Oleh :
S a r d i, ST., MT.
INTISARI
Kata Kunci : Limbah pasta beton, sedimentasi dan filtrasi, perbaikan pH dan Oksigen terlarut (DO).
3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan di bidang konstruksi dewasa ini telah banyak
memunculkan kegiatan-kegiatan industri pendukung lainnya, salah satu industri
tersebut adalah kegiatan pembuatan dan penyediaan akan pasta beton dalam jumlah
besar yang dilakukan PT Jaya Ready Mix. Tentunya kegiatan ini memberikan
kontribusi yang positif dari perkembangan industri dan teknologi bagi dunia
konstruksi pada umumnya dan dari sisi sosial ekonomi dapat membantu masyarakat
juga pemerintah didalam penyerapan tenaga kerja dan pendapatan asli daerah (PAD),
namun demikian dari kegiatan tersebut dapat juga menimbulkan dampak negatif yang
berupa pencemaran air atau tanah dan polusi udara serta gangguan kenyamanan bagi
masyarakat yang tinggal disekitar kegiatan tersebut, seperti gangguan getaran,
kebisingan. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan langkah
antisipasi terhadap dampak negatif yang timbul. Salah satunya limbah cair hasil
kegiatan pasca operasi dan pemasaran perlu dilakukan pemantauan, penelitian dan
solusi penanganan terhadap limbah tersebut sehingga dampak negatif yang ada bisa
dikurangi dan tidak lagi mencemari lingkungan sekitar dalam konsetrasi yang tinggi
utamanaya kandungan pH (potensial hidrogen) sehingga kualitas limbah tersebut
memenuhi ambang batas sesuai ketentuan.
B. Manfaat Penelitian
Dari penelitian diharapkan akan diketahui efektifitas proses sedimentasi dan
filtrasi dalam meningkatkan kualitas kandungan pH dan Oksigen terlarut (DO)
limbah pasta beton yang dihasilkan serta kemungkinan dapat tidaknya perlakuan
tersebut diaplikasikan dilapangan dan menjadi bahan masukkan untuk penelitian
selanjutnya dengan penambahan proses pengolahan yang lain.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas proses pengolahan
limbah pasta beton dengan proses sedimentasi dan filtrasi yang meliputi parameter :
1. Fisik (bau, warna dan kekeruhan)
2. pH (potensial hidrogen)
3. Kandungan Oksigen terlarut (DO)
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini di titikberatkan pada pengujian dan
pengolahan sampel limbah cair dengan parameter meliputi :
a. Parameter fisik : warna, rasa, kekeruhan, bau.
b. Parameter kimia : pH, DO.
Untuk kepentingan tersebut di buat model instalasi pengolah limbah sekala lab.
4
1. Semen
Semen atau PC (Portland Cement) merupakan bahan yang dihasilkan
dari pabrik. Secara garis besar bahan dasar atau bahan utama semen yaitu
bahan yang memiliki sifat pozolan, yaitu suatu sifat bahan yang bila diberi
air akan memiliki sifat plastis dan mudah dibentuk, tetapi pada saat
mengering akan bersifat keras dan sulit untuk mengadakan deformasi. Bila
dilihat dari susunan kimianya, maka unsur-unsur pokok semen biasa terdiri dari
trikalsium silikat (3CaO), dikalsium silikat (2CaO), trikalsium aluminat (Al2O3)
dan tetrakalsium aluminoferit (Fe2O3).
Dengan adanya kalsium silikat dengan jumlah yang terlalu banyak
akan menyebabkan kerak pada lapisan-lapisan pemanas air, konsentrasi CaO
dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l akan menyebabkan tulang
rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat
menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Kehadiran zat besi yang terlalu
banyak pada suatu perairan akan menyebabkan noda-noda pada peralatan
dan bahan-bahan yang berwarna putih, menimbulkan bau pada air (Sutrisno,
C.T., dkk, 1991).
2. Kapur
Pada dasarnya unsur pembentuk kapur dan semen tidak jauh berbeda,
karena keduanya merupakan bahan yang mempunyai sifat sebagai bahan
pengikat.
5
C. pH (Potensial Hydrogen)
Parameter pH digunakan untuk mengetahui nilai yang menyatakan
keadaan asam atau basa suatu larutan. Skala nilai pH adalah antara 0 – 14, dengan
skala nilai 7 menunjukkan netral. Nilai pH akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan mikroba dalam air, serta secara tidak langsung berpengaruh juga
terhadap jenis-jenis tanaman yang ada dilingkungan sekitar.
Tabel 2.1 Angka pH yang optimal untuk beberapa jenis tanaman
pH (Potensial hidrogen)
No. Jenis Tanaman
4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,0
1 Jagung
2 Tebu
3 Gandum
4 Kentang
5 Padi
Sumber : Suhardi, 1983
A. Pengolahan Air
Pengolahan air digunakan untuk menghilangkan unsur-unsur yang terdapat
dalam air limbah, sehingga dapat meminimalisir jumlah kandungan bahan pencemar.
1. Sedimentasi
Sedimentasi atau proses pengendapan adalah proses pemisahan partikel
suspensi didalam air akibat berat sendiri atau oleh gaya gravitasi. Pengendapan
terjadi apabila air didalam keadaan diam atau mengalir dalam sebuah kolam atau
basin. Dalam keadaan diam atau mengalir sangat perlahan, tidak akan terjadi
turbulensi (turbulensi dapat diabaikan), sehingga pertikel-partikel yang
mempunyai berat spesifik (specific weight) lebih besar dari air akan
mengendap. Partikel-partikel ini akan mengendap di dasar kolam dan
membentuk semacam lapisan lumpur (endapan) sedangkan air di atasnya
menjadi jernih.
Adanya sedimen dalam jumlah yang cukup tinggi di dalam air akan
sangat merugikan karena hal-hal sebagai berikut :
a. Sedimen dapat menyebabkan penyumbatan saluran air dan selokan, dan
dapat mengendap di dalam bak penampungan air.
b. Sedimen yang mengendap di dasar sungai atau danau dapat mengurangi
populasi ikan dan hewan-hewan air lainnya, karena telur-telur ikan dan
sumber-sumber makanan mungkin terendam di dalam sedimen.
c. Adanya sedimen mengurangi penetrasi sinar ke dalam air, sehingga
mengurangi kecepatan fotosintesis oleh karena itu jumlah tanaman air akan
menurun.
7
2. Filtrasi
Filtrasi merupakan suatu proses pengolahan air dengan cara mengalirkan air
baku melewati suatu filter dengan media dari bahan-bahan butiran dengan
diameter tertentu dan disusun dengan ketebalan tertentu (Budi Kamulyan, 1996).
B. Jenis-jenis Filter
Filter yang paling umum digunakan adalah filter dengan media pasir atau
sering disebut dengan saringan pasir. Menurut Budi Kamulyan (1996), sistem
aliran dalam filter dibedakan menjadi saringan secara gravitasi dan saringan dengan
aliran bertekanan dan berdasar pada kecepatan pengalirannya dibagi dua jenis
saringan pasir, yaitu saringan pasir lambat dan saringan pasir cepat.
1. Indikator Fisik
Parameter-parameter yang termasuk dalam indikator fisik, antara lain
perubahan suhu, bau, warna, rasa dan kekeruhan
2. Indikator Kimia
Beberapa indikator kimia meliputi perubahan pH atau konsentrasi ion hydrogen
dan Dissolved Oxygen (DO)
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di PT. Jaya Ready Mix yang beralamat di jalan
Solo km 12, Tirtomartani, Yogyakarta.
Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dikelompokkan menjadi 2 tahapan, adapun tahapan penelitian
sebagai berikut :
1. Penyaringan Air
Penyaringan air dilakukan dengan 3 (tiga) macam perlakuan, yaitu :
9
Penyaringan air
a. Filter .
