Anda di halaman 1dari 14

AIR

Laporan Praktikum

Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas


Pada Mata Kuliah Praktikum IPA di SD

Dosen Pengampu:
Dra. Yulia Rahmadhar, M.Pd.

Disusun oleh:

Shipa Faujiah (1801025031)


Rizka Maulida (1801025381)
Annisa Laras Putri (1801025394)
Sarah Amalia Putri (1801025458)
Lalan Elvira (1801025507)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2020
LAPORAN PRAKTIKUM

Judul Praktikum : (A2) Air yang Tenang Permukaannya Selalu Datar


Hari / Tanggal Praktikum : Jumat / 25 Desember 2020
Praktikan : - Shipa Faujiah (1801025031)
- Rizka Maulida (1801025381)
- Annisa Laras Putri (1801025394)
- Sarah Amalia Putri (1801025458)
- Lalan Elvira (1801025507)
Kelas : 5E

A. Landasan Teori
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air dalam bentuk cair adalah
tidak bewarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa dan merupakan senyawa yang sukar
dimampatkan yang memiliki beberapa sifat yang khas. Salah satu sifatnya yang sukar
dimampatkan yang memiliki beberapa sifat yang khas. Bentuk permukaan air yang selalu
tenang dan datar merupakan salah satu contoh dari sifat air, contohnya jika kita
menuangkan air kedalam ember maka kedudukan air akan datar, begitu pula jika ember di
miringkan maka kedudukan air tetap datar.

B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa permukaan air yang tenang selalu datar.

C. Alat dan Bahan Praktikum


1. Gelas kimia (1 buah)
2. Mistar (1 buah)
3. Selang plastik tembus pandang (1 buah)
4. Air (secukupnya)
5. Kubus kayu (1 buah)
6. Bejana serbaguna (1 buah)
7. Pewarna makanan (secukupnya)

D. Rangkaian Alat Praktikum


1. Larutan air berwarna dalam gelas kimia.
2. Larutan air berwarna dalam bejana serbaguna.

3. Larutan air berwarna dalam selang plastik.

E. Prosedur Praktikum
Praktikum I
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada Praktikum ini.
2. Larutkan pewarna makanan dalam gelas kimia yang telah terisi air ± ½ bagian gelas
kimia.
3. Pada saat air dalam keadaan tenang lakukan penggukuran tinggi permukaan air ditiga
tempat (titik A, B, C dengan menggunakan mistar). Amati tinggi Permukaan air dari
meja dititik A, B,dan C. Catatlah hasil pengukuran pada lembar pengamatan.
4. Ganjal salah satu sisi bagian bawah gelas kimia. Ketika air dalam keadaan tenang,
lakukan pengukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik D dan E). Amati tinggi
permukaan air dari meja ke titik D dan titik E. Catatlah hasil pengukuran pada lembar
pengamatan.
5. Ganjal sisi lain bagian bawah gelas kimia. Ketika air dalam keadaan tenang, lakukan
pengukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik F dan G). Amati tinggi
permukaan air dari meja ke titik F dan titik G. Catatlah hasil pengukuran pada lembar
pengamatan.

Praktikum II
1. Masukkan air berwarna ke dalam bejana serbaguna. Pada saat permukaan air tenang
lakukan penggukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik A dan titik B) dengan
menggunakan mistar. Amati tinggi Permukaan air dari meja ketitik A dan titik B.
Catatlah hasil pengukuran pada lembar pengamatan.
2. Ganjal salah satu sisi bagian bawah bejana serbaguna. Ketika air dalam keadaan
tenang, lakukan pengukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik C dan titik D).
Amati tinggi permukaan air dari meja ke titik C dan titik D. Catatlah hasil
pengukuran pada lembar pengamatan.
3. Ganjal sisi lain bagian bawah bejana serbaguna ketika air dalam keadaan tenang,
lakukan penggukuran tinggi permukaan air di dua tempat (titik E dan titik F). Amati
tinggi permukaan air dari meja ke titik E dan titik F. Catatlah hasil pengukuran pada
lembar pengamatan.

Praktikum III
1. Isilah selang plastik dengan air berwarna. Kemudian posisikan selang tersebut
membentuk huruf U. Amati keadaan air dalam selang dan catatlah pada lembar
pengamatan.
2. Tarik selang bagian kiri ke atas, sehingga posisi selang bagian kiri berada lebih tinggi
dibanding bagian kanan. Amati keadaan air dalam selang dan catatlah pada lembar
pengamatan.
3. Tarik selang bagian kanan ke atas, sehingga posisi selang bagian kanan berada lebih
tinggi dibanding bagian kiri. Amati keadaan air dalam selang dan catatlah pada
lembar pengamatan.

F. Perolehan Data
Praktikum I
1. Ketika gelas kimia dalam keadaan tegak dan air tenang
a. Tinggi permukaan air dari meja ketitik A = 3,7 cm.
b. Tinggi permukaan air dari meja ketitik B = 3,7 cm.
c. Tinggi permukaan air dari meja ketitik C = 3,7 cm.
2. Ketika gelas kimia salah satu sisi bagian bawahnya diganjal dan keadaan air tenang.
a. Tinggi permukaan air dari meja ketitik D = 4,1 cm.
b. Tinggi permukaan air dari meja ketitik E = 4,1 cm.
3. Ketika sisi bagian bawah gelas kimia diganjal dan air dalam keadaan tenang.
a. Tinggi permukaan air dari meja ketitik F = 4 cm.
b. Tinggi permukaan air dari meja ketitik G = 4 cm.
Praktikum II
1. Ketika bejana serbaguna dalam keadaan tegak dan air tenang
a. Tinggi permukaan air dari meja ketitik A = 2,5 cm
b. Tinggi permukaan air dari meja ketitik B = 2,5 cm
2. Ketika bejana serbaguna salah satu sisi bagian bawahnya diganjal dan keadaan air
tenang
a. Tinggi permukaan air dari meja ketitik C = 3 cm
b. Tinggi permukaan air dari meja ketitik D = 3 cm

3. Ketika sisi bagian bawah bejana serbaguna diganjal dan air dalam keadaan tenang
a. Tinggi permukaan air dari meja ketitik E = 4 cm
b. Tinggi permukaan air dari meja ketitik F = 4 cm
G. Analisis Data
a. Praktikum I

Keadaan Gelas Tinggi Tinggi


No
Kimia Permukaan Air Sama Permukaan Air Tidak Sama
1. Tegak 
Salah satu sisi
2. 
bawahnya diganjal
Sisi lain bagian
3. 
bawah diganjal
b. Praktikum II

Tinggi Tinggi
Keadaan Bejana
No Permukaan Air Permukaan Air Tidak
Serbaguna
Sama Sama
1. Tegak 

Salah satu sisi


2. 
bawahnya diganjal

Sisi lain bagian bawah


3. 
diganjal

c. Praktikum III

Tinggi Tinggi
No Keadaan Selang Plastik Permukaan Air Permukaan Air Tidak
Sama Sama
Keadaan ujung selang
1. 
sama tinggi
Keadaan ujung selang kiri
2. 
lebih tinggi
Keadaan ujung selang
3. 
kanan lebih tinggi

