Anda di halaman 1dari 19

KOMUNIKASI DAN INOVASI

Mewujudkan Inovasi, Memulai Proses Inovasi, Memahami keterbatasan


sebuah organisasi, Melakukan tindakan Inovasi, Mengukur kesuksesan
sebuah Inovasi, dan Mengetahui Hal-Hal yang harus dihindari

OLEH :
NITRAIZ PRATAMA 197045017
ARTIKA ESTERIA SIRAIT (19705019)
ALFY SAHRIN (19705033)

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap perubahan dan kemajuan peradaban manusia selalu ditandai oleh adanya
penemuan sesuatu yang baru. Penemuan batu yang runcing dan tajam pada jaman primitif,
misalnya, telah merubah perilaku berburu manusia pada saat itu dari berburu binatang secara
langsung oleh tangan kosong, menjadi perilaku berburu menggunakan alat bantu yaitu batu
runcing.
Dengan kata lain, penemuan merupakan salah satu faktor penentu terjadinya perubahan
sosial. Manusia sebagai makhluk sosial berinteraksi dalam sebuah sistem sosial dengan
mematuhi norma, keyakinan, dan kearifan lokal yang berlaku di dalamnya. Manakala hadir
penemuan baru, maka tatanan sosial yang ada akan mengalami perubahan. Dengan diterimanya
penemuan baru, maka akan terjadi perubahan sosial; yaitu dimulai dari perubahan perilaku baik
secara individu, maupun perubahan secara kolektif dalam sistem sosial tersebut. inilah yang
disebut dengan proses difusi dan inovasi.
Difusi inovasi adalah suatu ide, praktik, atau objek/benda yang disadari dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. (Everet M. Rogers,
2003) dengan kata lain suatu proses penyebarserapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya
untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat
yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke
bidang yang lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.
tentunya dalam menemukan dan menjalani sebuah inovasi tidak terlepas bagaimana
proses - proses bagaimana mewujudankan sebuah inovasi tersebut. mulai daripada bagimana
memulai proses inovasi tersebut sehingga hal hal yang harus di hindari dalam melakukan
inovasi.
oleh karenanya penulis mencoba menjelaskan bagaimana mewujudkan Inovasi, memulai
Proses Inovasi, memahami keterbatasan sebuah organisasi, Melakukan tindakan Inovasi,
Mengukur kesuksesan sebuah Inovasi Mengetahui Hal-Hal yang harus dihindari.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Mewujudkan Inovasi

Zaltman, Duncan dan Holbek (1973). membagi proses dalam mewujudkan inovasi
menjadi dua tahap yaitu tahap permulaan dan implementasi. Tiap tahap dibagi dalam beberapa
langkah.

I. Tahap Permulaan (initation stage)

a. Langkah pengetahuan dan kesadaran


Jika inovasi dipandang sebagai suatu ide, kegiatan, atau material, yang diamati baru oleh unit
adopsi (penerima inovasi), maka adanya inovasi menjadi masalah pokok. Sebelum inovasi dapat
diterima oleh penerima, harus sudah menyadari bahwa ada inovasi. Sebagaimana telah kita
bicarakan pada waktu membicarakan proses keputusan inovasi, maka timbul masalah yang dulu
tahu dan sadar ada inovasi atau merasa butuh inovasi

b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi


Dalam tahap ini penerima membentuk sikap terhadap inovsai. Dari hasil penelitian menunjukan
bahwa sikap terhadap inovasi memegang peranan yang penting untuk menimbulkan inovasi
untuk ingin berubah atau menerima inovasi.

c. Langkah pengambilan keputusan


Pada langkah ini segala informasi mengenai potensi inovasi dievaluasi. Jika menganggap
inovasi itu dapat diterima dan ia senang menerimanya maka inovasi akan diterima dan
diterapkan dalam organisasi. Demikian pula sebaliknya, jika unit tidak menyukai dan
menganggap inofasi tidak bermanfaat maka ia akan menolak. tentu ini merupakan salah satu cara
dalam mewujudkan timbulnya sebuah inovasi.
II. Tahap Implementasi

a. Langkah awal (permulaan) implementasi


Sebagai contoh ketika mahasiswa pada masa Covid 19 dilarang untuk bertatap muka dalam
menjalankan proses perkuliahan, maka adanya sebuah inovasi dalam hal menggunnkan ZOOM
MEETING dalam menjalankan perkuliahan secara jarak jauh dalam mencegah penyebaran
Covid 19.

b. Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi.


