Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS HUKUM
PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Tugas Mata Kuliah Pemagangan di Instansi Kejaksaan


Dosen Pembimbing Instansi Pemagangan : Nur Kumala Ning Dyah, S.H., M.H
Dosen Mata Kuliah Pemagangan : Eko Rial Nugroho, S.H., M.H
Asisten Dosen Mata Kuliah Pemagangan : Davied Iben Jauhari, S.H., M.H
Kelas A
Tugas Ketiga
Kamis 21 Januari 2021

1. Apa yang dimaksud dari pengertian “ Surat Palsu” yang termuat pada Pasal 263 Kitab Undang

Undang Hukum Pidana (KUHP) berdasarkan pendapat dari Prof. Dr. Mudzakkir, S.H., M.H ?

2. Bagaimana cara petunjuk pembuatan berkas P-19, jika dikaitkan dengan kasus yang termuat

pada Pasal 270 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) ?

Jawaban

1. Suatu dokumen surat yang isinya tidak benar, jadi tidak benar dengan palsu itu dua makhluk
berbeda. Tidak benar itu bisa makna salah dan keliru. Palsu diawali dengan itikad buruk dan
kriminal, yang dibuat mempunyai tujuan. Andaikata mengutip tidak benar itu salah, kalau salah ya
diralat, ujar Prof. Dr. Mudzakir. Dalam kasus surat palsu, menurut Mudzakir, pihak yang merugi
dengan adanya kasus ini adalah si pemakai surat palsu. Sebab, surat palsu itu menggunakan atas
namanya.
"Kerugian oleh siapa, kerugian ditujukan kepada adanya orang yang memakai surat itu. Orang yang
rugi yang memakai akibat surat itu, akibat tadi ahli sebutkan ada namanya kausalitas, kalau
kausalitas hubungannya saling memberi pengaruh. Saya ambil contoh si A punya sertifikat lalu
dipalsukan, sehingga sertifikat A berubah jadi B. Berarti hak milik berubah namanya B, seandainya
sudah terbit surat palsu meski belum digunakan, ini sudah masuk kerugian, yang memakai itu yang
merugi," tutur Mudzakir.
P-19
KEJAKSAAN ……………………………..
………………………………………………
“PRO JUSTITIA”

Yogyakarta, 21 Januari 2021


Nomor :
Kepada YTH.
Sifat :
……………………………
Lampiran :-
……………………………
Perihal : Pengembalian berkas perkara
DI-
untuk dilengkapi ………….

Sehubungan dengan surat kami Nomor: ……………… Tanggal 21 Januari 2021 sesuai dengan Pasal 110
(2),(3) dan 138 (2) KUHP,bersama ini kami kembalikan berkas perkara pidana atas nama tersangka ………
Nomor Pol : …………………….. tanggal 18 Januari 2021 yang telah kami terima pada tanggal 21 Januari
2021 untuk saudara lengkapi dalam waktu 14 hari seterimanya berkas perkara ini, dengan petunjuk-petunjuk
sebagai berikut:
Formil:
1. Bahwa identitas tersangka kurang lengkap, mohon dilengkapi sebagaimana identitas
tesangka …………..

2. Bahwa barang bukti yang menerangkan dan berkaitan dengan sangkaan terhadap
tersangka ………. yang disangka telah melanggar Pasal 270 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana adalah Tidak Lengkap.

3. Bahwa keterangan saksi ahli yang dimuat dalam Berita Acara Pemeriksaan adalah
Tidak Lengkap. Mohon untuk melengkapi dan menambah keterangan saksi ahli,
sehingga dapat membuat terang terhadap perbuatan tersangka.

4. Bahwa bukti surat asli sebagai komparisi dengan surat palsu


Materiil:
1. Bahwa tersangka telah disangka melanggar Pasal 270 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana. Yang unsur-unsur tindak pidananya sebagai berikut :

a. Barang Siapa;

b. Membuat surat palsu atau memalsukan pas jalan atau surat penggantinya, kartu
keamanan, surat perintah jalan atau surat yang diberikan menurut ketentuan undang-
undang tentang pemberian izin kepada orang asing untuk masuk dan menetap
diIndonesia, ataupun barang siapa menyuruh beri surat serupa itu atas nama palsu atau
nama kecil yang palsu atau dengan menunjuk pada keadaan palsu;

c. Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut
seolah-olah sejati dan tidak dipalsukan atau seolah-olah isinya sesuai dengan
kebenaran;

d. Dapat menimbulkan kerugian

e. Penipuan

Setelah dilengkapi sesuai dengan petunjuk diatas agar segera disampaikan kepada kami untuk penyelesaian
selanjutnya.
Demikian untuk dilaksanakan.

KEPALA KEJAKSAAN TINGGI/NEGERI

(………………………………………………)
Pangkat / Nip………………………………….

Tembusan :
1. Yth....................
2. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai