Anda di halaman 1dari 2

Parameter Menurut box BDT test kit PP No.82 (2001) SNI 8037.1.

2014
test kit Air Kelas III
pH 6-9 7,0 – 8,5
Nitrit 0,06
Nitrat 20 ppm
Fosfat -
Amonia 0,02 ppm < 0,1
Alkalinitas - 100 – 150
DO Min 3 ppm >4 ppm

Kelas tiga, air yang peruntukannya  dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air  tawar, peternakan, air untuk
imengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan  air yang sama dengan kegunaan tersebut;

Standar pH untuk budidaya vaname yaitu 7,5–8,5 (Syafaat et al 2012). Pada perlakuan A terjadi peningkatan pH memasuki masa pemeliharaan 2,5-3 bulan.
Hal ini

diduga karena adanya ledakan populasi plankton (algae bloom) yang ditandai dengan perubahan

warna air menjadi hijau pekat. Pillay (1993) mengemukakan bahwa pH air dapat meningkat mencapai

9-10 pada siklus pH harian karena berkaitan dengan pengambilan karbondioksida selama proses

fotosintesis. Pada perairan yang mengalami ledakan populasi plankton, pH dapat meningkat tajam

menjadi pH 9 atau lebih pada siang hari dan sebaliknya, pada malam hari akan terjadi aktivitas

respirasi yang tinggi maka terjadi penurunan pH (Irianto, 2005). Kepadatan plankton dapat diturunkan

setelah melakukan pergantian air sehingga nilai pH mulai stabil sampai akhir penelitian. Menurut

Murdjani et al. (2007) pergantian air adalah cara yang paling mudah untuk menurunkan kepadatan

plankton pada kolam-kolam yang dikelola dengan sistem tertutup


Menurut Choo & Tanaka (2000), bahwa kadar fosfat yang direkomendasikan supaya tidak terjadi

eutrofikasi di pantai dan di laut adalah 0,0045 mg/L dan 0,0015 mg/L. Dengan demikian konsentrasi

fosfat pada penelitian ini melebihi konsentrasi fosfat yang direkomendasikan di perairan pantai dan

hal ini jelas terlihat apabila air tambak dibuang ataupun pada saat panen.

Menurut Chen & Lin (1992) dalam Ferreira et al. (2011), konsentrasi maksimum

TAN yang dapat diterima pada budidaya udang penaeid yaitu 2 mg/L. Level ‘aman’ TAN yang dianjurkan

pada pemeliharaan post larva L. vannamei adalah < 1.22 mg/L (Frias-espericueta et al., 2000 dalam

Ferreira et al., 2011).

Choo, P.S. & Tanaka, K. 2000. Nutrient levels in ponds during the grow-out and harvest phase of

Penaeus monodon under semi-intensive or intensive culture. JIRCAS Journal, 8: 13–20.

Ferreira, N.C., Bonetti, C., & Seiffert, W.Q. 2011. Hydrological and Water Quality Indices as management tools in marine shrimp culture. Aquaculture, 318:
425-433.

Pillay, T.V.R. 1993. Aquaculture (Principles and Practices). Fishing News Books, A division of Blackwell

Scientific Publication Ltd., 575 pp

Syafaat MN, Mansyur A, Tonnek A. 2012. DINAMIKA KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)

SEMI-INTENSIF DENGAN TEKNIK PERGILIRAN PAKAN. Prosiding Indoaqua - Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 487-493.

Anda mungkin juga menyukai