Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

“Eksplorasi Konsep Integrasi Pendidikan Karakter dalam


Pembelajaran IPA di SMP TRI SUKSES NATAR Guna
Pelestarian Lingkungan Hidup”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian

Dosen Pengampu : Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd

Disusun Oleh:

Hanifah Nur Fauziah (1911060321)

Pendidikan Biologi 5’E

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022


DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Penegasan Judul.....................................................................................1

1.2 Latar Belakang Masalah…...................................................................1

1.3 Fokus dan Sub Fokus Penelitian….......................................................3

1.4 Rumusan Masalah…..............................................................................3

1.5 Tujuan penelitian....................................................................................3

1.6 Manfaat Penelitian.................................................................................4

1.7 Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan..........................................5

1.8 Metode Penelitian.................................................................................5

1.9 Sistematika pembahasan........................................................................6

BAB II DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................................7

2.2 Variabel Penelitian................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.....................................................20

3.2 Penyajian Fakta dan Data Penelitian...................................................20

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian skripsi
ini dengan baik, dan tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga dan sahabatnya termasuk kita selaku
umatnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penelitian skripsi ini
tidaklah dapat berhasil begitu saja tanpa adanya bimbingan, arahan, dukungan,
motivasi dan semangat yang diberikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada para dosen yang mengampu mata kuliah
metodelogi penelitian.

Bandar Lampung, 15 Oktober 2021

Hormat Saya

Hanifah Nur Fauziah


( NPM 1911060321)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Penegasan Judul

Pada penelitian ini memiliki judul yaitu “ Eksplorasi Konsep Integrasi


Pendidikan karakter dalam Pembelajaran IPA di SMP TRI SUKSES Natar Guna
Pelestarian Lingkungan Hidup” Untuk memahami mengenai judul pada penelitian
ini maka penulis menguraikan pengertian beberapa istilah yang terdapat pada
proposal yakni sebagai berikut:

 eksplorasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk mencari,


menemukan, dan mendapatkan suatu bahan tambang (bahan galian) yang
kemudian secara ekonomi dapat dikembangkan untuk diusahakan.
 Integrasi adalah proses yang mengacu pada keterikatan individu dengan
masyarakat yang lebih luas dan biasanya diukur dalam hal peran
pekerjaan, organisasi, dan komunitas.
 Pendidikn karakter adalah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya
terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi
selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk
penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih
kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.
 Lingkungan hidup sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
mempengaruhi alam itu sendiri. Dalam ilmu ekologi, alam dilihat sebagai
jalinan sistem kehidupan yang saling terkait satu sama lainnya.

1.2 Latar Belakang Masalah

Sains berkembang pesat disertai dengan perkembangan teknologi sebagai


wujud aplikasi sains. Sains dan teknologi berkembang disesuaikan dengan
1
kompleksitas kebutuhan masyarakat global (Santoso, 2010).

Selain menyumbangkan manfaat positif bagi masyarakat, perkembangan


sains dan teknologi juga mengakibatkan terbentuknya berbagai aktivitas negatif
seperti eksplorasi sumber tambang, pemanfaatan hutan secara bebas, perburuan
hewan lindung, membuang sampah sembarangan dan sebagainya. Oleh karena itu,
diperlukan bekal pengetahuan dan sikap bagi peserta didik dalam mengikuti arus
perkembangan sains dan teknologi tetapi masih peduli terhadap kelestarian
lingkungan.
Uraian tersebut menjadi salah satu permasalahan dalam masalah
lingkungan hidup. Kompleksitas aplikasi sains dan perkembangan teknologi perlu
diimbangi dengan konservasi potensi lokal Indonesia dan penanaman karakter.
Hal tersebut tercermin dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pasal 37 ayat (1) bahwa kajian ilmu pengetahuan alam
(termasuk biologi) adalah lingkungan sekitar yang dieksplor melalui
pengembangan kemampuan pengetahuan dan pemahaman, sehingga masalah yang
dipelajari dalam biologi lebih terfokus pada lingkungan hayati.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang memiliki esensi dan makna


yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuan nya adalah
membentuk pribadi peserta didik, supaya menjadi manusia yang baik, warga
masyarakat, dan warga negara yang baik. Beberapa nilai karakter dasar meliputi
cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, peduli terhadap alam dan isinya, tanggung
jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, kerjasama, percaya diri,
kreatif, kerja keras, pantang menyerah, keadilan kepemimpinan, baik, rendah hati,
toleransi, cinta damai dan cinta persatuan. Menjadi manusia yang cerdas dan
pintar boleh jadi mudah melakukannya tetapi menjadikan manusia agar menjadi
manusia yang baik dan bijak tampaknya jauh lebih sulit.

Oleh karena itu sangat wajar jika dikatakan bahwa masalah moral
merupakan persoalan akut yang mengiringi kehidupan manusia disetiap waktu
dan diberbagai tempat. Pada kenyataannya tentang akutnya problem moral ini
yang

2
kemudian menempatkan penyelenggaraan pendidikan karakter sebagai sesuatu
yang penting. Terutama pendidikan karakter yang berkaitan tentang menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup demi keberlangsungan makhluk hidup.

1.3 Fokus dan Sub-Fokus Penelitian

Penelitian yang berjudul “Eksplorasi Konsep Integrasi pendidikan karakter


dalam Pembelajaran IPA di SMP TRI SUKSES Natar Guna Pelestarian
Lingkungan Hidup” menekankan pada eksplorasi konsep pendidikan karakter di
SMP TRI SUKSES Natar guna meningkatkan pengetahuan terhadap lingkungan
melalui pembelajaran IPA. Sub-fokus penelitian ini yaitu menggambar hasil
terhadap kesadaran pelestarian lingkungan setelah melakukan pembelajaran IPA
melalui cara eksplorasi konsep integrasi pendidikan karakter.

1.4 Rumusan Masalah


 Bagaimana pengaruh pengintregasian pendidikan karakter dalam
pembelajaran IPA di SMP Tri Sukses Natar bagi pelestarian lingkungan
hidup?
 Apakah pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di SMP Tri Sukses
Natar efektif diterapkan dalam pelestarian lingkungan hidup?
 Apakah pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di SMP Tri Sukses
Natar meningkatkan kemampuan peserta didik untuk peka dan peduli
terhadap pelestarian lingkungan hidup?

1.5 Tujuan Penelitian


 Mengetahui pengaruh pengintegrasian pendidikan karakter dalam
pembelajaran IPA di SMP Tri Sukses Natar bagi pelestarian lingkungan
hidup.
 Mengetahui tingkat efektivitas pendidikan karakter dalam pembelajaran
IPA di SMP Tri Sukses Natar bagi pelestarian lingkungan hidup.
3
 Mengetahui tingkatan kepekaan dan kepedulian peserta didik setelah
diadakan nya pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran
IPA di SMP Tri Sukses Natar bagi pelestarian lingkungan hidup.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yakni:

 Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan pengetahuan teori maupun praktik dan keilmuan
dalam pelestarian lingkungan hidup. Sehingga adanya kesadaran untuk
menjaga lingkungan dengan baik.
 Manfaat Praktis
 Bagi Peneliti
Memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal sebagai calon guru
biologi atau IPA yang profesional dalam pemberian teori sekaligus
praktik demi pelestarian lingkungan hidup.
 Bagi Peserta Didik
Dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan
teori maupun praktik bagi peserta didik di dalam pembelajaran ipa
supaya dapat menjaga lingkungan dengan baik.
 Bagi Guru
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
eksplorasi konsep pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA
sehingga dapat dijadikan evaluasi untuk meningkatkan pemahaman
sekaligus implementasi nya dalam pelestarian lingkungan hidup.
 Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan dan mengoptimalkan pelaksanaan peduli
lingkungan di sekolah.

4
1.7 Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yakni penelitian oleh


Nyoman Wijana (2015) dengan judul “Pengaruh Pengintegrasian Pendidikan
Karakter Berorientasi Kearifan Lokal Ke dalam Materi Ajar Mata Kuliah Ilmu
Lingkungan Untuk Meningkatkan Soft Skill Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Biologi FMIPA UNDIKSHA” yang menujukkan jenis penelitian quasi
eksperimen dengan rancangan randomized pre test and post test control group
design. Sedangkan dalam penelitian oleh Nasrul Hakim, dkk (2019) dengan judul
“Manual Book Biology Scientific Camp: Pengembangan Pendidikan Karakter
Berbasis Outdoor Approach” yang dimana penelitian tersebut menunujukan
adanya pengembangan buku panduan (manual book) pelaksanaan kemah ilmiah
biologi (biology scientific camp) sebagai upaya untuk mengembangkan
pendidikan karakter mahasiswa biologi dengan pendekatan outdoor approach dan
menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi tahap Analysis,
Define, Design, Implementation dan Evaluation. Data penelitian diperoleh dari
hasil validasi ahli materi dan ahli media serta hasil ujicoba kelompok kecil.

Perbedaan penelitian yang dilakukan Nyoman Wijana dan Nasrul Hakim, dkk
dengan yang akan penulis teliti yaitu peneliti disini ingin mengeksplorasi konsep
integrasi pendidikan karakter dalam Pembelajaran IPA di SMP TRI SUKSES
NATAR Guna Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai upaya ada nya kepedulian
terhadap sikap peduli lingkungan.

1.8 Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif karena bertujuan


untuk mengeksplorasi konsep integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran
IPA Guna pelestarian lingkungan hidup. Sumber dan cara pengambilan data
yaitudengan analisis data dimana data tersebut penulis dapatkan melalui interview
sebagai metode pokok guna mendapatkan suatu keputusan yang objektif. Di
samping itu pula penulis menggunakan metode observasi dan dokumentasi

5
sebagai metode penunjang guna melengkapi data yang telah penulis dapatkan
melalui metode dokumentasi. Penelitian akan dilaksanakan di SMP TRI SUKSES
Natar kelas IX semester ganjil .

1.8 Sistematika pembahasan

BAB I Pendahuluan memaparkan penegasan judul, latar belakang pengambilan


masalah yang dijadikan fokus utama dalam penelitian, rumusan masalah, tujuan
dilakukan penelitian, manfaat penelitian, kajian peneliti terdahulu yang relevan
dengan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan, serta struktur organisasi
skripsi.

BAB II Landasan Teori memaparkan deskripsi teori-teori yang dijadikan sebagai


landasan dalam melakukan penelitian ini.

BAB III Deskripsi Objek Penelitian memaparkan gambaran umum dari objek
penelitian serta penyajian fakta dan data penelitian ini.

BAB IV Analisis Data Penelitian memaparkan analisa terhadap fakta-fakta dan


data-data yang ditemukan dalam penelitian ini.