2. MEMULAI PROSES INOVASI
Proses memulai sebuahinovasi terdiri dari semua keputusan dan aktivitas, dan dampaknya, yang
terjadi dari pengenalan terhadap suatu kebutuhan atau suatu masalah, melalui penelitian,
pengembangan , dan pengkomersilan suatu inovasi, melalui difusi dan adopsi dari suatu inovasi
oleh pengguna, dengan segala konsekuensinya. Berikut langkah-langkah utama dalam memulai
inovasi.

1. Pengenalan Masalah (Problem) atau Kebutuhan (Need)


Proses pengembangan inovasi biasanya mulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan, yang
merangsang kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan yang didesain untuk menciptakan
inovasi dalam rangka memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan itu.
Contoh kasus di bidang pendidikan, Pada masa covid-19 mahasiswa mengalami kesulitan untuk
dapat melanjutkan pendidikan secara tatap muka. Hal ini disebabkan karena penyebaran virus
yang sangat cepat. Seiring dengan berjalannya waktu, para pakar pendidikan dan para praktisi di
bidang teknologi akhirnya menemukan satu inovasi baru untuk mengatasi masalah tersebut
dengan mengadakan pendidikan jarak jauh menggunakan ZOOM MEETING salah satu
contohnya.

2. Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan


Sebagian besar inovasi yang telah diteliti dalam penelitian difusi adalah inovasi teknologi, dan
istilah teknologi sering digunakan sebagai sinonim dari inovasi. Adapun teknologi terdiri dari
komponen keras (hardware) dan komponen lunak (software). Komponen keras dapat berupa
produk, perangkat, atau material lainnya, sedangkan komponen lunak berupa pengetahuan,
keterampilan dan prosedur, prinsip-prinsip dasar dari suatu peralatan itu.
Dasar ilmu bagi teknologi biasanya diperoleh dari penelitian dasar (basic research), yang
didefinisikan sebagai penelitian orisinil untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak
bertujuan pada penerapan masalah-masalah praktis.

Penelitian terapan terdiri dari penelitian-penelitian ilmiah yang ditujukan untuk


memecahkan masalah-masalah praktis. Ilmu pengetahuan diletakkan pada hal yang bersifat
praktis untuk mendesain sebuah inovasi yang akan mengatasi masalah atau kebutuhan yang
dirasakan.

3. Pengembangan
Pengembangan suatu inovasi merupakan proses pembentukan sebuah ide baru dalam bentuk
yang diharapkan memenuhi kebutuhan-kebutuhan audiens dari adopter-adopter yang potensial.
Fase ini biasanya terjadi setelah penelitian tetapi sebelum inovasi yang berasal dari penelitian.

4. Komersialisasi
Komersialisasi adalah pemroduksian, pemabrikan, pengemasan, pemasaran, dan pendistribusian
suatu produk yang mewujudkan suatu inovasi. Inovasi merupakan perubahan sebuah ide dari
penelitian menjadi sebuah produk atau jasa untuk dijual di pasar.

5. Difusi dan Adopsi


Salah satu keputusan yang paling penting dalam seluruh proses pengembangan inovasi adalah
mulai difusi menyebar inovasi kepada adopter-adopter yang potensial.