Berdasarkan tabel di atas, dari percobaan yang kami lakukan ternyata ketinggian permukaan
air dalam gelas kimia pada keadaan tegak dan kondisi air tenang, yang diukur dari tiga titik
yang berbeda menunjukkan tinggi yang sama terhadap meja. Kemudian pada saat gelas
kimia secara bergantian diganjal pada salah satu sisinya, ternyata juga menunjukkan hasil
pengukuran dengan ketinggian permukaan air yang sama meskipun diukur dari dua titik yang
berbeda. Hal serupa juga terjadi pada percobaan menggunakan bejana serbaguna. Bahkan
ketika menggunakan selang plastic tinggi permukaan air tetap sama. Hal ini menunjukkan
bahwa permukaan air apabila dalam keaadaan tenang akan selalu mendatar.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata memang benar bahwa air memiliki
sifat “air yang tenang akan selalu memiliki keadaan yang datar”. Contohnya seperti tinggi
permukaan air pada gelas kimia saat tegak dan diganjal salah satu sisinya, memiliki
ketinggian yang sama. Begitu juga dengan menggunakan bejana. Contoh lainnya yaitu air
pada selang plastik, meskipun salah satu sisinya ditinggikan, ketinggian air pada selang
tersebut tetap sama.
LAPORAN PRAKTIKUM

Judul Praktikum : (A6) Air Meresap Melalui Celah-Celah Kecil


Hari / Tanggal Praktikum : Jumat / 25 Desember 2020
Praktikan : - Shipa Faujiah (1801025031)
- Rizka Maulida (1801025381)
- Annisa Laras Putri (1801025394)
- Sarah Amalia Putri (1801025458)
- Lalan Elvira (1801025507)
Kelas : 5E

A. Landasan Teori
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak untuk planet lain. Air dalam bentuk cair
adalah tidak bewarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa dan merupakan senyawa yang
sukar dimanfaatkan yang memiliki beberapa sifat yang khas. Salah satu sifatnya yang
khas tersebut yaitu dalam mengalami pendinginan/pembekuan. Salah satu sifat air yaitu
memiliki kemampuan kapilaritas. Kapilaritas adalah kemampuan zat cair untuk meresap
melalui celah-celah kecil. Contohnya kain yang dicelupkan sebagian pada bak yang diisi
air, kain akan menyerap air karena kain memiliki celah-celah kecil, kertas tisu yang
digunakan untuk menyerap keringat dan air. Sedangkan contoh untuk bahan yang tidak
dapat diserap air adalah plastik dan alumunium foil, kedua benda itu sangat kedap
terhadap air sehingga proses kapilaritas tidak bisa berlaku

B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa air dapat meresap melalui celah-celah
kecil.

C. Alat dan Bahan Praktikum


1. Bejana serbaguna (1 Buah)
2. Air (secukupnya)
3. Kapur tulis (1 Buah)
4. Kain (1 Buah)
5. Koran (1 Buah)
6. Plastik (1 Buah)
7. Pipa kaca (1 Buah)

D. Rangkaian Alat Praktikum


 Kapur tulis yang dicelupkan ke dalam bejana serbaguna yang berisi air.
 Kain yang dicelupkan ke dalam bejana serbaguna yang berisi air.

 Plastik yang dicelupkan ke dalam bejana serbaguna yang berisi air.

 Pipa kaca yang dicelupkan ke dalam bejana serbaguna yang berisi air

 Koran yang dicelupkan ke dalam bejana serbaguna yang berisi air

E. Prosedur Praktikum
a. Isilah bejana serbaguna dengan menggunakan air sampai ¾ bagian.
b. Celupkan kapur tulis ke dalam bejana serbaguna yang berisi air.
c. Amatilah apa yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.
d. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk bahan yang berbeda.
F. Perolehan Data

No Benda Meresap Tidak Meresap


1 Kapur Tulis 
2 Kain 
3 Plastik 
4 Koran 
5 Pipa Kaca 

G. Analisis Data
 Pada uji identifikasi “air meresap melalui celah-celah kecil” yang pertama dilakukan
dengan mencelupkan kapur tulis ke dalam bejana serbaguna berisi air. Setelah di
tunggu beberapa saat kapur tulis meresap dengan air dikarenakan kapur tulis
memiliki pori-pori walaupun kecil atau tidak terlalu nampak oleh kasat mata. Hal ini
menandakan bahwa kapur tulis bisa dikatakan dapat meresap oleh air.
 Pada uji identifikasi “air meresap melalui celah-celah kecil” yang kedua dilakukan
dengan mencelupkan kain tulis ke dalam bejana serbaguna berisi. Setelah di tunggu
beberapa saat kain meresap dengan air dikarenakan kain di tenunannya terbuat dari
serat selulosa sehingga air bisa menyerap. Hal ini menandakan bahwa kain bisa
dikatakan dapat meresap oleh air.
 Pada uji identifikasi “air meresap melalui celah-celah kecil” yang ketiga dilakukan
dengan mencelupkan plastik ke dalam bejana serbaguna berisi. Setelah di tunggu
beberapa saat plastik tidak meresap dengan air dikarenakan plastik sendiri bersifat
isolator, terbuat dari bahan perspek yg membuat plastik kedap udara dan dibuat untuk
wadah makanan. Hal ini menandakan bahwa plastik dikatakan tidak dapat meresap
oleh air.
 Pada uji identifikasi “air meresap melalui celah-celah kecil” yang keempat dilakukan
dengan mencelupkan koran ke dalam bejana serbaguna berisi. Setelah di tunggu
beberapa saat koran dapat meresap dengan air dikarenakan lembaran koran memiliki
serat yang lebih padat dan tekstur yang lebih tebal sehingga memungkinkan bertindak
sebagai abrasif ringan yang menyeka kotoran dan cairan. Hal ini menandakan bahwa
koran bisa dikatakan dapat meresap oleh air.
 Pada uji identifikasi “air meresap melalui celah-celah kecil” kelima dilakukan dengan
mencelupkan pipa kaca ke dalam bejana serbaguna berisi. Setelah di tunggu beberapa
saat pipa kaca tidak meresap dengan air dikarenakan pipa kaca tidak memiliki celah-
celah atau pori-pori untuk menjadi ruang air bisa diserap. Hal ini menandakan bahwa
pipa kaca dikatakan tidak dapat meresap oleh air.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan uji identifikasi
air yang meresap melalui celah-celah kecil, kita dapat mengetahui adanya bahan-bahan
yang dapat teresap oleh air dan tidak dapat teresap oleh air. Dari 5 bahan yang digunakan
hanya 3 bahan yang bisa dikatakan dapat teresap oleh air diantaranya kapur tulis, koran,
dan kain. Sedangkan 2 bahan lainnya tidak teresap oleh air yaitu pipa kaca dan plastik.
Hal ini diketahui ketika bahan yang dapat teresap air tersebut memiliki pori-pori atau
celah-celah kecil, dan untuk 2 bahan lainnya tidak memiliki sehingga air tidak dapat
teresap.
LAPORAN PRAKTIKUM

Judul Praktikum : (A7) Benda dapat Terapung, Tenggelam dan Melayang


dalam Air
Hari / Tanggal Praktikum : Jumat / 25 Desember 2020
Praktikan : - Shipa Faujiah (1801025031)
- Rizka Maulida (1801025381)
- Annisa Laras Putri (1801025394)
- Sarah Amalia Putri (1801025458)
- Lalan Elvira (1801025507)
Kelas : 5E

A. Landasan Teori
Peristiwa tentang Hukum Archimedes dapat kita temui pada saat kita berjalan atau berlari
di dalam air, kita tentunya akan merasakan bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan
jika kita melangkah di tempat biasa. Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair.
Pengamatan ini memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum Archimedes, yaitu
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat
gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”.
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang.
Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di
darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan ke
dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima
benda. Dengan demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas
merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu
berat benda tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi
simbol WS. Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu
(Ws) adalah.

