn ya yaitu ARM Y . Ketika
seseorang telah menjadi ARMY ia akan terlibat dalam kegiatan yang berhubungan
dengan BTS seperti membeli album, membeli merchandise, mendownload s’ideo,
inendatangi fansign, streaming music video, menonton konser, membeli go‹xlies
dan lain- lain.

Kecintaan ARMY terhadap BTS sangatlah besar sehingga menjadikan mereka


bersikap fanatik. Fanatik merupakan t akan mengagungkan yang berlebihan
untu k sebuah objek, dimana tindakan ini melampaui batas. Objek tidak hanya pada
sebuah merek, produk, dapat mengacu orang (misalnya artis). Sikap fanat ik
cenderung bersikeras ineinbenar kan ide-ide mereka dan menganggap diri sendiri
atau kelompoknya benar sehingga mengabaikan semua fakta atau argumen yang
rnungkin bertentangan dengan mereka.

Banyaknya ARMY menjadikan BTS sebagai Brand Ambasasador dari


Tokopedia.coin. Globalisasi mengahasilkan pengembangan media online maupun
media elektronik. Kini media online di gunakan untu k menjadi lahan bisnis online (e-
commerce). E-commerce bersifat direct selling yang berarti penjualan barang atau
jasa secara langsung melalui internet. Dalam hal ini Tokopedia menjadi platform e-
commerce Indonesia yang aktif.

Tokopedia memiliki tolak ukur dalam memilih alat promosinya, dengan meinilih
brand ambassador sesuai dengan target market yang sekiranya mendukung.
Pengadaan brand ainbassador dengan melakukan penyesuaian proinosi meinbentuk
sikap konsurnen terhadap perusahaan dan inendongkrak brand image (citra rnerek)
Tokopedia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah dipaparkan peneliti, maka
tirnbul rurnusan masalah yaitu “Bagaimana Analisis Resepsi Pada Bts Army
Terhadap Boyband Bts Sebagai Brand Ambassador Tokopedia?”

1.3 Tujuan PeneliDan

Tujuan penelitian dari identifikasi masalah- masalah diatas yaitu “Pengaruh Analisis
Resepsi Bts Army Terhadap Boyband Bts Sebagai Brand Ambassador Tokopedia”

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Dengan dilakukannya penelitian ini terkait teori enai analisis resepsi yang
akan terkait mengenai penelitian Brand ambassador diharapkan dapat memberikan
tarnbahan rnasukan untuk para peneliti dalam melakukan penelitian.

b. Manfaat Teoritis

Dengan dilakukannya penelitian ini ter kait teori mengenai analisis resepsi yang
akan terkait mengenai penelitian Brand ainbassador, peneliti diharapkan dapat
inenyerap ilinu di dunia mengenai e — commerce serta analis yang bisa dilakukan.

c. Manfaat Praktis

1. Peneliti paharn ter kait dengan e — commerce.

2. Hasil penelitian menghasilkan perkembangan ilmu pengetahuan mengenai


bidang e — commerce serta peinbahsan mengenai strategi penjualan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PeneliDan Terdahulu

Pada studi ini ineinili ki tolak ukur studi berdasarkan penelitan dari Rima Lady
Helena, dalam penelitiannya berjudul “Fenornena Fanatisme di Komunitas Runners
Bandung” memakai cara kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan
paradigma konstruktivisme. Sistem pengumpulan data dengan wawancara tidak
tata den benar. Studi ini mendapatkan hasil akhir bahwa subjek mengalami
banyak perubahan diri sejak mengikuti running dan masuk dalam komunitas
runner Bandung. Dan terdapat dua faktor yang rnenjadikan mereka loyal yaitu
faktor kebutuhan dan kepuasan pribadi.

Arfina Rafsanjani, dalam penelitiannya berjudul Analisis Perilaku Fanatisme


Penggemar Boyband”. Metode yang dipakai dalam studi ini adalah kualitatif
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengamatan langsung, wawancara, dokurnentasi foto, dan studi pustaka. Pencarian
informan dalam studi ini memakai cara purposive sampling dan snowball sampling.
Cara validitas data dilakukan dengan cara trianggulasi. Sedangkan cara analisis data
yang digunakan adalah cara analisis data kualitatif Miles dan Huberinan. studi ini
rnembuahkan hasil akhir bahwa perilaku fanatik dari seorang penggemar meliputi
inengikuti perkembangan boyband idola melalui media media di internet,
rnengoleksi pernak-pernik dan merchandise, cover dance, bergabung dengan group
penggemar, dan mendownload musik,viden, hingga lagu konser serta vJiety show.
Sikap yang dilakukan sebagai seorang fans dari suatu boyband dengan cara
rnendukung apapun aktivitas boyband idol a, menabung, menjadikan boyband idola
mereka sebagai contoh dalam hidup atau berkarya, dan contoh dalam
berpenampilan.

Hal apapun yang dikerjakan oleh seseorang dapat disebabkan oleh beberapa aspek,
termasuk menjadi fans yang fanatik. Mereka memiliki alasan tersendiri tentang
aspek apakah yang mendukung mereka menjadi seorang fans. Kondisi ketika
seorang tergerak untuk ikut andil dan melakukan suatu kegiata yang disebut dengan
rnotivasi.. Menurut Deci & Ryan (2000) , seorang yang mempunyai rnotivasi adalah
mereka menyalur kan tenaga atau kegiatan untuk rnenuju suatu tujuan tertentu yang
telah mereka tetapkan sebelumnya. Motivasi adalah dorongan seorang untuk
bertindak sesuatu sesuai dengan maksud yang ia inginkan. Sependapat dengan Mc.
Donald (dalam Sardiman 2007: 73), yang menyatakan bahwa rnotivasi sebagai
perubahan energi pada diri seseorang individu biasanya ditandai dengan munculnya
"feeling" yang didahului dengan tanggapan terhadap adanya inaksud. Jadi inotiv’asi
yang mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap manusia. Motivasi di
tandai dengan munculnya rasa atau "feeling" yang relevan dengan persoalan-
persoalan kejiwaan, efeksi dan ernosi dapat memutuskan perilaku seseorang.
Karena adanya maksud dan tujuan ini akan melibatkan inasal ah kebutuhan.

Terkait pengalaman yang sudah sudah menurut penelitian para ahli bahwa dapat
diungkapkan terdapat rasa fanatik terhadap sesuatu akan memiliki efek seseorang
rnenyu kai akan suatu hal tapi berkaitan dengan apa yang dic›dalakan maka dari itu
dari sini dapat disimpulkan bahwa e— commerce tokopedia.com telah melihat celah
peluang akan hadirnya BTS menjadi sponsor dalam meningkatkan penjualan
sehingga mampu menciptakan keputusan untu k membeli.

Keputusan pembelian adalah proses yang menggabungkan pengetahuan untuk


inenilai dna atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Jika
konsumen tidak mempunyai pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung
untuk lebih percaya brand yang disukai atau yang terkenal dikalangan masyarakat
(Schiffrnan dan Kanuk 2008: 173). Alasan inilah yang rrtrnjadi motiv’asi perusahaan
untuk memperkuat brand tersebut agar tercipta brand image , konsumen mampu
rnengenali sebuah produk dari persu haan tersebut , mengevaluasi kualitas barang
perusahaan ,mengurangi rasio pembelian.

2.2 Tenri Dan Konsep

211 Bisnis

Bisnis yaitu adalah bentuk usaha yang utama dalam menaikan perkembangan
ekonomi. Kata "bisnis" di ambil dari bahasa Inggris "bussines". Arti bisnis secara
umum dalam ekonomi yaitu bisnis yaitu suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan keuntungan. Secara
sejarah kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business, dari kata dasar yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas maupun masyarakat. Dalam artian
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara
eti mologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang inenghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri
memiliki tiga penggunaan ter gantung circlenya, Penggunaan kata bisnis dapat
rnenunjak pada badan usaha yaitu kesatuan suatu yuridisteknis, ekonomis yang
bertujuan mencari keuntungan. Penggunaan yang lebih banyak dapat menunju k
pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian”. Penggunaan yang paling
luas inenunjuk pada seluruh kegiatan yang dilakukan oleh komunitas penyedia
barang dan jasa.

Pengertian bisnis menurut para Ahli:

1. Menurut Peterson, bisnis yaitu serangkaian akti›’itas yang berhubungan


dengan penjualan atau pembelian barang dan jasa secara stabil

2. Menurut Prof.L.R.Dicksee, bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang


utarnanya arahnya untuk mernperoleh keuntungan bagi yang
mengus an atau yang berkepentingan dalam terjadinya aktivitas
tersebut. Menurut pendapat Cristopher Pass,dkk.Tlentuk ekonomi dari
suatu bisnis terdiri dari:

I . Bisnis horizontal (horizontal business), suatu bisnis yang mengfokuskan


diri pada aktivitas tunggal, misalnya produksi roti;
2. Vertical Bisnis vertikal, suatu bisnis yang menggabungkan dna atau lebih
terinasu k yang berhubungan secara vertikal, misalnya pembuatan gandurn
dan roti;
3. Bisnis konglomerat atau bisnis terdiversifikasi, suatu bisnis yang
menggabungkan sejumlah aktivitas produksi yang tidak berhubungan,
misalnya produksi pembuatan roti dan jasa keuanganan.

2.2.1 Definisi e-commerce


E-commerce merupakan proses membeli, menjual, atau memperdagangkan data,
barang, atau jasa melalui internet (Turban et al., 2015: 7). E-commerce diartikan
sebagai transaksi komersial yang melibatkan pertukaran nilai yang dilaksanakan
menggunakan tekonologi digital antara seseorang (Laudon dan Traver, 2017: 8-9).
Media e-commerce melibatkan penggunaan internet, world wide web, dan aplikasi
atau browser pada perangkat selular atau mobile untuk berinterakasi bisnis.

Internet dari berbagai perangkat mobile seperti smartphone dan tablet melalui
jaringan nirkabel (wifi) atau layanan telepon seluler mobile network adalah
pengembangan Jrbaru dalam infrastruktur. E-commerce Pada awal
berkembangn ya, digital adalah web browser satu -satun ya media, namun saat ini
media yang lebih banyak digunakan adalah melalui aplikasi mobile (Laudon dan
Traver, 2017: 1 1-12).

Klasifikasi e-commerce Laudon dan Traver (2017:22-27) rnengklasifikasikan e-


commerce terdapat enarn jenis tipe, yaitu:

1) Business-to-Consumer (B 2C) e-commerce, merupakan e- commerce yang


sangat sering dibahas, di mana bisnis online jenis tersebut inenjangkau
konsurnen individual. B2C e-commerce mencakup pembelian barang ritel,
travel, konten online dan jenis layanan lainnya. Jenis B2C e- commerce ini
tumbuh secara eksjxinensial sejak 1995, dan menipakan jenis e-commerce
yang sangat sering diteinui konsumen.
2) Business-to-Business (B2B) e-commerce, merupakan jenis e-commerce
sangat besar yang berfokus kepada penjualan bisnis lain.

Proses transaksi ecommerce bertipe B2B melibatkan penisahaan atau organisasi


yang dapat bertindak sebagai pernbeli atau penjual. Terdapat dua jenis bisnis utama
yang digunakan dalam B2B e-commerce:

(1) net marketplace, yang meliputi e-distributor , perusahaan e- procurement,


bursa dan konsorsium industri, dan

(2) jaringan industri swasta.

(3) Consumer-to-Consumer (C2C) e-commerce, merupakan tipe yang


menyediakan media terhadap konsumen yang bertujuan menjual satu sama
lain, dengan bantuan pernbuat pasar online Dalam C2Ce-commerce, pihak
atau seseorang menjual barang atau jasanya kepada tiap orang/individu,
organisasi atau perusahaan yang berperan sebagai konsumen melalui
media Internet.

(4) Mobile e-commerce (rn-commerce), rnengacu pada penggunaan perangkat


sman phone yang berguna untuk bertransaLsi online dengan menggunakan
jaringan data seluler dan nirkabel untuk menghubungkan smartphone atau
tablet ke internet.

(5) Social e-commerce, merupakan e-commerce yang menggunakan jaringan


sosial dan social media. Pertumbuhan Social e-commerce didorong oleh
sejumlah faktor, termasuk meningkatnya popularitas sign- on sosial,
notifikasi jaringan, kolaborasi alat belanja online, pencarian social toko
virtual di Facebr›nk, lnstagram, Pinterest, YouTube, dan situs jejaring
sosial lainnya. Sosial e-commerce sering kali dihubungkan dengan jenis m-
com merce , hal ini disebabkan karena terlal u banyak pengguna jaringan
sosial mengakses jaringan tersebut melalui perangkat mobile. Proses social e-
commerce menghubungkan penggunaan aplikasi smartphone pengol
ahan pesan seperti Facebook Messenger, WhatsApp, BBM, dan lain-lain
sebagai media berinteraksi antara penjual dengan konsumen.

(6) Local e-commerce yaitu bentuk e-commerce yang berfokus untuk


melibatkan konsurnen berdasarkan lokasi geografis saat ini. Pedagang
lokal menggunakan berbagai teknik pernasaran online untuk mendorong
konsumen ke toko mereka. Local e-commerce adalah perpaduan dari e-
commerce, social e-commerce, dan local e-commerce yang dirnotivasi
oleh banyaknya ininat kepada layanan on-demand lokal seperti Uber, dan
GOJEK.

Komponen e-commerce Suatu perusahaan butuh informasi, infrastruktur, dan


layanan pendukung yang tepat untuk dapat melakukan kegiatan e-commerce.
Komponen atau pilar pendukung e-commerce rnenunit Turban et al. (2015: 9)
adalah sebagai berikut:
1) Manusia. Penjual, pernbeli, perantara, sistem informasi dan pakar
teknologi, karyawan lain, dan pesera lainnya.

2) Kebijakan publik. Masalah hukum dan kebijakan lain dan peraturan,


seperti perlindungan privasi dan perpajakan, yang telah ditentukan oleh
pemerintah,yang masuk dalam standar teknis dan kepatuhan.

Pemasaran dan periklanan. Seperti bisnis lainnya, e-commerce biasanya


rnernbutuhkan dukungan pemasaran dan periklanan. Hal ini sangat penting
rasanya ketika transaksi online B2C, di mana pembeli dan penjual biasanya
tidak saling mengenal .

4) Layanan pendukung. Banyak layanan dibutuhkan untuk rnendukung


ecommerce. lni berkisar dari peinbuatan konten sampai pembayaran
sampai pengirirnan pesanan.

5) Kemitraan bisnis. Usaha patungan, pertukaran, dan kemitraan bisnis dari


berbagai jenis umum terjadi di e-commerce. Int sangat sering terjadi di
seluruh rantai pasokan yaitu interaksi antara perusahaan dan pernasoknya,
konsurnen, dan mitra lainnya).

2.2.3 Definisi corporate image

Citra perusahaan (corporate image) merupakan hasil dari kumpulan proses di mana
konsumen membandingkan berbagai atribut seperti kualitas pr‹xluk, atau kualitas
layanan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, dan berdasarkan pengalaman tersebut,
konsumen akan memiliki persepsi yang subyektif kepada perusahaan dan segala
aktivitasnya (Chin dan Hsu, 2010). Menurut Abdel-Salam et al. (2013) corporate
image merupakan kesan umum yang terdapat di benak konsuinen sebagai hasil dari
kumpulan perasaan, ide, sikap dan pengalaman dengan perusahaan yang tersirnpan
dalam ingatan, pengalaman tersebut yang nantinya akan mempengaruhi sikap
publik terhadap perusahaan tersebut. Corporate image memiliki elemen yang selalu
terdapat di dal arnnya, Kotler dan Keller (2016) menyebutkan terdapat empat
elemen pada corporate image sebagai berikut:
1) Kepribadian, yaitu keseluruhan karakteristik yang dapat dipahami publik
sasaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang
mempunyai tanggung jawab.

2) Reputasi, yaitu hal yang telah dilakukan perusahaan dan telah diyakini
publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti
kinerja keamanan transaksi sebuah bank.

3) Nilai, yaitu nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan atau dengan kata lain
budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap
konsurnen, karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan dan keluhan
konsumen.

4) ldentitas Penisahaan, yaitu komponen-komponen yang meinpermudah


pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan
slogan.

Komponen corporate image Perusahaan dapat rnernbangun corporate image yang


baik dengan rnernperhatikan pilar atau komponen utama pembangun corporate
image. Chin dan Hsu (2010) rnernbagi corporate image menjadi tiga komponen
utama dengan pendekatan konsumen, yaitu:

1) Citra institusi, merupakan sikap konsurnen yang secara umum terhadap


perusahaan. Citra institusi ini kerap terdiri dna elernen antara lain:

a. Corporate image, yaitu kesan yang terbentuk dari persepsi di mana


perusahaan dan seluruh aktivitas sosialnya dipandang sebagai bagian
dari masyarakat,
b. Citra Toko, yaitu terdapat konsuinen membuat penilaian terkait
perusahaan dari pengalaman mereka tentang produk dan
pelayanannya.

2) Citra fungsional, merupakan citra yang terbentuk melalui aktivitas


operational yang telah dilakukan oleh manajernen perusahaan. Citra
fungsional sering dibedakan menjadi tiga elernen antara lain:
a. Citra pelayanan, yaitu persepsi konsurnen tentang pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan,
b. Citra harga, yaitu kesan konsumen mengenai harga dari produk
atau jasa, diskon yang diberikan dan kualitas yang ditawarkan oleh
perusahaan, dan
c. Citra promotional, yaitu persepsi konsurnen mengenai metode
promosi yang dijalankan oleh perusahaan.