6. Konsekuensi
Fase terakhir dalam proses pengembangan inovasi adalah konsekuensi dari suatu inovasi,
didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi pada individu atau sistem sosial sebagai akibat
adopsi atau penolakan terhadap suatu inovasi. Berikut masalah/kebutuhan orisinil yang memulai
proses keputusan inovasi diatasi atau tidak.
3. Memahami keterbatasan sebuah organisasi

Definisi Umum Organisasi

Pengertian Organisasi adalah suatu alat untuk mencapai sebuah tujuan. Oleh karena itu, bentuk
maupun tipe dari organisasi harus disesuaikan dengan ruang lingkup beserta sifatnya. Kegunaan
dari pemilihan yang tepat yaitu agar pencapaian tujuan dapat tercapai secara maksimal.

Definisi Organisasi Menurut Ahli

1. Max Weber

Definisi Organisasi Menurut Para Ahli sangat beraneka ragam. Menurut Max Weber, Organisasi
merupakan kerangka hubungan yang testruktur yang mana didalamnya terdapat weweanng,
pembagian kerja dan  tanggung jawab untuk mengeksekusi fungis tertentu.

2. Chester

Sedangkan menurut Chester I Bernard, organisasi merupakan suatu sistem kegiatan yang bekerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Definisi Organisasi menurut W.J.S
Pooerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yaitu susunan dan aturan dari berbagai
bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur.

Jenis-Jenis Bentuk Organisasi

Organisasi terbagi menjadi 4 macam yaitu:

1. Bentuk Lini

Oraganisasi bentuk lini biasanya disebut sebagai organisasi militer atau bentuk lurus. Organisasi
ini hanya mengenal satu pimpinan atau atasan yang memilki kewenangan dalam seluruh bidang
kegiatan.
Tugas dibagikan dan didelegasikan dari pimpinan ke pengawas madya. Pengawas ini memilki
tugas khusus yang kemudian pengawas memberikan tugas tersebut kepada pengawas yang
bertugas dalam kegiatan.

2. Bentuk Fungsional

Organisasi bentuk fungsional tidak menekankan pada hierarki struktural. Jenjang jabatannya
secara vertikal sehingga lebih banyak didasakan oleh sifat dan macam fungsi yang perlu
dijalankan.

4. Bentuk Panitia

Organisais bentuk pantian misalnya adanya panitia dalam Koperasi Rukun Warga. Organisasi
bentuk panitia hanya bersifat sementara dan hanya dalam waktu tertentu saja. Contoh lain
misalnya panitian 17 agustusan yang waktu kepanitiannya selama sekitar satu bulanan untuk
memeriahkan kemenangan Republik Indonesia

Kelebihan Dibentuknya Organisasi

Kelebihan Organisasi sangat beraneka ragam yaitu

1. Menjadikan anggota dalam organisasi menjadi lebih profesional atau keahliannya


menjadi lebih banyak.
2. Dengan diciptakannya sebuah organisasi beserta strukturnya, perusahaan atau badan
usaha menjadi lebih produkti. Para pekerja mampu bekerja menjadi lebih giat untuk
mencapai hasil yang maksimal.
3. Beroganisasi menjadikan para anggota mampu bertukar pikiran. Jadi, ide-ide atau inovasi
terbaru terus bermunculan. Kreatifitas anggota menjadi semakin meningkat.
4. Perusahaan atau badan usaha yang telah memiliki pengorganisasian yang baik,
perusahaan tersebut bisa menjadi lebih berkembang dan maju.
Kekurangan Dibentuknya Organisasi

Selain kelebihan, organisasi juga memiliki beberapa kelemahannya, yaitu :


1. Banyaknya orang yang ahli dibidangnyya membuat banyk munculnya konflik baik secara
vertikal maapun horizontal. Perbedaan opini dan ide tentu selalu ada. Opinidan ide-ide
tersebut kadang membuat terganggynya stabilitas perusahaan.
2. Perusahaan akan sulit dikontrol karena banyak orang-orang yang ahli dibidangnya.
Sehingga diperlukannya dewan pengawas di masing-masing bidang.
3. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akan sulit dilacak dan perusahaan yang akan
dirugikan. Lemahnya pengawasan karena perusahaan dibagi menjadi banyak bidang.
4. Timbulnya persaingan tidak sehat karena banyak orang-orang yang merasa ahli
dibidangnnya dan tidak ingin mengalah dengan yang lainnya.

4. Melakukan tindakan inovasi

Pengertian Inovasi

Inovasi dan inovatif adalah dua hal yang selalu dikaitkan bersama-sama. Pengertian inovatif
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengenalkan sesuatu yang bersifat baru.
Lalu, apa yang dimaksud dengan inovasi? Menurut KBBI, inovasi adalah pemasukan atau
pengenalan hal-hal yang baru, atau pembaharuan. Pengertian dari inovasi lainnya adalah usaha
yang dilakukan oleh seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi,
berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya.

Tujuannya adalah menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.
Seseorang yang berhasil melakukan sebuah inovasi adalah seseorang yang inovatif. Secara tidak
langsung, manfaat inovatif adalah membawa sesuatu hal yang baru yang dapat memudahkan
kehidupan manusia dan membawa manusia ke dalam kondisi kehidupan yang lebih baik. 

Apa Itu Inovasi Menurut Para Ahli?

UU No. 19 Tahun 2002

Menurut UU No. 19 Tahun 2002, pengertian inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan,
dan atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan penerapan
praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau pun cara baru untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke  dalam produk atau pun proses produksinya.

Everett M. Rogers

Menurut Everett M. Rogers, inovasi merupakan sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang
dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu
untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.

Van de Ven, Andrew H.

Menurut Van de Ven, Andrew H., pengertian inovasi adalah pengembangan dan implementasi
gagasan-gagasan baru oleh orang dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan berbagai
aktivitas transaksi di dalam tatanan organisasi tertentu.

Kuniyoshi Urabe

Menurut Kuniyoshi Urabe, inovasi merupakan setiap kegiatan yang tidak bisa dihasilkan dengan
satu kali pukul, melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif, meliputi banyak proses
pengambilan keputusan, mulai dari penemuan gagasan hingga ke implementasian nya di pasar.

Kreatif dan Inovatif Setiap Hari

Peluang untuk berinovasi merupakan salah satu hal yang kita inginkan dalam kehidupan kerja
kita sehari-hari. Namun seringkali, kita merasa bahwa kita tidak bisa menjadi lebih kreatif di
tempat kerja karena faktor-faktor di luar kendali. Entah itu karena perusahaan yang enggan
mengambil risiko dan suka bermain aman, mungkin karena target yang sangat agresif, atau
mungkin banyaknya daftar pekerjaan yang harus dilakukan sehingga rasanya mustahil untuk
menambahkan sesuatu yang baru.

Walaupun banyak dari hal ini mungkin benar, ada juga beberapa tips dan trik yang dapat
diadopsi oleh hampir semua orang agar otot inovasi Anda tetap kuat dan siap digunakan. Dan
seperti kelompok otot lainnya, semakin banyak Anda berlatih, maka akan semakin kuat, semakin
baik, dan semakin tak terhentikan. Berikut adalah 8 hal yang dapat Anda lakukan pada pekerjaan
untuk membuatnya lebih mudah untuk lebih kreatif dan inovatif setiap hari.

1. Mulai Melakukan Pertemuan Berdiri

Seluruh energi Anda berubah ketika Anda berdiri. Tidak mengherankan, seluruh energi dalam
rapat juga demikian. Konversikan salah satu pertemuan Anda menjadi pertemuan yang berdiri
dan perhatikanlah, antusiasme dan energi dalam rapat akan meningkat. Setiap orang akan
bergerak lebih cepat dan lebih berorientasi pada aksi dan lebih memotivasi tim Anda. 

2. Kelilingi Diri Anda dengan Inspirasi

Setiap kali Anda melihat sesuatu dari dunia luas yang menarik perhatian Anda, tampilkanlah di
layar. Ini bisa berupa penemuan apa saja: iklan yang luar biasa di majalah, menu yang tidak
biasa, atau bahkan email yang ditulis dengan baik yang membuat Anda tertawa. Semakin
provokatif, semakin baik! Jika Anda memiliki ruang di dinding dekat Anda, manfaatkanlah. Cari
tempat yang tepat untuk Anda dapat menampilkan semuanya. Atau, jika Anda bekerja di kantor
terbuka, lakukan secara virtual di Pinterest.

3. Dapatkan Teman

Inovasi jarang terjadi di dalam ruang hampa. Pilih seorang kolega yang membuat Anda merasa
nyaman dengannya dan bertanggung jawablah satu sama lain. Dorong dia untuk terus mencoba
hal-hal baru, baik mencoba tempat baru untuk makan siang, memberikan ide dengan cara yang
tidak ortodoks, berbagi artikel yang menginspirasi, atau hanya melakukan pemetaan ide kuno.
Inovasi akan menjadi lebih baik dan lebih mudah dilakukan ketika dilakukan bersama. 
4. Mulai dari Hal Kecil

Kita sering berpikir bahwa ide harus selalu besar, transformatif, dan mengubah permainan.
Namun seringkali, banyak hal kecil dan baru yang ditambahkan untuk membuat perbedaan besar.
Manfaat untuk inovasi skala kecil sangatlah besar. Tidak hanya terjadi dengan cepat dan (paling
sering) tanpa banyak keributan, inovasi pada hal-hal kecil juga mengumpulkan minat dan
perhatian tim dan organisasi Anda sehingga membuka jalan bagi proyek inovasi yang lebih besar
dan lebih mudah untuk diikuti. Cobalah mengubah banyak hal kecil, seperti cara Anda
menandatangani email, cara Anda menghargai diri sendiri untuk pekerjaan yang baik, atau cara
Anda memulai rapat.

5. Terapkan dalam Hidup

Berhenti bicara dan mulailah mengerjakannya! Masukkan pikiran Anda ke dalam kata-kata, kata-
kata Anda ke dalam gambar, dan gambar Anda ke dalam prototipe. Ketika orang dapat melihat
ide Anda, mereka akan mudah mengingatnya dan lebih cenderung menganggapnya serius
sehingga mereka dapat terlibat dalam pengembangannya. 

6. Keluar dari Kantor

Biasakan melangkah keluar meskipun hanya berjalan di sekitar blok. Saat Anda berjalan, buat
titik untuk memperhatikan hal-hal disekitar. Jika Anda membutuhkan disiplin dalam perburuan
inspirasi Anda, lakukan permainan dan perburuan hal-hal yang dimulai dengan huruf A pada hari
pertama, B yang kedua, dan seterusnya. Pikiran Anda akan mulai menghubungkan titik-titik
antara yang Anda lihat dan masalah yang Anda tinggalkan di kantor. Itulah keindahan alam
bawah sadar kita.

7. Bakar Kreativitas

Bagi kebanyakan dari kita, memeriksa email adalah hal pertama yang kita lakukan setiap hari.
Buatlah sebuah kreativitas daripada menyelam dengan email  yang membanjiri kotak masuk
Anda padahal mereka semua bisa menunggu. Pilih lagu, podcast, atau blog favorit Anda untuk
memulai pagi hari. Apa pun itu, pastikan itu membakar imajinasi Anda. Anda akan kagum
betapa hal itu akan menginspirasi sikap dan kreativitas Anda sepanjang hari.

8. Tanyakan pada Diri Sendiri, ‘Kekuatan Apa yang Akan Saya Gunakan?’

Ketika Anda bingung dengan masalah yang tidak dapat Anda lakukan, panggil senjata besar.
Apa yang dimaksud dengan senjata besar? Ini adalah kekuatan kreatifitas yang Anda miliki.
Tuliskanlah kreativitas yang Anda miliki dalam daftar (berdasarkan pengalaman-pengalaman
Anda) dan simpan daftar di dekat meja Anda. Kemudian, ketika masalah muncul, lihat daftar
Anda dan tanyakan pada diri sendiri hal yang mungkin dilakukan untuk menyelesaikannya. 

5. Mengukur sebuah kesuksesan sebuah inovasi

 Sukses dapat diukur dengan laba atas investasi yang baik. Tetapi, tidak akan ada ROI
yang tercipta apabila tidak didukung oleh sumber daya yang mampu mengembangkan inovasi.
Inovasi adalah sesuatu yang tidak memiliki standardisasi. Lalu, bagaimana cara mengukurnya?

Seperti yang dilansir dari inc.com, mereka menentukan KPI berikut:

1. Lebih Banyak Orang yang Terlibat

Bagi Mitsuru Kikunaga, seorang investor dari REAPRA, cara pengukurannya dengan lebih
banyak orang yang ingin terlibat menjadi sumber daya yang berinovasi. Memperkerjakan orang
yang mau berinovasi adalah sesuatu yang diperlukan, karena bisnis yang semakin berkembang
tentu akan berhubungan dengan orang lebih luas lagi.

2. Perubahan Pola Pikir


“Anda ingin mengubah pola pikir orang, dan itu merupakan ukuran keberhasilan
untuk Anda,” kata Vikram Bharati, pendiri Tribe Theory, yang menjadi moderator
diskusi panel. Mengubah pola pikir menjadi lebih efisien dan sumber daya tersebut terus
membantu mengembangkan bisnis juga dapat dijadikan sebagai KPI.
3. Jaringan yang Kuat
Membangun jaringan yang kuat dengan sumber daya yang sama-sama ingin
berinovasi akan dirasakan dampaknya oleh startup lima tahun kedepan. Karena di masa
depan, tidak ada yang tahu, oleh siapa bisnis itu akan berkembang, dan bagaimana
perkembangannya.

A. Hambatan ataupun kendala yang di hadapi dalam mengukur sebuah inovasi :

1. Masalah Keamanan

Hal-hal baru terasa menakutkan karena sering membawa kerentanan baru. Tetapi
keamanan bukan tidak bisa dipecahkan – itu hanya elemen penting lainnya untuk diperbaiki.

2. Waktu dan Sumber Daya Terbatas

Tidak ada perusahaan yang merasa punya cukup waktu atau orang untuk melakukan
pekerjaan, jadi jangan biarkan itu menjadi alasan Anda. Anda harus mengukir waktu untuk
inovasi – itu tidak akan terjadi begitu saja.

3. Anggaran Terbatas atau Tidak Sama Sekali

Uang bisa menjadi lebih sulit untuk dilewati karena orang yang memegang dompet
cenderung menginginkan taruhan yang aman, dan ide-ide inovatif, menurut definisi, tidak
terbukti.

4. Kurangnya Keahlian

Jauh lebih mudah untuk berinovasi jika Anda memiliki orang yang tahu cara melakukan
hal-hal baru daripada terus-menerus mencampur cara-cara lama.
4. Penerimaan atau Adopsi Pengguna

Bahkan jika seorang pemimpin menerobos semua hambatan lain, mereka masih perlu
meyakinkan pelanggan Anda untuk mengambil keuntungan dari hal baru. Karena inovasi
tidak berhenti saat diluncurkan.

https://www.wartaekonomi.co.id

6. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari

kesuksesan bisnis yang baru dibangun kalau kamu menghiraukan beberapa hal yang harus
dihindari berikut ini:

1. Merasa sudah memiliki cukup ilmu atau pengetahuan seputar bisnis

Proses belajar nggak akan berhenti sampai di institusi pendidikan, bahkan dalam
kehidupan sehari-hari kita akan terus belajar, apalagi dalam memulai bisnis. Banyak hal yang
kita perlu ketahui sebagai persiapan untuk membangun usaha, mulai dari memahami proses
produksi hingga strategi memasarkan produk.

