SURABAYA
@2015
1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
penting bagi kehidupan manusia. Mereka yang hidup teratur dengan cara
Yang menjadi persoalan adalah ketika seseorang jatuh sakit dan memerlukan
bantuan medis. Oleh karena itu, perlunya pelayanan dibidang kesehatan untuk
setiap manusia.
yang dapat merugikan pasien dan tidak mengherankan jika setiap orang ingin
apabila merasa kepentingannya dirugikan oleh pihak lain, misalnya kesalahan atau
medis. Merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk dapat dibicarakan
2
karena menyangkut kebutuhan hidup manusia. Akibat dari kesalahan atau
dampak buruk yang dapat merugikan pasien. Selain itu, perlindungan hukum
terhadap pasien sebagai korban tindakan malpraktik yang dilakukan oleh perawat
berlaku, semakin mengerti pula hak dan kewajiban mereka yang menuntun hukum
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
semakin berkualitas. Oleh karena itu, kesehatan merupakan peranan yang amat
penting bagi kehidupan manusia dalam melakukan segala aktivitas. Hal ini yang
menyebabkan masyarakat tidak ingin ada kesalahan atau kelalaian yang dilakukan
oleh perawat dalam merawat pasiennya. Gugatan dari pihak pasien untuk meminta
3
kepentingan kesehatan pasien diatas kepentingannya sendiri. Dalam memberikan
pelayanan perawat wajib memberikan informasi kepada pasien secara lengkap dan
secara cermat, dan teliti agar tidak terjadi kesalahan demi memberikan
perlindungan kepada pasien. Kesalahan atau kelalaian yang fatal bisa dari badan
maupun jiwa pasien yang berakibat dapat merugikan bagi pihak pasien.
wajar setelah menjalanin operasi usus buntu di rumah sakit Prayoga, Kendari.
Pada saat itu ibunya bertanya kepada seorang perawat dan perawat tersebut
menjelaskan bahwa itu adalah gejala yang biasa dialami pasien dengan penyakit
seperti itu. Pihak keluarga mengaku bingung dengan pelayanan pihak rumah sakit.
Pihak rumah sakit juga tidak memberikan resep obat, untuk dikonsumsi anaknya
pasca operasi. Bahkan perawat jaga yang datang juga tidak menyarankan obat dan
4
langsung menyuntikan sesuatu pada impus Alfiawan yang dibawanya dari ruang
jaga. Perawat yang datang hanya langsung menyuntikan obat tanpa kami tahu
suntikan apa itu, dan obat apa yang di pakai. Sebenarnya Alfiawan sudah
menunjukkan kemajuan, karena dua jam seusai dilakukannya operasi dan telah
mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya. Setelah dua jam di operasi alfiawan
tersebut dilarang oleh dokter. Setelah itu, kesakitan pada bagian perutnya, suhu
badannya naik dengan sangat tinggi, alfiawan sempat memberontak karena tidak
tahan dengan sakit di perutnya, dua kipas angin yang di siapkan juga tidak di
rasakan karena badannya yang sangat panas. Alfiawan pun meninggal dunia dan
Sementara itu, perawat jaga yang tidak mau menyebutkan nama dikonfirmasi dan
mengaku tidak mengetahui tentang penyebab kematian pasien karena pada saat itu
pasien dibidang pelayanan medis. Dari kesalahan atau kelalaian yang dilakukan
1
http://www.suarakendari.com/diduga-malpraktek-pasien-usus-buntu-meninggal-usai-
dioperasi.html diakses pada tanggal 22 Juni 2015. Jam 21.00 wib.
5
Dengan latar belakang tersebut diatas, penulis mencoba mengangkat
persoalan mengenai
6
B. Rumusan Masalah :
oleh perawat?
C. Tujuan Penelitian :
D. Manfaat Penelitian :
7
penelitan tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dari rencana
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
8
mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh.
perlindungan pasien.
E. Definisi Konsep :
Oleh Perawat
lemah.2
umum dan normatif, umum karena berlaku bagi setiap orang dan
2
W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cetakan IX. Balai Pustaka. Jakarta. 1986. Hal
600.
9
boleh dilakukan atau harus dilakukan serta menentukan bagaimana
sesama manusia.6
3
Sudikno Mertokusumo. Mengenal Hukum (Suatu Pengantar). Yogyakarta. Liberty.
1991. Hal 38.
4
Phlipus M.Hadjon. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. 1987. Surabaya: Bina
Ilmu. Hal 25.
5
Setiono. Rule of Law (Supremasi Hukum). Surakarta. Magister Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2004. Hal 3.
6
Muchsin. Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia. Surakarta.
Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2003. Hal 14.
10
f) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pasien adalah
operasional)”.9
7
Menurut Kamus Besar online. http://kbbi.web.id/pasien. diakses pada tanggal 23 Juni
2015. Jam 21:41 wib.
8
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban. Hal 1.
9
Hanafiah, M.Yusuf dan Amri Amir. Etika Kedokteran Dan Hukum Kesehatan. Jakarta:
Kedokteran EGC. 1999. Hal 87.
11
keterampilan dan pengetahuannya di dalam memberikan pelayanah
pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.12
10
Guwandi. Kelalaian Medik. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1994.
Hal 22.
11
Machmud, Syahrul. Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter Yang
Diduga Melakukan Medikal Malpraktek. 2012. Karya Putra Darwati. Hal 23-24.
12
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001
tentang Registrasi dan Praktik Perawat. Hal 1.
12
l) Menurut Undang- Undang Nomor 38 Tahun 2014 pasal 1 ayat (1-
dalam keadaan sakit maupun sehat dan seseorang yang telah lulus
Peraturan Perundang-undangan.13
F. Metode Penelitian :
1) Jenis Penelitian
dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri
dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum
13
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Hal
2.
13
hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer.
dan UU lainnya.
14
konsumen khususnya pasien, hukum keperawatan dan hukum
kesehatan.
lain-lain.
ini.
15
memberikan tanda-tanda tertentu yang tidak lain untuk mempermudah
hal yang bersifat umum menuju kepada hal-hal yang bersifat khusus
ada.
16
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-Undang No. 8
Daftar Bacaan
Daftar Bacaan
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/118310/ppni-pamekasan-sanksi-perawat-
sebabkan-pasien-meninggal
http://www.suarakendari.com/diduga-malpraktek-pasien-usus-buntu-meninggal-
W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cetakan IX. Balai Pustaka. Jakarta. 1986.
Hal 600.
17
Sudikno Mertokusumo. Mengenal Hukum (Suatu Pengantar). Yogyakarta.
Hal 14.
Hanafiah, M.Yusuf dan Amri Amir. Etika Kedokteran Dan Hukum Kesehatan.
23-24.
18
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan. Hal 2.
19
Kajian Pustaka
A. Kerangka Teoritis
kesehatan.
20
yang diberikan. Adapun ketentuan tersebut terdapat pada Pasal
keadaan darurat.
peraturan perundang-undangan.
akibat yang timbul, baik fisik maupun non fisik karena kesalahan
sakit,
21
22