Anda di halaman 1dari 2

Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial

Pengertian Mahasiswa menurut sudut pandang PMII


Mahasiswa adalah sebuah title yang disandang oleh seorang akademisi kampus yang mempunyai jiwa
idealisme, mempunyai dasar pemikiran yang kritis, teoritis serta sitematis sehingga tampil sebagai individu yang
profesioanal dan siap diaplikasikan di masyarakat. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari
pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran
tersebut.
Dalam AD PMII BAB III Pasal 3 PMII mempunyai sifat keagamaan, kemahasiswaan, kebangsaan,
kemasyarakatan, independen dan profesional. Jadi Mahasiswa PMII harus mempunyai sifat religius, nasionalis,
populis, mandiri dan tampil sebagi kader yang profesional. Agar bermanfaat sepanjang jaman dan sesuai
perdaban dan dimanapun berada.
Hak-Hak Mahasiswa
Hak adalah sebuah kekayaan yang melekat pada individu yang boleh diminta oleh individu tersebut. Hak-hak
mahasiswa sudah melekat sejak mereka resmi terdaftar menjadai mahasiswa disebuah perguruan tinggi, hak-hak
tersebut merupakan suatu yang ditawarkan oleh perguruan tinggi sehinga mahasiswa menjadi tertarik memilih
perguruan tinggi tersebut, antara lain:
 Mengunakan fasilitas yang di sediakan kampus
 Memperoleh pembinaan dan pelajaran.
 Mendapatkan bekal yang mumpuni untuk digunakan di masyarakat.
 Mendapat pengakuan legalitas dari kampus untuk digunakan di masyrakat.
 Dls.
Kwajiban Mahasiswa
Diasamping hak-hak mahasiswa yang telah disebutkan diatas mahasiswa juga mempunyai tangung jawab
sebagai insan yang tinggi derajatnya di masyarakat. Mahasiswa digadang-gadang menjadi inisiator dalam
pembangunan dan kesejahteraan rakyat RI. Masyarakat tengah menunggu peran dan fungsi atas keberadaan
mahasiswa. Peran Mahasiswa antara lain:
a. Mahasiswa Sebagai “IronStock”
Mahasiswa dapat menjadi IronStock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang
memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya.
Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Sesuai dengan tujuan PMII
yaitu Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap
dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan
Indonesia
b. Mahasiswa Sebagai “Guardian ofValue”
Perkembangan zaman sudah tak terelakkan, globalisasi dan modernitas sudah menjadi candu setiap pemuda.
Sejalan dengan hal tersebut Kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini sudah mulai surut, dahulu pemuda Indonesia
sangat sopan dan menghargai yang lebih tua sekarang tak ada beda antara tua maupun muda, tidak hormat pada
pimpinan, moral dan tata cara berpakaian pemuda dahulu elegan sopan dan terlihat anggun sekarang terlihat
menawan dan merangsang, dahulu dijalanan orang gila aja berpakaian sekarang orang waras malah telanjang,
Apakah Itu sebuah kebenaran? Semua yangdi anggap wajar adalah suatu kebenaran.
Mahasiswa sebagai Guardian ofValue berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat.
Nilai yang harus dijaga adalah sesuatu yang bersifat benar mutlak, dan tidak ada keraguan lagi di dalamnya.
Nilai itu jelaslah bukan hasil dari pragmatisme, nilai itu haruslah bersumber dari suatu dzat yang Maha Benar
dan Maha Mengetahui.

c. Mahasiswa Sebagai “AgentofChange”


Pemuda adalah tulang punggung Negara, perkembangan dan pertumbuhan negara tergantung pada pemudanya
dan kerusakannyapun tergantung pada pemudanya. Karena pemuda adalah penerus perjuangan kemerdekaan
dan kesejahteraan masyarakat, maka dari itulah pemuda harus melakukan perubahan–perubahan untuk lebih
baik dengan mengunakan daya fikir dan keilmuannya, tanpa usaha tujuan tidak akan tercapai seperti yang
tersurat dalam Al-Qur’an;
”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia.”

d. Mahasiswa Sebagai “ AgentOf Sosial Control”


Hari ini permasalahan yang di hadapai Indonesia adalah ketidaksesuaian antara keinginan masyarakat (publik)
dan keinginan para Stakeholder. Ketimpangan kepentingan ini adalah sebuah sebuah masalah yang harus di
selesaikan. Jangan sampai disaat pejabat kaya raya masyarakat sengsara.
Titik permasalahannya adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah atau lebih uum dikenal dengan
kebijakan Publik. Menurut Lester dan stewart kebijakan Publik merupakan kebijakan yang dibuat oleh institusi
otoritatif yang ditunjukan dan berdampak kepada publi serta ditunjukan untuk mengatasi persoalan-persoalan
publik.
Disinilah peran mahasiswa dibutuhkan, siapa lagi yang mampu menjembatani kepentingan dan cita-cita
kemerdekaan RI untuk kesejahteraan masyarakat RI selain kaum intelektual?
Mahasiswa harus tampil diantaraStakeholder dan Masyarakat. Kelompok intelektual kampus dan non kampus,
adalah aktor yang terlibat dalam proses kebijakan, baik dalam agenda setting dan evaluasi, serta membentuk
opini publik dengan relatif dan objektif. Jika masyarakat menginginkan sesuatu harus mahasiswa yang
menjelaskan pada pemerintah dan ketika pemerintah membuat kebijakan mahasiswalah yang harus menjelaskan
kepada masyarakat, sudah tepatkah kebijakan tersebut, apa alasan kebijakan tersebut dan bagaimana hasilnya.
Dan ketika kebijakan itu merugikan masyrakat mahasiswalah yang harus menjelaskan dan memberikan solusi
pada pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai