Pendahuluan
Tumor tulang adalah kondisi yang terjadi ketika sel-sel tulang tumbuh secara abnormal.
Pertumbuhan tumor tulang dapat dibedakan menjadi tumor jinak (nonkanker) dan tumor ganas
(kanker), serta dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Gejala tumor tulang perlu dikenali sejak
dini, agar dapat cepat ditangani. Meski penyebab tumor tulang masih belum diketahui secara
pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga sebagai pemicu tumbuhnya tumor pada tulang,
yaitu kelainan genetik (keturunan), cedera pada tulang, dan paparan radiasi dalam intensitas yang
tinggi, misalnya akibat radioterapi.
Tumor tulang terjadi ketika sel-sel tulang tumbuh secara tidak terkontrol sehingga membentuk
benjolan pada tulang. Salah satu gejala yang umum dirasakan adalah nyeri yang konstan di area
tumbuhnya tumor tulang. Rasa sakit ini cenderung bertambah parah ketika melakukan aktivitas
yang berat, dan biasanya akan lebih terasa pada malam hari.
Selain nyeri, ada juga beberapa gejala tumor tulang lainnya yang dapat Anda alami, yaitu:
Demam.
Selalu berkeringat, terutama di malam hari.
Pembengkakan di sekitar area tumor.
Tulang mudah patah, meski karena cedera ringan.
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul pada jenis tumor tulang yang ganas atau kanker tulang.
Tumor tulang jinak umumnya tidak berbahaya karena tidak agresif dan tidak menyebar ke bagian
tubuh lainnya. Meski demikian, tumor tulang yang jinak juga berisiko menyebabkan gangguan
pada jaringan di sekitarnya sehingga mengakibatkan beragam komplikasi. Salah satu jenis dari
tumor tulang jinak adalah Tumor sel raksasa atau dalam dunia medis disebut Giant Cell Tumor.
Tumor sel raksasa tulang ( GCTOB ), adalah tumor tulang yang relatif langka. Hal ini ditandai
dengan adanya sel raksasa berinti banyak ( sel mirip osteoklas ). Keganasan pada tumor sel
raksasa jarang terjadi dan terjadi pada sekitar 2% dari semua kasus. Namun, jika degenerasi
ganas memang terjadi, kemungkinan akan bermetastasis ke paru-paru. Tumor sel raksasa
biasanya jinak.
Diagnosis
Penegakan dignosis pada kasus ini dapat dilakukan dengan biopsi dan pemeriksaan
radiologi. Dokter di RS akan menentukan pemilihan metode penegakan diagnosis yang tepat dan
terbaik bagi pasien. Sekitar 5% dari tumor sel raksasa bermetastasis, biasanya ke paru-paru, yang
mungkin merupakan metastasis jinak. Ketika diagnosis tumor sel raksasa dicurigai, mungkin
diperlukan rontgen dada atau tomografi komputer . MRI dapat digunakan untuk menilai ekstensi
jaringan lunak dan intramedulla.