3) Citra komoditas, merupakan persepsi konsurnen mengenai produk yang


telah ditawarkan oleh perusahaan. Citra komoditas telah dibedakan
menjadi tiga elemen antara lain:

a. Citra produk, yaitu persepsi konsumen mengenai produk,


penetapan dan kualitas pr‹xluk,
b. Citra merek, yaitu persepsi konsumen mengenai nama merek
perusahaan, dan
c. Citra lini merek, yaitu persepsi konsurnen mengenai desain rnerek,
pengernasan dan atribut produk. Komponen corporate image
menurut Abdel-Salam et al. (2013) terdiri dari dua komponen
utama yaitu:

1) Komponen Fungsional. KomJxinen ini merupakan segala sesuatu yang telah


berhubungan dengan karakteristik dan fungsional dari corporate image yang telah
dapat diukur dan dievaluasi dengan mudah.

2) Komponen Emotional. Komponen ini yaitu hasil dari pengalaman yang telah
diakumulasi yang telah dimiliki oleh konsumen herring berlalunya waktu dengan
perusahaan, rnisalnya perasaan, perilaku dan keyakinan seseorang terhadap
perusahaan.

22 A Analisis Resepsi

Analisis resepsi telah menaruh perhatian kepada keadaan-ke an sosial spesifik


dimana pembacaan berlangsung (Burton, 1999: 186-193). Menurut McRobbie
(1991 dalam CC MS: 2002) analisis resepsi merupakan sebuah 'pendekatan
kulturalis” yang maknanya yaitu media dinegosiasikan oleh individual berdasarkan
pengalaman hidup mereka. Dengan persepsi laim pesan-pesan rnedi a secara
subjektif dikonstruksikan khalayak secara individual. Teori resepsi mementingkan
pendapat khalayak pada sebuah isi media atau pun karya, bisa pendapat umum yang
bisa berubah-ubah terhadap kepada suatu karya.

Menurut seorang fiske pemanfaatan teori analisis resepsi merupakan pendukung


dalam terhadap kajian khalayak sesungguhnya hendak memanfaatkan khalayak
tidak semata- mata pasif tapi dilihat sebagai agen kultural (cultural agent) yang
mempunyai kekuasaan sendiri dalam rnenghasilkan makna dari berbagai wacana
konten yang ditawarkan media. Makna yang telah diusung media lalu bisa bersifat
terbuka atau polysemic dan bahkan bisa Jtanggapi secara oposisif oleh khalayak
(Fiske dalam Tri Nugroho Adi, 2008). Perkembangan riset media budaya telah
diberitahu kan dalam tiga generasi studi.

Pengembangan ini ditandai pertama oleh dan sebagai encoding /decoding etnografi
penonton dan kemudian ke tarnpilan diskursif atau konstniksionis media dan
khalayak (Al aasutari, 1999:2-8).Encoding merupakan kegiatan sumber dalam
menerjemahkan gagasaJdan ide-ide ke dalam indra yang dapat diterima pihak
penerima. Sedangkan decoding adalah kegiatan untuk menerjernahkan atau
inenginterpretasikan pesan- pesan fisik ke dalam suatu bentuk yang memiliki arti
bagi penerima (Morissan, 2013: 21).

Pesan-pesan dari media merupakan gabungan dari beberapa simbol, tanda, dan
inakna dimana „preferred reading (pemaknaan utama) sudah ditentukan, tetapi
inasih berpe g pesan tersebut diterima dengan cara berbeda dari pesan tersebut
dikirimkan. Preferred reading adalah makna dominan atau makna terpilih dari
sebuah teks. Disebut sebagai domin an, karena terdapar pola pembacaan yang lebih
dipilih, dan pembacaan ini menjadikan sebuah tatanan ideologis, politik atau
institutional tertanam dalam pembacaan maupun menjadikan pembacaan
terinstitusionalisasikan (Hall, 201 1: 223).

Terdapat tiga elemen pokok didalam sebuah met‹xlologi resepsi yang secara
eksplisit bisa dibilang sebagai “the collection, analysis, and interpretation of
reception data” (pengumpulan, analisis, dan interpretasi data penerimaan) (Jensen,
1999: 139). Ketiga elemen tersebut adalah:
Mengumpulkan sebuah data dari khalayak atau audiens Data bisa
diperoleh melalui wawancara mends (baik individual maupun
kelompok). Dalam analisis resepsi, wawancara berlangsung untuk
menggali bagaimana sebuah isi pesan media tertentu menstimulasi
wacana yang ber kembang dalam diri khalayaknya.

Menganalisis hasil Data yang telah diperoleh melalui wawancara atau


rekaman proses jalannya focus group discussions (FGD) harus dikaji.
Data-data wawancara dapat dirapikan dengan dikategorikan sesuai
pertanyaan, pernyataan, atau komentar.

Melakukan interpretasi terhadap sebuah pengalaman bermedia dari


khalayaknya Selanjutnya adalah mengkolaborasikan hasil temuan di
lapangan dengan teori yang telah digunakan sehingga meinbuahkan
hasil bagaimana penerimaan audiens atau khalayak dari konteks
penelitian tersebut yang sesunggu hnya.

Teori Resepsi

Teori resepsi yang pertama kali dikenalkan oleh Stuart Hall, teori ini biasanya
sering digunakan untuk ganalisis audiens yang telah dipasangkan dengan
lisis resepsi. Stuard Hall menganggap resepsi atau pernaknaan khalayak
merupakan adaptasi dari model encoding-decoding yang merupakan model
komunikasi yang ditemukannya pada tahun 1973. Berbeda dengan teori-teori media
lain yang memperbolehkan pemberdayaan khalayak, Stuart Hall meinaju kan
gagasan bahwa anggota audiens dapat meinainkan peran aktif dalam
inendekodekan (decoding) pesan karena mereka bergantung pada konteks sosial
mereka sendiri, dan mungkin mampu mengu batt pesan sendiri melalui tindakan
kolektif. Menurut beberapa ahli yang mengkaji tentang Teori Resepsi :

1. Althusser ineru pakan teks yang memanfaatkan ideologi bertujuan melakukan


pemanggil an (healling) kepada subyek (khalayak sasaran) dan ketika
khalayak sasaran tersebut terpanggil berarti dia telah memposisikan dalam
dirinya sebagai salah satu subyek dan siap pula tertundukkan dengan
ritual-ritual tertentu. Karena itu penting untuk mengetahui
bagai mana teks yang ada di media mencoba menggiring khalayak (subyek)
ke arah pembacaan tertentu sesuai kebutuhan media. (Althusser: 1984:47-
49).

len Ang menyatakan analisis resepsi meneliti bagaimana khalayak


rnengkonstruksi makna keluar dari yang telah ditawarkan oleh media.
Asumsi awal yang dikernukakan oleh len Ang, inakna di dalam media
bukanlah suatu yang tidak bisa berupah aau inheren di dalam teks. Media
teks rnernunculkan rnakna hanya pada saat resepsi, adalah ketika teks itu
di baca, di lihat atau di dengar. Dengan kata lain, khalayak dipandang
sebagai producer makna, tidak hanya konsurnen isi media, Mereka
meinaksudkan teks media dengan cara yang sesuai dengan pengalaman
subjektif yang berkaitan dengan situasi tertentu. Analisis resepsi tidak
langsung ditujukan kepada individu yang inencoba rnemaknai sebuah teks
tetapi juga rnakna sosial yang rnelingkupinya (Storey, 1993).

Antariksa, para penggagas kajian resepsi mengatakan bahwa makna


dominan yang diajukan oleh para pr‹xlusen teks, belum bisa dipastikan
merupakan makna apa yang akan diambil atau dipahami oleh para
pembaca atau khalayak yang sesungguhnya. Artinya, khalayak menipakan
pencipta rnakna yang aktif dalam hubungannya dengan teks. Mereka
menerapkan berbagai latar belakang sosial dan Cultural yang diperoleh
sebelurnnya membaca teks, sehingga khalayak yang memiliki karakteristik
berbeda-beda dalam memaknai dalam suatu teks yang sama tet api
pemaknaan yang di telah hasilkan akan secara berbeda pula.
2.3 kerangka Berfikir
BABIR

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan PeneliDan

Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini.


Penelitian menjelaskan fenomena secara mendalam. Pada penelitian ini
inenekankan kualitas bukan kuantitas. Penelitian kualitatif menggainbarkan
fenomena dan bersifat faktual. Data yang ter kumpul bisa menjelaskan fenomena
yang d liti, maka tidak perlu mencari bahan penelitian lagi. Analisis resepsi dipilih
dalam penelitian ini. Analisis resepsi meru pak an analisis yang mendasar pada cara
subyek penerima an dan pemahaman obyek.

