Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI

Nama : Iswardhani Ariyanti


NIM : L1B017035
Kelompok :2
Asisten : Ahmad Hanif Pranoto Utomo

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

2020
ACARA I. PEMERIKSAAN KUALITAS SEL SPERMATOZOA

A. Cara Kerja

Alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum acara 1, pemeriksaan kualitas sel

spermatozoa disiapkan. Tujuan dari praktikum pemeriksaan kualitas sel spermatozoa yaitu,

mahasiswa diharapkan dapat menentukan kualitas sel spermatozoa ikan yang dijadikan sebagai

objek praktikum dengan cara menghitung durasi dari motilitas dan juga vialibilitas sel

spermatozoa Alat yang digunakan adalah peralatan bedah (gunting bedah dan pinset bedah),

timbangan, kaca preparat, cover glass, ember, milimeter blok, kateter dan mikroskop. Bahan yang

digunakan adalah ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus), ikan lele (Clarias

gariepinus), aquades, tisu, dan minyak cengkeh. Setelah menyiapkan alat dan bahan untuk

praktikum pemeriksaan kualitas sel spermatozoa, lakukan pembiusan pada ikan jantan lele, ikan

mas, dan ikan tawes secara bersamaan dengan cara memasukkan larutan anastesi (cengkeh) ± 1 ml

ke dalam air dalam ember. Setelah ikan terbius, lalu ikan ditimbang dan diukur panjang tubuhnya,

kemudian dicatat bobot dan panjang masing masing ikan. Setelah dicatat, keringkan ikan dengan

tisu dan lakukan teknik pengurutan pada perut ikan untuk mengeluarkan cairan semen pada ketiga

jenis ikan air tawar (ikan lele, ikan mas, ikan tawes) secara bergantian, selanjutnya cairan semen

yang sudah keluar diambil menggunakan spuit dan diletakkan diatas kaca preparat. Lalu

campurkan cairan semen dari masing masing ikan dengan aquades sampai homogen, setelah

cairan semen tercampur dengan aquades motilitas dan viabilitas diamati menggunakan mikroskop.

B. Hasil
Tabel 1. Data Pengamatan Kualitas Sperma
Berat Panjang Motilitas Viabilit
No Jenis Ikan (nama ilmiah) ikan (gr) ikan (%) as
(cm)
1 Ikan Mas
497 24 100% 3’10”
(Cyprinus carpio)

2 Ikan Tawes
(Puntius javanicus) 412 26 100% 2’17”
3 Ikan Lele
(Clarias gariepinus) 1.277 50 100% 6’13”

Keterangan :
Motilitas (Pergerakan Sperma) → 1 = tidak ada pergerakkan
2 = 25%
3 = 50%
4 = 75%
5 = 100%
Viabilitas (Durasi pergerakan sperma sejak awal sampai terhenti (Mati) → „=menit, “=detik
ACARA II. UJI COBA PENYIMPANAN SPERMATOZOA (SEMEN)

A. Cara kerja

Alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum acara 2, uji coba penyimpanan

spermatozoa (semen) disiapkan. Tujuan dari praktikum uji coba penyimpanan spermatozoa

(semen) yaitu, mahasiswa diharapkan dapat melakukan penyimpanan spermatozoa (semen)

spesies ikan tertentu yang dijadikan objek praktikum pada temperatur -25℃ selama 1 minggu.

Alat yang digunakan adalah peralatan bedah (gunting bedah dan pinset bedah), timbangan, kaca

preparat, cover glass, ember, kateter, mikroskop, tabung eppendorf dan freezer. Bahan yang

digunakan adalah ikan lele (Clarias gariepinus), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius

javanicus), tisu, larutan pengencer madu (5%,10%,15%), larutan aktivator: aquabides, human

physiologic NaCl, larutan ringer dan minyak cengkeh. Setelah menyiapkan alat dan bahan,

lakukan pembiusan pada ketiga jenis ikan air tawar (ikan mas, ikan tawes, dan ikan lele) secara

bersamaan dengan cara memasukkan larutan anestesi (cengkeh) ±1 ml ke dalam air dalam ember.

