KELOMPOK IV :
DOSEN PEMBIMBING
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya bisa selesaikan laporan ini
mengenai “ Analisis Usaha Tani Tanaman Pala di Kota Ternate ”
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga saya bisa melakukan perbaikan laporan ini sehingga menjadi laporan
yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga laporan ini bisa memberi manfaat ataupun inpirasi pada
pembaca.
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I ............................................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................................
BAB II............................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................................
BAB III.........................................................................................................................................
PENUTUP....................................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tidore serta satu aksesi M. succedanea dari Patani. Group ketiga terdiri atas tiga
aksesi M. argentea dan enam aksesi pala yang tidak diketahui spesiesnya dari
Patani. Group keempat terdiri atas dua aksesi M. fragrans dari Tidore.
Berdasarkan penanda morfologi dan agronomi spesies pala yang dikarakterisasi
di Maluku Utara berkerabat agak jauh yang menunjukkan aksesi dalam populasi
beragam.
Menurut Badan Pusat Statistik Nasional, produksi tanaman pala pada
tahun 2019 sebanyak 40.70 Ton dan Tahun 2020 sebanyak 40.50 Ton. Sedangkan
menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara, produksi tanaman Pala
pada tahun 2018 sebanyak 6.704.00 Ton.
Lokasi Peneletian yang kami lakukan di Kecamatan Foramadiahi Rt. 03
Kota Ternate hari Senin tanggal 20 September 2021 pukul 16:50 WIT - Selesai
mengenai Tanaman Perkebunan jenis Pala.
1.1.1 Gambaran Pendapatan Tanaman Pala di Kecamatan Foramadiahi
Ibu Nurningsih memiliki luas lahan 1Ha tanaman Pala dengan pohon
sebanyak 80. Dalam satu kali panen ibu Nurningsih bisa meraih 9 karung dengan
1 karung beratnya 1kg setelah di kalkulasikan ibu Nurningsih satu kali panen bisa
mencapai 180kg Pala. Harga jual 1kg Pala seharga Rp. 150.000 sedangkan untuk
Fuli nya sendiri dengan berat 1kg seharga Rp. 250.000 dengan tambahan biaya
tenaga kerja sebanyak 5 orang, ibu Nurningsih mengeluarkan biaya Rp.500.000
untuk per-1 orang tenaga kerja dibayar Rp.100.000 dalam satu hari panen.
Sedangkan Pak Udin, memilki luasan lahan sebanyak 1Ha dengan 50
pohon Pala. Dalam satu kali panen pak Udin bisa meraih keuntungan yang sangat
besar tergantung kualitas buahnya, buah Pala yang lebat bisa mencapai Rp.
20.000.000 sedangkan buah Pala yang kurang lebat bisa mencapai Rp. 7.000.000.
pupuk Urea yang digunakan pak Udin dalam setiap pemakaian sebanyak 3
karung dengan berat 1 karung 50kg, harga pupuk Urea 1 karung seharga Rp.
200.000 . Harga jual buah Pala berbeda, jika buah Pala yang masih mantah 1kg
bisa mencapai harga Rp. 40.000 – 45.000 sedangkan buah Pala yang sudah kering
dijual dengan harga 1kg Rp. 150.000 untuk Fuli nya sendiri yang sudah kering
dijual seharga Rp. 250.000/kg. Pak Udin mengeluarkan biaya kembali untuk
membayar tenaga kerja sebanyak 5 orang dalam satu kali panen dengan harga Rp.
120.000/orang.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antar
lain:
3
BAB II
PEMABAHASAN
4
kepada VOC secara eksklusif. Tetapi warga Banda masih tetap menjual hasil
buminya kepada pedagang dari Jawa, Makassar, dan Inggris.
5
7. Proses pemupukan susulan
a. Penyiraman
b. Penyiangan
c. Penggemburan tanah.
Tanaman pala mulai menghasilkan pada umur 6 - 10 tahun. Kriteria panen ditandai
dengan merekahnya buah, berarti buah sudah cukup tua. Umur produktif (produksi
maksimal 25 - 60 tahun), produksi konversi antara 1.500 - 2.000 buah/ pohon/ tahun, 8
kg. buah kering atau 1,6 kg fully. Perbandingan biji dengan fully 4 : 1
Pasca Panen
6
Dari keseluruhan bagian pala yang memiliki khasiat tadi, sekitar 60% kebutuhan
pala yang berupa biji pala dan fuli kering di dunia dipenuhi oleh Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, produksi pala terus meningkat rata-rata
22% per tahun. Kenaikan produksi ini disebabkan 90% lahan merupakan
perkebunan rakyat dan peranan ekspor pala yang cukup besar bagi petani. (Ir.
Dradjat, MS dalam buku Meraup Laba dari Pala)
7
oil) sebanyak 5–15% dari berat biji keseluruhan, dan lemak (fixed oil) yang disebut
nutmeg butter sebanyak 24-40% dari berat biji.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi Peneletian yang kami lakukan di Kecamatan Foramadiahi Rt. 03
Kota Ternate hari Senin tanggal 20 September 2021 pukul 16:50 WIT - Selesai
mengenai Tanaman Perkebunan jenis Pala.
(PETANI)
8
A. IDENTITAS RESPONDED
1. Nama : Bapak Udin
2. Alamat : Kec. Foramadiahi
3. Umur : 36
4. Pengalaman Berusahatani : Tahun ini
5. Tingkat Pendidikan Terakhir : SMA
6. Jumlah Tanggungan Keluarga :4
Wadah Karung 5
Karung
9
1. Karung 5
2. Parang 2
3. Bambu (Dibo- 5
Dibo)
4. Pisau 5
Total
X Jumlah
Umur ekonomis
3. Tenaga Kerja
4. Hasil Produksi
10
1. Biji Pala 200kg 105.000 21.000.000
2. Fuli Pala 150kg 250.000 37.500.000
Total 58.500.000
5. Keuntungan Pendapatan
No Uraian Nilai
1. Penerimaan
2. Total Biaya
Pendapatan
KOUSIONER PENILITIAN
(PETANI)
A. IDENTITAS RESPONDED
1. Nama : Nurningsih
2. Alamat : Kec, Foramadiahi
3. Umur :
4. Pengalaman Berusahatani : Tahun
5. Tingkat Pendidikan Terakhir :
6. Jumlah Tanggungan Keluarga :
1. Biaya Variabel
11
No Jenis Biaya Variabel Jumlah Harga (Rp) Nilai (Rp)
1. Pemeliharaann Panen :
Gaji Karyawan 5 Orang 100.000 500.000
Pemasaran :
Transportasi 1 50.000 50.000
Bahan bakar Solar 1liter 10.000 10.000
2. bensin 5 orang 100.000 500.000
Tenaga Kerja
5 5.000 25.000
Wadah karung
Karung
12
1. Parang 2
2. Karung 9
3. Tali 20
4. Pisau 5
5. Bambu 5
Total
X Jumlah
Umur ekonomis
3. Tenaga Kerja
13
1. Biji Pala 180kg 105.000 18.900.000
2. Fuli Pala 100kg 250.000 25.000.000
Total 43.900.000
5. Keuntungan Pendapatan
No Uraian Nilai
1. Penerimaan
2. Total Biaya
Pendapatan
BAB IV
PENUTUP
14
4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat penyusun simpulkan bahwa :
Indonesia adalah salah satu negara penghasil pala (Myristica fragrans
Houtt) terbesar di dunia selain Grenada, India, Sri Lanka, dan Papua Nugini.
Dalam perekonomian nasional dan daerah, kontribusi komoditas pala dala
penciptaan lapangan kerja di bidang perkebunan, perdagangan dan industri serta
peningkatan pendapatan petani sangat penting. Tanaman pala (Myristica fragrans
Houtt) merupakan komoditas rempah asli Indonesia yang berasal dari kepulauan
Maluku. Kemudian berkembang kepulau-pulau lainnya yang ada di Indonesia.
selanjutnya menyebar luas ke negara-negara sekitar yaitu India, Srilangka, dan
Malaysia. Tanaman pala di Indonesia dikenal sebagai tanaman rempah sejak abad
ke-18 dan sebagian besar diusahakan oleh perkebunan rakyat (98%) dan lainnya
(2%) oleh perkebunan besar. Indonesia menjadi produsen pala terbesar di dunia
yaitu sebesar 70%. Negara produsen lainnya adalah Grenada sebesar 20%,
kemudian selebihnya India, Srilangka dan Malaysia (Ruhnayat, 2015).
Dua responden dari Petani Pala di Kecamatan Foramadiahi Kota Ternate
yaitu Ibu Nurningsih dengan Pak Udin sama-sama memiliki luasan lahan
tanaman Pala seluas 1Ha dengan 80 pohon Pala untuk ibu Nurningsih sedangkan
untuk pak Udin memiliki 50 pohon Pala. Keduanya memiliki nilai harga jual
yang berbeda, ibu Nurningsih menjual buah Palanya dengan harga Rp.
150.000/kg untuk Fuli nya sendiri dijual dengan harga Rp. 250.000. Pak Udin
sendiri menjual buah Pala dengan 2 cara yaitu harga jual buah Pala mantah
seharga Rp. 40.000 – 45.000/kg buah Pala yang sudah kering seharga Rp.
150.000/kg dan untuk Fuli nya sendiri dijual seharga Rp.250.000/kg.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/82686/Pengolahan-Buah-Pala-sebagai-
Rempah/#:~:text=Fuli%20dilepas%20dari%20bijinya%20kemudian,airnya%20tinggal
%2010%2D12%25. (diakses pada hari Senin, 20 September 2021 pukul 21:00 WIT)
https://www.bps.go.id/ Badan Pusat Statistik (diakses pada hari Kamis, 23 September
2021 pukul 12:00 WIT)
https://caritahu.kontan.co.id/news/sejarah-pala-buah-berwarna-kekuningan-yang-
menarik-penjajah-datang-ke-indonesia?page=all (diakses pada hari Minggu, 26
September 2021 pukul 20:30)
16