Begitu pula setelah merintis usaha, jangan berhenti belajar sampai di situ saja. Dalam
mempertahankan dan mengembangkan usaha tersebut pun kita masih butuh terus belajar.
Pengetahuan seputar bisnis bisa didapatkan di mana saja, mulai dari membaca buku,
mengikuti workshop sekaligus memperluas koneksi, hingga 5 mengikuti kelas online.

2. Memilih bisnis yang tidak dikuasai

Kamu lebih menyukai teh daripada kopi, tapi karena bisnis kedai kopi
sedang booming beberapa tahun belakangan, maka kamu memilih menjalankan kedai kopi.
Mungkin hal ini bisa tetap kamu jalani, tapi akan terasa berat untuk dilakukan. Selain karena
jumlah pesaing yang sudah sangat banyak, juga karena kurang menguasai produk yang kamu
jual.
Mengikuti tren atau minat pasar memang bagus, walaupun begitu coba
temukan passion atau minat dalam dirimu terlebih dahulu lalu cari tahu apa peluang yang bisa
dilakukan dengan hal tersebut.

3. Salah memilih partner atau rekan kerja

Memulai bisnis dengan teman dekat atau orang yang kita percaya tentu membuat banyak
hal terasa lebih mudah untuk dilakukan. Apalagi dalam prosesnya, bisnis gak selalu berjalan
lancar. Ketika hal itu terjadi, kamu dan partner tentunya harus bisa mendukung dan memotivasi
satu sama lain. Karena itu, memilih partner yang tepat sangat penting untuk menghindari
kerugian materi dan memastikan keberlangsungan bisnis yang kamu bangun.

4. Melakukan semuanya seorang diri

Setiap wirausaha pasti memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap bisnis yang mereka
bangun, apalagi jika persiapannya memakan waktu lama dan penuh perjuangan. Apa pun akan
dilakukan untuk membuat bisnis tersebut berjalan seperti apa yang dibayangkan dari awal.

Walaupun begitu, ketika pekerjaan yang kamu pegang sebagai business owner semakin


banyak, sudah saatnya mempercayakan orang lain untuk membantumu. Delegasikan beberapa
pekerjaan kepada orang-orang yang kamu pekerjakan sesuai dengan kapasitas mereka. Dengan
menghindari micro-management dan berinvestasi pada orang yang tepat, kamu bisa memastikan
perkembangan usaha yang kamu bangun.

5. Mengabaikan riset atau uji produk berkala

Melihat peluang bisnis gak bisa hanya dimulai dari keinginan atau kesukaan, tapi juga
perlu didukung riset untuk mengetahui minat pasar. Apakah bisnis yang kamu mulai nantinya
dibutuhkan atau bisa memenuhi kebutuhan (demand) banyak orang? Bahkan setelah beberapa
waktu menjalankan bisnis pun, riset atau uji produk tetap dibutuhkan untuk melihat bagaimana
kamu bisa semakin mengembangkan bisnismu nantinya.

6. Mencampur keuangan pribadi dan bisnis


Memulai bisnis memang membutuhkan banyak dana. Untuk usaha kecil-kecilan,
mungkin masih banyak yang menggunakan uang pribadi sebagai modal usaha, lalu mencampur
keuntungan yang diterima ke rekening pribadi. Ketika bisnismu semakin besar, kamu gak bisa
melakukan hal ini lagi. Kamu harus memisahkan keuangan untuk kebutuhan pribadi dan bisnis.
Karena dengan begitu, kamu bisa memantau perkembangan bisnismu serta mengukur
keuntungan yang kamu raih sepanjang waktu.

Untuk itu, Jenius menyediakan Akun Bisnis untuk membantu kamu memisahkan arus


keuangan personal dan bisnis. Dengan Akun Bisnis, kamu juga gak perlu lagi membuat rekening
baru untuk urusan bisnismu. Di Jenius, kamu bisa mengakses akun personal dan akun bisnis dari
dalam satu aplikasi.