Setelah ikan terbius, lalu ikan ditimbang dan diukur panjang tubuhnya, kemudian dicatat bobot

dan panjang masing masing ikan. Setelah dicatat, keringkan ikan dengan tisu dan lakukan teknik

pengurutan pada bagian perut ikan untuk mengeluarkan cairan semen pada ketiga jenis ikan air

tawar (ikan tawes, ikan mas, ikan lele) secara bergantian. Lalu campurkan cairan semen dengan

larutan pengencer (milt : ekstender) 1 : 9 dengan dosis ekstender sebesar 5%, 10% dan 15%, lalu

homogenkan. Sebanyak 1 ml campuran cairan semen dan larutan pengencer dimasukkan kedalam

tabung eppendorf, lalu campuran tersebut disimpan dalam freezer pada Suhu 25⁰C selama 1

minggu. Setelah satu minggu cairan semen ditunggu agar tidak terlalu beku dan ditetesi larutan

aktivator (1 tetes milt : 3 tetes ringer) lalu homogenkan dan diamati motilitas dan viabilitasnya.

B. Hasil
Tabel 2. Hasil pemeriksaan kualitas spermatozoa yang telah diawetkan
No Jenis Ikan (nama ilmiah) Berat ikan (gr) Motilitas (%) Viabilitas

1 Ikan Tawes
(Puntius javanicus) 412 50% 133”
Ikan Mas
2 497 50% 87”
(Cyprinus carpio)
Ikan Lele
3 1.277 25% 236”
(Clarias gariepinus)
Keterangan :
Motilitas (Pergerakan Sperma) → 1 = tidak ada pergerakkan
2 = 25%
3 = 50%
4 = 75%
5 = 100%
Viabilitas (Durasi pergerakan sperma sejak awal sampai terhenti (Mati) → „=menit, “=detik)
ACARA III. OBSERVASI TAHAPAN SPERMATOZOA

A. Cara Kerja

Alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum acara 3, observasi tahapan spermatozoa

disiapkan. Tujuan praktikum acara 3 yaitu, mahasiswa diharapkan dapat menentukan tahapan

spermatogenesis spesies ikan yang dijadikan objek praktikum dengan cara mengamati tahapannya.

Alat yang digunakan yaitu mikroskop, kaca preparat, dan alat dokumentasi. Bahan yang

digunakan adalah preparat awetan testis. Bahan preparat awetan testis ikan lele (Clarias

gariepinus), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus) diletakkan diatas kaca

preparat dan diamati secara bergantian. Preparat diamati menggunakan mikroskop, Pengamatan

preparat ini bertujuan untuk menemukan tahapan spermatogenesis minimal tiga tahapan. Setelah

di amati, hasil pengamatan pada gambar diberi keterangan dengan detail. Spermatogenesis dan

proporsi dihitung dari masing-masing tahapan.

B. Hasil

Spermatogonia

Spermatosit primer

Spermatosit sekunder

Spermatid

Spermatozoa

Keterangan :

1. Spermatogonia = 218

2. Spermatosit primer = 180

3. Spermatosit sekunder = 197

4. Spermatid = 256
5. Spermatozoa = 488

Total = 1.339

Tabel 3. Hasil pengamatan spermatogenesis


No Tahapan Spermatogenesis Jumlah Total Persentase (%)

1 Spermatogonia 218 16,28

2 Spermatosit primer 180 13,44


1.339
3 Spermatosit sekunder 197 14,71

4 Spermatid 256 19,11

5 Spermatozoa 488 36,44

Perhitungan :
218
1. Spermatogonia : ×100 % = 16,28 %
1.339
180
2. Spermatosit primer : ×100 % = 13,44 %
1.339
197
3. Spermatosit sekunder : ×100 % = 14,71 %
1.339
256
4. Spermatid : ×100 % = 19,11 %
1.339
488
5. Spermatozoa : ×100 % = 36,44 %
1.339
ACARA IV. PEMERIKSAAN KUALITAS OVA

