Anda di halaman 1dari 15

ANALISA SINGKAT

Ratna Case

Disusun oleh:
Tim Kantor Hukum
Dr. Roely Panggabean, S.H., M.H. & REKAN

Analisa Singkat ini, disusun berdasarkan pada dokumen-dokumen yang photocopynya


diperlihatkan kepada kami tanpa diuji keaslian dan keabsahannya sehingga kami berasumsi
bahwa dokumen yang diperlihatkan dan diberikan tersebut adalah sah dan valid.

Adapun dokumen atau surat yang dimaksud adalah sebatas, pada:

1. KTP ganda Amir El Yahya. NIK 3174092410520003


2. Surat keterangan & pernyataan pengunduran diri NY. SRI RATNA
SISWATININGSIH dari:
(1) Komisaris PT. Bahuga purna yudha Jakarta
(2) Bendaharawan perkumpulan LOGE HERMES Bandung
Tertanggal 23 Februari 2021.
3. Surat-surat perubahan jajaran anggota Perkumpulan Loge Hermes versi Amir
El Yahya.
4. Scan Akta Pendirian Perkumpulan Loge Hermes Nomor 02 Tanggal 25 Mei
2015;
5. Scan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-
0001607.AH.01.07.Tahun 2015 Tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum
Perkumpulan Loge Hermes tanggal 22 Juni 2015;
6. Scan Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
AHU-0001607.AH.01.07.Tahun 2015 Tentang Pengesahan Pendirian Badan
Hukum Perkumpulan Loge Hermes Perihal Susunan Organ Perkumpulan
tanggal 22 Juni 2015;
7. Surat Keterangan Domisili Ormas / LSM / Komunitas / Panitia / Kelompok
Nomor: 0008 / DO / K.Citarum / II / 2016 tanggal 10 Februari 2016;
8. Surat Keteragan Terdaftar Nomor S-1294KT/WPJ.09/KP.0203/2016 tanggal 12
Februari 2016;
9. Scan Akta Perubahan Perkumpulan “Loge Hermes” No: 06 tanggal 8 Desember
2017;
10. Scan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-
0000696.AH.01.08.Tahun 2017 Tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum
Perkumpulan Loge Hermes tanggal 20 Desember 2017;

1
11. Scan Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
AHU-0000696.AH.01.08.Tahun 2017 Tentang Persetujuan Perubahan Badan
Hukum Perkumpulan Loge Hermes Perihal Susunan Pengurus dan Pengawas
tanggal 20 Desember 2017;
12. Akta Pernyataan Kesepakatan No. 07 Tanggal 31 Mei 2021 (Loge Hermes).

Berdasarkan dokumen-dokumen tersebut diatas, maka disusunlah Analisa Singkat ini


dengan sistematika sebagai berikut (a) Kasus Posisi; (b) Permasalahan Yuridis; (c) Legal
Audit/Legal Due Deligent; (d) Analisis Hukum; (e) Kesimpulan dan Saran.

2
A. KASUS POSISI

o Bahwa pada 23 Februari 2021 terbit Surat keterangan & pernyataan pengunduran diri
NY. SRI RATNA SISWATININGSIH dari:
(1) Komisaris PT. Bahuga purna yudha Jakarta
(2) Bendaharawan perkumpulan LOGE HERMES Bandung
Tertanggal 23 Februari 2021.
o Bahwa kemudian Ratna menyatakan tidak pernah membuat surat tertanggal 23 Februari
2021 tersebut.

3
4
B. PERMASALAHAN YURIDIS

1. Upaya hukum apa yang bisa dilakukan Ratna terkait Surat tertanggal 23 Februari
2021 tersebut?
2. Bukti-bukti apa saja yang bisa diajukan terkait dengan tertanggal 23 Februari 2021
tersebut?

3.

5
C. LEGAL AUDIT

 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

Pasal 263
(1) Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat
menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang
diperuntukan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai
atau menyuruh orang dan memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan
tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian,
karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun.
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barangsiapa dengan sengaja memakai
surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu
dapat menimbulkan kerugian.

Pasal 264
(1) Pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling lama delapan tahun,
jika dilakukan terhadap :
1. Akta-akta otentik;
2. Surat utang atau setifikat utang dari sesuatu negara atau bagiannya ataupun
dari suatu lembaga umum;
3. Surat sero atau utang atau sertifikat sero atau utang dari suatu perkumpulan ,
yayasan, perseroan atau maskapai;
4. Talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu surat yang diterangkan
dalam 2 dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan sebagai pengganti surat-
surat itu;
5. Surat kredit atau surat dagang diperuntukan untuk diedarkan.
(2) Diancam dengan pidana yang sama barangsiapa dengan sengaja memakai surat
tersebut dalam ayat pertama yang isinya tidak sejati atau yang dipalsukan
seolah-olah benar dan tidak palsu, jika pemalsuan surat itu dapat menimbulkan
kerugian.

 YURISPRUDENSI

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2224 K/Pid/2009. Putusan ini
pada intinya menyatakan bahwa Terdakwa atas nama Syafaruddin Siregar terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pemalsuan surat terkait akta tanah.

“Memalsu surat” menurut Yurisprudensi (Arrest HR, 15 Juni 1931 NJ. 1932, 1342, W.
12351), yang dimaksud “Sepucuk surat itu telah dibuat palsu”, jika surat itu menimbulkan
anggapan yang salah, yang disebabkan oleh orang yang terhadapnya dibubuhkan pada

6
surat tersebut. Dalam hal ini, surat itu telah ditandatangani dengan sebuah nama yang
dikarang dari seseorang yang sebenarnya tidak ada.

“Pembebasan hutang” menurut Yurisprudensi (Arrest HR, 27 Juni 1904, W. 8091), untuk
memperoleh kegunaan sebagai surat yang diperuntukkan guna membuktikan sesuatu hal
itu, hal tersebut haruslah di tentukan oleh UU atau oleh kekuasaan adminstratif yang
berwenang, sebuah faktur itu bukanlah sebuah surat untuk pembuktian sesuatu hal.
Kata “dapat” menurut Yurisprudensi (Arrest HR. 1 Desember 1941, 1942 No. 241), tidak
disyaratkan timbulnya kerugian melainkan hanya kemungkinan timbulnya kerugian tersebut.

“Memakai surat palsu” menurut Yurisprudensi (Arrest HR. 29 Juni 1910 W. 9061),
kesengajaan menggunakan surat palsu itu merupakan kejahatan yang berdiri sendiri,
disamping kejahatan pemalsuan itu sendiri. Untuk penjatuhan hukumannya adalah tidak
perlu bahwa pembuatan surat tersebut menghasilkan suatu pemalsuan yang dapat dihukum,
melainkan cukup jika pada waktu digunakan pada waktu itu adalah palsu dan kepalsuan itu
sendiri diketahui oleh si pelaku.

7
D. ANALISIS HUKUM

1. Upaya hukum apa yang bisa dilakukan Ratna terkait Surat tertanggal 23 Februari
2021 tersebut?

Menurut Tim upaya-upaya yang bisa dilakukan Ratna antara lain:


o Menyangkal Surat tersebut di pengadilan pada saat sidang perkara No.
288/Pdt.G/2021/PN Bdg dengan dalil: tidak mungkin Ratna mau menandatangani Surat
yang merugikan dirinya sendiri (mundur dari Perklumpulan Loge Hermes dan
menanggung utang sebanyak 300 juta dengan jaminan SHM rumah sendiri) serta
membandingkan tanda-tangan Ratna yang asli dengan Tanda-tangan palsu di Surat
tertanggal 23 Februari 2021 tersebut.
o Melaporkan Amir El Yahya ke Polisi dengan tuduhan Pemalsuan Surat (Pasal 263 jo 264
KUHP).

Pembahasan terkait Laporan Polisi Amir El Yahya dengan tuduhan Pemalsuan Surat
(Pasal 263 jo 264 KUHP) akan dibahas secara rinci dibawah ini:

Pasal 263
(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan
sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti
daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain
memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika
pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan
pidana penjara paling lama enam tahun.
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu
atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan
kerugian.

Dalam pasal 263 KUHP (pemalsuan surat) terdapat beberapa unsur yang harus
dipenuhi, yaitu :
 Barangsiapa;
o Yang dimaksud dengan “Barangsiapa”, mengacu pada :
o Pasal 2 KUHP, artinya berlaku bagi setiap orang yang melakukannya di Indonesia
o Pasal 3 KUHP (perluasan dari Pasal 2).
o Pasal 4 KUHP, di luar wilayah Indonesia untuk pasal-pasal tertentu.
o Pasal 5 KUHP, khusus untuk warga negara Indonesia untuk pasal-pasal tertentu.
 Membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak,
perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu
hal;
o Yang dimaksud “memalsukan” adalah yang semula sudah ada uang asli, kemudian
mengubah sifat uang itu sedemikian rupa menjadi palsu, contoh pemalsuan dengan

8
cara pembelahan atau yang disebut juga dengan cara pemindahan warna, termasuk
memalsu uang yaitu mengurangi logam mata uang yang asli, lalu mengganti dengan
logam yang lain.
o Surat yang dipalsu harus surat yang :
1. Dapat menimbulkan suatu hak (misal: ijazah, karcis masuk).
2. Dapat menerbitkan suatu perjanjian.
3. Dapat menerbitkan suatu pembebasan hutang.
4. Surat yang dapat digunakan sebagai keterangan bagi suatu perbuatan atau
peristiwa (misalnya: surat tanda kelahiran, buku tabungan, buku kas, buku
harian kapal, surat angkutan).
 Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah
isinya benar dan tidak dipalsu;
o “Dengan maksud” merupakan unsur kesengajaan, dikenal dengan 2 teori, yaitu:
a. Teori kehendak artinya perbuatan tersebut benar-benar dikehendaki.
b. Teori pengetahuan artinya si Pelaku tidak harus menghendaki perbuatan
tersebut tetapi cukup apabila ia mengetahui akibatnya.
o “Memalsu surat” menurut Yurisprudensi (Arrest HR, 15 Juni 1931 NJ. 1932, 1342, W.
12351), yang dimaksud “Sepucuk surat itu telah dibuat palsu”, jika surat itu
menimbulkan anggapan yang salah, yang disebabkan oleh orang yang terhadapnya
dibubuhkan pada surat tersebut. Dalam hal ini, surat itu telah ditandatangani dengan
sebuah nama yang dikarang dari seseorang yang sebenarnya tidak ada.
 Diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat;
o “Pembebasan hutang” menurut Yurisprudensi (Arrest HR, 27 Juni 1904, W. 8091),
untuk memperoleh kegunaan sebagai surat yang diperuntukkan guna membuktikan
sesuatu hal itu, hal tersebut haruslah di tentukan oleh UU atau oleh kekuasaan
adminstratif yang berwenang, sebuah faktur itu bukanlah sebuah surat untuk
pembuktian sesuatu hal.
o Kata “dapat” menurut Yurisprudensi (Arrest HR. 1 Desember 1941, 1942 No. 241),
tidak disyaratkan timbulnya kerugian melainkan hanya kemungkinan timbulnya
kerugian tersebut.
o “Memakai surat palsu” menurut Yurisprudensi (Arrest HR. 29 Juni 1910 W. 9061),
kesengajaan menggunakan surat palsu itu merupakan kejahatan yang berdiri sendiri,
disamping kejahatan pemalsuan itu sendiri. Untuk penjatuhan hukumannya adalah
tidak perlu bahwa pembuatan surat tersebut menghasilkan suatu pemalsuan yang
dapat dihukum, melainkan cukup jika pada waktu digunakan pada waktu itu adalah
palsu dan kepalsuan itu sendiri diketahui oleh si pelaku.
Ayat (2)
 Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu atau
yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian.

R. Soesilo dalam bukunya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-


Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal (hal. 195-196) menjelaskan bentuk-bentuk pemalsuan
surat dalam Pasal 263 KUHP sebagai berikut :
 Membuat surat palsu: membuat isinya bukan semestinya (tidak benar), atau membuat surat
sedemikian rupa sehingga menunjukkan asal surat itu tidak benar;

9
 Memalsu surat: mengubah surat sedemikian rupa sehingga isinya menjadi lain dari isi yang
asli. Caranya bermacam-macam, tidak senantiasa surat itu diganti dengan yang lain, dapat
pula dengan cara mengurangkan, menambah atau merubah sesuatu dari surat itu;
 Memalsu tanda tangan juga termasuk pengertian memalsu surat pasal ini;
 Demikian pula penempelan foto orang lain dari pemegang yang berhak (misalnya foto dalam
ijazah sekolah) harus dipandang sebagai pemalsuan surat.

Pembuktian Unsur-Unsur Pasal 263 KUHPid

Unsur 1 : “Barangsiapa”
Untuk membuktikan unsur ini :
 Kartu Tanda Penduduk dari Amir El Yahya.
 KTP dan domisili Amir yang berbeda-beda di Akta Pendirian Perkumpulan
Loge Hermes Nomor 02 Tanggal 25 Mei 2015, Akta Perubahan Perkumpulan
“Loge Hermes” No: 06 tanggal 8 Desember 2017 dan Akta Pernyataan
Kesepakatan No. 07 Tanggal 31 Mei 2021 (Loge Hermes).
Unsur 2 : “Membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan
sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan
sebagai bukti daripada sesuatu hal”
Untuk membuktikan unsur ini :
 Memberikan argument tidak mungkin Ratna mau menandatangani Surat yang
merugikan dirinya sendiri (mundur dari Perklumpulan Loge Hermes dan
menanggung utang sebanyak 300 juta dengan jaminan SHM rumah sendiri).
 Membandingkan tanda-tangan Ratna yang asli dengan Tanda-tangan palsu di
Surat tertanggal 23 Februari 2021 tersebut.
 Memasukan surat-surat Amir El Yahya yang diduga palsu (seperti surat-surat
perubahan anggota Perkumpulan Loge Hermes versi Amir El Yahya yang asal,
tidak sesuai hukum, memiliki itikad tidak baik yaitu mengeluarkan anggota resmi
LH demi kepentingan komersil pribadi Amir) dan kemudian dikaitkan dengan
adanya kepentingan penjualan tanah Banda 18.
 Adanya kepentingan komersi pribadi/golongan yaitu dibuktikan dengan terbitnya
Akta Pernyataan Kesepakatan No. 07 Tanggal 31 Mei 2021 (Loge Hermes)
secara illegal tanpa memasukan nama Ratna dalam Akta tersebut padahal Ratna
jelas-jelas masih anggota sah Perkumpulan Loge Hermes sebagaimana
tercantum dalam Akta Perubahan Perkumpulan “Loge Hermes” No: 06 tanggal 8
Desember 2017.
 Dengan adanya Surat tertanggal 23 Februari 2021 melepaskan Amir dari jeratan
utang-utang PT. Bahuga Purna Yudha serta mengalihkan utang-utang tersebut
kepada Ratna yang mana membuktikan adanya itikad tidak baik serta tindak
pidana yang dilakukan oleh Amir El Yahya.
Unsur 3 : “Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat
tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu”

10
Untuk membuktikan unsur ini :
 Amir menggunakan Surat tertanggal 23 Februari 2021 demi memuluskan
kepentingan komersi pribadi/golongan yaitu dibuktikan dengan terbitnya Akta
Pernyataan Kesepakatan No. 07 Tanggal 31 Mei 2021 (Loge Hermes) secara
illegal tanpa memasukan nama Ratna dalam Akta tersebut padahal Ratna jelas-
jelas masih anggota sah Perkumpulan Loge Hermes sebagaimana tercantum
dalam Akta Perubahan Perkumpulan “Loge Hermes” No: 06 tanggal 8 Desember
2017.
Unsur 4 : “Diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena
pemalsuan surat”
Untuk membuktikan unsur ini :
 Menimbulkan kerugian bagi Ratna yaitu dianggap telah keluar dari Perklumpulan
Loge Hermes yang padahal masih ada hak-hak Ratna yang belum terpenuhi
seperti upah kerja dan pembagian uang sewa dengan PT.PIK maupun
pembagian keuntungan dalam hal tanah milik Perkumpulan Loge Hermes dijual.
 Dengan adanya Surat tertanggal 23 Februari 2021 tersebut Ratna jadi
menanggung utang sebanyak 300 juta dengan jaminan SHM rumah sendiri.
Unsur 5 (ayat 2) : “diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan
sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika
pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian.”
Untuk membuktikan unsur ini :
 Menimbulkan kerugian bagi Ratna yaitu dianggap telah keluar dari Perklumpulan
Loge Hermes yang padahal masih ada hak-hak Ratna yang belum terpenuhi
seperti upah kerja dan pembagian uang sewa dengan PT.PIK maupun
pembagian keuntungan dalam hal tanah milik Perkumpulan Loge Hermes dijual.
 Dengan adanya Surat tertanggal 23 Februari 2021 tersebut Ratna jadi
menanggung utang sebanyak 300 juta dengan jaminan SHM rumah sendiri.

Dengan penjelasan yang kami paparkan diatas, kami mengambil kesimpulan


bahwa perbuatan dari Amir merupakan tindak pidana pemalsuan surat
sebagaimana diatur dalam Pasal 263 KUHPid.

Sebelum melihat apakah perbuatan dari Amir merupakan tindak pidana pemalsuan surat
dengan pemberatan, kita harus melihat pasal dari pemalsuan surat dengan pemberatan
itu sendiri, yaitu :

Pasal 264
(1) Pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling lama delapan tahun, jika
dilakukan terhadap :
1. Akta-akta otentik;
2. Surat utang atau setifikat utang dari sesuatu negara atau bagiannya ataupun dari
suatu lembaga umum;

11
3. Surat sero atau utang atau sertifikat sero atau utang dari suatu perkumpulan ,
yayasan, perseroan atau maskapai;
4. Talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu surat yang diterangkan dalam 2
dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan sebagai pengganti surat-surat itu;
5. Surat kredit atau surat dagang diperuntukan untuk diedarkan.
(2) Diancam dengan pidana yang sama barangsiapa dengan sengaja memakai surat
tersebut dalam ayat pertama yang isinya tidak sejati atau yang dipalsukan seolah-olah
benar dan tidak palsu, jika pemalsuan surat itu dapat menimbulkan kerugian.

Dalam pasal 264 KUHP (pemalsuan surat) terdapat beberapa unsur yang harus
dipenuhi, yaitu :
 Yang dimaksud “akta otentik”, adalah surat-surat yang dibuat oleh pejabat yang berwenang
atau yang diberi kuasa oleh undang-undang untuk menyusun surat-surat semacam itu dan
hanya mengenai hal-hal yang masuk ke dalam lingkungan kekuasaan pegawai tersebut dan
di tempat dimana Pegawai Negeri itu mempunyai hak (Vide Pasal 1868 KUHPerdata (BW)).
Surat-surat semacam itu misalnya: surat kelahiran, kartu tanda penduduk, paspor, surat
kematian, surat nikah, surat perceraian, yang dibuat oleh pejabat catatan sipil, termasuk juga
akta notaris, surat-surat yang memuat putusan hukum, dan sebagainya.
Ayat (2)
 Barangsiapa;
o Yang dimaksud dengan “Barangsiapa”, mengacu pada :
o Pasal 2 KUHP, artinya berlaku bagi setiap orang yang melakukannya di Indonesia
o Pasal 3 KUHP (perluasan dari Pasal 2).
o Pasal 4 KUHP, di luar wilayah Indonesia untuk pasal-pasal tertentu.
o Pasal 5 KUHP, khusus untuk warga negara Indonesia untuk pasal-pasal tertentu.
 Dengan sengaja;
o “Dengan maksud” merupakan unsur kesengajaan, dikenal dengan 2 teori, yaitu:
o Teori kehendak artinya perbuatan tersebut benar-benar dikehendaki.
o Teori pengetahuan artinya si Pelaku tidak harus menghendaki perbuatan tersebut
tetapi cukup apabila ia mengetahui akibatnya.
o Menurut Memorie van Toelichting (MvT atau penjelasan undang-undang); perbuatan
yang dapat dipidana hanyalah melakukan perbuata yang dikehendaki atau yang
diketahuinya.

Unsur 1 : “Pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling lama delapan
tahun, jika dilakukan terhadap Akta-akta otentik; Surat utang atau setifikat utang
dari sesuatu negara atau bagiannya ataupun dari suatu lembaga umum; Surat sero
atau utang atau sertifikat sero atau utang dari suatu perkumpulan, yayasan,
perseroan atau maskapai; Talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu
surat yang diterangkan dalam 2 dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan sebagai
pengganti surat-surat itu; Surat kredit atau surat dagang diperuntukan untuk
diedarkan.”
Untuk membuktikan unsur ini :