BAB V Penutup memaparkan kesimpulan penelitian yang dilakukan disertai


dengan saran untuk pembaca maupun peneliti selanjutnya yang berminat.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN VARIABEL PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka


Lingkungan merupakan sebuah ruangan beserta isinya. Lingkungan terdiri
dari faktor abiotik berupa air, tanah, udara, suhu, cuaca, dan faktor biotik berupa
manusia, hewan dan tumbuhan yang berpengaruh dan dipengaruhi oleh manusia.
Undang-undang No 32 tahun 2009 disebutkan bahwa setiap orang berhak dan
berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Untuk itu institusi pendidikan
diharapkan untuk ikut mengambil peran dalam mengelola lingkungan dan dapat
mengurangi tingkat kerusakan pada lingkungan yang disebabkan oleh manusia.
Perilaku masyarakat yang kurang menjaga lingkungan, akan membuat
kerusakan lingkungan semakin cepat dan sulit untuk diperbaiki. Oleh karena itu
pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam mengelola lingkungan agar angka
kerusakan lingkungan dapat dikurangi. Selanjutnya, pembangunan nasional
menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Salah
satu unsur dalam konsep pembangunan berkelanjutan adalah pendidikan
lingkungan hidup yang dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Pendidikan berperan dalam membangun karakter bangsa. Pendidikan
harus bisa membentuk karakter peserta didik agar tujuan pendidikan Nasional
dapat tercapai. Untuk itu diperlukan perencanaan, pelaksanaan yang
mengintegrasikan nilai-nilai karakter dan kemudian melakukan evaluasi dengan
pengawasan serta pemantauan secara berkala. Karakter yang kuat dibentuk oleh
penanaman nilai yang dibangun melalui penghayatan dan pengalaman, nilai yang
diterima peserta didik juga harus diinternalisasikan dalam jiwa agar menjadi
bagian yang tak terpisahkan dalam diri peserta didik hingga menjadi karakter.
Peserta didik yang mempunyai karakter kuat-baik akan mampu menerima

7
kompetensi apapun yang diterima sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
mudah, menyenangkan dan bermakna.1
Lingkungan pendidikan menjadi hal yang juga berpengaruh terhadap
proses pendidikan. Kenyamanan dan keamanan dalam proses belajar mengajar
sangat dibutuhkan dalam suatu pembelajaran. Proses belajar mengajar akan sangat
terganggu jika adanya rasa kurang nyaman terhadap lingkungan pendidikan . Ki
Hadjar Dewantara menyatakan bahwasannya manusia pada hakekatnya
merupakan makhluk Tuhan yang hidup menjadi satu dengan alam semesta. Hal ini
diartikan bahwa kita sebagai makhluk yang hidup di alam semesta harus
senantiasa menjaganya. Namun beberapa masalah yang timbul dalam lingkungan
pendidikan banyak diakibatkan oleh perilaku manusia itu sendiri yang tidak peduli
terhadap lingkungan. Sebagai contohnya membuang sampah sembarangan,
melakukan pemborosan air dan sumber listrik, penggunaan plastik yang semakin
merajalela, dan lain-lain.
Permasalahan yang ada mengenai ketidakpedulian terhadap lingkungan
harus segera diselesaikan. Salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan ini
yaitu dengan menciptakan rasa kepedulian terhadap lingkungan atau pembentukan
karakter peserta didik sejak dini. Pendidikan di sekolah menjadi satu sektor yang
penting dalam membentuk karakter siswa. Apalagi dengan pendidikian yang
mempunyai kebijakan 12 tahun pendidikan bagi anak Indonesia.2
Karakter peduli lingkungan merupakan karakter yang wajib
diimplementasikan bagi sekolah disetiap jenjang pendidikan. Karakter Peduli
Lingkungan menurut Izhar Salim adalah pendidikan karakter peduli lingkungan
yang dapat dilakaukan melalui kegiatan OSIS di sekolah, sehingga mampu
melahirkan komunitas Go Green dimana komunitas Go Green setiap minggunya
melakukan kegiatan bersih jalan dan bersih lingkungan sehingga rute jalan
disekitar lingkungan warga sehingga tampak bersih, indah, asri dengan pepohonan
hijau dan terbebas dari sampah yang kumuh. Lahirnya komunitas Go Green

1
Mawangir, Fathiyatul Haq dan Puspita, Fulan. Pola Pembentukan Karakter Peduli lingkungan Melalui
Program Adiwiyata di MTSn 6 Sleman. Jurnal penelitian pendidikan dan pembelajaran. Vol 7 No 2.
E-ISSN: 2714-8483, P-ISSN: 2355-1003. Juli 2020.
2
Aprilianto, Rizki Nur dan Arief, Ardian. Sekolah Adiwiyata dalam Dimensi Karakter dan mutu Pendidikan.
Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 6, Nomor 1, September 2019.

