Laporan Resmi Praktikum Formulasi Dan Te
Laporan Resmi Praktikum Formulasi Dan Te
Disusun oleh:
Kelompok : B2
A. TUJUAN
Untuk memberi pengetahuan dan keterampilan teknik pembuatan kaplet salut gula
(dragee).
B. DASAR TEORI
Tablet adalah suatu sediaan padat baik yang mengandung maupun tidak mengandung bahan-
bahan tambahan seperti lubricant, disintegrant, diluents atau zat pengisi, dan zat-zat tambahan
yang lainnya. Ada beberapa macam tablet berdasarkan proses pengerjaannya, yaitu : Tablet
dengan Proses Granulasi Basah (* Wet Granulation ), Tablet dengan proses Granulasi Kering (
Dry Granulation, dan juga dengan Direct Compress ( Kempa Langsung )). Seluruh macam tablet
tersebut memiliki karakteristik trsendiri. Dan juga memiliki syarat-syarat tersendiri dalam
pembuatannya.
(Siregar,2008)
Proses penyalutan menggunakan panci farmasetik didasarkan pada proses yang digunakan dalam
industri permen, yang tekniknya berkembang pesat, bahkan dalam abad pertengahan. Dewasa
ini, kebanyakan panci penyalut dibuat dari baja tahan karat, sedangkan dulu panci dibuat dari
tembaga karena pengeringan dilakukan dengan sumber panas dariluar panci. Pada penyalutan
dengan panci konvensional tablet yang disalut harus dikerimngkan menggunakan suplai udara
yang dipanaskan. Semetara itu, kelembapan dan debu dari sekitar panci dihilangkan dengan cara
system ekstraksi udara.
(Martindale,1989)
Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan tipis berturut-turut
dengan larutan sukrosa dengan atau tanpa pewarna. Penyalut ini berguna karena dapat
melindungi bahan obat dengan berperan sebagai barrier terhadap kelembaban dan udara,
menutupi bahan obat yang rasa dan baunya tidak enak dan memperbaiki penampilan tablet. Salut
dapat bervariasi dalam ketebalan dan warna dari tambahan bahan-bahan celupan ke salut gula
(King,1984)
Perbedaannya dengan salut gula adalah tablet salut gula merupakan tablet kempa yang disalut
dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Supaya dapat menahan
bantingan selama proses penyalutan tablet inti harus memiliki resistensi dan kekerasan yang
cukup di dalam panci penyalut yang berputar terus menerus selama proses berlangsung.
Kekerasan yang cukup juga akan berperanan memperlambat penyalut pada waktu dilakukan
penyalutan dan sebaiknya permukaan tablet berbentuk. Bentuk tablet inti yang ideal untuk
disalut ialah: sferis, elip, bikonvek bulat atau bikonvekoval. Tinggi antara permukaan tablet
sedapat mungkin agak rendah.
(Ansel,1989)
Tablet-tablet yang akan disalut harus mempunyai sifat fisik tertentu yang sesuai. Dalam proses
penyalutan, tablet-tablet bergulir di dalam panci atau berhamburan dalam aliran udara dari suatu
penyalut suspensi udara ketika proses penyalutan berlangsung. Agar mampu menahan benturan
sesama tablet atau benturan tablet dengan dinding panci, maka tablet harus tahan terhadap abrasi
dan gumpil. Permukaan tablet yang rapuh, yang lunak oleh pemanasan, atau yang rusak oleh
campuran penyalut, cenderung menjadi kasar pada tahap awal proses penyalutan dan tidak cocok
untuk disalut dengan lapisan tipis. Bahan penyalut yang membentuk lapisan tipis melekat ke
seluruh permukaan yang terpapar, sehingga permukaan yang tidak sempurna akan disalut dan
tidak dibuang. Mutu dari penyalut lapisan tipis yang melekat pada tablet cetak biasanya lebih
banyak tergantung pada mutu tablet awal yang dipakai dalam proses, daripada waktu yang
dibutuhkan dalam penyalutan gula.
Penyalutan gula mengandung banyak zat padat, sehingga lebih lambat mengering dan dapat
mengisi banyak cacat kecil di permukaan tablet yang dapat terjadi pada tahap awal proses
penyalutan selain permukaan yang halus, maka bentuk fisik tablet juga sangat penting. Bentuk
ideal tablet yang akan disalut adalah bulat, yang memungkinkan tablet tersebut bergulir bebas di
dalam panci penyalut, dengan kotak sekecil mungkin sesama tablet.
(Augsburger
& Hoag, 2008)
Proses penyalutan tablet terbagi atas beberapa tahap yaitu: protective, gum syrup, built up syrup,
smoothing syrup, colouring syrup, dan polishing. Lapisan penutup merupakan tahap pemberian
lapisan pelindung agar air dari larutan berikutnya tidak masuk ke dalam tablet inti. Lapisan
elastis merupakan lapisan dasar dari salut gula yang bertujuan untuk melapisi gum syrup agar
tablet tidak retak selama proses atau selama penyimpanan. Bahan-bahan yang akan dituang
diaduk lebih dahulu, kemudian masukkan CaCO3 secukupnya, aduk kembali sampai semua
serbuk melapisi tablet baru kemudian dialirkan udara panas. Built up syrup merupakan proses
pemberian lapisan sebenarnya dari salut gula, sedangkan smoothing syrup bertujuan untuk
membuat permukaan tablet licin sehingga zat warna dapat melapisi tablet secara merata.
Colouring bertujuan untuk memberikan warna pada permukaan tablet dan polishing merupakan
proses pengkilatan permukaan tablet sehingga menjadi mengkilat.
(Asmarini,
2007)
D. CARA KERJA
Ditimbang sebanyak 350 kaplet inti yang telah dibebaskan dari debu
Tahap sealing
Dibuat lapisan sealing
Dialiri udara panas ke dalam panci sampai suhu kaplet sekitar 30oC
Tahap subcoating
Ditimbang bahan-bahan untuk larutan subcoating dan serbuk subcoating sebanyak
setengah formula
Dilarutkan masing-masing bahan larutan subcoating dengan sebagian air (sesuai porsi),
bila sudah larut semua dicampurkan semua larutan, diaduk sampai homogen.
Dilapisi panci penyalut dengan sedikit suspensi subcoating dengan jalan meratakannya
dalam panci penyalut.
Diputar panci selama 3-5 menit, kemudian dikeringkn dengan udara panas menggunakan
kipas angin dan hair dryer.
Tahap subcoating selesai apabila kaplet inti telah terlapis dengan sempurna secara
merata.
Tahap smoothing
Dibuat larutan smoothing
Diletakkan kaplet yang telah disubcoat pada panci penyalut yang telah bersih
Dilapisi larutan smoothing secara merata lalu dibiarkan kering sendiri tanpa pengering
udara selama beberapa menit.
Diletakkan kaplet yang telah dismoothing pada panci penyalut yang bersih
Dileakkan kaplet yang telah dismoothing pada panci penyalut yang bersih
Diletakkan larutan polishing secara menyebar dan merata, lalu panci diputar.
CATATAN PENIMBANGAN
Jumlah
No. Kode Nama Bahan Jumlah Nyata Satuan
Teoritis
Tahap sealing : -
001 - - -
(Tidak Dilakukan)
Tahap subcoating :
a. Larutan subcoating
Sukrosa 400 100 Gram
PGA 20 5 Gram
002 Gelatin 8 2 Gram
Akuadest 300 75 Gram
b. Serbuk Subcoating
Kalsium Karbonat 120 30 Gram
Talk 120 30 Gram
Tahap smoothing :
003 Sukrosa 100 33,3 Gram
Akuadest 50 16,67 Gram
Tahap coloring :
Sukrosa 180 90 Gram
004 Gelatin 2 1 Gram
Zat Warna qs qs Gram
Akuadest 110 55 Gram
Tahap polishing : -
(Tidak dilakukan)
005
PEG - - -
Kloroform - - -
Jumlah
No. Kode Tahapan Proses Hasil Pengamatan
Penambahan
No.
Tahapan Persyaratan Memenuhi/Ti
Kod Hasil Pengujian
Pengujian StandarD dak
e
Sebelum Disalut (mg) Sesudah Disalut (mg)
279,
261,5 270,9 341,7 325,0 339,6
1
270,
270,0 269,1 338,0 346,1 335,1
1
271, Rata-tata :
265,1 271,5 306,2 362,2 331,2
1
271, 450-550 mg
Keseragam 230,1 279,9 337,1 343,9 327,2
8
an Bobot
001 278,
Tablet 276,1 261,5 334,0 326,9 324,3
1
Salut
288,
268,3 276,5 334,7 321,1 322,0
0
200,
260,5 323,8 322,8
1
329,84
Rerata (x) 268,965 Rerata (x)
5
SD 11,672 SD 10,194
CV (%) 4,340% CV (%) 3,09%
Selisih Rerata (x) 22,63(%)
002 Penambah SD 1,478
an Bobot CV (%) 1,25
Sebelum disalut (mm) Sesudah disalut (mm)
4 4 5 5
Ketebalan
003 5 5 5 5
Tablet
5 5 5 5
Rerata (x) 4,67 Rerata (x) 5
SD SD
Selisih
Rerata (x) :
004 Penambah
an tebal SD :
2.PERHITUNGAN
X X (Rerata)
279,1
270,1
271,1
271,8
278,1
288,0
260,1
261,5
270,0
265,1
230,1 268,965
276,1
268,3
260,5
270,9
269,1
271,5
279,9
261,5
276,5
N = 20
∑X = 5379,3
