Pemeriksaan Ekstra Oral
Pemeriksaan Ekstra Oral
a. Kelainan kulit kepala termasuk benjolan atau lesi dapat terjadi kista pilar,
psoriasis. Kista pilar (kista trichilemmal) adalah kista berisi cairan yang
terbentuk dari folikel rambut dan yang paling sering ditemukan di kulit
kepala.
B. Pemeriksaan wajah
Pemeriksaan bentuk wajah terdiri atas 3 pemeriksaan yaitu tipe wajah,
kesimetrisan wajah, dan profil wajah. Tipe wajah ada 3, yaitu sempit, normal,
dan lebar. Kesimetrisan wajah ada 2, yaitu simetris bilateral dan asimetris.
Dikatakan simetris bilateral apabila wajah terbagi 2 sama lebar dan
anatomisnya sama jika ditarik garis median dari garis rambut ke titik glabela,
subnasion (perbatasan septum nasal dengan bibir atas), dan menton. Profil
wajah terbagi menjadi wajah datar, cembung dan cekung. Untuk menentukan
profil wajah, tarik garis dari titik glablea, subnasion dan pogonion (dagu) dan
dilihat dari arah sagital.
Pemeriksaan pada wajah dapat dilakukan melalui pengamatan dan palpasi,
pemeriksa dapat mengamati simetris atau tidaknya wajah. Adanya
ketidaksimetrisan pada wajah secara jelas kemungkinan disebabkan oleh
masalah gigi geligi, khusunya yang berhubungan dengan nyeri. Adanya abses
pada gigi atau jaringan periodontal merupakan penyebab umum, adanya
pembengkakan pada wajah. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh adanya
trauma.
Cara pemeriksaan pada wajah :
Pemeriksaan visual (inspeksi) daerah wajah dan leher dilihat dari depan.
Perhatikan apakah ada tonjolan, cacat, bercak di kulit, tahi lalat, asimetri
wajah yang berlebihan (sebagian besar wajah memang sedikit asimetris)
ataupun facial palsy.
Kemungkinan kelainan pada wajah adalah:
a. Kelainan pada wajah bisa terjadi paralisis saraf fasial. Facial paralysis atau
kelumpuhan saraf di wajah atau bisa juga di sebut penyakit “bell’s palsy”
adalah hilangnya gerakan wajah karena kerusakan saraf. Otot-otot wajah
terkulai atau menjadi lemah. Ini biasanya terjadi pada salah satu sisi
wajah, tapi juga memungkinkan untuk terjadi pada kedua sisi wajah dan
ini biasanya disebabkan oleh: infeksi atau peradangan dari nervus facialis,
trauma kepala, tumor kepala atau leher, dan stroke. Penyebanya idiopatik,
meskipun kemungkinan penyebab dapat meliputi iskemik vaskuler,
penyakit virus seperti herpes zoster, penyakit autoimun, atau bahkan
kombinasi dari semua faktor ini. Bell’s Palsy juga sering disebut fasial
paralisis atau kelumpuhan fasialis perifer akibat proses non-supuratif, non-
neoplasmik, non-degeneratif primer namun sangat mungkin akibat edema
jinak pada nervus fasialis di foramen stilomastoideus. suatu kelainan,
kongenital maupun didapat, yang menyebabkan paralisis seluruh ataupun
sebagian pada pergerakan wajah.