Ines Putri Karunia-Fst
Ines Putri Karunia-Fst
Disusun Oleh:
JAKARTA
2015M/1435H
i
SKRIPSI
Disusun Oleh:
JAKARTA
2015M/1435H
i
SKRIPSI
Oleh:
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
JAKARTA
2015M/1435H
ii
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN
TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD
Skripsi
Oleh :
Ines Putri Karunia
NIM : 1110093000041
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
iii
PENGESAHAN UJIAN
Menyutujui,
Penguji I Penguji II
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iv
PERNYATAAN
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa tersirah
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sistem
syukur serta hormat penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta dukungan moril dan
materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Informasi.
vii
3. Ibu Elvi Fetrina, MIT selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar
penyusunan skripsi.
4. Ibu Evi Nurmiati, MMSI selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar
penyusunan skripsi.
DTKBDP.
7. Untuk semua staff dan pegawai DTKBDP yang telah membantu penulis
8. Ayah dan mama, H. Abi Sindu Harto dan Marlina, kedua orangtuaku yang
membimbingku hingga sekarang atas cinta dan kasih sayang serta motivasi
dan doa yang selalu diberikan kepada anakmu ini. Tanpa kalian aku
bukanlah apa-apa.
9. Terimakasih juga kepaa adik-adikku, Ira dan Anya yang secara tidak
11. Untuk SIB wati, omah, alep, putri, minyi, tiwi, ika, ibon dan nda.
Terimakasih selama 5 tahun ini kalian sudah menjadi sahabat bahkan lebih
viii
dari sahabat, suka dan duka kita lewati ebrsama. Semoga kita bisa meraih
12. Seluruh teman kelas Sistem Infromasi B 2010, semga kekompakkan kita
14. Dan pihak-pihak yang terkait dan berjasa dalam proses pembuatan skripsi
ini yang mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa mengurangi
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................... I
HALAMAN JUDUL......................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... V
ABSTRAK .......................................................................................................... Vi
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB II LANDASAN TEORI
xi
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan TOGAF................................................ 40
2.5.2 Flowchart........................................................................................ 44
2.5.5 Archimate........................................................................................ 51
xii
3.1.2 Metode Wawancara ......................................................................... 48
xiii
4.3.7 Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi...................... 133
xiv
4.8.2 Roadmaps......................................................................................... 198
BAB V PENUTUP
5.2Saran........................................................................................................... 204
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
Daftar Gambar
xvi
Gambar 4.17 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Pendaftaran.................... 140
Gambar 4.18 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Persidangan..................... 141
Gambar 4.19 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Verifikasi Berkas SLF..... 142
Gambar 4.20 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Pendataan....................... 142
Gambar 4.21 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Design.............................. 143
Gambar 4.22 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Progress Bangunan......... 144
Gambar 4.23 Solusi Arsitektur Bisnis.......................................................... 147
Gambar 4.24 Solusi Arsitektur Bisnis Rekomendasi IMB&SLF..................148
Gambar 4.25 Solusi Arsitektur Bisnis SPK Lelang........................................149
Gambar 4.26 Solusi Arsitektur Bisnis Solusi Bisnis Progress Bangunan...151
Gambar 4.27 Solusi Arsitektur Bisnis E-inventaris...................................... 152
Gambar 4.28 Solusi Arsitektur Bisnis E-keuangan....................................... 153
Gambar 4.29 Arsitektur Aplikasi................................................................. 157
Gambar 4.30 Arsitektur Aplikasi Permohonan Rekomendasi IMB............. 158
Gambar 4.31 Arsitektur Aplikasi Rekomendasi SLF................................ 160
Gambar 4.32 Arsitektur Aplikasi SPK Lelang......................................... 161
Gambar 4.33 Arsitektur Aplikasi Progress Bangunan................................ 163
Gambar 4.34 Arsitektur Aplikasi E-inventaris........................................... 164
Gambar 4.35 Arsitektur Aplikasi E-keuangan........................................... 165
Gambar 4.36 Data Dissemination Diagram............................................. 167
Gambar 4.37 Arsitektur Data Aplikasi IMB dan SLF................................ 169
Gambar 4.38 Arsitektur Data Aplikasi SPK Lelang................................... 170
Gambar 4.39 Arsitektur Data Aplikasi Progress Bangunan........................ 171
Gambar 4.40 Arsitektur Data Aplikasi E-inventaris.................................. 172
Gambar 4.41 Arsitektur Data Aplikasi E-keuangan................................... 173
Gambar 4.42 Arsitektur Jaringan Awal Keseluruhan DTKBDP................ 176
Gambar 4.43 Arsitektur Jaringan Usulan Keseluruhan DTKBDP.............. 177
Gambar 4.44 Platform Teknologi.............................................................. 178
Gambar 4.45 Roadmap Aplikasi................................................................. 198
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 data Inventaris Sarana dan Prasarana Pendukung TIK.................................. 115
xviii
Tabel 4.12 Konfigurasi Hardware................................................................................... 180
Tabel 4.15 Analisis Gap Arsitektur Bisnis IMB dan SLF............................................... 186
xix
Simbol Use Case Diagram
(Sugiarti, 2013)
Simbol Deskripsi
use case.
aktor.
xx
Generalisasi (generalization) Hubungan generalisasi dan spesialisasi
<<include>>
dimana use case yang ditambahkan
dijalankan.
xxi
Simbol Use Case Diagram
(Sugiarti, 2013)
Simbol Deskripsi
nama_kelas
+Attribute
+Operation()
objek.
multiplicity.
dengan multiplicity.
khusus).
xxii
kebergantungan antar kelas.
Simbol Keterangan
Business Service Layanan yang memenuhi kebutuhan
bisnis untuk customer internal atau
eksternal organisasi.
xxiii
i
BAB I
PENDAHULUAN
di era informasi saat ini sangat diperlukan. Teknologi merupakan salah satu solusi
Semakin tinggi kebutuhan manusia akan teknologi, semakin tinggi pula kualitas
bisnis yang matang agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan perusahaan. Agar
suatu perencanaan bisnis bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan sebuah tool
aspek yang ada didalamnya. Tool yang dimaksudkan dalam hal ini adalah
Selatan terbentuk berdasarkan peraturan walikota No.59 Tahun 2009. Dinas Tata
1
2
atau permukiman yang akan dibangun disekitar daerah kota Tangerang Selatan.
salah satunya adalah infrastruktur SI/TI untuk membantu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Sehingga proses bisnis tersebut belum berjalan secara optimal. Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Permukiman mempunyai lebih dari satu perangkat komputer yang
dimiliki oleh setiap bagian di dalam organisasi, namun investasi tersebut dirasa
belum mampu menunjang proses bisnis seperti yang terjadi pada pelayanan proses
masih harus mencari sendiri kontraktor yang nantinya akan membangun bangunan
3
juga disebabkan oleh tidak adanya database management system yang dimiliki.
Maka dari itu diperlukan suatu perancangan arsitektur TI dalam Dinas Tata Kota,
sebagai penyedia cetak biru atau kerangka dasar (blueprint) untuk sistem dan
network untuk dapat bekerja secara bersama dengan misi, sasaran, dan tujuan
yang menyediakan enam sudut pandang yang dijelaskan dalam sebuah cube.
mendukung implementasi dari sistem TI, namun FEAF tidak memiliki proses
Dengan Menggunakan TOGAF ADM Pada PT. SATYA KARYA UTAMA, Riffa
Pada Kantor Pelayanan Umum dan Perizinan Kabupaten Solok Selatan). Ketiga
informasi secara menyeluruh dan terpadu untuk mencapai visi dan misi lembaga
menggunakan TOGAF.
sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas dengan judul
TANGERANG SELATAN)”.
6
bisnis.
ini adalah :
3) Framework yang digunakan pada penelitian ini adalah The Open Group
Matrix Gap Analysis dan Analisis Value Chain. Diagram UML yang
Diagram.
8
Enterprise Architecture pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota
proses, dan informasi) berdasarkan pada prinsip bisnis, tujuan bisnis, dan
penggerak strategi.
yang menetapkan tipe dan sumber utama data yang diperlukan untuk
mendukung bisnis.
yang telah ditetapkan pada fase arsitektur aplikasi ke dalam satu set
berikut :
dan Permukiman.
Architecture.
Architecture.
10
1. Preliminary Phase
Pada fase B, aspek bisnis dari proyek akan diperiksa. Fase ini
arsitektur data, harus ditentukan tipe dan sumber data utama yang
Kemudian, dibuat matriks dari aplikasi saat ini dan arsitektur aplikasi
arsitektur saat ini dan target. Identifikasi proyek utama akan dilaksanakan
Pada fase F akan dilakukan analisis risiko dan biaya. Tujuan fase ini
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
Permukiman.
diperoleh.