B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa benda padat bila dimasukkan
dalam air dapat terapung, tenggelam, dan melayang.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Gelas kimia (1 Buah)
2. Air (Secukupnya)
3. Kubus alumunium (1 Buah)
4. Kubus kayu (1 Buah)
5. Paku kecil (Secukupnya)
6. Karet gelang (2 Buah)

D. Rangkaian Alat Praktikum


1. Kubus kayu dalam gelas kimia yang berisi air.
2.

Kubus kayu yang diikat dengan paku dalam gelas kimia yang berisi air.
3. Kubus alumunium dalam gelas kimia yang berisi air.

E. Prosedur Praktikum
a. Isilah gelas kimia dengan air sampai ¾ bagian.
b. Masukkan kubus kayu ke dalam gelas kimia yang berisi air.
c. Amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.
d. Ikat paku pada kubus kayu dengan karet gelang, kemudian dimasukan ke dalam gelas

kimia berisi air. Amati dan catat apa yang terjadi.


e. Masukkan kubus alumunium ke dalam gelas kimia yang berisi air.
f. Amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.
F. Perolehan Data
1. Ketika kubus kayu dimasukan ke dalam gelas kimia berisi air, kubus berada di
permukaan air. Peristiwa yang terjadi disebut terapung.
2. Ketika kubus kayu diikat dengan paku kemudian dimasukan ke dalam gelas kimia
berisi air, kubus berada di antara permukaan air dan dasar air. Peristiwa yang terjadi
disebut melayang.
3. Ketika kubus alumunium dimasukan ke dalam gelas kimia berisi air, kubus
alumunium berada di dasar air. Peristiwa yang terjadi disebut tenggelam.

G. Analisis Data
 Pada uji identifikasi “Benda dapat Terapung, Tenggelam dan Melayang dalam Air”
yang pertama yaitu menggunakan kubus kayu yang dimasukkan ke dalam gelas kimia
yang berisi air. Kemudian pengamatan yang di dapatkan bahwa dengan massa air
yang besar sedangkan massa kubus kayu yang kecil menjadikannya berada di
permukaan air dan disebut sebagai terapung.
 Pada uji identifikasi “Benda dapat Terapung, Tenggelam dan Melayang dalam Air”
yang kedua yaitu menggunakan kubus kayu yang diikatkan dengan paku dan
dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air. Kemudian pengamatan yang di
dapatkan bahwa dengan massa air dan kubus kayu yang diikatkan dengan paku sama
besarnya menjadikannya berada di antara permukaan air dan dasar air dan di sebut
melayang.
 Pada uji identifikasi “Benda dapat Terapung, Tenggelam dan Melayang dalam Air”
yang pertama yaitu menggunakan kubus alumunium yang dimasukkan ke dalam gelas
kimia yang berisi air. Kemudian pengamatan yang di dapatkan bahwa dengan massa
kubus alumunium yang besar dibandingkan dengan massa air menjadikannya berada
di dasar air dan disebut tenggelam.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pratikum yang sudah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa
semakin banyak massa benda yang dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air,
maka akan tenggelam dan bila massa benda itu dikurangi sedikit demi sedikit maka benda
tersebut akan melayang dan akhirnya akan terapung.
 Ketika kondisi tenggelam W > Fa
 Ketika kondisi Melayang W = Fa
 Ketika kondisi Terapung W < Fa
Daftar Pustaka

Dede, Yusup. 2016. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN PENERAPAN


HUKUM ARCHIMIDES TELUR TENGGELAM, MELAYANG, DAN
MENGAPUNG. https://www.dyasailor.com/2017/01/laporan-praktikum-hukum-
arcimedes-telur.html
Fatma, Desy. “9 Sifat-Sifat Air Beserta Contohnya”. 22 September 2018.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/sifat-sifat-air

Inggriani, Andewi, P. 2011. Kegiatan Praktikum Untuk Membuktikan Sifat-sifat Air.


http://ikip-ae.blogspot.com/2012/10/makalah-praktikum-untuk membuktikan.html

Anda mungkin juga menyukai