Central Serous Retinopathy
Central Serous Retinopathy
Latar Belakang
Central serous retinopathy ( CSR ) atau lebih dikenal dengan nama retinopati serosa
sentral adalah suatu kelainan pada retina, tepatnya pada macula lutea, penyakit ini
jarang ditemukan, bersifat unilateral, self limited desease dan ditandai oleh
pelepasan serosa sensorik sebagai akibat dari kebocoran setempat cairan dari
koriokapilaris melalui defek di epitel pigmen retina. Penyakit ini biasanya mengenai
pria berusia muda sampai pertengahan dan mungkin berkaitan dengan kejadian-
Penjelasan mengenai hal ini adalah karena pria cenderung mempunyai kehidupan
yang lebih stress, paparan terhadap kejahatan lebih tinggi, jam kerja yang lebih
panjang, tanggung jawab keuangan yang lebih besar dan pekerjaan yang lebih
hipertensi yang tidak terkontrol, dan penyakit saluran nafas alergik ( Chandra
Anatomi Retina
Retina manusia merupakan suatu struktur yang sangat terorganisir, yang terdiri dari
lapisan-lapisan badan sel dan prosesus sinaptik. Merupakan selembar tipis jaringan
saraf yang semitransparan, dan multilapis yang melapisi bagian dalam dua per tiga
posterior dinding bola mata ( Vaughan et all, 2000 ). Lapisan-lapisan retina mulai
2. Lapisan serat saraf, yang mengandung akson-akson sel ganglion yang berjalan
5. Lapisan inti dalam badan sel bipolar, amakrin dan sel horizontal.
reseptor kompleks dan sebagai suatu transducer yang efektif. Sel-sel batang dan
impuls saraf yang dihantarkan oleh lapisan serat saraf retina melalui saraf opticus
penglihatan yang terbaik dan untuk penglihatan warna, dan sebagian besar selnya
kerucut, sel gangglionnya dan serat saraf yang keluar, dan hal ini menjamin
Di retina perifer, banyak fotoreseptor dihubungkan ke sel ganglion yang sama, dan
diperlukan system pemancar yang lebih kompleks. Akibat dari susunan ini adalah
( penglihatan otopik ) sedangkan bagian retina yang lainnya, yang sebagian besar
terdiri dari fotoreseptor batang, digunakan terutama untuk penglihatan perifer dan
Fotoreseptor kerucut dan batang terletak dilapisan terluar yang avaskular pada
fotoreseptor kerucut, senjakala oleh kombinasi sel kerucut dan batang, dan
Epitel pigmen retina ( RPE ) terbentuk dari satu lapis sel, melekat longgar pada
retina kecuali diperifer ( ora serata ) dan disekitar lempeng optic. RPE ini
membentuk mikrovili yang menonjol diantara lempeng segmen luar sel batang dan
sel kerucut dan menyeimbanginya. Lapisan ini berfungsi memfagosit sisa segmen
eksternal sel batang dan kerucut, memfasilitasi pasase nutrient dan metabolit antara
retina dan koroid, serta berperan dalam regenerasi rodopsin dan opsin sel kerucut,
Definisi
Retinopati serosa sentral ( CSR ) merupakan kelainan pada makula lutea berupa
terutama terdapat pada dewasa muda. Laki-laki lebih banyak terkena dibanding
wanita terutama yang sedang menderita stress berat, dimana tajam penglihatan
Retinopati serosa sentral atau korioretinopati serosa sentral adalah sebuah penyakit
dimana terdapat ablasio serosa retina neurosensorik sebagai akibat dari kebocoran
cairan setempat dari koriokapilaris melalui suatu defek di epitel pigmen retina
koroid, inflamasi atau tumor harus dipisahkan untuk membuat diagnosis ( Theng Oh
K. MD, 2010 ).
Retinopati serosa sentral dapat dibagi menjadi dua gambaran klinis yang berbeda.
Secara klasik, retinopati serosa sentral disebabkan oleh satu atau lebih kebocoran
terpisah yang berlainan pada tingkat epitel pigmen retina yang terlihat pada
sentral dapat muncul sebagai disfungsi epitel pigmen retina difus (misal epiteliopati
pigmen retina difus, retinopati serosa sentral kronik, epitel pigmen retina
area atrofi epitel pigmen retina dan pigmen mottling. Selama angiografi fluoresens
area hiperfluoresens granular yang luas berisi satu atau beberapa kebocoran halus
Penyebab
Retinopati serosa sentral sering disebut retinopati serosa sentral idiopatik yang
MD, 2010 ).
Retinopati serosa sentral juga dihubungkan dengan kortisol dan kortikosteroid, dan
orang dengan tingkat kortisol lebih tinggi daripada normal juga memiliki
Faktor resiko lainnya adalah pemakaian antibiotik, konsumsi alkohol, hipertensi yang
Patofisiologi
Kebocoran ( leakage ) pada lapisan epitel pigmen diduga disebabkan oleh kelainan
hormonal dan infeksi oleh virus. Lubang kebocoran ini merupakan suatu pintu masuk
untuk mengalirnya cairan dari bawah lapisan epitel pigmen ke ruangan dibawah
sangat terganggu.
Baru sejak ditemukannya ICGA pada tahun 1993, patogenesis CSR telah diketahui
dengan pasti. Kelainan ini disebabkan oleh abnormalitas sirkulasi koroid yang
Pada awalnya glukokortikoid merupakan obat pertama yang digunakan secara luas
sebagai terapi CSR. Namun dengan beberapa penelitian didapatkan fakta bahwa
glukokortikoid merupakan suatu factor resiko yang bermakna dalam timbulnya CSR.
diketahui diatur oleh system simpatis dan secara antagonis dengan system
parasimpatik untuk menghambat produksi nitric oxide synthase, suatu modulator
vascular. Interaksi ini menyebabkan spasme pembuluh darah koroid dan iskemia
Ablasio retina serosa secara khusus sembuh spontan pada kebanyakan pasien.
Bahkan dengan kembalinya ketajaman penglihatan sentral yang baik, banyak dari
MD, 2010 ).
Pasein dengan retinopati serosa sentral (yang ditandai dengan kebocoran setempat)
memiliki resiko rekurensi 40-50℅ pada mata yang sama. Resiko terjadinya
siperkirakan kecil (< 5℅) namun memiliki frekuensi lebih tinggi pada pasien lebih tua
CSR jarang muncul pada orang Afrika dan Amerika tetapi mungkin sangat parah
Secara klasik, retinopati serosa sentral lebih sering mengenai laki-laki pada usia 20-
55 tahun dengan kepribadian tipe A. Kondisi ini mempengaruhi laki-laki 6-10 kali
Gejala Klinis
· Skotoma sentral
· Mikropsia
· Metamorfopsia
· Penurunan kemampuan melihat warna dan kontras (James, Bruce et all , 2003
1. Oftalmoskopi indirek
Tampak ada penonjolan retina didaerah macula retina yang berbentuk bulat lonjong
dengan batas yang jelas. Pada kasus yang jarang terjadi dimana CSR dapat
peningkatan cairan subretina. Akan tampak cairan eksudat berwarna putih kekunin-
kuningan.
Pada kasus tipikal telah menunjukkan lingkaran dangkal atau peninggian oval pada
mengubah refleks membran limitans interna ( Newman, NM, 1992 ). Lesi ini
lain lepasnya retina sensoris (misal lubang diskus optikus, koloboma diskus optikus,
retina sensoris yang terlepas sebagai sesuatu yang transparan dengan ketebalan
yang normal. Terpisahnya retina sensoris yang terlepas tersebut dari epitel pigmen
retina yang mendasarinya dapat diketahui dengan menandai bayangan semu diatas
epitel pigmen retina oleh pembuluh darah retina. Pada kasus tertentu, presipitat-
presipitat kecil dapat dilihat pada permukaan posterior retina sensoris yang terlepas.
Kadang-kadang daerah abnormal pada epitel pigmen retina dapat juga dijumpai
melalui cairan yang bocor dari koriokapiler ke dalam ruang subretina dan pada
beberapa kasus terlepasnya epitel pigmen retina yang kecil dapat dijumpai dalam
lapisan serosa yang lepas. Cairan subretina dapat jernih maupun keruh ( Kanski,
1994 ).
3. Angiografi fluorosens
Walaupun dalam banyak kasus diagnosa dibuat secara klinis, angiografi fluoresens
membantu dalam membuat diagnosa pasti retinopati serosa sentral, dan dalam
bagian luar yang memungkinkan lewatnya molekul fluoresens bebas ke dalam ruang
Selama fase awal perpindahan zat kontras, bintik hiperfluoresens muncul yang
kemudian membesar secara vertikal. Selama fase vena lambat, cairan memasuki
ruang subretina dan naik secara vertikal (seperti kumpulan asap) dari titik kebocoran
sampai mencapai batas atas lepasannya. Zat kontras kemudian menyebar ke lateral
mengambil bentuk mushroom atau payung, sampai keseluruhan area yang lepas
OCT merupakan pemeriksan yang sangat akurat untuk mendiagnosa CSR, terutama
bila pemisahan lapisan retina yang dangkal. Bahkan pada beberapa kasus dapat
Diagnosa Banding
· Lubang makula
Terapi
Medikamentosa
1. Karena CSR ini merupakan self limited desease, maka tanpa pengobatan pun
akan sembuh sendiri. Obat yang diberikan pun hanya obat yang dapat mempercepat
menutupnya lubang kebocoran dilapisan epitel pigmen. Obat yang diberikan adalah
Penatalaksanaan CSR yang banyak dianut saat ini adalah observasi selama 3-4
bulan sambil menunggu resolusi spontan. Biasanya penyakit ini akan sembuh dalam
2. Asetazolamid sebagai terapi pertama kali dikemukakan oleh Pikkel pada tahun
2002. percobaan ini didasarkan pada fakta bahwa asetazolamid terbukti efektif untuk
mengurangi edema macula yang disebabkan oleh tindakan operasi dan berbagai
Jika penderita belum sembuh, maka dilakukan pengobatan dengan koagulasi sinar
laser yang bertujuan untuk menutup lobang kebocoran dilapisan epitel pigmen.