8
memberikan dampak positif bagi warga sekitar dalam meningkatkan kepedulian
warga terhadap lingkungannya. Selain itu, komunitas Go Green berhasil
merangkul anggota dari berbagai kalangan.
Ada beberapa indikator yang harus dicapai sekolah dalam rangka
menanamkan pendidikan karakter peduli lingkungan di antaranya; Memelihara
Lingkungan Kelas, Tersedia tempat pembuangan sampah di kelas, Pembiasaan
hemat energi, Memasang Stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air
pada setiap ruangan apabila selesai digunakan.
Penanaman karakter peduli lingkungan yang dilakukan oleh sekolah harus
disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa. Karakter peduli lingkungan
bertujuan untuk mendorong kebiasaan mengelola lingkungan, menghindari sifat
merusak lingkungan, memupuk kepekaan terhadap lingkungan, menanam jiwa
peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan, serta siswa dapat menjadi contoh
penyelamat lingkungan dalam kehidupan di mana pun berada.3
Pendidikan merupakan bagian terpenting dari masyarakat. Pendidikan
adalah wadah manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta berbagai aspek lainnya. Pendidikan di era globalisasi juga memberikan
dampak yang signifikan bagi pengembangan pola pikir masyarakat di dalam
membaca situasi dan kondisi yang terjadi di suatu negara. Pendidikan merupakan
dasar terjadi suatu perubahan. Melalui pendidikan, peserta didik dapat mengetahui
cara yang tepat untuk menyesuaikan cara berpikir untuk menghadapi tantangan
dunia yang semakin kompleks dan membutuhkan daya saing yang tinggi.
Lingkungan adalah semua faktor luar, fisik, dan biologis yang secara
langsung berpengaruh terhadap ketahanan hidup, pertumbuhan, perkembangan,
dan reproduksi organisme. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Berdasarkan pernyataan tersebut, manusia merupakan salah satu

3
Eva, dkk. Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan
Peserta Didik. JOEAI (Journal of Education and Instruction). Volume 3 Nomor 2. Desember 2020 e-ISSN :
2614-8617 p-ISSN : 2620-7346 DOI: https://doi.org/10.31539/joeai.v3i2.1382

9
komponen yang menempati ruang di lingkungan, sehingga segala aktivitas dan
pola kehidupan yang dilakukan manusia tidak bisa terlepas dari lingkungan itu
sendiri.
Manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan budi akan
mempengaruhi kondisi lingkungannya. Secara tidak langsung, manusia untuk
meningkatkan kehidupannya akan mengelola dan menggunakan segala sesuatu
yang ada di lingkungannya. Namun naluri manusia tidak pernah merasa puas
sehingga mereka melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengancam
kelestarian sumber daya alam. Perilaku manusia yang memanfaatkan lingkungan
dengan tidak arif menyebabkan kualitas lingkungan semakin menurun. Misalnya,
membuang sampah sembarangan dapat mencemari lingkungan dan dapat
menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan.
Pendidikan karakter adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk
membantu seseorang memahami, peduli dan bertindak dengan landasan nilai-nilai
etis. Pendidikan karakter sebagai upaya yang dirancang secara sadar untuk
memperbaiki karakter pada siswa. Dengan kata lain pendidikan karakter adalah
suatu wujud kegiatan dalam membentuk karakter seseorang agar lebih memahami,
peduli dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang etis.
Pendidikan karakter menekankan pentingnya tiga komponen pendidikan
karakter yang baik, yaitu moral knowing atau pengetahuan moral, moral feeling
atau perasaan moral dan moral acting atau perbuatan moral. Pengetahuan dan
pemahaman siswa mengenai nilai-nilai etis yang berlaku dalam kehidupan sehari-
hari merupakan bagian dari moral knowing, sikap siswa dalam menyikapi nilai-
nilai etis yang mereka pahami adalah bagian dari moral feeling, serta perilaku dan
tindakan siswa dalam mengaplikasikan nilai-nilai etis yang mereka pahami adalah
bagian dari moral acting. Ketiga komponen tersebut saling berhubungan yang dan
harus ditanamkan pada diri siswa agar dapat menanamkan karakter yang baik.
Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan dapat
mengembangkan upaya-upaya memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Peduli Lingkungan menurut Kemendiknas (2010: 9-10) adalah sikap dan tindakan

10
yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,
dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi. Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peduli
Lingkungan menjadi nilai penting untuk ditumbuh kembangkan. sebagaimana
pendapat Ngainun bahwa manusia yang berkarakter adalah manusia yang
memiliki kepedulian terhadap lingkungan, baik lingkungan sosial maupun
lingkungan fisik. 4
Dalam UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada point ke empat dari pasal 65 menyebutkan bahwa setiap
orang berhak dan mempunyai peran masing-masing dalam pegelolaan lingkungan
hidup. Ini berarti bahwa siapapun dia baik pemerintah maupun masyarakat
mempunyai kewajiban untuk ikut dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup di sekolah merupakan salah satu dari
penerapan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan
hidup menanamkan nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
pengetahuan (kognitif), kesadaran atau kemauan (afektif), dan tindakan
(psikomotor) untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Melalui pendidikan lingkungan diharapkan masyarakat dapat turut serta
melaksanakan upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup dengan
mengembangkan sikap, bentuk-bentuk perilaku, kemampuan sosial dan
kemampuan individu yang mencintai lingkungan. Pemahaman akan pentingnya
menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga tetap terjaga keberlangsungannya
dan menjadi seimbang dalam kehidupan di bumi ini perlu dipahami oleh manusia
dan hal ini harus ditanamkan pemahamannya kepada generasi ke generasi.
Dasar pemahaman akan pentingnya lingkungan hidup ini harus dipahami oleh
manusia yang merupakan salah satu makhluk hidup yang ada dalam sistem ini

4
Karimah, Nur dan Imam Mashuri. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program
Sekolah Bebas Sampah di SDN 1 Bareng kabat Banyuwangi. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. Vol, 3
No, 1. ISSN 2654-606X (Print) | ISSN 2654-6280 (Online). Februari 2020

