Anda di halaman 1dari 10

Moderasi

Keagamaan
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Kelompok 7
ANGGOTA

SHELVY VERLINA DWI RAHAYU NAFA IQOTUL JANNAH FAATHIMAH AZ'ZAHRA


20010024059 20010024066 20010024080
Pengertian Moderasi
Beragama
Moderasi sudah menjadi pengertian umum dalam bahasa arab
ditulis dengan sebutan ‫( اﻟﻮﺳﻄﻴﺔ‬al-wasathiyah) yang berarti engah
atau moderat. Dalam penjelasannya Ibnu Asyur secara rinci
mendefinisikan kata wasath dalam dua aspek.

Wasath menurut etimologi Definisi menurut terminologi yang


berarti sesuatu yang ada berarti adalah nilai-nilai Islam yang
ditengah-tengah atau sesuatu terbentuk atas dasar pemikiran
yang memiliki dua belah ujung yang lurus dan pertengahan serta
yang ukurannya seimbang. cenderung tidak berlebihan dalam
hal tertenu.
Pengertian Imam Shamsi Ali
Imam Shamsi Ali menyimpulkan bahwa moderasi itu adalah
komitmen kepada agama apa adanya, tanpa dikurangi atau
dilebihkan. Agama dilakukan dengan penuh komitmen, dengan
mempertimbangkan hak-hak vertikal (ubudiyah) dan hak-hak
horizontal (ihsan).
Pengertian Anis Malik Thoha
Anis Malik Thoha mengatakan bahwa muslim moderat
adalah seorang muslim yang memenuhi islamik prinsiple
wassatiyah (prinsip moderasi dalam islam) antara lain tidak
ekstrim kanan maupun kiri. Hal ini berarti bahwa muslim
harus mampu menjaga dirinya untuk tidak menggunakan
kekerasan, melainkan membawa kedamaian dan rahmat
untuk semua alam; juga memahami bahwa islam memiliki
hukum yang bersifat tetap dan ada yang bisa berubah
atau diijtihadkan sesuai perkembangan jaman;
3 TOLOK UKUR MODERASI BERAGAMA
MENURUT LUKMAN HAKIM SYAIFUDIN
Inti pokok ajaran agama, Kesepakatan bersama. Ketiga, ketertiban umum.
yaitu nilai kemanusiaan. Manusia tetaplah memiliki Inti pokok ajaran agama,
Setiap agama, inti pokok keterbatasan.
ajarannya mengajak untuk Itulah mengapa Tuhan bagaimana manusia yang
menghargai dan melindungi menghadirkan keragaman beragam latar belakang
harkat dan martabat agar satu sama lain saling bisa hidup bersama
kemanusiaan. menyempurnakan. secara tertib.
3 FAKTOR PENTING YANG
MEMENGARUHI MODERASI BERAGAMA
1. Memiliki pengetahuan agama maupun pengetahuan social
2. Tidak emosional dalam menjalankan agama
3. Bersikap selalu hati-hati
CONTOH STUDI KASUS
MODERASI BERAGAMA
Ada banyak kasus yang terjadi dengan mengatasnamakan agama, kasus
terakhir yang menguat terjadi pada tahun 2018 tepatnya pada Mingu 13
Mei 2018 dan Senin 14 Mei 2018 tentang rangkaian bom bunuh diri di
berbagai tempat.
Tindakan radikal dan teror atas nama agama seringkali dinilai atas dasar
jihad fisabilillah. Makna jihad oleh kelompok mereka dipahami secara
literalis-tekstualis. Pemahaman seperti inilah yang berimplikasi pada sikap
dan perilaku sosial keagamaan.
Studi Kasus di Jawa Timur
1. Masyarakat Jawa Timur sangat terbuka terhadap pendatang berbagai
kelompok agama, etnis, suku.
2. Toleransi masyarakat Jawa Timur terlihat dinamis hal tersebut bisa dilihat
dari kesediaan masyarakat dalam menerima dan menghormati keyakinan
dan agama yang berbeda-beda.
3. Semua rumah ibadah dari enam agama bisa ditemukan di Jawa Timur
bahkan ada rumah ibadah Judaisme hanya ada di dua kota di Indonesia
yaitu Surabaya dan Manado.
4. Beberapa konflik berbasis sosial keagamaan seperti halnya isu aliran
sesat, nabi palsu, kasus Papua dan lainnya berhasil diselesaikan dan
dicegah dengan cepat.
5. Berbagai kebudayaan dari empat etnik dan budaya yang dominan (Osing,
Mataraman, Arek dan Madura) mampu bersinerji tanpa keinginan untuk
saling meniadakan.
TERIMA KASIH :)
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai