Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TEKS CERITA SEJARAH

Nama : Sabrina Aulia Romadon

Kelas : XII MIPA 2

1. Datalah peristiwa sejarah dari berbagai sumber (buku, majalah, koran atau internet)

tentang seorang tokoh, misalnya tokoh local di daerahmu.

2. Pilihlah salah satu peristiwa sejarah yang paling menarik bagimu atas tokoh local

tersebut. Coba telusuri sisi lain kehidupan pribadinya, misalnya rumah tangga nya,

anak anaknya. Buatlah hasil membacamu menjadi daftar temuan dan kemudian

dimasukkan ke dalam table yang sudah di contohkan sebelumnya.

Nyimas Gamparan

Peristiwa Sejarah Pengembangan Peristiwa


Sultan Muhammad Syarifudin dipaksa turun Nyimas Gamparan merupakan salah satu
tahta anggota keluarga Kesultanan Banten. Pada
1813 Kesultanan Banten dihapus oleh
pemerintah kolonial Inggris. Sultan
Muhammad Syafiudin yang memimpin
Kesultanan Banten saat itu dipaksa turun tahta
oleh Thomas Stamford Raffles.
Keluarga sultan hijrah ke berbagai tempat Dihapusnya Kesultanan Banten membuat,
banyak keluarga Sultan hijrah ke berbagai
tempat. Tentu saja, mereka tak terima
dihapuskannya Kesultanan Banten. Mereka
menyimpan dendam membara. Begitu juga
dengan Nyimas Gamparan. Dia pun ikut hijrah.
Namun, diam-diam dia kembali ke Banten
dengan menyamar sebagai rakyat jelata.
Belanda semena-mena pada pribumi Hati Nyimas Gamparan kian mendidih ketika
melihat kesewenang-wenangan tentara
Belanda. Maka, secara diam-diam, Nyimas
Gamparan memobilisasi massa untuk melawan
penjajah Belanda. Pemerintah kolonial
menyebut aksi Nyimas Gamparan sebagai
Pemberontakan 1836.
Nyimas Gamparan menggunakan taktik perang Nyimas langsung memimpin pasukan pendekar
gerilya wanita melawan kesewenangan Belanda
dibeberapa wilayah seperti Jasinga, Cikande,
dan Balaraja. Untuk menghadapi tentara
Belanda, Nyimas Gamparan dan puluhan
prajurit wanita menggunakan taktik perang
gerilya.
Markas persembunyian Nyimas Gamparan dan Nyimas Gamparan memiliki markas
pasukan yang susah dilacak oleh tentara persembunyian di wilayah Balaraja. Nama
Belanda. Balaraja, berasal dari pasukan Nyimas
Gamparan. Balaraja adalah tempat singgah
para raja (Asal kata Balai dan Raja), atau
disebut juga tempat berkumpulnya Bala
(teman) tentara Raja.
Tempat persembunyian Nyimas Gamparan
beserta pasukandi Desa Kubang Kecamatan
Sukamulya (Pemekaran Kecamatan Balaraja).
Tempat hijrah ini diyakini oleh orang Balaraja
merupakan daerah yang susah untuk dilacak
oleh tentara penjajah. Daerah ini letaknya
berada jauh di pedalaman. Di sinilah Nyimas
dan 30 pasukan wanitanya bersembunyi setelah
melancarkan serangan kepada tentara Belanda.
Kekuatan politik adu domba dilancarkan untuk Perlawanan Nyimas Gamparan tersebut dikenal
melawan pasukan Nyimas Gamparan dengan Perjuangan Cikande Udik, dengan
lokasi Cikande Timur sebagai titik epicentrum
pergerakannya. Serangan-serangan yang
dilakukan Nyimas Gamparan dan pasukannya
sangat merepotkan Belanda. Belanda pun
kewalahan. Dan, akhirnya kekuatan politik adu
domba dilancarkan untuk melawan pasukan
Nyimas Gamparan.
Raden Tumenggung diminta menumpas Raden Tumenggung Kartanata Nagara yang
pasukan Nyimas Gamparan. menjadi Demang di Jasinga, Bogor (1829)
diminta bantuan untuk menumpas pasukan
Nyimas dengan mendapatkan imbalan yaitu,
Raden Tumenggung dijanjikan akan dijadikan
penguasa di daerah Rangkasbitung.
Pasukan Nyimas Gamparan melemah Pasukan Ki Demang inilah yang kemudian
diadu dengan Pasukan Nyimas Gamparan.
Hampir tiap hari dan memakan waktu yang
panjang. Akibatnya, kekuatan pasukan Nyimas
Gamparan melemah. Saat itu pasukan bergerak
dari Balaraja-Cikande menuju Rangkasbitung
diperdayakan. Nyimas Gamparan dikabar
tewas. Jenazah Nyimas Gamparan pun
disemayamkan di daerah Pamarayan, Serang-
Banten.
Ki Demang mendapatkan anugerah Atas peran dalam mengalahkan Nyimas
Gamparan, Ki Demang mendapat anugerah
dari Kompeni sebagai Bupati Rangkasbitung
pertama (1830-1865) dengan gelar Raden
Tumenggung Adipati Kartanata Nagara
menggantikan penguasa sebelumnya Pangeran
Sanjaya.

Anda mungkin juga menyukai