12
 Surat tertanggal 23 Februari 2021 merupakan surat palsu yang mencatut nama
Perkumpulan Loge Hermes.
Unsur 2 (ayat 2) : “Diancam dengan pidana yang sama barangsiapa dengan sengaja
memakai surat tersebut dalam ayat pertama yang isinya tidak sejati atau yang
dipalsukan seolah-olah benar dan tidak palsu, jika pemalsuan surat itu dapat
menimbulkan kerugian.”
Untuk membuktikan unsur ini :
 Amir menggunakan Surat tertanggal 23 Februari 2021 demi memuluskan
kepentingan komersi pribadi/golongan yaitu dibuktikan dengan terbitnya Akta
Pernyataan Kesepakatan No. 07 Tanggal 31 Mei 2021 (Loge Hermes) secara
illegal tanpa memasukan nama Ratna dalam Akta tersebut padahal Ratna jelas-
jelas masih anggota sah Perkumpulan Loge Hermes sebagaimana tercantum
dalam Akta Perubahan Perkumpulan “Loge Hermes” No: 06 tanggal 8 Desember
2017.

Dengan penjelasan yang kami paparkan diatas, kami mengambil kesimpulan


bahwa perbuatan dari Amir merupakan tindak pidana pemalsuan surat dengan
pemberatan sebagaimana diatur dalam Pasal 264 KUHPid.

2. Bukti-bukti apa saja yang bisa diajukan terkait dengan tertanggal 23 Februari 2021
tersebut?

 Argument tidak mungkin Ratna mau menandatangani Surat yang merugikan


dirinya sendiri (mundur dari Perklumpulan Loge Hermes dan menanggung utang
sebanyak 300 juta dengan jaminan SHM rumah sendiri).
 Membandingkan tanda-tangan Ratna yang asli dengan Tanda-tangan palsu di
Surat tertanggal 23 Februari 2021 tersebut.
 Memasukan surat-surat Amir El Yahya yang diduga palsu (seperti surat-surat
perubahan anggota Perkumpulan Loge Hermes versi Amir El Yahya yang
asal, tidak sesuai hukum, memiliki itikad tidak baik yaitu mengeluarkan anggota
resmi LH demi kepentingan komersil pribadi Amir) dan kemudian dikaitkan
dengan adanya kepentingan penjualan tanah Banda 18. (akan tetapi bila bukti
ini dimasukan dalam upaya perdata (perkara No. 288/Pdt.G/2021/Pn Bdg sangat
riskan jadi disarankan hanya digunakan dalam pembuktian Pidana saja).
 Adanya kepentingan komersi pribadi/golongan yaitu dibuktikan dengan terbitnya
Akta Pernyataan Kesepakatan No. 07 Tanggal 31 Mei 2021 (Loge Hermes)
secara illegal tanpa memasukan nama Ratna dalam Akta tersebut padahal
Ratna jelas-jelas masih anggota sah Perkumpulan Loge Hermes sebagaimana
tercantum dalam Akta Perubahan Perkumpulan “Loge Hermes” No: 06
tanggal 8 Desember 2017.
 Saksi-saksi yang menguatkan Ratna (Iyer, Staff Iyer, Staff PT.PIK, dll).

13
 KTP dan domisili Amir yang berbeda-beda di Akta Pendirian Perkumpulan
Loge Hermes Nomor 02 Tanggal 25 Mei 2015, Akta Perubahan
Perkumpulan “Loge Hermes” No: 06 tanggal 8 Desember 2017 dan Akta
Pernyataan Kesepakatan No. 07 Tanggal 31 Mei 2021 (Loge Hermes).

14
E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Menurut Tim upaya-upaya yang bisa dilakukan Ratna antara lain:


o Menyangkal Surat tersebut di pengadilan pada saat sidang perkara No.
288/Pdt.G/2021/PN Bdg dengan dalil: tidak mungkin Ratna mau menandatangani Surat
yang merugikan dirinya sendiri (mundur dari Perklumpulan Loge Hermes dan
menanggung utang sebanyak 300 juta dengan jaminan SHM rumah sendiri) serta
membandingkan tanda-tangan Ratna yang asli dengan Tanda-tangan palsu di Surat
tertanggal 23 Februari 2021 tersebut.
o Melaporkan Amir El Yahya ke Polisi dengan tuduhan Pemalsuan Surat (Pasal 263 jo 264
KUHP).

Saran

1. Segera kumpulkan berkas-berkas yang menguatkan Ratna dalam permasalahan ini


seperti: saksi-saksi dan bukti-bukti tanda tangan Ratna di dokumen-dokumen Resmi
untuk dibandingkan dengan tanda-tangan Palsu di Surat tertanggal 23 Februari
2021.

15

Anda mungkin juga menyukai