A. Cara Kerja

Alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum acara 4, pemeriksaan kualitas ova

disiapkan. Tujuan acara 4 yaitu, mahasiswa diharapkan dapat menentukan kualitas ova ikan yang

dijadikan objek praktikum dengan menerapkan cara sederhana. Alat yang digunakan yaitu

peralatan bedah, timbangan, kaca preparat, cover glass, ember, mikroskop dan cawan petri. Bahan

yang digunakan yaitu Bahan yang digunakan adalah induk betina ikan tawes (Puntius javanicus),

induk betina ikan mas (Cyprinus carpio), induk betina ikan lele (Clarias gariepinus), larutan

penjernih (gilson) dan minyak cengkeh. Setelah alat dan bahan siap, Indukan betina ikan tawes,

indukan betina ikan mas, dan indukan betina ikan lele di bius dengan larutan anastesi (cengkeh)

secara bersamaan dengan cara memasukkan larutan anestesi (cengkeh) ±1 ml ke dalam air dalam

ember. Ikan ditimbang dan catat berat tubuhnya secara bergantian. Setelah dicatat, teknik biopsi

dilakukan pada indukan betina ikan tawes, indukan betina ikan mas dan indukan betina ikan lele

secara bergantian bertujuan untuk mengeluarkan ova (dibedah), lalu ova ditimbang untuk

mengetahui bobotnya, lalu ova diletakkan pada cawan petri yang berbeda dan ditambahkan

beberapa tetes larutan penjernih (gilson) hingga Ova terendam seluruhnya dan biarkan 2-4 menit.

Pengamatan ova dilakukan menggunakan mikroskop. Proporsi ova dihitung berdasarkan

pengamatan tipe ova yaitu inti tepi, inti tengah dan tidak berinti untuk mengetahui letak

nukleusnya.

B. Hasil
Tabel 4. Data Pengamatan Kualitas Ova

Gambar
telur

Letak
Inti di tengah Inti di tepi Inti di tengah Inti di tepi Tidak berinti
inti
C. Perhitungan
 Ikan Tawes (Puntius javanicus)
Berat ikan : 493 gr
Berat gonad : 42 gr

 Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Berat ikan : 1.185 gr
Berat gonad : 306 gr

 Ikan Lele (Clarias gariepinus)


Berat ikan : 1.490 gr
Berat gonad : 183 gr
ACARA V. OBSERVASI TAHAPAN OOGENESIS

A. Cara Kerja

Alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum acara 5 observasi tahapan oogenesis

disiapkan. Tujuan acara 5 yaitu, mahasiswa diharapkan dapat menentukan tahapan-tahapan

oogenesis spesies ikan yang dijadikan objek praktikum, dengan cara mengidentifikasi tahapan dan

menggambarnya secara proporsional. Alat yang digunakan yaitu mikroskop dan alat dokumentasi.

Bahan yang digunakan yaitu preparat awetan ovarium dari beberapa spesies ikan air tawar. Setelah

menyiapkan alat dan bahan, preparat yang berbeda di amati. Preparat diamati dibawah mikroskop

dan dicari minimal tiga tahapan oogenesis. Setelah diamati dan menemukan tahapan oogenesis,

hasil pengamatan di gambar secara detail lengkap dengan keterangan tahapan oogenesis. Proporsi

dihitung dari masing-masing tahapan.

B. Hasil

Oogonia

Oosit primer

Oosit sekunder

Oosit vitelogenik endogen

Oosit vitelogenik eksogen

Atresia

Keterangan :
1. Oogonia = 5
2. Oosit primer = 8
3. Oosit sekunder = 28
4. Oosit vitelogenik endogen = 10
5. Oosit vitelogenik eksogen = 14
6. Atresia = 22

Total = 87
Tabel 5. Hasil Pengamatan Tahapan Oogenesis
No Tahapan Oogenesis Jumlah Total Presentase (%)

1 Oogonia 5 5,75

2 Oosit primer 8 9,19


3 Oosit sekunder 28 32,18
Oosit vitelogenik
4 endogen 10 11,49
87
Oosit vitelogenik
5 eksogen 14 16,09

Atresia
6 22 25,29

Perhitungan :
5
1. Oogonia : × 100 % = 5,75%
87

8
2. Oosit primer : × 100 % = 9,19%
87

28
3. Oosit sekunder : × 100 % = 32,18%
87

10
4. Oosit vitelogenik endogen : × 100 % = 11,49%
87

14
5. Oosit vitelogenik eksogen : × 100 % = 16,09%
87

22
6. Atresia : × 100 % = 25,29%
87

Anda mungkin juga menyukai