11
mempunyai kemampuan berpikir serta mempunyai nurani untuk menangkap
informasi, budaya dan teknologi.5
Kebiasaan yang di bangun untuk peduli lingkungan, sudah semestinya di
lakukan sejak dini dan seorang guru memberikan contoh teladan dalam
melakukannya dan yang paling penting pendidikan lingkungan hidup harus
berdasarkan pengalaman langsung bersentuhan dengan lingkungan hidup sehingga
diharapkan pengalaman langsung tersebut dapat membentuk perilaku, nilai dan
kebiasaan untuk menghargai lingkungan. Implementasi kebiasaan dalam peduli
lingkungan dapat menjadikan karakter yang melekat pada peserta didik
berdasarkan pengalaman belajar, mengamati dan bersentuhan langsung saat di
lingkungan sekolah maupun pada lingkungan sekitarnya.6
Indonesia merupakan negara yang sering disebut dengan istilah zamrud
khatulistiwa. Bermacam-macam tanaman bisa tumbuh dan berkembang subur.
Namun, istilah itu sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan Indonesia saat ini.
Tanah yang gersang dan tandus membuat Indonesia tidak nyaman lagi untuk
dihuni. Indonesia juga telah dilanda berbagai macam bencana dari tahun ke tahun,
seperti banjir bandang, tanah longsor, tsunami, kekeringan yang sering terjadi
setiap tahun. Di wilayah perkotaan banyak sekali cerobong-cerobong
asap yang ditanam oleh kaum kapitalis yang ingin mengeruk keuntungan tanpa
memikirkan dampak yang akan disebabkan terhadap lingkungan sekitar. Polusi
air, tanah, dan udara sudah banyak terjadi di wilayah perkotaan sehingga
masyarakat tidak memiliki tempat untuk bisa bernafas bebas. Limbah rumah
tangga dan pabrik makin memperparah kondisi air dan tanah di perkotaan
sehingga menimbulkan berbagai jenis penyakit yang mengancam keselamatan
manusia di sekitarnya. Permasalahan-permasalahan itu disebabkan karena ulah
manusia yang tidak mau menjaga alam. Mereka melakukan berbagai
kegiatan yang merusak alam tanpa pertanggungjawaban, seperti pembakaran

5
Wibowo, Agus dkk. Program Madrasah Adiwiyata dalam Membentuk karakter Peduli Lingkungan bagi
siswa MTs. Jurnal Inovasi Penelitian. Vol, 1 No,6. ISSN 2722-9475 (Cetak) ISSN 2722-9467 (Online).
November 2020
6
Huda, Muhammad Komarul dan Rajagukguk, Salome.
Penguatan Karakter Peduli Lingkungan di Pesantren Modern Al Barokah Melalui Pengelolaan Sampah dan
Pemanfaatan Biopori. Best Journal Biology Education Science & Technology. Vol, 3 No, 2. ISSN (Print) :
2614 – 8064. ISSN (Online): 2654 – 4652. 2020

12
hutan, penebangan pohon tanpa reboisasi, dan membuang sampah sembarangan
yang mengakibatkan sumber daya alam rusak dan ekosistem alam tidak stabil.
Kondisi seperti ini mendapatkan respon yang serius dari masyarakat dunia untuk
ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan melalui berbagai kegaiatan
yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Para pecinta lingkungan sadar terhadap
pentingnya mengambil tindakan demi menyelamatkan bumi dari kehancuran.
Hal yang paling kecil untuk menyelamatkan bumi salah satunya yaitu dimulai dari
pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Salah satu upaya untuk perbaikan kualitas sumber daya manusia adalah
munculnya gagasan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia”.
Pendidikan karakter untuk menjaga lingkungan hidup haruslah menyentuh kepada
usia dini. Lembaga-lembaga pendidikan pengajaran yang langsung membangun
pola pikir peserta didik untuk dapat menjaga lingkungan. Lembaga pendidikan
merupakan benteng yang sangat tangguh untuk menanamkan nilai-nilai cinta
lingkungan hidup kepada anak-anak bangsa. Hal ini berguna untuk
menyelamatkan lingkungan alam, para pendidik harus mengajarkan kepada anak-
anak tentang pentingnya mencintai dan merawat lingkungan hidup. Pendidik tidak
hanya memberikan ilmu saja, tetapi memberika contoh aksi nyata, misalnya
membuang sampah pada tempatnya, tidak menyisakan makanan,
mengelompokkan sampah organik dan anorganik, serta melakukan sosialisasi
lingkungan bersih kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat
sekitar sadar terhadap persoalan lingkungan hidup dan memelihara lingkungan
sekitarnya. Penanaman karakter bangsa yang secara sistematis bisa dilakukan
dengan baik, salah satunya adalah melalui pendidikan karakter, khususnya pada
nilai peduli lingkungan. Pendidikan karakter harus berkelanjutan dan tidak pernah
berakhir, sebagai bagian terpadu untuk menyiapkan generasi bangsa, yang
disesuaikan dengan sosok manusia masa depan, berakar pada filosofi dan nilai
kultural religius bangsa Indonesia.
Pendidikan merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-
anak lahir maupun batin, dari sifat kodratnya menuju kearah peradaban yang
manusiawi dan lebih baik sementara itu, karakter adalah kualitas individu atau

13
kolektif yang menjadi ciri seseorang atau kelompok. Pendidikan karakter
merupakan pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter
luhur kepada peserta didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur, menerapkan
dan mempraktikan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota
masyarakat dan warga negara. Pendidikan karakter adalah proses pemberian
tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter
dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter juga
dapat dimaknai sebagai upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik
berperilaku sebagai insan kamil. Pendidikan karakter membentuk kepribadian
seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
nyata seseorang seperti tingkah laku yang baik, peduli lingkungan, jujur,
bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya.
Guru memiliki peran penting untuk membentuk dan menanamkan karakter cinta
lingkngan kepada anak-anak. Sejak dini anak-anak disadarkan bahwa setiap orang
memiliki tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan hidup.7
Kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya interaksi antara manusia
dengan lingkungan itu sendiri. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan
peningkatan taraf hidup merupakan penyebab meningkatnya kebutuhan terhadap
sumber daya alam. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
manusia semakin mampu merubah atau bahkan merusak keseimbangan
lingkungan dan ekosistem. Saat ini lingkungan hidup menjadi salah satu isu utama
dalam setiap wacana nasional maupun internasional. Hal ini tidak lepas dari
timbulnya kesadaran bahwa fenomena perubahan alam dan terjadinya bencana
belakangan ini juga disumbang oleh perilaku manusia. Oleh karena itu, dalam
menghadapi tantangan lingkungan di bumi ini, dibutuhkan adanya edukasi tentang
masalah lingkungan hidup kepada masyarakat.
Sejumlah permasalahan lingkungan saat ini dijumpai di seluruh dunia dan
terkhusus di Indonesia. Permasalahan sampah masih menempati urutan pertama.

7
Sulistianto, Hernawan dkk. Pembiasaan Pengelolaan Sampah sebagai Strategi Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan bagi Siswa MI Muhammadiyah Cekel, Karanganyar. Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1, No. 2. e-
ISSN 2716 – 0327. doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10768. 2019

14
Banjir menyusul jadi masalah nomor dua. Pencemaran air seperti danau, sungai,
dan laut berada di peringkat ketiga. Pemanasan global ada di urutan selanjutnya,
hal ini terbukti dengan tenggelamnya pulau-pulau dan kota-kota di dunia.
Pencemaran udara menjadi langganan tahunan ada di peringkat kelima. Peringkat
selanjutnya adalah rusaknya ekosistem laut. Diikuti oleh sulitnya air bersih. Lalu,
kerusakan hutan ada diperingkat ke delapan. Abrasi pantai ada di peringkat ke
sembilan. Dan, pencemaran tanah ada di peringkat ke-10.

Gambar 1. Sepuluh Masalah Besar Lingkungan di Indonesia (Nurwita, 2019)

Untuk memelihara kelestarian lingkungan harus dilakukan pengelolaan


secara bijaksana. Pengelolaan yang bijaksana menuntut adanya pengetahuan yang
cukup tentang lingkungan dan akibat yang dapat timbul karena gangguan
manusia. Pengelolaan yang bijaksana juga menuntut kesadaran serta tanggung
jawab manusia terhadap kelangsungan generasi mendatang. Pengetahuan dan
kesadaran akan pengelolaan lingkungan ini dapat diperoleh melalui pendidikan
dan sejenisnya. Sehingga, hal ini menjadi tantangan besar bagi para pendidik guna
mempersiapkan siswa/peserta didik yang mampu berperan aktif sebagai anggota
masyarakat dalam upaya mewujudkan dunia yang sehat secara ekologis.8

8
Karmilasari, vina dkk. STRATEGI PROGRAM ECO-SCHOOL DALAM MENGHADIRKAN
KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan.
Volume 11 Nomor 2. 2020

15
Widaningsih yang dikutip oleh Landriany (2014) menyatakan bahwa
secara formal pendidikan lingkungan hidup menjadi salah satu alternatif yang
rasional untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum.
Pendidikan lingkungan hidup menjadi salah satu faktor penting dalam
keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup dan juga menjadi sarana penting
dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip
pembangunan berkelanjutan.9

Adanya pendidikan lingkungan merupakan salah satu langkah dalam upaya


memberikan pengetahuan lingkungan di kalangan pelajar di sekolah. Apabila
pengetahuan seseorang tentang lingkungan meningkat, maka perilaku peduli
lingkungan juga meningkat dan akan mengurangi kerusakan lingkungan di masa
yang akan datang. Hal ini diperkuat dengan pendapat Syamsussabri, dkk. (2019),
yang menytaakan bahwa “individuals who show a good level of environmental
literacy will be willing to act on the aim of improving the welfare of other
individuals, communities, and the global environment, and can participate as part
of life. Pentingnya menumbuhkan karakter peduli lingkungan juga dapat dilihat
dari perhatian pemerintah Indonesia dalam upaya pengelolaan lingkungan. Hal ini
juga dibuktikan dengan adanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang isinya mencakup
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, sampai pada pengawasan
dan penegakan hukum.10
Berkaitan dengan hal tersbeut, Undang-undang sistem pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-undang tersebut,
kemudian didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada setiap satuan

9
Landriany, E. (2014). Implementasi kebijakan adiwiyata dalam upaya mewujudkan pendidikan lingkungan
hidup di SMA Kota Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 82-88.
10
Syamsussabri, M., Suhadi, & Sueb. (2019). The effect of environmental pollution module on
environmental worldview in senior high school. Journal of Physics: Conference Series, 1417(1).

16
pendidikan di seluruh Indonesia dengan mengintergrasikan nilai-nilai karakter ke
dalam seluruh kegiatan di sekolah.
Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi
pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus
menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan
dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Di samping itu, berbagai persoalan
yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini makin mendorong semangat dan upaya
pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan karakter sebagai dasar
pembangunan pendidikan. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana
Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program
prioritas pembangunan nasional. (Utomo, 2011)11
Hal demikian juga disampaikan oleh Luko & Kollarics (2013), bahwa
“environmental education for high school students occupies a strategic position
to save the environment from increasingly severe and global problems and it is
important because it will contribute to efforts to investigate the effect of
ecomapping learning on motivation and environmental literacy for secondary
school students”. 12
Mengembangkan masyarakat berkarakter peduli lingkungan
dimungkinkan dapat efektif melalui pendidikan lingkungan di sekolah. Sebagai
tempat belajar, sekolah memiliki peran khusus untuk bermain; sekolah dapat
membantu siswa untuk memahami dampak perilaku manusia di bumi ini, dan
menjadi tempat di mana hidup yang berkelanjutan (Desfandi, 2015).13
Pemanfaatan sumberdaya alam mesti selaras, serasi, dan seimbang dengan
fungsi lingkungan hidup. Sebagai konsekuensinya kebijakan, rencana, dan
program pembangunan harus dijiwai oleh kewajiban melakukan pelestarian

11
Utomo, E., Jalal, F., Hamka, M., Somantrie, H., Suharyadi, & Sumiyati. (2011). Pelaksanaan pendidikan
karakter. Pusat Kurikulum dan Pembukuan.
12
Luko, I., & Kollarics, T. (2013). The significance of environmental sustainability in adult environmental
education. International Journal of Environmental Protection, 3(4), 1–9.
13
Desfandi, M. (2015). Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan Melalui Program
Adiwiyata. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(1), 31–37.
https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1661.

17
lingkungan dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. (Undang-
Undang No 32 Tahun 2009, n.d.)14
Desfani dalam artikel penelitinya dengan judul “Mewujudkan Masyarakat
Berkarakter Peduli Lingkungan Melalui Program Adiwiyata” mengungkapkan
bahwa mengembangkan masyarakat berkarakter peduli lingkungan dimungkinkan
dapat efektif melalui pendidikan lingkungan di sekolah sebab sekolah sebagai
tempat belajar memiliki peran khusus untuk bermain dan membantu siswa untuk
memahami dampak perilaku manusia di bumi ini.15
Sejatinya pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengeksplor lebih
dalam nilai-nilai budaya dan karakter yang terdapat pada diri peserta didik
sehingga menjadi dasar bagi mereka kelak dalam berpikir, menentukan sikap dan
bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat,
dan warga negara.
Hartono dalam artikel berjudul Pendidikan Karakter dalam Kurikulum
2013 menyatakan Pendidikan karakter pada dasarnya adalah pengembangan nilai-
nilai yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia, agama,
budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Dalam
rangka memperkokoh implementasi pendidikan karakter pada setiap satuan
pendidikan, terdapat delapan belas nilai yang bersumber dari agama, Pancasila,
budaya, dan tujuan pendidikan nasional salah satunya peduli lingkungan. Nilai
tersebut diaplikasikan melalui pengintegrasian dalam seluruh kegiatan yang ada di
sekolah. Karakter bangsa merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karakter akan senantiasa menjadi ruh
dan kekuatan bangsa untuk menghadapi setiap perkembangan, termasuk tantangan
dunia global. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus diperjuangkan sekuat
tenaga.16

14
Undang-Undang No 32 Tahun 2009. (n.d.). Undang-undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
15
Desfandi, M. (2015). Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan Melalui Program
Adiwiyata. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(1), 31–37.
https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1661.
16
Karmilasari, vina dkk. STRATEGI PROGRAM ECO-SCHOOL DALAM MENGHADIRKAN
KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan.
Volume 11 Nomor 2. 2020

18
2.2 Variabel Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis diatas, selanjutnya diajukan variabel


penelitian dan model hubungan antar masing-masing variabel pada penelitian ini.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah lingkungan hidup. Variabel terikat
penelitian ini adalah pengintegrasian pendidikan karakter. Sesuai dengan ruang
lingkup penelitian yaitu tentang pengaruh pengintegrasian lingkungan hidup guna
pelestarian lingkungan hidup dapat diduga faktor yang mempengaruhi peserta
didik dalam kelestarian lingkungan hidup adalah adanya integrasi pendidikan
karakter. Keseluruhan faktor tersebut mempunyai kaitan yang sangat erat antara
variabel satu dengan variabel lainnya.

19
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah Siswa di SMP TRI SUKSES
Natar, Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik yang berada
di SMP Tri Sukses Natar, populasi terjangkaunya adalah peserta didik yang
berada di SMP Tri Sukses Natar, populasi sampel adalah siswa kelas VII yang
berada di SMP Tri Sukses Natar yang terdiri dari tiga kelas .

3.2 Penyajian Fakta dan Data Penelitian

Penyajian data pada bab III akan membahas pengolahan dan analisis data
yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP TRI SUKSES
NATAR dimana data tersebut penulis dapatkan melalui interview sebagai metode
pokok guna mendapatkan suatu keputusan yang objektif. Di samping itu pula
penulis menggunakan metode observasi dan dokumentasi sebagai metode
penunjang guna melengkapi data yang telah penulis dapatkan melalui metode
dokumentasi.

Dalam analisis data ini, penulis menggunakan data reduction (reduksi data),
data display (penyajian data-data) dan conclusion drawing atau verifikasi.
Sebelum dianalisis data yang penulis peroleh terlebih dahulu dikumpulkan sesuai
dengan jenis data yang ada, setelah data terkumpul menurut jenisnya masing-
masing kemudian penulis menganalisa data dengan suatu metode untuk
memaparkan dan menafsirkan data yang ada. Setelah data dianalisa kemudian
diambil kesimpulan dengan berfikir induktif yaitu berangkat dari kesimpulan-
kesimpulan khusus kemudian ditarik menjadi sebuah kesimpulan yang bersifat
umum. Dengan demikian dapat dihindari kesalahan dalam mengambil kesimpulan
yang akan dijadikan fakta untuk mengetahui bagaimana peranan kepala sekolah

20
sebagai supervisor dan guru mata pelajaran terkhusus di bidang IPA dalam
meningkatkan pendidikan karakter mengenai sikap peduli lingkungan di SMP TRI
SUKSES NATAR.

21
DAFTAR PUSTAKA

Aprilianto, Rizki Nur dan Arief, Ardian. Sekolah Adiwiyata dalam Dimensi
Karakter dan mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 6,
Nomor 1, September 2019.
Desfandi, M. (2015). Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan
Melalui Program Adiwiyata. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science
Education Journal, 2(1), 31–37. https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1661.
Eva, dkk. Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter
Peduli Lingkungan Peserta Didik. JOEAI (Journal of Education and
Instruction). Volume 3 Nomor 2. Desember 2020 e-ISSN : 2614-8617 p-
ISSN : 2620-7346 DOI: https://doi.org/10.31539/joeai.v3i2.1382
Hakim, Nasrul, dkk. Manual Book Biology Scientific Camp: Pengembangan
Pendidikan Karakter Berbasis Outdoor Approach. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Biologi. Vol 6 No1. 2020. hal 12-22 DOI:
10.22437/bio.v6i1.8458
Huda, Muhammad Komarul dan Rajagukguk, Salome. Penguatan Karakter
Peduli Lingkungan di Pesantren Modern Al Barokah Melalui Pengelolaan
Sampah dan Pemanfaatan Biopori. Best Journal Biology Education
Science & Technology. Vol, 3 No, 2. ISSN (Print) : 2614 – 8064. ISSN
(Online): 2654 – 4652. 2020
Karimah, Nur dan Imam Mashuri. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan Melalui Program Sekolah Bebas Sampah di SDN 1 Bareng
kabat Banyuwangi. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. Vol, 3 No, 1.
ISSN 2654-606X (Print) | ISSN 2654-6280 (Online). Februari 2020
Karmilasari, vina dkk. STRATEGI PROGRAM ECO-SCHOOL DALAM
MENGHADIRKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN. Jurnal
Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan. Volume 11 Nomor 2. 2020
Landriany, E. (2014). Implementasi kebijakan adiwiyata dalam upaya
mewujudkan pendidikan lingkungan hidup di SMA Kota Malang.
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 82-88.
Luko, I., & Kollarics, T. (2013). The significance of environmental sustainability
in adult environmental education. International Journal of
Environmental Protection, 3(4), 1–9.
Mawangir, Fathiyatul Haq dan Puspita, Fulan. Pola Pembentukan Karakter Peduli
lingkungan Melalui Program Adiwiyata di MTSn 6 Sleman. Jurnal
penelitian pendidikan dan pembelajaran. Vol 7 No 2. E-ISSN: 2714-
8483, P-ISSN: 2355-1003. Juli 2020.
Mumpuni, Kistantia Elok. Potensi Pendidikan Keunggulan Lokal
Berbasis Karakter dalam Pembelajaran Biologi di Indonesia.
Malang: Universitas Negeri Malang
Nurwita. (2019). 10 Masalah Besar lingkungan di Indonesia. Indonesia
Environment & Energy Center. https://environment-
indonesia.com/infographic/10-masalah-besar-lingkungan-di-indonesia/.
Santoso, Agus Muji. 2010. Konsep Diri melalui Pendidikan Berbasis Keunggulan
Lokal sebagai Model Pendidikan Berkarakter dan Berbudaya Bangsa di
Era Global. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher
Education; Join Conference UPI & UPSI. Bandung: UPI.
Sulistianto, Hernawan dkk. Pembiasaan Pengelolaan Sampah sebagai Strategi
Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan bagi Siswa MI Muhammadiyah
Cekel, Karanganyar. Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1, No. 2. e-ISSN 2716
– 0327. doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10768. 2019
Syamsussabri, M., Suhadi, & Sueb. (2019). The effect of environmental pollution
module on environmental worldview in senior high school. Journal
of Physics: Conference Series, 1417(1).
Undang-Undang No 32 Tahun 2009. (n.d.). Undang-undang No 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Utomo, E., Jalal, F., Hamka, M., Somantrie, H., Suharyadi, & Sumiyati. (2011).
Pelaksanaan pendidikan karakter. Pusat Kurikulum dan Pembukuan.
Wibowo, Agus dkk. Program Madrasah Adiwiyata dalam Membentuk karakter
Peduli Lingkungan bagi siswa MTs. Jurnal Inovasi Penelitian. Vol, 1
No,6. ISSN 2722-9475 (Cetak) ISSN 2722-9467 (Online). November
2020
Wijana, Nyoman. Pengaruh Pengintegrasian Pendidikan Karakter Berorientasi
Kearifan Lokal ke dalam Materi Ajar Mata Kuliah Ilmu Lingkungan
Untuk Meningkatkan Soft Skill Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA Undiksha. Jurnal Pendidikan Indonesia. Vol 4, No 2. 2015

Anda mungkin juga menyukai