Fotokoagulasi laser Argon yang diarahkan kebagian yang bocor akan secara
pemulihan penglihatan sentral, tetapi tidak terdapat bukti bahwa fotokoagulasi yang
segera sebaiknya tidak dianjurkan untuk semua pasien CSR. Lama dan letak
penyakit, keadaan mata yang lain, dan kebutuhan visual okupasional merupakan
et all, 2000 ).
Dalam menggunakan fotokagulasi laser, dilakukan dua sampai tiga kali penyinaran
tepat di sisi yang bocor, dengan ukuran titik sinarnya adalah 200µm. dilakukan
penyinaran selama 0,2 detik dan dengan intensitas yang ringan untuk menghindari
kerusakan RPE yang lebih lanjut. Kontraindikasi pengobatan ini adalah apabila sisi
kebocorannya dekat dengan FAZ atau tepat di bagian FAZ ( Kanski, 1994 ).
Indikasi fotokoagulasi laser adalah :
3. Visus penderita semakin terganggu dan penderita tidak bisa bekerja untuk
Komplikasi
neovaskularisasi koroid semu pada saat pengobatan. Pada pasien yang lain,
Ablasio retina bulosa akut dapat muncul sebaliknya pada pasien sehat
Oh K. MD, 2010 ).
atrofi epitel pigmen retina dan berikutnya atrofi retina. Dekompensasi epitel
pigmen retina adalah manifestasi retinopati serosa sentral namun dapat juga
Prognosis
Sekitar 80 % mata dengan CSR mengalami resorpsi spontan cairan subretina dan
pemulihan ketajaman penglihatan normal dalam waktu 6 bulan setelah awitan gejala
mikropsia, dan skotoma relative. 20% – 30 % akan mengalami sekali atau lebih
neovaskularisasi subretina dan edema macula sistoid kronik pada pasien yang
( Kanski, 1994 ).
Ketajaman penglihatan cenderung kembali normal. Jika gejala secara khusus
Bukti baru-baru ini seseorang dengan CSCR hipertensi sistemik, tapi tidak
KESIMPULAN
Retinopati serosa sentral ( CSR ) merupakan kelainan pada makula lutea berupa
terutama terdapat pada dewasa muda. Laki-laki lebih banyak terkena dibanding
wanita terutama yang sedang menderita stress berat, dimana tajam penglihatan
metamorfopsia.
Pasien biasanya mengeluh adanya penurunan ketajaman penglihatan, melihat
benda serasa menjadi lebih kecil, penurunan penglihatan warna dan kontras dll.
Karena penyebab pasti belum diketahui, dan diduga berhubungan dengan stress
dalam kehidupan, maka edukasi pada pasien Central Serous Retinopathy adalah
Karena CSR ini merupakan self limited desease, maka tanpa pengobatan pun akan
sembuh sendiri. Obat yang diberikan pun hanya obat yang dapat mempercepat
menutupnya lubang kebocoran dilapisan epitel pigmen. Obat yang diberikan adalah
vitamin dalam dosis yang cukup. Juga Asetazolamide efektif untuk mengurangi
edema macula yang disebabkan oleh tindakan operasi dan berbagai kelainan
intraocular lainnya.
Untuk terapi non medikamentosa adalah koagulasi sinar laser yang bertujuan untuk
Prognosis dari Central Serous Retinopathy adalah sekitar 80 % mata dengan CSR
normal dalam waktu 6 bulan setelah awitan gejala . Namun, walaupun ketajaman
penglihatan normal, banyak pasien mengalami defek penglihatan
dan skotoma relative. 20% – 30 % akan mengalami sekali atau lebih kekambuhan
subretina dan edema macula sistoid kronik pada pasien yang sering dan
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, S; Retinopati Serosa Sentral : Penuntun Ilmu Penyakit Mata edisi ketiga; Balai
Penerbit FK-UI; Jakarta, 2005; hal 116
Ilyas, S; Retinopati Serosa Sentral : Ilmu Penyakit Mata edisi ketiga; Balai Penerbit
FK-UI; Jakarta, 2004; hal 197-198
Ilyas, S; Retinopati Serosa Sentral : Sari Ilmu Penyakit Mata; Balai Penerbit FK-UI;
Jakarta, 2000; hal 126
Theng Oh K. MD; Folk J. MD; Chorioretinopathy, Central Serous; article available at:
www.emedicine.com, medscape; Feb 16 2010.