Q= ………………………………………...……..(4.1)
Dengan :
Q : Debit (lt/dt)
t : Waktu (dt)
V : Volume (lt)
Dimana :
v = Volume sampel (ml)
t = Banyaknya Na2S2S3 1/40 N (ml)
f = Faktor koreksi (f = 1)
0,2 = Ketetapan standar
Analisis Kimia :
- pH : 10 -11
- O2 (mg/lt) : 0,4
= = 0,4 mg/lt
Tabel 5.3 Hasil Analisa Kandungan O2
pengamatan
Inlet Bak pengendap Outlet
(mg/lt) (mg/lt) (mg/lt)
Tanpa pengendapan 0,4 0,4 0,4
Pengendapan ½ jam 0,4 0,4 0,6
Pengendapan 1 jam 0,4 0,8 2
Sumber : Hasil Pengukuran Kandungan O2 pada Limbah Air Ready Mix
Dari Tabel 5.3 dan grafik 5.1 diatas dapat terlihat bahwa kandungan yang
terdapat pada limbah air ready mix menunjukkan terjadi peningkatan kandungan
oksigen yang cukup bagus yaitu 5 (lima) kali lipat dari 0,4 mg/lt menjadi 2 mg/lt
namun demikian masih dibawah angka baku mutu yang ditetapkan sebesar 5 ppm
atau 5 mg oksigen per liter air dimana biota air bias hidup didalamnya.
12
Dari hasil diatas diketahui terjadi sedikit peningkatan dari parameter warna dan suhu
sementara kekeruhan masih tetap ada.
3. Proses penyaringan dengan pengendapan 1 jam
Tabel 5.6 Hasil penyaringan dengan lama pengendapan 1 jam
Pengamatan Sampel
No Sampel Parameter Inlet Bak Pengendap Outlet
Warna Coklat tua Coklat muda Agak jernih
Bau Bau pasta Agak bau pasta Sedikit bau
beton beton pasta beton
Kekeruhan Keruh Agak Keruh Sedikit keruh
Suhu 29,5oC 29,5oC 29oC
Sumber : Hasil penyaringan dengan pengendapan 1 jam limbah air Ready Mix
Untuk pemeriksaan parameter fisik seperti warna, bau, dan kekeruhan hasil
yang diperoleh menunjukkan peningkatan meskipun belum maksima limbah air
ready mix pasca proses produksi tersebut, terutama setelah adanya proses
13
Gambar 5.2 Usulan pengolahan limbah air limbah pasta beton ready mix
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan operasi perbaikan kualitas air ready mix
dengan proses pengendapan dan proses penyaringan, dapat ditarik suatu kesimpulan
antara lain sebagai berikut :
1. Alat filtrasi berupa saringan sederhana dengan tambahan media penyaring mampu
meningkatkan kualitas limbah air ready mix, sehingga alat filtrasi dinilai efektif
dan efisien dalam operasi perbaikan kualitas air ready mix pasca proses
produksi dan pemasaran.
2. Dilihat dari sisi waktu dan biaya, alat filtrasi berupa saringan jelas sangat hemat,
karena disamping mudah dalam mengoperasikannya juga tidak diperlukan biaya
perawatan atau biaya pemeliharaan yang tinggi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, Sri Sumestri Santika, 1984, “Metode Penelitian Air”, Usaha Nasional,
Surabaya.
Anonim, 1998, “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”, Departeman Pekerjaan
Umum Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anonim, 1990, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia”, No: 416 /
MENKES / PER / 1X.
Budi Kamulyan, 1996, “Teknik Penyehatan Lingkungan”, Laboratorium Teknik
Penyehatan dan Lingkungan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Fardiaz, Srikandi, 1992, “Polusi Air dan Udara”, Kanisius, Jakarta.
Linsley. RK dan Franzini JB, 1986, “Teknik Sumber Daya Air”, Terjemahan Oleh
Djoko Sasongko, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mahida, 1981, “Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri”, CV.
Rajawali, Jakarta.
Prodjopangarso, H, 1995, “Teknik Penyehatan II, Laboratorium PUS”, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
Slamet Riyadi, SKM, Dr, 1987, “Pencemaran Air”, Karya Anda, Surabaya
Indonesia.
Sugiharto, 1987, “Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah”, Universitas Indonesia,
Jakarta.
Totok Sutrisno, Eni Suciastuti, 1991, “Teknologi Penyehatan Air Bersih”, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Wardhana, Arya, Whisnu, 1995, “Dampak Pencemaran Lingkungan”, Andi Offset,
Yogyakarta.