3.2 Metode PeneliDan

Dalam penelitian ini, met‹xte yang digunakan dengan cara inenganalisa suatu
fenomena serta mendiskripsikan fenomena tersebut dari e — commerce tokopedia.

3.3 Informan \Jnit Analisis

Pengumpulan data dilakukan setelah subjek penelitian tenata. Benda, hal atau orang
rneru pakan bagian dari su bjek penelitian. Umumnya, subjek penelitian adalah
inanusia. Tekni k purposive sampling dipilih dalam penelitian ini sebagai informan
dalam penelitian ini,. Orang-orang akan diseleksi berdasarkan tujuan penelitian dan
kriteria- kriteria tertentu yang dibuat peneliti. ARM Y menjadi informan dalam
penelitian ini

Terdapat 6 informan dari anggota pecinta BTS (ARMY) yang ingin membeli
barang — barang di tokopedia karena melihat Brandainbassador adalah BTS. Selain
itu peneliti menyediakan informan lain untuk penambahan data pendukung
penelitian. Faktor yang mempengaruhi peinilihan informan berdasarkan
pengalaman, pendidikan, jenis kelamin, dan usia. Resepsi budaya pop Korea di
komunitas pecinta BTS dijadikan sebagai objek penelitian karena dilakukannya
pemusatan pada kegiatan penelitian.
Unit analisis berfokus pada proses decoding dengan menggunakan analisis resepsi,
dan ditinjau melalui persepsi, interpretasi, dan pemikiran. Mtxlel encoding -
decoding dari hasil didapatkan dengan mekategorisasikan posisi khal ayak.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Perolehan data dari dna jenis data yang ada yaitu data primer dan sekunder.
Wawancara dilakukan unto mendapatkan data primer sedangkan tindakan
observasi menghasilkan data sekunder. Pengarnbilan data primer dengan
wawancara menggunakan teknik penelitian kualitatif. Dalam wawancara terdapat
pedoman dimana pertanyaan-pertanyaan yang diut arakan bukanlah pertanyaan
yang inendetail, nainun hanya garis besar informasi yang ingin didapatkan dan akan
dikembangkan. Wawancara dilakukan kepada ARM Y (pecinta BTS).

Untuk pengambilan data sekunder dilakukan observasi dengan cara mengumpulkan


data dengan melakuk engamatan, pencatatan mengenai pelaksanaan kegiatan
secara langsung dan sistematis. terhadap obyek yang akan diteliti. Penelitian
dengan metode observasi dipilih karena, peneliti bisa lebih dekat inengamati dan
mendapatkan informasi-informasi. Pengamatan atas konsuinsi budaya KPOP
melalui media bagian dari observasi yang dilakukan peneliti.

3.5 Metode Pengu.jian Data

Ban yak data yang diambil untu k dijadikan su inber, agar dapat inemastikan
keabsahan dan validasi dalam penelitian ini. Penelitian pada kali ini menggunakan
triangulasi sumber data yang meru paka bagian dari metcde keabsahan.

Peneliti inelakuakan pendekatan inultiinetode dimana hal tersebut adalah hakikat


dari triangulasi dan dilakukan pada saat mengumpulkan dan inenganalisis data.
Dilakukan pendekatan dari berbagai sudut pandang agar dihasil pemahan yang
baik dan kebenaran yang mengahsilkan present ase yang tinggi. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi bias pada saat pengumpulan dan analisis data

Sejarahnya, teknik yang dipakai dalam triangulasi dengan cara melakukan metode
berbeda untuk kegiatan survei yang dilakuakan dari tanah daratan dan laut. Hal ini
terbukti mengurangi kesalahan yang diakibatkan pada pengukuran dengan satu
metode saja.
5.fi Metode Analisa Data

Morrison menjelaskan proses decoding pada studi kultural Stuart Hall bahwa dlain
pelaksanaan decoding itu melibatkan persepsi, interpretasi, dan pemiki ran. Faktor-
faktor yang dicari dan menentukan dapat dilakukannya proses decoding, yakni
pendidikan, pengalaman, jenis kelamin, dan juga usia. Persepsi merupakan
penafsiran informasi yang didapatkan Secara indrawi. Selain itu, persepsi
inengartikan tanggapan ataupun pendapat dan kesan dari informan terhadap K- POP
khususnya ketika informan mamp enerima KPOP di kehidupan. Kesan pertama
informan kepada K-POP menjadi persepsi pertama kali. Kesan pertama informan
kepada K-POP meninggalkan kesan tersendiri sehingga adanya tindakan lebih
ataupun perhatian khusus dan ketertarikan terhadap K-POP.

3.7 Keterbatasan Penelitian

Julie masih memiliki batasan dalam meneliti dikarenakan kekurangan literatur


dalam melakukan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto Dr. Elvianaro. 2010. Metuhe Prnelitiun t/nrA Puhli‹ Rrhition.i


Nuoniiroii/hon Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekataman Media.

Burton Graeme. 2012. Mediu dun Budu ve Populer. Yogyakarta: J alasutra.

Effendi Onong Uchana. 1956. Dinamiho Komunikosi. Bandung: Remaja Karya CV.

Fiske John. 1995. Mem h‹imi Bute vu Puyuler. Yogyakarta: JALASkITRA.

Jarviss Matt. 2000. TEORI-TEORI PSIKOLOGI.’ Pendekatan Muñrrn untuk


Memuhomi Periluku, Peros‹uin, han Pikiran M‹inusiu. Bandung : Penerbit
N usa Media

Kriyantono, Rachmat. 2007. TrLniL Proktis Rivet Komuriikosi.’ Diverter C"ontuh


Proktis Rioct Med iu , Puhlit Rrlotions, A‹;l ertisin p , Kumunik‹zsi Orponisosi ,
Kumunikusi Prmusoron. Jakarta: KencanaPrenada Media Group
LAMI’IRAN

Pertanyaan wawancara :

1. kenapa anda membeli barang di Tokopedia’?

2. Sebagai seorang pecinta BTS apakah itu inempengaruhi kamu untuk membeli
barabg di Tokopedia ini’! atau anda tidak setuju dengan pertanyaan tersebut’?

3. apakah kainu membutuhkan barang tersebut‘?

4. Apa penilaian kamu pada Tokopedia ’?

5. kamu sudah bereblanja di tokopedia berapa lama’?


REVISI
ORIGINALITY REPORT

18 %
SIMILARITY INDEX
10%
INTERNET SOURCES
6%
PUBLICATIONS
2%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

sinta.unud.ac.id
1 Internet Source 2%
digilib.uinsgd.ac.id
2 Internet Source 4%
hapsarinarrative.blogspot.com
3 Internet Source <1%
www.kompasiana.com
4 Internet Source <1%
Submitted to Universitas Muhammadiyah
5
Sumatera Utara
<1%
Student Paper

media.neliti.com
6 Internet Source <1%
eprints.ums.ac.id
7 Internet Source <1%
digilib.uinsby.ac.id
8 Internet Source <1%
repo.iain-tulungagung.ac.id
1%
10
id.scribd.com
Internet Source
1%
11
ejournal-s1.undip.ac.id
Internet Source
1%
12
123dok.com
Internet Source
1%
13
www.coursehero.com
Internet Source
1%
14
monika-malau.blogspot.com
Internet Source
1%
15
Submitted to Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Student Paper <1%
16
Submitted to Universitas Negeri Semarang
Student Paper
<1%
17
id.123dok.com
Internet Source
<1%
18
eprints.umm.ac.id
Internet Source
<1%
19
eprints.iain-surakarta.ac.id
Internet Source
Internet Source
20
<1%
Submitted to Sriwijaya University
21 Student Paper <1%
libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id
22 Internet Source <1%
docplayer.info
23 Internet Source <1%
Submitted to Korea National Open University
24 Student Paper <1%
stay-control.xyz
25 Internet Source <1%
repository.uinjkt.ac.id
26 Internet Source <1%
eprints.walisongo.ac.id
27 Internet Source <1%
Submitted to Sultan Agung Islamic University
28 Student Paper <1%
digilib.uns.ac.id
29 Internet Source <1%
research-report.umm.ac.id
30 Internet Source <1%
www.pejuangspd.com
31 Internet Source <1%
repository.radenintan.ac.id
32 Internet Source <1%
ejournalunigoro.com
33 Internet Source <1%
johannessimatupang.wordpress.com
34 Internet Source <1%
moslor.com
35 Internet Source <1%
Submitted to Surabaya University
36 Student Paper <1%
text-id.123dok.com
37 Internet Source <1%
repository.iainponorogo.ac.id
38 Internet Source <1%
www.pekerjadata.com
39 Internet Source <1%

Exclude quotes Off Exclude matches Off


Exclude bibliography On

Anda mungkin juga menyukai