BAB V PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai sebuah tujuan
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu
kesatuan”. Selain itu ada pengertian lain tentang sistem menurut Sanyoto
yang saling berkaitan secara terpadu, dan bertujuan untuk mencapai tujuan
tertentu”.
15
16
tertentu.
menjadi sebuah kesimpulan, pengolahan data yang dibentuk agar berguna bagi
merupakan data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
kesatuan nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan
disebut sebagai bahan mentah dari informasi. Melalui proses transformasi, data
pemakainya.
dan tujuannya.
komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang
(2005), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses yaitu data menjadi
kepada profit saja, tetapi juga bisa berupa organisasi non-profit atau
yang diwujudkan dengan model dan gambar dari bagian/komponen dari sesuatu
merupakan kumpulan prinsip, metode, dan model yang bersifat masuk akal yang
20
meliputi hardware, software dan network untuk dapat bekerja secara bersama
dengan misi, sasaran, dan tujuan organisasi untuk menjalankan proses bisnis
yang menyediakan enam sudut pandang yang dijelaskan dalam sebuah cube.
mendukung implementasi dari sistem TI, namun FEAF tidak memiliki proses
Menurut The Open Group (2009), ada empat jenis arsitektur yang
bagaimana interaksinya.
sekumpulan aktifitas yang mempresentasikan progresi dari setiap fase ADM dan
bagian organisasi/perusahaan.
organisasi/perusahaan.
2.4.2 Preliminary
dapat terarah dengan baik. Tujuan dari fase preliminary adalah untuk meyakinkan
setiap orang yang terlibat didalamnya bahwa pendekatan ini berkomitmen untuk
“when”, dan “where” dari arsitektur itu sendiri (The Open Group, 2009).
menangkap informasi.
tujuan organisasi.
a. Input
b. Langkah-Langkah
c. Output
yang nantinya tabel ini akan menjelaskan dan menguraikan apa saja
yang akan dilakukan pada objek penelitian, siapa saja yang akan
arsitektur di seluruh fase TOGAF ADM. Tujuan dari proses ini adalah untuk
a. Input
b. Langkah-langkah
ini.
3. Membuat solusi dari setiap permasalahan pada kondisi sistem saat ini.
27
c. Output
3. Tabel solusi sistem informasi, pada tabel ini hampir sama dengan tabel
tabel ini, solusi yang akan diberikan sudah menyebutkan sistem atau
permasalahan organisasi.
pentingnya EA untuk pencapaian tujuan organisasi. Elemen kunci dalam fase ini
adalah visi, misi, strategi, serta tujuan perusahaan yang telah didokumentasikan.
1. Menentukan/menetapkan proyek.
5. Mendefinisikan batasan-batasan.
28
berikut:
a. Input
b. Langkah-langkah
aktivitas.
c. Output
organisasi.
perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis dalam mendukung visi arsitektur yang
pemodelan dari arsitektur saat ini serta yang diinginkan menggunakan alat bantu
sebagai berikut :
a. Input
b. Langkah-langkah
c. Output
picture.
a. Business Service
b. Business Process
terdiri atas proses atau fungsi lebih kecil. Tujuan dari business process
c. Business Function
Pada fase ini bertujuan untuk mendefinisikan tipe dan sumber utama
data yang diperlukan untuk mendukung bisnis. Pada tahap ini tidaklah
berikut:
a. Input
tersebut.
b. Langkah-langkah
c. Output
diagram.
2. Rancangan tipe data dan hubungan antara entiti data penting untuk
aplikasi utama yang diperlukan untuk memproses data dan bisnis, tidak
berikut :
a. Input
aplikasi tersebut.
b. Langkah-langkah
c. Output
portofolio catalog.
diagram.
34
yang diinginkan yang sesuai dengan arsitektur data dan aplikasi, yang mewakili
sebagai berikut :
a. Input
b. Langkah-langkah
c. Output
engineering diagram.
pada fase sebelumnya. Pada tahapan ini pula akan dievaluasi model yang telah
dibangun untuk arsitektur saat ini dan target, identifikasi proyek utama yang akan
sebagai pengembangan baru atau penggunaan kembali sistem yang sudah ada.
36
6. Mengesahkan ketergantungan.
Fase peluang dan solusi memiliki input, langkah-langkah dan output sebagai
berikut :
a. Input
1. Hasil analisis gap dari arsitektur bisnis, data, aplikasi dan teknologi.
b. Langkah-langkah
sampai fase D.
37
c. Output
arsitektur teknologi
Pada fase ini bertujuan untuk memilih proyek implementasi yang bervariasi
manfaat dari proyek migrasi yang bervariasi. Prioritas proyek akan berjalan untuk
pengiriman.
resiko.
sebagai berikut:
a. input
b. Langkah-langkah
biaya.
c. output
manajemen pengembangan.
implementasi.
implementasi.
a. Input
1. Architecture roadmap
b. Langkah-langkah
c. Output
berikutnya.
3. Mengelola resiko.
a. Input
b. Langkah-langkah
1. Mengelola resiko
c. Output
(Setiawan, 2009).
2. Foundation Architecture
3. Resource Base
Bertujuan dari katalog ini adalah untuk menangkap bisnis dan prinsip-
prinsip yang menggambarkan solusi atau arsitektur yang seharusnya seperti apa.
dari arsitektur bisnis. Prinsip ini juga digunakan sebagai tools untuk membuat tata
kelola arsitektur yang mempunyai inisiatif perubahan. (The Open Group, 2009).
No Prinsip Tujuan
terjadi.
denial of service.
berwenang.
mengolah data.
availability).
44
upgrading modul.
technology. vendor.
vendor.
yang membutuhkan.
dikerjakan.
2.5.2 Flowchart
yaitu :
1. System Flowchart
2. Program flowchart
program.
Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu
dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu simbol penghubung/alur (flow direction
dengan yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line. Simbol-simbol tersebut
Simbol Penjelasan
suatu proses.
berbeda.
Simbol Penjelasan
komputer (manual).
keyboard.
media tertentu.
Simbol Penjelasan
kartu.
49
aktivitas, yaitu:
dari sembilan kegiatan tersebut harus mempunyai nilai yang efektif dan efisien.
Stakeholder
Non Pemerintah
Bag. Keuangan
Bid. Bangunan
Kepala Dinas
Tata Ruang
Bid. Teknik
Aktivitas
Pemerintah
Pemohon
Aktivitas Utama
2. Hasil Musrembang
3. Sidang
4. Survey Lokasi
5. DPA
6. Lelang Proyek
8. Bangunan
Aktivitas Pendukung
1. Manajemen Keuangan
2. SDM
3. Inventaris
yang ada di Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang
52
Selatan. Kolom pada matriks tersebut merupaka stakeholder yang ada di Dinas
Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan. Baris pada
biru yang ada dalam matriks tersebut menandakan siapa saja stakeholder yang
2.5.4 Archimate
a. Layer bisnis
b. Layer aplikasi
c. Layer teknologi
Konsep struktural untuk lapisan teknologi ini adlaah node. Konsep ini
teknologi.
Aplikasi E-inventaris
Bagian Keuangan
Bidang Bangunan
setiap bidang harus melakukan login terlebih dahulu kedalam sisem, kemudian
setiap bidang harus menginput data inventaris yang mereka gunakan setiap bulan.
menggambarkan replika data dan sistem uta,a untuk data (The Open Group,
2009).
aplikasi IMB dan SLF terdapat data level, data user, data pegawai, data customer,
data tanah, data SLF, data IMB dan data bangunan. Aplikasi SPK Lelang terdapat
55
data level, data user, data pegawai, data kontraktor, data material, data DPA, data
design proyek dan data lelang. Aplikasi progress bangunan terdapat data level,
data user, data pegawai, data proyek, data pengawas, data progress, dan data
kontraktor. Aplikasi E-inventaris terdapat data user, data level, data pegawai dara
registrasi_BMN, data peralatan, data kendaraan, data tanah, data bangunan dan
data periode, data klasifikasi_pengeluaran, data user, data pengeluaran dan data
general_ledger.
2.5.7 UML
Unified Modelling Laguage (UML) adalah salah satu alat bantu yang
sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi
mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan
Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan
nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan
design ke dalam empat tahapan iteratif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-
56
obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian
menjadi diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada desain
Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif
pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara
user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita
sistem akan terlihat di mata pengguna potensial. Use case terdiri dari sekumpulan
skenario yang dilakukan oleh seorang actor (orang, perangkat keras, urutan waktu
atau sistem yang lain). Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi
pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari
sistem, yaitu actor (pengguna), use case dan relationship (Munawar, 2005).
(sugiarti, 2013):
57
Simbol Deskripsi
yang ditambahkan.
yaitu :
dijalankan.
yang dibutuhkan.
Log Out
<<include>>
Log in
Manajemen User
Input DPA
Pengesahan Proyek
Sekretariat
Pada gambar 2.5 menjelaskan use case diagram di sistem SPK lelang.
Arsitektur bisnis SPK Lelang memiliki 7 aktor dan 10 use case yang dapat
dilakukan dalam sistem SPK lelang. Aktor yang terlibat yaitu, admin, bagian
60
sekretariat.
Use case yang terlibat dalam SPK lelang yaitu, login,logout, manajemen
user, input hasil musrembang, input DPA, input design proyek, input proposal
2. Diagram Kelas
(operasi) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan
pandangan global atas sebuah sistem. Class dalam notasi UML digambarkan
kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di
atas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau
lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap
suku kata menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class.
Atribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class.
Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih atribute (Munawar, 2005).
Operation adalah sesuatu yang dilakukan oleh sebuah class atau yang
anda (atau class yang lain) dapat lakukan sebuah class. Responsibility adalah
keterangan tetang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan dicapai oleh
Simbol Penjelasan
dalam pemrograman
berorientasi objek.
dengan multiplicity.
multiplicity.
makna generalisasi –
kelas.
User
+Nip
+Username
+Password
+Tambah()
+Hapus() 1
Level +Ubah() Customer
Tanah
+id_level +Id_Customer
1 1..* +Id_Tanah
+nama_Level +Nama_Customer
+TTL +Status_Tanah
+tambah() +Telp +Status_Penggunaan
1 *
+hapus() +Alamat +Pemilik_Tanah
1
+KTP +Batas_Tanah
Pegawai +Akta 1 1..*
+Tambah()
+NIP +Tambah() +Hapus()
+Nama_Pegawai 1..* +Hapus() +Ubah()
+TTL +Ubah()
1 1
+Alamat
1
+Telp
+Id_Level
+Id_Jabatan
SLF +Kode_Bangunan 1
+No_SLF +Kode_Subbagian IMB Bangunan
1..* 1
+Tanggal_SLF +Tambah() +No_IMB +Id_Bangunan
+Id_Customer +Hapus() 1 1..* +Tanggal_IMB +Nama_Bangunan
+Id_Tanah +Ubah() 1..*
+Id_Customer +Fungsi_Bangunan
+Id_Bangunan
+Id_Tanah +Jenis_Bangunan
+Masa_Berlaku_SLF
+Id_Bangunan +Luas_Bangunan
+Pengesahan
+Masa_Berlaku_IMB +Lokasi_Bangunan
+Tambah() +Pengesahan
+Tambah()
+Hapus()
+Tambah() +Hapus()
+Ubah()
+Hapus() +Ubah()
+Print()
+Ubah()
+Print()
Pada gambar 2.6 menjelaskan Class Diagram di sistem IMB dan SLF.
Arsitektur data IMB dan SLF memiliki 8 kelas, yaitu Level, user , Pegawai,
pegawai. Kelas pegawai memiliki multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai
63
banyak) terhadap kelas tanah dan bangunan. Kelas bangunan memilik multiplicity
11 (satu ke satu) terhadap kelas tanah. Kelas IMB dan SLF memiliki
multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai banyak) terhadap kelas pegawai.
Kelas user memiliki multiciply 11 (satu ke satu) terhadap pegawai dan kelas
user juga memiliki multiciply 1 1..* (satu ke antara satu sampai banyak)
Pada akhir tahun 80-an dan awal 90-an, di gunakan beberapa metode
berorientasi objek yang berbeda-beda. Yang paling terkenal adalah metode Booch
dari Grady Booch Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh
(OMT), dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson.
pengguna, yang mengakibatkan banyak terjadi error di dalam proyek. Masalah ini
Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh sepakat bergabung
Ivar Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat
sebuah bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau
64
metode berorientasi objek standar. Berdasarkan keja mereka dan hasil kerja
lainnya pada industri, Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 di rilis pada
arsitektur serta menilai perubahan tata kelola arsitektur yang terjadi. (The Open
Group, 2011).
No Prinsip Tujuan
terjadi.
denial of service.
berwenang.
mengolah data.
dasar standar teknologi perusahaan yang dapat mendukung siklus hidup produk
menajemen teknologi dan beberapa versi teknologi selanjutnya (The Open Group,
2011).
66
Pada tabel 2.9 dijelaskan teknologi apa saja yang dibutuhkan dan akan
digunakan DTKBDP dalam arsitektur teknologi usulan untuk setiap aplikasi yang
akan dibangun.
teknologi. Adanya koneksi logis antara clienT dan server dalam mengidentifikasi
batasan jaringan dan jaringan infrastruktur yang diperlukan secara fisik untuk
informasi ataupun konten, tetapi menjelaskan alamat protokol dan kapasitas (The
sistem informasi. Diagram ini mencakup semua aspek platform infrastruktur dan
keseluruhan sistem yang diusuljan sudah berbasis web. Pada level client interface,
user eksternal dapat mengakses aplikasi yang berada di website DTKBDP melalui
web browser dan internet. User internal dapat mengakses keseluruhan sistem
aplikasi di website DTKBDP melalui internet atau jringan lokal (LAN) Apache
data storage.
69
Menurut The Open Group, 2009 matrik ini menunjukan suatu ruang
bagian dari transformasi Road Map yang lebih luas dengan penggambaran
baseline architecture yang ada pada saat ini dan pergambaran target arsitektur
target. Premis dasar adalah untuk menyoroti kekurangan antara Arsitektur Dasar
dan Arsitektur Sasaran, yaitu item yang telah sengaja dihilangkan, sengaja
Sumber yang paling penting dari gaps yang harus dipertimbangkan adalah
sebelumnya.
merupakan penyusunan suatu sistem untuk menggantikan sistem yang lama secara
yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan adaptasi “kecepatan tinggi” dari
Pada tahap ini, user dan analis melakukan semacam pertemuan untuk
melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi
kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah
adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan hanya sekedar persetujuan akan
proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya
dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi
sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masing – masing user dapat terpenuhi
dengan baik. Di samping itu, dapat juga melakukan koordinasi dengan Chief
akan tujuan dari suatu organisasi. Pertemuan semacam ini seringkali disebut Joint
Aplication Development.
Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan –
perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst.
Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk
menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang bisa
melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan. Apabila memungkinkan, maka
masing-masing user diberikan satu komputer yang terhubung satu dengan yang
lain, sehingga masing-masing bisa melihat desain yang dibuat dan langsung
memberikan komentar. Hal ini sering kali disebut dengan Group Decision
Support System (GDSS). Pada beberapa kasus, GDSS ini merupakan suatu
langkah yang ideal, karena user dan analyst dapat menyetujui desain yang dibuat
dengan cepat. Pada tahap desain ini membutuhkan waktu beberapa hari, akan
tetapi bisa semakin lebih lama, tergantung dari besar kecilnya sistem yang dibuat.
Pada selang waktu tersebut, user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang
Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh
user dan analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain
menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara
terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. Pada
saat ini maka user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat
serta persetujuan mengenai sistem tersebut. Adapun hal terpenting adalah bahwa
memberikan kepuasan kepada user, dan di samping itu, sistem yang lama tidak
Skripsi ini disusun oleh Raimond Lukito Widiatmo pada tahun 2012.
Architecture pada Pemda Kabupaten Sumba Barat agar tata kelola dan
Skripsi ini disusun oleh Aenun Jariyatul Umami (Fakultas Sains dan
secara menyeluruh dan terpadu untuk mencapai visi dan misi Lemlit
Skripsi ini disusun oleh Vivi Fyandiani Pratiwi pada tahun 2013
bisnis pada PT. Satya Utama yang bergerak dalam bidang property, design
interior, furniture dan jasa konsultan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien. Adapun kelebihan pada penelitian ini adalah tingkat analisis yang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dapat membantu penulis baik dalam hal pengumpulan data maupun informasi
karena itu, riset atau penelitian dilakukan guna mendapatkan data dan referensi
yang diperlukan.
dalam penelitian ini dapat terpenuhi dan supaya tercapainya tujuan penelitian.
Teknik pengumpulan data yang dipilih tergantung pada faktor utama dan jenis
data. Berikut merupakan metode dari pengumpulan data yang dilakukan untuk
atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung
obyek datanya”. Pengamatan ini dilakukan dengan melihat langsung proses dan
kegiatan bisnis yang berjalan pada studi kasus Dinas Tata Kota, Bangunan dan
2014 yang bertempat di Jl. Raya Puspiptek, Setu, Ruko Boulevard No.A1 & A2
76
77
yang terjadi, dan segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk
Selatan.
terhadap proses bisnis dan strategi bisnis yang ada pada Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan, apa saja yang menjadi
dukungan agar proses bisnis bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan
dengan kegiatan di Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang
Selatan. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak yang dianggap
mengetahui semua hal yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi
yang berkaitan dengan proses bisnis Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman
78
informasi berupa tugas dan fungsi tiap-tiap unit kerja, permasalahan apa saja yang
dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja, serta pemanfaatan TI
terhadap tiap-tiap unit kerja. Berikut beberapa daftar pertanyaan yang dimaksud:
3. Apa yang menjadi fokus bisnis utama pada Dinas tata Kota,
Enterprise Architecture?
dan Permukiman dengan dua narasumber dalam wawancara ini akan dilampirkan
Metode studi pustaka ini dilakukan dengan cara mencari sumber data
terkait maupun publikasi dari hasil penelitian, artikel, situs internet serta sumber
informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya mengenai konsep
Kekurangan &
Penulis/Tahun Judul Keterangan
Kelebihan
architecture. enterpeise
architectire
hanya sampai
dengan taha[ ke
empat saja.
informasi dan
teknlogi namun
belum dijelaskan
dalam fase
ADM.
Kekurangan
sistem hanya
terfokus pada
pelayanan dan
pembayaran saja.
adalah
perancangan EA
hanya sampai
dengan tahap ke
empat saja.
83
1. Fase Preliminary
diperusahaan yang bersangkutan. Pada fase ini akan dilakukan beberapa tahapan
sebagai berikut:
arsitektur (Who).
(When).
ini dibuat.
yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur
yang akan dikembangkan, untuk itu penulis menguraikan beberapa langkah untuk
Tools yang digunakan pada fase ini adalah Value chain diagram.
Dalam fase ini bertujuan untuk membuat model bisnis (proses, fungsi dan
pada tahapan Visi arsitektur. Untuk penjelasan alur bisnis ini dapat menggunakan
Tools yang digunakan pada fase ini adalah: Business Use Case Diagram,
Organization Catalog.
Pada fase arsitektur bisnis sistem informasi ini membahas arsitektur data
Arsitektur bisnis yang sudah dibuat. Fase ini menekankan bagaimana arsitektur
sistem informasi dibangun meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang
akan digunakan oleh Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota
Tangerang Selatan.
Arsitektur Aplikasi
aplikasi, menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan
Catalog.
Arsitektur Data
komponen data yang akan digunakan oleh aplikasi untuk menghasilkan informasi
yang dibutuhkan organisasi. untuk fase arsitektur data diuraikan beberapa tahapan
sebagai berikut:
Gap.
Tools yang digunakan pada fase ini yaitu: Matrix Analysis GAP.
pemahaman aplikasi yang nantinya akan digunakan oleh user. Pada tahapan fase
migrasi.
88
pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan.
89
Mulai
Melakukan Metode Observasi
Observasi (Jogiyanto, 2008)
Metode Studi
Melakukan
Pustaka (Nazir,
Studi Pustaka
2005)
Tahap Perancangan
Enterprise
Architecture (TOGAF
ADM)
TOGAF 9,
The Open Group (2009)
TOGAF 9,
Architecture Development Methodology
F. Migration
Planning
A. Architecture
Vision
REQUIREMENTS
E. Opportunities
And Solutions B. Business
Architecture
C. Information
D. Technology
Systems
Architecture
Architecture
Blue Print
Selesai
Tabel 3.2
BAB IV
Bab ini berisi tentang analisis yang dilakukan pada Dinas Tata Kota
arsitektur enterprise, ini dilakukan agar proses pemodelan arsitektur dapat terarah
dengan baik. Pada tahap ini didefinisikan bagaimana arsitektur enterprise akan
sebagai berikut:
91
92
4. Data dan informasi harus dilindungi dari akses oleh pihak-pihak yang
tidak berwenang.
pengembangan.
dikelola sebagai suatu aset, data harus tersedia bagi pihak yang
principle yang akan dipakai. Ini dapat dilihat jelas pada principle catalog
dibawah ini:
teknologi dna produk yang akan digunakan, dan juga dalam desain arsitektur dan
implementasi.
serta proses bisnis di Dinas Tata Kota, Bangunan, dan Permukiman Kota
Tangerang Selatan.
4. Dara (informasi) dan sistem harus dilindungi dari akses oleh pihak-pihak
8. Independensi teknologi.
catalog untuk lebih menggambarkan prinsip-prinsip yang akan dipakai oleh Dinas
Tata Kota, Bangunan, dan Permukiman Kota Tangerang Selatan dan menjelaskan
No Prinsip Tujuan
terjadi.
denial of service.
berwenang.
mengolah data.
availability).
upgrading modul.
technology. vendor.
vendor.
yang membutuhkan.
dikerjakan.
No Driver Deskripsi
enterprise architecture
Deskripsi:
ADM
skenario aktivitas, terlebih dahulu untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan
di DTKBDP.
Pada bagian ini akan menggambarkan sistem yang sedang berjalan dengan
4. Melaksanakan pemeriksaan
lapangan/survey
TABG
Tim survey Bidang Teknik
8. melakukan proses Proses Sidang
Sidang 2 21. Menyerahkan
9. pemeriksaan berkas administrasi hasil design
22. Melaksanakan
23. Pembangunan
proses lelang
Kontraktor
Proses Lelang Bidang bangunan
datang ke kantor DTKBDP dan mengisi formulir IMB serta menyerahkan berkas-
berkas pengajuan rekomendasi IMB, apabila berkas dianggap sudah lengkap dan
tetapi apabila berkas belum lengkap berkas akan dikembalikan kepada pemohon
untuk dilengkapi. Apabila berkas tersebut sudah lengkap, maka bagian sekretariat
berkas IMB.
survey pada lokasi yang nantinya akan didirikan bangunan, survey tersebut
menghasilkan site plan dan diberikan kepada pemohon. Setelah itu akan
setelah dikonfirmasi maka akan dilakukan proses sidang kedua yang merupakan
revisi dari kelengkapan berkas pada sidang pertama kemudian diberikan kepada
TABG untuk ditindak lanjuti. Setelah itu memberikan rekomendasi IMB kepada
bagian sekretariat dan disahkan oleh kepala dinas kemudian diberikan kepada
berkas administrasi SLF (Sertifikat Layak Fungsional), kepada panitia SLF dan
pemeriksa lapangan, disahkan oleh kepala dinas dan panitia SLF memberikan
didapat dari keluhan dari internal pemerintahan atau eksternal dari masyarakat
sekitar tentang sarana dan prasarana didaerah kota TangSel yang harus diperbarui
DPA tersebut nantinya akan disesuaikan dengan bangunan yang akan dibangun.
sudah sesuai dengan perjanjian dengan DTKBDP, maka kontraktor tersebut bisa
pemerintahan ke sekretariat.
bangunan, dari kondisi fisik atau kondisi material yang harus diperbaiki. Data
progress bangunan dikelola oleh pengawas bangunan dan data tersebut diberikan
kepada sie. Data dan informasi dan diberikan kepada kepala dinas sebagai laporan
102
selesai, maka bagian sie. Data dan Informasi mengajukan SLF ke sekretariat,
karena SLF berisi tentang kondisi fisik bangunan yang harus disesuaikan dengan
isi IMB.
1. Flowchart Level 0
Pembangunan
Keuangan Pengecekkan
Progress
Bangunan
Inventaris
utama dan aktivitas pendukung yang ada pad Dinas Tata Kota, Bangunan, dan
103
Permukiman Kota Tangerang Selatan. Proses grup untuk aktivitas utama, yaitu,
rekomendasi IMB dan SLF, pendataan hasil musrembang, design, lelang proyek
dan pembangunan. Proses grup untuk aktivitas pendukung adalah keuangan dan
inventaris. Pada gambar di atas, terdapat arah dan warna tanda panah yang
menunjukan apakah proses group tersebut saling berkaitan dengan proses group
Pada proses group rekomendasi IMB dan SLF memiliki tanda panah
proyek dan sampai pada proses group pengecekkan progress bangunan. Laporan
yang dikirim hanya akan menjadi laporan pasif alur aktivitasnya adalah satu arah.
Pada proses group aktivitas pendukung mempunyai panah berwarna merah, yaitu
proses group keuangan dan inventaris yang hanya terlibat pada pendataan hasil
pada setiap proyek yang nantinya di bangun. Sedangkan inventaris hanya untuk
2. Flowchart Level 1
a. Rekomendasi IMB
Mulai
Pendaftaran
Pengecekkan
berkas IMB
Konfirmasi
kelengkapan berkas
IMB
Sidang
Survey lapangan
Mendapat siteplan
Cetak rekomendasi
IMB
Selesai
b. Rekomendasi SLF
Mulai
Upload berkas
SLF
Pengecekkan
berkas SLF
Konfirmasi
kelengkapan
berkas SLF
Pengecekkan
kontruksi
bangunan
Cetak
rekomendasi SLF
selesai
bahwa ada 5 proses yaitu proses upload berkas SLF, pengecekkan berkas SLF,
SLF.
Mulai
Pengecekkan hasil
musrembang
Penyerahan data
proyek
Mendapat DPA
(Detail Pagu
Anggaran)
Selesai
musrembang, penyerahan data proyek dan mendapat DPA. Pada proses pertama
hasil musrembang di dapat dari rapat antar warga atau bagian pemerintahan yang
107
d. Design
Mulai
Pembuatan design
sesuai proyek
Pelaksanaan
lelang
Pembangunan
Selesai
bahwa ada 3 proses yaitu proses pembuatan design seuai proyek, pelaksanaan
e. Progress Bangunan
Mulai
Pengamatan
progress
bangunan
Pengecekkan
kontruksi
bangunan
Pembuatan
laporan progress
bangunan
Selesai
pembangunan.
109
f. Keuangan
Mulai
Penyusunan
rencana anggaran
Membuat
dokumen
pelaksanaan
anggaran
Pengesahan
dokumen
pelaksanaan
anggaran
Melaksanakan
akuntansi
keuanagan
Membuat laporan
keuangan
Selesai
g. Inventaris
Mulai
Melakukan pencatatan
BMN (Barang Milik
Negara)
Membuat laporan
pengelola pengguna
inventaris setiap bagian
Selesai
redudancy data.
menggunakan
ms.office, belum
mempunyai suatu
gambar hanya
menggunakan aplikasi
seadanya, terkadang
112
adanya penyimpanan
progress bangunan,
karena pendataan
masih menggunakaan
proses manual.
bersifat manual
Kesulitan dalam
mebuat laporan
dan akurat
pencatatan inventaris
perubahan.
Permukiman Kota Tangerang Selatan. Solusi yang diberikan pada bagian ini
ditinjau dari sudut pandang proses kerja. Sasaran perbaikannya terfokus hanya
pada alur kerja agar menjadi lebih baik. Solusi aktivitas yang sudah dianalisis
data.
organisasi
perubahan.
2. Printer Operasional 20
3. Laptop Operasional 10
Peraturan walikota No.59 Tahun 2009 dan terdiri atas 4 Bidang dan 1 Sekretariat
yaitu :
116
Visi Instansi
Misi Instansi
pembangunan kota
lingkungan
peruntukannya
pemukiman
KEPALA DINAS
Ir. DENDI PRYANDANA, MT (IV/b)
NIP. 19661230 199603 1 00 1
SEKRETARIAT
Ir. LISHERNI, M.Si (IV/B)
NIP. 19660226 199303 2
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
TATA USAHA DAN RUMAH
SDM TANGGA
Bidang Bangunan
Bidang Tata Ruang Bidang Perumahan Bidang Teknik
MUKODDAS SYUHADA, ST, MT
TONNY SOEWANDI, ST (III/d) CARSONO, S.ST, MM (III/d) DEDENG DASA, ST (III/d)
(III/d)
NIP. 19701030 199803 1 005 NIP. 19691105 199101 1 001 NIP. 19740420 200112 1 003
NIP. 19761028 200112 1 007
Seksi Perencanaan Tata Ruang Seksi Perumahan Seksi Bangunan Gedung Seksi Perenanaan
H. BUDI FIRMANSYAH, ST, M.Si, BUWANA MAHARDDIKA, ST (III/ Pemerintahan ADI HERMAWAN, ST, MT
M.Ak (III/c) d) HERI ASARI S.Kom, M.Si (III/b) (III/c)
NIP. 19690123 200212 1 002 NIP. 19780811 200112 1 003 NIP. 19800210 201001 1 001 NIP. 19741005 200112 1 003
Bagian Umum, Bidang Tata Ruang, Bidang Perumahan, Bidang Bangunan dan
3. Bidang Bangunan
Pengawasan Bangunan.
120
a. Seksi Perumahan
5. Bidang Teknik
a. Seksi Perencanaan
b. Seksi Pengawasan
c. Seksi Pengujian/Laboratorium
laboratorium.
perlu mendefinisikan dan menganalisis seluruh proses kerja yang ada di Dinas
Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman menggunakan analisis value chain. Analisis
value chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam
organisasi menjadi dua kategori aktifitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas
Aktivitas bisnis pada DTKBDP menurut analisa value chain sebagai berikut:
Pembuatan IMB dan SLF bisa dilakukan oleh pihak internal dan eksternal.
Untuk pihak ekternal pembuatan IMB dan SLF tidak mencapai tahap
123
sesuai hasil musrembang. Dalam tahap ini ada 4 langkah yang dilakukan:
1. Sidang
2. Survey Lokasi
dari survey lapangan ini berupa site plan atau gambaran kondisi pada
4. Lelang Proyek
selesai.
DTKBDP.
2. Aktivitas pendukung
a. Manajemen Keuangan
keuangan.
c. Inventaris
sarana-prasarana tersebut.
Tangerang Selatan.
Langkah dalam
Aktivitas Output yang diharapkan
value chain
Inbound Logistic 1. Rekomendasi IMB Penerapan pendaftaran online
musrembang
kepada masyarakat
IMB
3. Inventaris
Pencatatan dan pengelolaan
barang milik negara,
pengamanan sarana dan
prasarana yang digunakan
oleh DTKBDP menggunakan
sistem
4. Perencanaan Bisnis
Pengembangan bisnis dan
Strategis
strategis untuk menujang
rencana kegiatan yang akan
dianggarkan
128
akan dibuat, maka sangat dibutuhkan peran bagian TI dalam proses tersebut.
Oleh karena itu, maka terdapat penambahan bagian dan subbagian untuk
struktur organisasi usulan, yaitu menambahkan bagian baru, yaitu bagian IT.
KEPALA DINAS
Ir. DENDI PRYANDANA, MT (IV/b)
NIP. 19661230 199603 1 00 1
SEKRETARIAT
Ir. LISHERNI, M.Si (IV/B)
NIP. 19660226 199303 2
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
TATA USAHA DAN RUMAH
SDM TANGGA
Seksi Perencanaan Tata Ruang Seksi Perumahan Seksi Bangunan Gedung Seksi Perenanaan
H. BUDI FIRMANSYAH, ST, M.Si, BUWANA MAHARDDIKA, ST (III/ Pemerintahan ADI HERMAWAN, ST, MT
M.Ak (III/c) d) HERI ASARI S.Kom, M.Si (III/b) (III/c) Application
NIP. 19690123 200212 1 002 NIP. 19780811 200112 1 003 NIP. 19800210 201001 1 001 NIP. 19741005 200112 1 003
1. Application
a. Sistem analyst
b. Programmer
2. Technological Support
a. System administrator
mail server, file sharing, proxy server dan application server. Selain
dengan baik.
b. Database administrator
administrator.
131
c. Helpdisk
Pelatihan ini diusulkan kepada bagian yang baru diusulkan dalam struktur
dengan baik. Berikut ini adalah daftra pelatihan usulan yang diperlukan oleh
pegawai DTKBDP.
pengembangan sistem
performansi database.
masalah. tersebut.
133
2. Bidang Bangunan
3. Bidang Teknik
5. Pemohon
6. Bagian Keuangan
7. Pemerintah
8. Non Pemerintah
9. Kepala Dinas
Stakeholder
Subbag. Tata Usaha
Non Pemerintah
Bag. Keuangan
Bid. Bangunan
Kepala Dinas
Tata Ruang
Bid. Teknik
Aktivitas
Pemerintah
Pemohon
Aktivitas Utama
2. Hasil Musrembang
3. Sidang
134
4. Survey Lokasi
5. DPA
6. Lelang Proyek
8. Bangunan
Aktivitas Pendukung
1. Manajemen Keuangan
2. SDM
3. Inventaris
berkas
lahan (siteplan)
musrembang
melaksanakan pembangunan
yang sesuai
untuk pemerintah
keuangan
aktivitas keuangan
setiap pegawai
DTKBDP
4.4.1 Pemetaan Layanan Bisnis, Proses Bisnis, dan Fungsi Bisnis di Dinas
dengan bentuk seperti diagram pohon. Top Level dalam pemetaan ini adalah
layanan bisnis. Setiap layanan bisnis mempunyai beberapa proses bisnis dan sub
proses bisnis. Terakhir, setiap proses bisnis akan mempunyai beberapa fungsi
bisnis dan sub fungsi. Sub fungsi bisnis merupakan untuk aktivitas terkecil.
137
Berikut ini adalah tree diagram untuk pemetaan gabungan layanan bisnis,
proses bisnis, dang fungsi bisnis di Dinas Tata Kota Bangunan dan Permukiman
KotaTangerangSelatan.
138
Gambar 4.13 Tree Diagram Pemetaan Layanan Bisnis, Proses Bisnis dan Fungsi Bisnis DTKBDP
139
1. Layanan Bisnis
1. Proses Bisnis
beberapa proses bisnis seperti proses pendaftaran, persidangan dan verifikasi SLF.
140
memiliki beberapa proses bisnis seperti proses pendataan, design dan progress
bangunan.
2. Fungsi Bisnis
a. Pendaftaran
beberapa fungsi bisnis seperti penyerahan berkas IMB dan SLF, pengecekkan
b. Persidangan
pelaporan IMB.
142
c. Verifikasi SLF
Gambar 4.19 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Verifikasi Berkas SLF
Pada gambar 4.19 menjelaskan pada proses bisnis verifikasi berkas SLF
d. Pendataan
data proyek.
e. Design
f. Progress Bangunan
banyak sidang
manual
management database
(SPK)
bersifat manual
kesulitan dalam
membuat laporan
146
keuangan yang
masih manual
Kesulitan dalam
pencatatan
banyak perubahan
Solusi visi arsitektur sesuai dengan solusi dari kendala yang ada sebagai
berikut:
147
1. Daftar IMB
2. Upload berkas Informasi Publik Sekretariat 13. Cetak SLF
Pemohon
9. Upload SLF Portal DTKBDP
terintegrasi
7. Cetak rekomendasi IMB
Aplikasi Progress
Bangunan
View Laporan
Pengesahan
1, Daftar IMB
2. Upload Berkas
13. menyerahkan IMB musrembang Bidang Bangunan
9. Upload SLF 14. Input SLF pemkot
Solusi arsitektur bisnis rekomendasi IMB dan SLF ini akan mengubah
menjadi sistem terkomputerisasi melalui aplikasi E-IMB dan SLF. Pemohon harus
upload berkas IMB kedalam portal DTKBDP dan akan terintegrasi kedalam
aplikasi E-IMB dan SLF. Tim survey harus melakukan log in kedalam aplikasi E-
IMB dan SLF untuk mengecek berkas kemudilan melakukan survey lapangan
sesuai dengan isi IMB melalui gps. Bagian bidang bangunan memberikan IMB
yang berisi kondisi lapangan yang nantinya akan didirikan bangunan. Sekretariat
pemohon. Setelah rekomendasi IMB selesai, makn dibuat SLF (Sertifikat Layak
Bangunan). Pemohon harus upload berkas SLF kedalam portal DTKBDP, panitia
kedalam sistem. Apabila isi kontruksi bangunan sudah sesuai dengan isi IMB,
Sekretariat juga memberikan berkas IMB dan SLF pada bangunan non
2. SPK Lelang
Integrasi 4, Input
Spesifikasi Proyek Kontraktor
pengelolaan data SPK Lelang yang masih menggunakan ms.offfice menjadi sistem
Setelah hasil musrembang didapat, maka bagian keuangan harus login dan
menginput DPA (Detail Pagu Anggaran) kedalam sistem, yang nantinya DPA
TangSel. Bidang teknik harus login kedalam sistem dan input design bangunan
melakukan login dan menginput spesifikasi proyek yang sedang dicari oleh pihak
3. Progress Bangunan
Pengawas Bangunan
3. View Laporan
Pembangunan
sistem. Kepala dinas melihat laporan progress bangunan dan melakukan login
kedalam sistem.
152
4. E-inventaris
Aplikasi E-inventaris
Bagian Keuangan
Bidang Bangunan
melakukan login terlebih dahulu kedalam sisem, kemudian setiap bidang harus
5. Keuangan
1. Melakukan Pencatatan
Akuntansi
2. Mengatur Periode
Pembuatan Laporan
Subbag. Tata Usaha Keuangan
Bagian Keuangan
Aplikasi E-keuangan
Kepala Dinas
kualitas data keuangan. Bagian keuangan dan Tata Usaha yang terlibat dalam
dan pemasukan keuangan tiap periodenya. Laporan keuangan tersebut akan dilihat
No Aplikasi Fungsi
pembangunan bangunan
sistem keuangan.
156
System
Log Out
<<include>>
Log in
View Berkas
Survey Lapangan
Input DPA
Pemerintah Kota
Input Design Proyek
Memilih Kontraktor
Bidang Bangunan
Manage Data Bangunan
View Laporan
Log Out
<<include>>
Log in
Manajemen User
View Berkas
Survey Lapangan
Pemohon
usecase yang dapat dilakukan dalam sistem permohonan rekomendasi IMB. Aktor
yang terlibat yaitu admin, pemohon, TABG (Tenaga Ahli Bangunan Gedung),
Use case yang terlibat dalam sistem permohonan rekomendasi IMB yaitu,
login, logout, manajemen user, daftar rekomendasi IMB, upload berkas IMB,
view berkas, survey lapangan, cek berkas siteplan, input rekomendasi IMB, cetak
159
akan melihat kelengkapan berkas IMB, kemudian setelah berkas dirasa sudah
lengkap, maka tim survey mulai melakukan survey lapangan di lahan yang
nantinya akan dibuatkan IMB dan akan didirikan bangunan. Setelah tim survey
gambaran kondisi lahan dan diberikan kepada bagian Tenaga Ahli Bangunan
rekomendasi IMB dicetak oleh bagian Tenaga Ahli Bangunan Gedung (TABG)
dan disahkan oleh kepala dinas dan kepala dinas juga mempunyai wewenang
<<include>>
Log Out
Log in
Manajemen User
Admin
Kepala Dinas
Arsitektur bisnis rekomendasi SLF memiliki 7 aktor dan 9 use case yang
dapat dilakukan dalam sistem rekomendasi SLF. Aktor yang terlibat yaitu admin,
dan sekretariat.
Use case yang terlibat dalam sistem rekomendasi SLF yaitu , logout,
manajemen user, upload berkas SLF, periksa berkas sertifikat layak fungsional,
layakfungsional.
161
berkas SLF, berkas SLF tersebut didapatkan dari hasil rekomendasi IMB. Panitia
rekomendasi IMB, hanya untuk memastikan kesesuaian antara isi dari IMB dan
dan disahkan oleh kepala dinas. Pengawas bangunan membuat rekomendasi SLF
untuk pemerintah kota. SLF dibuat setelah bangunan sudah selesai dibangun.
Log Out
<<include>>
Log in
Manajemen User
Input DPA
Pengesahan Proyek
Sekretariat
Arsitektur bisnis SPK Lelang memiliki 7 aktor dan 10 use case yang dapat
dilakukan dalam sistem SPK lelang. Aktor yang terlibat yaitu, admin, bagian
162
sekretariat.
Use case yang terlibat dalam SPK lelang yaitu, login,logout, manajemen
user, input hasil musrembang, input DPA, input design proyek, input proposal
Selatan maka pemerintah kota harus menginput hasil musrembang yang sudah
didapatkan dari rapat warga untuk pembangunan non pemerintahan dan rapat oleh
memerlukan dana dibawah 200 juta, maka pihak DTKBDP sudah mempunyai
kontraktor sendiri. Akan tetapi apabila dana yang diperlukan lebih dari 200 juta
perjanjian kontrak maka kepala dinas akan melakukan pengesahan dan kemudian
melihat laporan.
163
Log Out
<<extend>>
Log in
Manajemen User
Kepala Dinas
Pengawas Bangunan
Arsitektur bisnis progress bangunan memiliki 3 aktor dan 6 use case yang
dapat dilakukan dalam sistem progress bangunan. Aktor yang terlibat yaitu
Use case yang terlibat dalm sistem progress bangunan yaitu login, logout,
Log Out
<<extend>>
Log in
Admin
Manajemen User
Bagian Keuangan
Input Data Inventaris
Arsitektur bisnis E-inventaris memiliki 6 aktor dan 6 use case yang dapat
dilakukan dalam sistem E-inventaris. Aktor yang terlibat yaitu admin, bagian
keuangan, bidang bangunan, bidang teknik suubag rumah tangga dan kepala
dinas.
Use case yang terlibat dalam sistem E-inventaris yaitu, login, logout,
manajemen user , input data inventaris, manage data inventaris dan view laporan
inventaris.
mengelola data penggunaan Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh
bagian Subbag rumah tangga dan diinput kedalam sistem e-inventaris agar data
165
penggunaan Barang Milik Negara (BMN) tersebut akan selalu terupdate pada
pemerikasaan Barang Milik Negara (BMN) yang digunakan oleh DTKBDP secara
berkala. Bagian keuangan juga dapat melihat laporan inventaris untuk keperluan
Log Out
<<extend>>
Log in
Manajemen User
Arsitektur bisnis E-keuangan memiliki 3 aktor dan 6 use case yang dapat
dilakukan dalam sistem E-keuangan. Aktor yang terlibat yaitu admin, bagian
Use case yang terlibat dalam sistem E-keuangan yaitu login, logout,
laporan keuangan.
Aktivitas bisnis dan fungsi bisnis pada bisnis E-keuangan adalah untuk
dan SLF
aplikasi IMB dan SLF terdapat data level, data user, data pegawai, data customer,
data tanah, data SLF, data IMB dan data bangunan. Aplikasi SPK Lelang terdapat
data level, data user, data pegawai, data kontraktor, data material, data DPA, data
design proyek dan data lelang. Aplikasi progress bangunan terdapat data level,
data user, data pegawai, data proyek, data pengawas, data progress, dan data
168
kontraktor. Aplikasi E-inventaris terdapat data user, data level, data pegawai dara
registrasi_BMN, data peralatan, data kendaraan, data tanah, data bangunan dan
data periode, data klasifikasi_pengeluaran, data user, data pengeluaran dan data
general_ledger.
yang berupa entitas, atribut, dan relasi. Class diagram juga berguna untuk
menunjukkan hubungan antar kelas dalam suatu sistem yang bertujuan untuk
database. Class diagram digunakan sebagai tools dalam pendefinisian entitas ini.
169
User
+Nip
+Username
+Password
+Tambah()
+Hapus() 1
Level +Ubah() Customer
Tanah
+id_level +Id_Customer
1 1..* +Id_Tanah
+nama_Level +Nama_Customer
+TTL +Status_Tanah
+tambah() +Telp +Status_Penggunaan
1 *
+hapus() +Alamat +Pemilik_Tanah
1
+KTP +Batas_Tanah
Pegawai +Akta 1 1..*
+Tambah()
+NIP +Tambah() +Hapus()
+Nama_Pegawai 1..* +Hapus() +Ubah()
+TTL +Ubah()
1 1
+Alamat
1
+Telp
+Id_Level
+Id_Jabatan
SLF +Kode_Bangunan 1
+No_SLF +Kode_Subbagian IMB Bangunan
1..* 1
+Tanggal_SLF +Tambah() +No_IMB +Id_Bangunan
+Id_Customer +Hapus() 1 1..* +Tanggal_IMB +Nama_Bangunan
+Id_Tanah +Ubah() 1..*
+Id_Customer +Fungsi_Bangunan
+Id_Bangunan
+Id_Tanah +Jenis_Bangunan
+Masa_Berlaku_SLF
+Id_Bangunan +Luas_Bangunan
+Pengesahan
+Masa_Berlaku_IMB +Lokasi_Bangunan
+Tambah() +Pengesahan
+Tambah()
+Hapus()
+Tambah() +Hapus()
+Ubah()
+Hapus() +Ubah()
+Print()
+Ubah()
+Print()
Arsitektur data IMB dan SLF memiliki 8 kelas, yaitu Level, user ,
pegawai. Kelas pegawai memiliki multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai
banyak) terhadap kelas tanah dan bangunan. Kelas bangunan memilik multiplicity
11 (satu ke satu) terhadap kelas tanah. Kelas IMB dan SLF memiliki
multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai banyak) terhadap kelas pegawai.
Kelas user memiliki multiciply 11 (satu ke satu) terhadap pegawai dan kelas
170
user juga memiliki multiciply 1 1..* (satu ke antara satu sampai banyak)
Arsitektur data SPK Lelang memiliki 7 kelas, yaitu, Level, user, Lelang,
kelas pegawai. Kelas pegawai memiliki multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu
(satu ke satu) terhadap kelas design proyek. Kelas lelang memiliki mulplicity 1
171
1..* (satu ke antara satu sampai banyak) terhadap kelas kontraktor dan kelas
3. Progress Bangunan
Proyek
+Tambah() 1 1
1 +Hapus()
+Ubah()
User 1..*
+Nip kontraktor
+Username
1 +Id_Kontraktor
+Password
+Nama_Kontraktor
Progress +TTL
+Tambah()
+Hapus() 1 +Alamat
+Id_Progress
+Ubah() +Rencana_Progress +Telp
*
+Realisasi_Progress +Tambah()
1
+Tambah() +Hapus()
+Hapus() +Ubah()
*
+Ubah()
Pengawas
+Id_Pengawas
+Nama_Pengawas
+Alamat
+Telp
+Email
+Tambah()
+Hapus()
+Ubah()
progress. Kelas progress memilik multiplicity 11 (satu ke satu) terhadap kelas
172
proyek. Kelas proyek memiliki multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai
4. E-Inventaris
Pegawai
+NIP
Level +Nama_Pegawai Registrasi_BMN Peralatan
+TTL
+id_level +Alamat +no_Registrasi +id_peralatan
+nama_Level +Telp +golongan +nama_peralatan
1 +Id_Level +bidang +merk
+tambah() *
+Id_Jabatan +kelompok +tipe
+hapus() 1 1
+Kode_Bangunan +id_kendaraan +harga_peralatan
+Kode_Subbagian +id_peralatan +harga_perolehan
+Tambah()
1 1..* +id_tanah +jumlah
+id_bangunan +kondisi
1 +Hapus()
+Ubah() 1..* +Tambah() +Tambah()
1
1 +Hapus() +Hapus()
1 +Ubah() +Ubah()
User
1
+Nip 1
+Username
+Password 1
1
+Tambah() 1
Aset_Tak_Berwujud
+Hapus()
+Ubah() 1 +id_ATB
Bangunan
+nama_ATB
Tanah +merk
+Id_Bangunan
+Id_Tanah +Nama_Bangunan +jumlah
Kendaraan
+Status_Tanah +Fungsi_Bangunan
+Tambah()
+id_kendaraan +Status_Penggunaan +Jenis_Bangunan
+Hapus()
+merk 1 +Pemilik_Tanah +Luas_Bangunan
+Ubah()
+tipe +Batas_Tanah +Lokasi_Bangunan
+warna
+mesin +Tambah() +Tambah()
+thn_buat +Hapus() +Hapus()
+thn_beli +Ubah() +Ubah()
+no_polisi
+tgl_bpkb
+jumlah
+kondisi
+Tambah()
+Hapus()
+Ubah()
pegawai dan memiliki multiplicity 11..* (satu ke antara satu sampai banyak)
5. E-Keuangan
Pegawai
Periode
+NIP
Level +Nama_Pegawai +id_periode
+TTL +klasifikasi_periode
+id_level +tgl_awal_periode
+Alamat
+nama_Level +tgl_akhir_periode
+Telp
+tambah() +Id_Level +Tambah()
1 * +Id_Jabatan 1 *
+hapus() +Hapus()
+Kode_Bangunan +Ubah()
+Kode_Subbagian
+Tambah() * 1..*
+Hapus()
General_Ledger
+Ubah() 1 1
1 +id_jurnal
1 +id_periode
User +id_pengeluaran
Klasifikasi_Pengeluaran +Nip +jumlah_pendapatan
+Username +jumlah_pengeluaran
+id_klasifikasi_pengeluaran +keterangan
+Password
+klasifikasi_pengeluaran 1 1
+Tambah() +Tambah()
+Tambah() +Hapus()
+Hapus()
+Hapus() +Ubah()
+Ubah()
+Ubah()
Pengeluaran
1
1 *
+id_pengeluaran
+nominal_pengeluaran 1..*
+tanggal
+id_klasifikasi_pengeluaran
+Tambah()
+Hapus()
+Ubah()
pegawai dan multiplicity 1* (satu ke banyak) terhadap kelas periode dan juga
terhadap kelas periode. Kelas periode memiliki multiplicity 1..*1 (antara satu
memiliki multiplicity 1..*1 1 (antara satu sampai banyak ke satu) terhadap kelas
jaringan serta hardware dan software yang terlibat didalam jaringan tersebut
untuk mendukung pelayanan, arus data dan informasi, serta jalannya aplikasi yang
infrastruktur jaringan awal dan usulan untuk DTKBDP, platform teknologi yang
a. Jaringan Awal
melalui wireless.
ruangan.
176
Internet Service
Provider
Lantai 3 Bidang Bangunan Lantai 3 Sekretariat
Ruang Seksi
Ruang Bidang Ruang Kasubag
Pembangunan Ruang Kasi Umum
Bangunan Keuangan
Pemerintahan
Firewall
Ruang Seksi Ruang
Pembangunan Non SeksiPemeliharaan Ruang Subbag
Ruang Kasubag PEP
Pemerintahan Gedung Rumah Tangga
Router
Internet Service
Provider
Local Server
DTKBDP
Router
Ruang Seksi
Ruang Penataan Ruang Seksi Ruang Data Informasi
Penyehatan
Kawasan Pengawasan dan Pengujian
Lingkungan
Server
Printer Scanner
terhubung ke tiap gedung dan ruangan. Terdapat IDC (Internet Data Center)
sebagai alat penyimpanan data di DTKBDP. Terdapat juga server aplikasi untuk
sudah berbasis web. Pada level client interface, user dapat mengakses sistem
teknologi :
pemrosesan informasi.
180
hardware:
Hardware Spesifikasi
Memory 192 GB
Jumlah server yang diusulkan berjumlah 10 server utama yang terdiri dari
1. Web server terdiri dari 1 server dan 1 back up server ( jumlah total
2 server).
181
total 2 server).
total 2 server).
total 2 server).
5. FTP server terdiri dari 1 server dan 1 back up server ( jumlah total
2 server).
Software Spesifikasi
DBMS MySQL
Coding PHP
Platform
Infrastruktur TCP/IP
183
Access Point
subbab ini dilakukan analisis terhadap peluang dan solusi dengan menggunakan
teknologi.
harus dipertahankan (retain) atau dihilangkan (remove) dari sistem yang sedang
harus diganti (replace) atau ditambahkan (add) dengan komponen baru dari
arsitektur usulan. Analisis gap dibuat dalam bentuk matriks, dengan ketentuan
yang akan dihapus) pada kolom paling kanan dan ditempatkan pada
Pembangunan oleh
Input musrembang
kontraktor melalui
kontraktor terpilih
ELIMINATED
kedalam isistem
proyek kedalam
kedalam sistem
FUTURE
Input design
Input DPA
spesifikasi
Pemilihan
sistem
sistem
online
EXISTING
Penyerahan
hasil
Replace
musrembang
sistem manual
Penyerahan
DPA sistem Replace
manual
Penyerahan
daftar proyek
Replace
pembangunan
sistem manual
Penyerahan
hasil design
proyek Replace
pembangunan
sistem manual
Pelaksanaan
Replace
proses lelang
Pembangunan
oleh Reta
kontraktor in
terpilih
NEW
FUTURE
bangunan melalui
ELIMINATED
kedalam sistem
kedalam sistem
Input progress
pembangunan
Manage data
sistem
EXISTING
Penyerahan data Replace
progress bangunan
sistem manual
Penyerahan laporan Replace
data bangunan
sistem manual
View laporan data Replace
bangunan sistem
manual
NEW
FUTURE
keuangan pada sistem
ELIMINATED
Pembuatan laporan
Pengelolaan data
Penarikan dana
komputer
komputer
EXISTING
Penyusunan
anggaran program & Retain
anggaran
Penarikan dana Retain
189
Penyusunan laporan
Penyusunan laporan
Penyerahan laporan
sistem komputer
sistem komputer
ELIMINATED
EXISTING
Pencatatan inventaris Replace
BMN sistem manual
Penyusunan laporan Replace
penggunan BMN sistem
manual
Pengumpulan laporan X
sistem manual
Penyusunan laporan Replace
pengelola inventaris
sistem manual
Penyerahan laporan Replace
pengguna & pengelola
sistem manual
NEW
FUTURE
Aplikasi E-Inventaris
Aplikasi SPK Lelang
Aplikasi IMB &SLF
Aplikasi Keuangan
Aplikasi Progress
Portal DTKBDP
ELIMINATED
Bangunan
EXISTING
: Replace
: New
: Delete
Aplikasi Keuangan
Aplikasi Inventaris
Portal DTKBDP
EXISTING
Pegawai C,R,U,D R R
Pemohon C C,R,U,D R
Bangunan C,R,U,D R R
IMB C,R,U,D
SLF C,R,U,D
Tanah C,R,U,D R R
DPA R C,R,U,D
Lelang C,R,U,D
Kontraktor C,R,U,D R
Material C,R,U,D R
Progress C,R,U,D
Pengawas C,R,U,D
Periode C,R,U,D
194
Pengeluaran C,R,U,D
Klasifikasi
C,R,U,D
Pengeluaran
General Ledger C,R,U,D
Peralatan C,R,U,D
Aset Tak
C,R,U,D
Berwujud
Kendaraan C,R,U,D
peralihan teknologi dari sistem lama (existing system) menuju ke sistem baru
(future system). Rencana migrasi yang dimaksud adalah membuat suatu rencana
roadmap aplikasinya.
menjadi dua bagian, yaitu kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya
kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih banyak ditujukan untuk
195
memberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi dan umum (Back Office
System).
memberikan informasi
untuk Back Office System dapat dilihat pada Tabel 4.25 berikut :
permohonan rekomendasi
pembuatan laporan
pendaftaran rekomendasi
sesuai
disekitar tangsel
digunakan di DTKBDP
keuangan
197
No Nama Aplikasi
1 Portal DTKBDP
4 Aplikasi Progress
Bangunan
5 Aplikasi E-Inventaris
6 Aplikasi E-Keuangan
4.8.2 Roadmaps
TAHAP 1 TAHAP 2
TAHAP 3
APLIKASI
APLIKASI APLIKASI
PROGRESS BANGUNAN
IMB & SLF E-KEUANGAN
berjalan dan usulan, Desain workshop RAD yaitu tahapan perancangan sistem
aplikasi portal dan aplikasi IMB dan SLF pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan
pemohon untuk membuat rekomendasi permohonan IMB dan SLF, portal juga
bisa digunakan oleh pihak eksternal dinas. Pada tahapan requirement planning,
analisis sistem berjalan mulai dilakukan pada bulan januari di minggu pertama
selama 2 minggu, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis sistem usulan mulai
dengan minggu ketiga maret atau dilakukas selama 6 minggu. Dilanjutkan dengan
terakhir maret sampai dengan minggu ketiga mei. Setelah coding selesai
dan jika ada perbaikan bisa dilakukan dimulai dari minggu kedua juni sampai
aplikasi SPK Lelang dan aplikasi Progress Bangunan. Tabel roadmap aplikasi
roadmap aplikasi SPK Lelang dan aplikasi progress bangunan yang dilakukan
pada tahun 2016. Pada awal tahun, dilakukan pembuatan aplikasi SPK Lelang, hal
ini dilakukan dengan pertimbangan, karena pencatatan bangunan baru atau lama
maka dari itu dengan harapan dibuatnya terlebih dahulu aplikasi ini memudahkan
piha DTKBDP untuk mencari data yang diperlukan serta memudahkan untuk
dua minggu di awal tahun, lalu dilanjutkan dengan analisis sistem usulan selama
tiga minggu. Lalu ditahapan desain sistem, perancangan sistem dan perancangan
database dilakukan selama tujuh minggu dimulai dari minggu kedua februari
pembangunan aplikasi selama tujuh minggu untuk tahapan coding, dua minggu
202
untuk pelaksanaan testing sistem, dan tiga minggu untuk pelaksanaan revisi.
Dimulai dari awal bulan juli, sampai dengan bulan desember 2016.
dilakukan untuk perencanaan dua aplikasi yaitu aplikasi E-inventaris dan aplikasi
dua minggu, dilanjutkan dengan analisis sistem usulan selama tiga minggu. Lalu
pada tahapan desain perancangan sistem dan database dilakukan selama sembilan
minggu dimulai di minggu kedua bulan februari sampai dengan minggu kedua
bulan april. Pada tahapan implementasi sistem, coding dilakukan selama tujuh
minggu dimulai akhir bulan april sampai dengan minggu pertama bulan juni.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dalam bab sebelumnya, maka
arsitektur teknologi.
203
204
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka ada beberapa
saran agar pengembangan penelitian ini di kemudian hari menjadi lebih baik,
yaitu :
Bandung : Informatika
Jakarta.
The Open Group. 2009. TOGAF : Sample Catalog, Metrices and Diagram. San
Fransisco : The Open Group
The Open Group. 2009. TOGAF Version 9.1. San Fransisco : The Open Group.
Yogyakaerta:Andi.
i
Transkip wawancara I
untuk pihak eksternal, yaitu hanya pada sampai tahap pembuatan IMB dan
SLF. Namun pihak internal dinas juga memerlukan IMB dan SLF pada
diras lengkap, maka pihak DTKBDP akan melakukan survey pada lahan
yang nantinya akan dibangun, dari hasil survey tersebut akan didapatkan
didapat, maka akan keluar DPA dari bapeda, kemudian bidang design akan
Untuk saat ini, DTKBDP hanya menggunakan Microsoft Exel dan word
informasi?
Microsoft exel untuk mengolah data dan informasi. Belum ada sistem
Saat ini, agar semua bagian terkoneksi dengan internet maka DTKBDP
kedepannya?