OLEH :
Dosen pengampu
DR Natal Basuki S Pt,. M.Si
NIP: 196912252005011001
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar
sehingga saya pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan Praktikum ILMU
USAHA TANI tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya
sampai akhir zaman.
Semoga Laporan Praktikum ILMU USAHA TANI yang telah kami
susun ini turut memperkaya khazanah ilmu usaha tani serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna. saya juga menyadari bahwa Laporan Praktikum ILMU USAHA
TANI ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi
penyusunan Laporan Praktikum ILMU USAHA TANI dengan tema serupa yang
lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil data dari praktikum saya alhamdullilah saya dapat
menyusun laporan praktikum ILMU USAHA TANI dengan judul “ ANALISIS
USAHA TANI KOMODITI PALA “ yang bertempat di desa gura bunga kota
tidore kepulauan.
Bukan rahasia umum lagi kalau komoditi lokal seperti pala sangat
terkenal pada masa emasnya yaitu sekitar tahun 1512 ketika armda portugis
pertama kali melabuhkan kapal mereka di dermaga gugusan kepulauan maluku
semenjak saat komoditi lokal seperti pala ini sangat di cari oleh penjelajah pada
masa itu karena selain di konsumsi sebagai tambahan pada rempah – rempah
makanan komoditi ini juga bias digunakan sebagai bahan membuat minyak dan
membuat sirup dan lain sebagainya
Demikian laporan hasil praktikum ini semoga dapat bermanfaat. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. 0-5 30 26 56
2. 5 - 10 20 19 39
3. 10 -15 17 22 39
4. 15 - 20 22 20 42
5. 20 - 25 18 19 37
6. 25 -30 22 18 40
7. 30 - 35 22 21 43
8. 35 - 40 19 20 39
9. 40 - 45 18 22 40
10. 45 - 50 23 20 43
11. 50 - 55 17 17 34
12. 55 - 60 18 20 38
13. 60 - 65 18 22 40
14. 65 - 70 18 20 38
15. 70+ 26 23 49
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa usia 7 – 18 tahun yang tidak
bersekolah jumlahnya 33 orang dan jika dibandingkan dengan yang bersekolah
selisihnya cukup besar yaitu 106 orang, namun demikian semua anak harus
menikmati pendidikan, tidak peduli siapa pun. Di sini dapat dilihat bahwa
tingkat kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak-anak masih kurang,
padahal Pemerintah sudah mencanangkan pendidikan Wajib 9 Tahun dan semua
anak wajib bersekolah. Sedangkan jumlah penduduk yang tamat pendidikan
SMP, SMU, D2 dan Strata 1 (S1) adalah sebagai berikut: tamat SMP 169
orang, tamat SMU 162 orang, tamat D2 8 orang dan tamat S1 21 orang.
Rinciannya dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :
1.3.3 Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Melihat lingkungan alam dan keadaan geografis Kelurahan
Gurabunga, yang terletak di kaki gunung dengan kondisi iklim yang
sejuk sangat untuk tanaman pertanian terutama sayuran. Rata-rata mata
pencaharian utama penduduk adalah bertani . Di samping itu terdapat
pula usaha lain seperti pengrajin, peternak. Jasa dan pengusaha kecil,
dan karyawan swasta. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di
bawah ini :
Sebagai petani, maka jenis tanaman yang ditanam adalah umbi-
umbian, sayur-sayuran, kacang-kacangan, pisang, cempedak, dan buah-
buahan seperti advokat, durian serta tanaman perkebunan seperti
cengkeh, pala, dan pohon tanaman tahunan kayu manis yang merupakan
hasil tahunan dari Kelurahan ini. Hasil tanaman seperti umbi-umbian,
kacang-kacangan, pisang, dan lain-lain biasanya untuk kebutuhan
sendiri. Sedangkan hasil tanaman buah-buahan terbanyak di daerah ini
adalah buah advokat dan durian. Luas lahan pohon advokat adalah 7 ha
dengan hasil panen pertahun 4 ton, durian 1 ha dengan hasil panen 05 ton
pertahun.
1.3.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang menunjang aktivitas masyarakat Gurabunga
dapat dilihat sebagai berikut :
Untuk menunjang kegiatan peribadatan maka dibangun satu buah
mesjid yang diberi nama Nurul Ihsan yang biasanya dipakai untuk
kegiatan beribadah setiap Jumaat dan pada hari-hari besar
keagamaan lainnya dan satu buah Musola yang bernama Nurul
Hasanah yang dibangun berlantai 2 yang merupakan tempat aktivitas
kaum perempuan yang tergabung dalam Majelis Taqlim.
Sarana pendidikan yang terdapat di Kelurahan ini adalah satu buah
SD Negeri Gurabunga, dan satu buah Taman Kanak-Kanak. Untuk
melanjutkan ke jenjang SMP dan SMU di Kota Tidore Kepulauan
Untuk penerangan desa berasal dari penerangan listrik PLN.
TOTAL 4.175.000
A. Biaya Variabel
TR = Rp 225.000 + Rp 823.875.000
= 824.100.000
D. Pendapatan (Keuntungan)
Keterangan :
R = Penerimaan
C = Biaya
Ry = Harga Output
Y = Output
FC = Biaya tetap ( fixesd cost )
VC = Biaya Variabel ( variable cost )
Dik :
Y = 1.500 kg + 4.785 kg = 6.285 kg
Py = Rp. 150.000 + Rp. 65.000 = Rp. 215.000
FC =Rp.13. 480.000
VC = 9.725.000
( Py .Y )
a=
FC +VC
Rp .215.000 x Rp .6 .285 Rp .1 .351.275 .000
a=
Rp . 13.480+ Rp .9.725 .00
= Rp . 23.205.000
=RP.58,2320
B. BEP
FC
BEP =
P . VC
Ket :
FC : Biaya tetap
VC : Biaya Variabel
P : Harga
Dik :
FC : Rp. 13.480.000
P : Rp. 215.000 (Gabungkan harga biji pala dan fuli pala )
VC : Rp. 9.725.000
13.480.000 13.480.000
BEP =
215.000−2.288
= 212.712
= 2.867
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Bukan rahasia umum lagi kalau komoditi lokal seperti pala sangat
terkenal pada masa emasnya yaitu sekitar tahun 1512 ketika armda portugis
pertama kali melabuhkan kapal mereka di dermaga gugusan kepulauan maluku
semenjak saat komoditi lokal seperti pala ini sangat di cari oleh penjelajah pada
masa itu karena selain di konsumsi sebagai tambahan pada rempah – rempah
makanan komoditi ini juga bias digunakan sebagai bahan membuat minyak dan
membuat sirup dan lain sebagainya
6.2 Saran
Buah pala mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, karena selain
digunakan sebagai rempah-rempah yaitu bijinya, daging buahnya dapat pula
dimanfaatkan untuk dijadikan manisan, pudding, maupun sirup. Manisan buah
pala merupakan salah satu jenis makanan ringan yang sudah sangat dikenal dan
digemari masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Contoh penulisan:
http://eprints.umm.ac.id/35879/2/jiptummpp-gdl-aisyahabdk-48749-2-babi.pdf
http://www.trigonalmedia.com/2016/05/biaya-penerimaan-dan-pendapatan.html
http://www.wikrumus.com/rumus-menghitung-bep/
Adiwilaga. 1982. Ekonomi Pertanian Indonesia. Angkasa. Bandung.
Dumairy. 1999. Bunga Rampai Pembangunan Pertanian. Universitas Sebelas
Maret Press. Surakarta.
Lampiran
1. Foto wawancara dengan responden
BIAYA INFESTASI
Biaya Variabel