html
Faktor Kimia
1. pH 6,5–8,5
2. Salinitas 18–32/±10 variasi alami
3. Daya hantar listrik umho/cm ±10 variasi alami
4. BOD ≤6,0
5. COD mg/ ≤11
6. Nilai Permanganat ≤9,0
7. N – NH3 ≤0,30
8. p PO3 1
9. N – NO3 1
10. H2S ≤0,01
11. Sianida ≤0,01
12. Senyawa ≤0,02
13. Hidrokarbon minyak mineral total ≤2
14. Oksigen terlarut ≤5
15. Pestisida 1
Faktor Biologi
1. MPN E. coli cel/100 ml ≤1000
2. patogen -
http://danjhu.deezclan.com/2013/02/baku-mutu-air-laut-untuk-budidaya.html
Kualitas air yang direkomendasikan untuk budidaya ikan air tawar (Aquaculture SA, 1999).
Parameter Kisaran optimal DO 5.0-15.0 ppm, CO2 1.0-10.0 ppm, pH 7.0-9.0, Clorida 1-100
ppm, Kalium 1-10 ppm, Natrium 2-100 ppm, Kesadahan total (CaCO3) ≥ 150 ppm,
Kesadahan Ca (CaCO3) 5-100 ppm, Kesadahan Mg (CaCO3) 5-100 ppm, Amonium (NH4+)
0.2-2 ppm, Unionisasi ammonia (NH3) ≤ 0.1 ppm, Nitrit (NO2-) < 0.3 ppm, Nitrat (NO3-)
0.2-10 ppm, Sulfat 5-100 ppm, H2S Ttd Bikarbonat (HCO3-) 50 -300 ppm, Karbonat
(CO32-) ≤ 10 ppb, Fosforus (PO42-) 0.005-0.2 ppm, Besi (Fe2-) ≤ 25 ppb, Total Fe 0.005-0.5
ppm, Seng (Zn) <0.01 mg/L.
Nilai yg
Parameter Acuan
disarankan
Suhu (0C) 25-31 Boyd, 1990
Residu terlarut (mg/l) 1.000 Pescod, 1973/NTAC, 1968
pH 6,5-8,5 Pescod, 1973/ NTAC, 1968/ Swingle, 1968
Oksigen terlarut (mg/l) >4 PPRI No. 82, 2001/ Swingle, 1968/Sylvester,
1958
Karbondioksida (mg/l) < 12 Pescod, 1973/NTAC, 1968
Alkalinitas (mg/l) 50-300 Swingle, 1968
Amoniak (mg/l) <1 Pescod, 1973/PPRI No. 82, 2001
Nitrit (mg/l) 0,06 PPRI No. 82, 2001
Nitrat (mg/l) 0,227-1,129 Gunawati, 1984
Pospat (mg/l) <1 PPRI No. 82, 2001
H2S (mg/l) 0,002 PPRI No. 82, 2001
COD (mg/l): indikator <20 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
pencemaran
BOD (mg/l): indikator 3-6 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
blooming
Kekeruhan (mg/l) <5 PPRI No. 82, 2001
Fe (mg/l) 0,3 PPRI No. 82, 2001
Hardness (mg/l) 12-500 Swingle, 1968
Klorin bebas (mg/l) < 0,1 Klein, 1962/PPRI No. 82, 2001
Sianida (mg/l) 0,02 PPRI No. 82, 2001
Pestisida (mg/l) 0,002-0,004 PPRI No. 82, 2001
Tembaga (mg/l) 0,002 PPRI No. 82, 2001/UNESCO/WHO
Timbal (mg/l) 0,001-0,007 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
Merkuri (mg/l) 0,0001 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
Cadmium (mg/l) 0,0002-0,0018 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
1.Suhu
2.pH
3.Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/ DO)
4.Salinitas
5.Kandungan Nitrogen Inorganik: Amonia
6.Kesadahan (kekerasan / hardness)
7.Alkalinitas
8.Kecerahan
SUHU
-variabel lingkungan penting untuk organisme akuatik
-rentang toleransi serta suhu optimum kultur berbeda untuk setiap
jenis / spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda
-suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan
peningkatan aktivitas metabolisme ikanà-peningkatan suhu
penurunan gas (oksigen) terlarutà
efek pada proses reproduksi ikanà
ekstrim: kematian kulturà
Suhu~ peningkatan selera makan ikan
~ pertumbuhan ikan
~ kekentalan / viskositas air
~ berkaitan dengan DO (berbanding terbalik)
~ berkaitan dengan konsumsi O2(berbanding lurus)
Pergantian / pencampuran air –mengurangi pengaruh suhu tinggi
pH
-derajat keasaman air
pH = -log (H)+
-ukuran konsentrasi ion Hidrogen (mol per Liter)
-menunjukkan suasana asam atau basa suatu perairan
Berkaitan dengan proses fotosintesis dan respirasi organisme
2H++ CO32-àH++ HCO3àH2CO3àCO2 + H2O
Semakin banyak CO2 yang dihasilkan dari respirasi
reaksi bergerak ke kananà
pH air turun (cenderung asam)àpelepasan ion H+ à
Penurunan / penggunaan CO2 dalam fotosintesis oleh fitoplankton
pH air naik (cenderung basa)à
pH rendah (keasaman tinggi)
penurunan oksigen terlarutà
konsumsi oksigen menurunà
peningkatan aktivitas pernapasanà
penurunan selera makanà
Rentang toleransi pH : 6.5 –9.0
pH optimal: 7.0 –8.5
Fotosintesis (siang hari) menggunakan CO2
Respirasi (siang –malam) menghasilkan CO2
CO2 terlarut tinggi pada malam hari (pH cenderung rendah)à
Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/ DO)
–Kelarutan suatu gas pada cairan merupakan karakteristik dari gas
tersebut sendiri dan dipengaruhi oleh tekanan, ketinggian suatu
tempat, suhu dan salinitas.
http://danjhu.deezclan.com/2013/02/baku-mutu-air-laut-untuk-budidaya.html