DISUSUN OLEH:
2015
LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA KE-47 TAHUN 2015
1. Objek penelitian berupa
JUDUL : Miniatur Ajaran Tri Hita Karana Dalam Lingkup Panglipuran
Manusia
(Kajian Tentang Penerapan Ajaran Tri Hita Karana Dengan Hubungannya o Hewan
Terhadap Tingkah Laku Masyarakat Bali Di Desa Adat Panglipuran) o Tumbuhan
o Pembuatan Alat
BIDANG : Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan o Lain-lain
PENDAHULUAN
Secara geografis negara Indonesia adalah negara kepulauan dengan 13.000 lebih
pulau, membentang dari Sabang sampai Merauke. Terdiri dari 740 suku bangsa dan
etnis.Masing-masing pulau memiliki keunikan dan karakteristik budaya yang berbeda, salah
satu pulau dengan karakteristik yang khasdan citra budaya yang masih terjaga adalah Bali.
Bukti terjaganya keanekaragaman budaya dan keharmonisan yang ada diantara
masyarakatnya adalah dengan adanya desa adat atau yang sekarang berganti nama
menjadi Desa Pekraman.
Identitas etnik, kesenian, adat serta tradisi leluhur masyarakat Bali masih terjaga dan
terpelihara dengan baik di desa adat. Adanya rasa kesadaran masyarakat Bali ini diperkuat
dengan adanya kesamaan warga desa (krama desa) dari suatu desa adat. Konsep Tri Hita
Karana telah diterapkan masyarakat Bali dengan dasar kesadaran bahwa hubungan antar
Tuhan, manusia, dan alam yang terpelihara dengan baik dapat menjadikan kedamaian
disetiap sisinya.
Ajaran Tri Hita Karana adalah ajaran yang mendasarkan pada prinsip keharmonisan
dan keseimbangan dengan bertumpu pada nilai-nilai Agama Hindu dan falsafah hidup
masyarakat Bali. Antara Agama Hindu dan ajaran Tri Hita Karana mempunyai hubungan
yang erat. Agama Hindu menjiwai falsafah Tri Hita Karana, dan sebaliknya falsafah Tri Hita
Karana mendasarkan pada Agama Hindu. Penerapan ajaran Tri Hita Karana pada berbagai
aspek kehidupan baik dengan Tuhan, sesama manusia,maupun dengan alam sekitar sudah
seharusnya terus dipertahankan masyarakat desa adat yang masih menjunjung tinggi
peranan Tri Hita Karana dalam kehidupan.
Dari latar belakang yang telah dipaparkan mengenai ajaran Tri Hita Karana yang
mengedepankan keseimbangan dan perdamaian, maka peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai penerapan ajaran Tri Hita Karana baik terhadap Tuhan, sesama masyarakat,
maupun terhadap kelestarian alam sekitar.
Penelitian yang berjudul Miniatur Ajaran Tri Hita Karana Dalam Lingkup Panglipuran
(Kajian Tentang Penerapan Ajaran Tri Hita Karana Dengan Hubungannya Terhadap
Tingkah Laku Masyarakat Bali Di Desa Adat Panglipuran)ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi penting terhadap berbagai pihak antara lain sebagai berikut :
a. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai “modal telaah”
dalam rangka mengupas tentang ajaran Tri Hita Karana serta pada
penerapan dalam kehidupan sehari hari. Agar dapat mengetahui respon
masyrakat terhadap penerapan ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupannya
di desa adat.
b. Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi sekaligus pengenalan lebih
lanjut ajaran Tri Hita Karana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
yang mengedepankan kebersamaan dan keharmonisan.
c. Masyarakat
KAJIAN PUSTAKA
Agama Hindu mengajarkan umat manusia melalui konsep-konsep yang memiliki nilai
universal dan relevan dengan permasalahan saat ini, salah satunya adalah Tri Hita Karana
yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, antar manusia dan alam lingkungan.
Tri Hita Karana berarti bahwa kesejahteraan umat manusia di dunia ini hanya dapat
terwujud bila terjadi keseimbangan hubungan antara unsur-unsur Tuhan, manusia, dan
alam.Tri Hita karana bersumber dari ajaran Agama Hindu, yang secara tekstual berarti tiga
penyebab kesejahteraan (Tri=Tiga, Hita=kesejahteraan, Karana=sebab). Tiga unsur
tersebut adalah Sanghyang Jagatkarana (Tuhan sang pencipta), Bhuana (alam semesta),
dan Manusa (Manusia) (Astiti,2005:26).
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu suatu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati dari orang (subyek) itu sendiri.
Dengan pendekatan kualitatif ini, semua data berupa kata-kata lisan maupun tulisan
dari sumber data manusia yang telah diamati disajikan dan digambarkan apa adanya
dan selanjutnya ditelaah guna menemukan makna yang sebenarnya (Moleong,
2002:3).
Jenis penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang sah, akurat serta
mudah dipahami dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif. Adapun pengertian
penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau
karakteristik individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu (Arifin, 1996:13).