Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP

PENDEKATAN
PROSES DALAM
ISO 9001:2015
KELOMPOK 2
DOSEN PENGAMPUN
R. MUHAMMAD SADIKIN, Drs., M.M., Apt.
Aisila Widi Yanthi 201751018
Lydia Astina 201751197
Ayu Cahyaningrum 201851043
Mala Ulifa Ulfa 201851167
Dede Muziburohman 201751060
Maryani 201851171
Dessy Anggitasari 201751064
Mika Siahaan 201751214
Dewi Sartika Marpaung 201851061
Muhammad Farhan 201751221
Elsha Septiani P 201851077
Nafilla Diamond 201751226
Ester Gurning 201751109
Nespi Leorensi 201851196
Fitri Febriani 201751126
Raina Gesti Wulandari 201851225
Jia Monica Ananda Putri 201751172
Santi 201851256
Lita Febriyanti 201751191
Siti Soliha 201751313
Liviani 201851155
Sri Mulyati 201751319

Sukma Alifia Herawati 201851290


Triana 201851304
Vinny Fitria Ardyani 201851312
Widya Crystiani 201851315

Wiwin Riyani 201751351


Wiwin Silalahi 201751352
Yunike Sekar Rachmawati 201751293
Pendahuluan
7 Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 yang
merupakan dasar penerapan standar sistem manajemen
mutu

1. Fokus pada pelanggan ( Customer Focus)

2. Kepemimpinan (Leadership)

3. Perlibatan orang (Engagement of People)

4. Pendekatan proses (Process Approach)

5. Perbaikan (Improvement)

6. Pengambilan keputusan berbasis bukti (Evidence-


Based Decision Making)

7. Manajemen hubungan (Relationship Management)


PRINSIP PENDEKATAN
PROSES
• Apa itu PROSES ??

• Menurut ISO 9001 : 2015 (Quality Manajemen System –


Fundamental and Vocabulary) adalah serangkaian
kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang
menggunakan masukan (input) untuk menghasilkan
suatu hasil (output) yang dimaksudkan.
Pendekatan Proses
• Standar Internasional ISO 9001 :2015
mengutamakan adopsi pendekatan proses
saat mengembangkan, mengimplementasikan
dan meningkatkan efektifitas sistem
manajemen mutu, untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dengan memenuhi
persyaratan pelanggan.
Lanjutan ….

• Memahami dan mengelola proses yang saling


terkait sebagai suatu sistem kontribusi untuk
efektivitas dan efisiensi organisasi dalam
mencapai hasil yang diinginkan.
• Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk
mengontrol hubungan timbal balik dan saling
ketergantungan antara proses dari sistem,
sehingga kinerja keseluruhan organisasi dapat
ditingkatkan.
Apa fungsi prinsip pendekatan proses
(process approach) dalam Sistem
Manajemen Mutu ??
Pendekatan proses dalam sistem manajemen
mutu memiliki tujuan untuk :
- mencapai hasil yang konsisten dan terprediksi
dengan lebih efektif dan efisien melalui proses
yang saling terkait.
- berfungsi sebagai sistem yang koheran yaitu
sistem yang serasi karena adanya koordinasi
yang saling terhubung.
Penerapan pendekatan proses dalam
sistem manajemen mutu memungkinkan :

• Pemahaman dan konsistensi dalam memenuhi


persyaratan
• Pertimbangan proses dalam hal nilai tambah
• Pencapaian kinerja proses yang efektif
• Perbaikan proses berdasarkan evaluasi data
informasi
Gambaran skematik dari proses apapun dan menunjukan interaksi
unsur-unsurnya. Pemantauan dan pengukuran pos pemeriksaan, yg
diperlukan untuk kontrol, khusus untuk setiap proses dan akan bervariasi
bergantung pada risiko yg terkait.
Konsep pendekatan proses secara
sistematis memungkinkan organisasi
untuk :
1. Memahami keterkaitan dan interaksi kegiatan –
kegiatan didalamnya sebagai suatu proses.

2. Memahami input (masukan) dalam suatu proses


beserta persyaratan – persyaratan dan karakteristiknya.

3. Memahami sumber daya yang dibutuhkan agar proses


bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
4. Memahami output (keluaran) dari suatu proses beserta
pesyaratan dan kualifikasi yang diharapkan.
Manfaat dari Prinsip Pendekatan
Proses Sistem Manajemen Mutu
1. Meningkatkan kemampuan untuk fokus pada proses
utama dan perbaikan.
2. Mendapatkan hasil “output” yang konsisten dan dapat
diprediksi melalui sistem proses yang selaras.
3. Meningkatkan kinerja optimal melalui manajemen
proses yang efektif dan penggunaan sumber daya
yang efisien.
4. Mengurangi hambatan lintas fungsi / crossfunction
barrier.