7. Tidak memiliki dana darurat untuk bisnismu

Dana darurat wajib kamu miliki gak hanya dalam hal keuangan pribadi, tapi juga untuk
keperluan bisnismu. Usaha yang kamu bangun gak melibatkan kamu dan partner bisnismu saja,
tapi juga para karyawan yang bekerja untukmu. Apabila produktivitas terganggu dan
mempengaruhi pendapatan usahamu, maka penghasilan mereka yang mencari nafkah dengan
bekerja untukmu juga akan terganggu. Gak hanya untuk gaji pegawai, dana darurat dibutuhkan
untuk apa pun yang berhubungan dengan mempertahankan kelangsungan bisnismu. Karena itu,
saat memulai bisnis, jangan lupa menyiapkan dana darurat untuk bisnismu juga ya.

8. Mengabaikan kepuasan pelanggan

Kesuksesan bisnis yang kamu bangun gak berhenti sampai di pelanggan membeli produk
atau memakai jasa yang kamu tawarkan saja, tapi juga mempertahankan agar mereka datang
kembali dan menjadi pelanggan setia. Ini karena word-of-mouth masih terbilang penting.
Pelanggan yang puas akan dengan senang hati membagikan pengalaman mereka ke keluarga dan
teman-teman mereka. Walaupun sulit untuk mengontrol hal ini, word-of-mouth bisa sangat
efektif membantu mendorong usahamu... atau sebaliknya. Tergantung bagaimana kamu
memperlakukan mereka. Karena itu, jangan pernah mengabaikan hal ini ya.

9. Hanya berfokus pada kehadiran fisik atau online


Meski kita telah memasuki era digital dengan kemudahan akses internet dari smartphone,
gak bisa dipungkiri kehadiran secara fisik masih dibutuhkan. Selain memiliki website atau online
presence di media sosial misalnya, gak ada salahnya bergabung dalam
kegiatan offline seperti pop-up market yang bisa membangun kepercayaan konsumen dengan
melihat kualitas produk milikmu secara langsung, serta membuka peluang pada pasar yang lebih
luas lagi.

Begitu pula sebaliknya, kalau kamu sudah memiliki kehadiran secara fisik, misalnya
dalam bentuk toko, restoran, dan lainnya, pastikan kamu juga memiliki online
presence seperti website, akun media sosial, atau tergabung dalam situs travel yang
menampilkan review dan informasi soal bisnismu. Ini memberi kesempatan bagi banyak orang
untuk mengenal bisnismu sebelum datang secara langsung. Baik online atau offline, kamu
membutuhkan dua hal ini dalam porsi yang tepat.
KESIMPULAN

penemuan merupakan salah satu faktor penentu terjadinya perubahan sosial. Manusia
sebagai makhluk sosial berinteraksi dalam sebuah sistem sosial dengan mematuhi norma,
keyakinan, dan kearifan lokal yang berlaku di dalamnya. Manakala hadir penemuan baru, maka
tatanan sosial yang ada akan mengalami perubahan. Dengan diterimanya penemuan baru, maka
akan terjadi perubahan sosial; yaitu dimulai dari perubahan perilaku baik secara individu,
maupun perubahan secara kolektif dalam sistem sosial tersebut. inilah yang disebut dengan
proses difusi dan inovasi.
Difusi inovasi adalah suatu ide, praktik, atau objek/benda yang disadari dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. (Everet M. Rogers,
2003) dengan kata lain suatu proses penyebarserapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya
untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat
yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke
bidang yang lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Damanpour, F., & Schneider, M. 2006. “Phases of the adoption of innovation in organizations:

Effects of environment organization and top managers.” British Journal of Management, 17,

215–236.

Daft, R. L. 2013. Organization theory & design (11th ed.). Mason: South-Western Cencage

Learning.

Rogers, Everett M. 1995. Diffusion Of Innovations Third Edition. New York: The Free Press

Buku ... dan Teori Komunikasi, terj. Evi Setyarini. ... Kronman, Anthony T. Max Weber,
Jurists Profiles in Legal Theory. California: Stanford ...

Anda mungkin juga menyukai