SD =11,672
Diketahui :
Syarat Keseragaman bobot (FI III)
a) 268,965± 5% = Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang
Interval = 225,517-282,413(memenuhi)
Dari kedua syarat tersebut diatas tablet memenuhi syarat keseragaman bobot menurut
FI edisi III
X X (Rerata)
341,7 329,845
338,0
306,2
337,1
334,0
334,7
313,8
325,0
346,1
326,2
343,9
326,9
321,1
322,8
339,6
335,1
331,2
327,2
324,3
322,0
N = 20
∑X = 6.596,9
SD = 10,194
Diketahui :
Syarat Keseragaman bobot (FI III)
a) 329,845± 5% = Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang
Dari kedua syarat tersebut diatas tablet tidak memenuhi syarat keseragaman bobot
menurut FI edisi III
X Rerata (X)
4
5
5
4,67
4
5
5
N=6
∑X = 28
b) Ketebalan tablet sesudah disalut (mm)
X Rerata (X)
5
5
5
5
5
5
5
N=6
∑X = 30
X Rerata (X)
12,54 9,907
11,97
10,48
8,90
8,35
7,20
N=6
∑X = 59,44
X Rerata (X)
10,65
12,00
12,47
11,74
15,08
10,35
9,90
N=6
∑X = 70,45
SELISIH PENAMBAHAN KERAS
18,60%
UJI KERAPUHAN TABLET
X Rerata (X)
5,6001
5,524 5,556
5,544
SD = 0,039
% cv = x 100%
= x 100% = 0,710%
X Rerata (X)
5,5881
5,522 5,547
5,530
SD = 0,036
% cv = x 100%
= x 100% = 0,650%
c) Kerapuhan tablet sebelum disalut (%)
X Rerata (X)
6,6901
6,7486 6,676
6,5910
SD = 0,080
% cv = x 100%
= x 100% = 1,198%
% cv = x 100%
= x 100% = 1,199%
% sebelum disalut :
1.
2.
3. 0,253
% sesudah disalut :
1. 0,061
2. 0,041
3. 0,056
X Rerata (X)
1,54 N=3
2,20 1,75
1,50
∑X = 5,24
X Rerata (X)
4,59
4,21 4,33
4,19
N=3
∑X = 12,99
c. Kekerasan
Untuk uji ini digunakan alat Stokes Monsanto Hardness Tester dan dilakukan replikasi sebanyak
5x. Hal ini dilakukan agar semua tablet stabil di udara, sehingga tidak mudah pecah. Tablet
sebelum disalut mempunyai kekerasan rata-rata 9,907kg dan setelah disalut nilai kekerasan rata-
ratanya menjadi 11,74kg. Syarat kekerasan tablet menurut Farmakope Indonesia adalah 4-10kg.
Kekerasan tablet sebelum disalut memenuhi syarat, tapi kekerasan tablet sesudah tablet tidak
memenuhi syarat. Kekerasan dibawah 4kg masih bisa diterima asalkan kerapuhannya tidak
melebihi batas yang ditetapkan dan bila kekerasan tablet lebih dari 10 kg masih dapat diterima
asalkan masih memenuhi persyaratan waktu hancur tablet.
d. Kerapuhan
Pada uji ini menggunakan alat friabilator. Menurut Farmakope Indonesia, syarat kerapuhan
tablet inti adalah <1% dan untuk tablet salut < 0,8%. Dari hasil percobaan kami tidak sesuai
dengan teori, hal ini mungkin dikarenakan perbandingan komposisi zat tambahan pada tablet
yang tidak sesuai.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan uji evaluasi tablet, diperoleh bahwa tablet Theophyllin ini :
a. Percobaan uji keseragaman bobot tablet salut diperoleh harga CV = 3,09%, sehingga
keseragaman bobot ini dikatakan memenuhi syarat CV < 5%.
b. Kekerasan tablet salut yang didapat adalah 11,74 kg sehingga kurang memenuhi
syarat yaitu 4 – 10 kg
c. Percobaan uji kerapuhan, harga Cv yang diperoleh kurang sesuai yaitu 1,199%,
Tablet dianggap baik karena kerapuhan < 1 %.
d. Percobaan waktu hancur kurang sesuai dengan teori, yaitu 4,33 menit. Hal ini
mungkin disebabkan karena kurangnya zat pengikat pada tablet.
Permasalahan dalam pembuatan tablet salut yang kami dapatkan adlah kurang meratanya warna
atau motling.
I. DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, EBC, Jakarta.
Asmarini, 2007, Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker, Satu Bangsa, Bandung.
Augsburger, L.L. & Hoag, S.W, 2008, Pharmaceutical Dosage Forms Tablets. 3rd Edition,
Informa health care USA, New York.
King, R. E., 1984, Dispending Of Medication, Ninth Edition, Mack Publishing Company,
Philadelphia.
Martindale, 1989, The Extra Pharmacopeia, 29th Edition, The Pharmaceutical Press, London.
Siregar .Charles, 2008, Tekhnologi Farmasi Sediaan Tablet ,EGC ,Jakarta.