5. Memungkinkan organisasi untuk memberikan


kepercayaan / trust kepada pihak yang
berkepentingan atas konsistensi, efektivitas, dan
efisiensinya.
Cara penerapan Prinsip Pendekatan
Proses dalam Sistem Manajemen Mutu
1. Tetapkan tujuan (sasaran) sistem dan cara / proses
untuk mencapainya.
2. Tetapkan tanggung jawab, wewenang, dan
akuntabilitas untuk mengelola proses tersebut.
3. Pahami kemampuan organisasi / perusahaan dan
kemudian tentukan kendala sumber daya
sebelum bertindak dengan mempertimbangkan
faktor internal dan eksternal untuk melihat konteks
organisasi serta faktor risiko dan peluang.
4. Tentukan proses yang saling ketergantungan dan
lakukan analisis pengaruh modifikasinya terhadap
sistem secara keseluruhan
Lanjutan …..
5.Mengelola proses dan keterkaitannya sebagai
suatu sistem untuk mencapai sasaran mutu
organisasi secara efektif dan efisien.
6.Pastikan informasi yang dibutuhkan tersedia
untuk mengoperasikan dan meningkatkan proses
serta untuk memantau, menganalisis, dan
mengevaluasi kinerja sistem secara keseluruhan.
7.Mengelola risiko yang memengaruhi hasil
proses dan hasil keseluruhan dalam Sistem
Manajemen Mutu.
Pemikiran berbasis risiko, PDCA
dan pendekatan proses
Ketiga konsep bersama-sama membentuk bagian integral
dari standar ISO 9001:2015. Risiko yang mungkin berdampak
pada tujuan dan hasil harus ditangani oleh sistem
manajemen.
Pemikiran berbasis risiko digunakan di seluruh pendekatan
proses untuk:
• Menentukan bagaimana risiko (positif atau negatif)
ditujukan dalam membangun proses untuk meningkatkan
output proses dan mencegah hasil yang tidak diinginkan
• Menentukan tingkat perencanaan proses dan
pengendalian yang diperlukan (berdasarkan risiko)
• meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu
• memelihara dan mengelola sistem yang melekat
membahas risiko dan memenuhi tujuannya
PDCA (Plan – Do – Check – Act)
PDCA adalah alat yang dapat digunakan untuk mengelola proses
dan sistem.

PDCA singkatan dari:

• P  Plan: mengatur tujuan dari sistem dan proses untuk


memberikan hasil ("Apa yang harus dilakukan" dan "bagaimana
melakukannya")

• D  Do: melaksanakan dan mengontrol apa yang direncanakan

• C Check: memantau dan mengukur proses dan hasil terhadap


kebijakan, sasaran dan persyaratan dan hasil laporan

• A  Act: mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja proses

PDCA beroperasi sebagai siklus perbaikan berkesinambungan,


dengan pemikiran berbasis risiko pada setiap tahap
Pedekatan Proses dalam ISO 9001 : 2015 dengan
Siklus PDCA
Contoh Penerapan Pendekatan
Proses Sistem Manajemen Mutu
dalam suatu Perusahaan
Contoh pada Perusahaan Minyak Goreng
Perusahaan Manufaktur yang memproduksi minyak goreng
ingin menerapkan Standart Sistem Manajemen Mutu (ISO
9001:2015).
Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah
memahami 7 Prinsip Manajemen Mutu dan Menerapkannya.
Salah satunya dengan menerapkan Pendekatan Proses
dalam organisasinya.
Organisasi perlu untuk menetapkan elemen - elemen
dalam konsep pendekatan proses
 
Elemen - elemen dalam konsep
pendekatan proses yang dilakukan oleh
Perusahaan tersebut :

1. Input : Order Pelanggan

Sebagai inputan dalam suatu proses, organisasi harus


memahami persyaratan-persyaratan yang ada pada order
pelanggan (input)

Misalnya : spesifikasinya, kuantitasnya, kualitasnya, tanggal


kirimnya, perlengkapan administrasinya, bahkan ada yang
diminta sertifikasi produk, dsb.
2. Proses : Marketing, PPIC, Produksi (Pemurnian dan
Fraksinasi), Gudang dsb.
Organisasi harus mengidentifikasi proses yang terkait yang ada
didalamnya untuk menerima input dan menghasilkan ouput.

Identifikasi proses didalam oganisasi meliputi :


• Urutan dan interaksi proses - proses tersebut
• Menentukan dan menerapkan kriteria dan metode
(Pemantauan, Pengukuran dan indikator kinerja) yang
diperlukan untuk memastikan operasi dan pengendalian
berjalan efektif
• Menentukan sumber daya yang dibutuhakan
• Menentukan tanggung jawab dan wewenang pada tiap
proses
• Mengatasi resiko dan peluang yang timbul pada proses
• Mengevasluasi dan menerapkan perubahan yang dibutuhkan
• Meningkatkan proses dan sistem manajemen mutu
Lanjutan ….

• Core Process : Customer Order → Marketing →


PPIC → Produksi → Gudang Barang Jadi →
Customer
• Support Process : HRD, Purchasing, Gudang
Bahan Baku, Maintenance, IT
3. Output : Produk Minyak Goreng
Sebagai hasil dari suatu proses, output diharapkan
sesuai dengan kriteria/persyaratan yang telah
ditetapkan. Output merupakan objek yang akan
diterima dan dinilai oleh pelanggan.

• Dari gambaran diatas, diharapkan organisasi mampu


mengidentifikasi apa yang menjadi input, bagaimana proses -
prosesnya meliputi, metode, kriteria, pengendalian, sumber
daya yang dibutuhkan, siapa yang bertanggung jawab pada
tiap prosesnya dan output yang dihasilkan dari proses.
Sehingga implementasi sistem manajemen mutu bisa berjalan
secara sistematis dan dapat diverifikasi dengan jelas.
Daftar Pustaka
• International Standar ISO 9001 :2015 fifth edition
2015-09-09. 2015
• http://infoqhse.blogspot.com/2017/10/menera
pkan-pendekatan-proses-process.html?m=1
• https://trainingcenter.events/blog/the-essence-
of-iso-90012015-part-08-prinsip-manajemen-
mutu-4-process-approach
SEKIAN …..

Anda mungkin juga menyukai