Disusun Oleh:
PENDIDIKAN BIOLOGI
COVER...................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Penegasan Judul.....................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim,
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian skripsi
ini dengan baik, dan tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga dan sahabatnya termasuk kita selaku
umatnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penelitian skripsi ini
tidaklah dapat berhasil begitu saja tanpa adanya bimbingan, arahan, dukungan,
motivasi dan semangat yang diberikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada para dosen yang mengampu mata kuliah
metodelogi penelitian.
Hormat Saya
PENDAHULUAN
Oleh karena itu sangat wajar jika dikatakan bahwa masalah moral
merupakan persoalan akut yang mengiringi kehidupan manusia disetiap waktu
dan diberbagai tempat. Pada kenyataannya tentang akutnya problem moral ini
yang
2
kemudian menempatkan penyelenggaraan pendidikan karakter sebagai sesuatu
yang penting. Terutama pendidikan karakter yang berkaitan tentang menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup demi keberlangsungan makhluk hidup.
Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan pengetahuan teori maupun praktik dan keilmuan
dalam pelestarian lingkungan hidup. Sehingga adanya kesadaran untuk
menjaga lingkungan dengan baik.
Manfaat Praktis
Bagi Peneliti
Memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal sebagai calon guru
biologi atau IPA yang profesional dalam pemberian teori sekaligus
praktik demi pelestarian lingkungan hidup.
Bagi Peserta Didik
Dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan
teori maupun praktik bagi peserta didik di dalam pembelajaran ipa
supaya dapat menjaga lingkungan dengan baik.
Bagi Guru
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
eksplorasi konsep pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA
sehingga dapat dijadikan evaluasi untuk meningkatkan pemahaman
sekaligus implementasi nya dalam pelestarian lingkungan hidup.
Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan dan mengoptimalkan pelaksanaan peduli
lingkungan di sekolah.
4
1.7 Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan
Perbedaan penelitian yang dilakukan Nyoman Wijana dan Nasrul Hakim, dkk
dengan yang akan penulis teliti yaitu peneliti disini ingin mengeksplorasi konsep
integrasi pendidikan karakter dalam Pembelajaran IPA di SMP TRI SUKSES
NATAR Guna Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai upaya ada nya kepedulian
terhadap sikap peduli lingkungan.
5
sebagai metode penunjang guna melengkapi data yang telah penulis dapatkan
melalui metode dokumentasi. Penelitian akan dilaksanakan di SMP TRI SUKSES
Natar kelas IX semester ganjil .
BAB III Deskripsi Objek Penelitian memaparkan gambaran umum dari objek
penelitian serta penyajian fakta dan data penelitian ini.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN VARIABEL PENELITIAN
7
kompetensi apapun yang diterima sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
mudah, menyenangkan dan bermakna.1
Lingkungan pendidikan menjadi hal yang juga berpengaruh terhadap
proses pendidikan. Kenyamanan dan keamanan dalam proses belajar mengajar
sangat dibutuhkan dalam suatu pembelajaran. Proses belajar mengajar akan sangat
terganggu jika adanya rasa kurang nyaman terhadap lingkungan pendidikan . Ki
Hadjar Dewantara menyatakan bahwasannya manusia pada hakekatnya
merupakan makhluk Tuhan yang hidup menjadi satu dengan alam semesta. Hal ini
diartikan bahwa kita sebagai makhluk yang hidup di alam semesta harus
senantiasa menjaganya. Namun beberapa masalah yang timbul dalam lingkungan
pendidikan banyak diakibatkan oleh perilaku manusia itu sendiri yang tidak peduli
terhadap lingkungan. Sebagai contohnya membuang sampah sembarangan,
melakukan pemborosan air dan sumber listrik, penggunaan plastik yang semakin
merajalela, dan lain-lain.
Permasalahan yang ada mengenai ketidakpedulian terhadap lingkungan
harus segera diselesaikan. Salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan ini
yaitu dengan menciptakan rasa kepedulian terhadap lingkungan atau pembentukan
karakter peserta didik sejak dini. Pendidikan di sekolah menjadi satu sektor yang
penting dalam membentuk karakter siswa. Apalagi dengan pendidikian yang
mempunyai kebijakan 12 tahun pendidikan bagi anak Indonesia.2
Karakter peduli lingkungan merupakan karakter yang wajib
diimplementasikan bagi sekolah disetiap jenjang pendidikan. Karakter Peduli
Lingkungan menurut Izhar Salim adalah pendidikan karakter peduli lingkungan
yang dapat dilakaukan melalui kegiatan OSIS di sekolah, sehingga mampu
melahirkan komunitas Go Green dimana komunitas Go Green setiap minggunya
melakukan kegiatan bersih jalan dan bersih lingkungan sehingga rute jalan
disekitar lingkungan warga sehingga tampak bersih, indah, asri dengan pepohonan
hijau dan terbebas dari sampah yang kumuh. Lahirnya komunitas Go Green
1
Mawangir, Fathiyatul Haq dan Puspita, Fulan. Pola Pembentukan Karakter Peduli lingkungan Melalui
Program Adiwiyata di MTSn 6 Sleman. Jurnal penelitian pendidikan dan pembelajaran. Vol 7 No 2.
E-ISSN: 2714-8483, P-ISSN: 2355-1003. Juli 2020.
2
Aprilianto, Rizki Nur dan Arief, Ardian. Sekolah Adiwiyata dalam Dimensi Karakter dan mutu Pendidikan.
Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 6, Nomor 1, September 2019.
8
memberikan dampak positif bagi warga sekitar dalam meningkatkan kepedulian
warga terhadap lingkungannya. Selain itu, komunitas Go Green berhasil
merangkul anggota dari berbagai kalangan.
Ada beberapa indikator yang harus dicapai sekolah dalam rangka
menanamkan pendidikan karakter peduli lingkungan di antaranya; Memelihara
Lingkungan Kelas, Tersedia tempat pembuangan sampah di kelas, Pembiasaan
hemat energi, Memasang Stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air
pada setiap ruangan apabila selesai digunakan.
Penanaman karakter peduli lingkungan yang dilakukan oleh sekolah harus
disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa. Karakter peduli lingkungan
bertujuan untuk mendorong kebiasaan mengelola lingkungan, menghindari sifat
merusak lingkungan, memupuk kepekaan terhadap lingkungan, menanam jiwa
peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan, serta siswa dapat menjadi contoh
penyelamat lingkungan dalam kehidupan di mana pun berada.3
Pendidikan merupakan bagian terpenting dari masyarakat. Pendidikan
adalah wadah manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta berbagai aspek lainnya. Pendidikan di era globalisasi juga memberikan
dampak yang signifikan bagi pengembangan pola pikir masyarakat di dalam
membaca situasi dan kondisi yang terjadi di suatu negara. Pendidikan merupakan
dasar terjadi suatu perubahan. Melalui pendidikan, peserta didik dapat mengetahui
cara yang tepat untuk menyesuaikan cara berpikir untuk menghadapi tantangan
dunia yang semakin kompleks dan membutuhkan daya saing yang tinggi.
Lingkungan adalah semua faktor luar, fisik, dan biologis yang secara
langsung berpengaruh terhadap ketahanan hidup, pertumbuhan, perkembangan,
dan reproduksi organisme. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Berdasarkan pernyataan tersebut, manusia merupakan salah satu
3
Eva, dkk. Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan
Peserta Didik. JOEAI (Journal of Education and Instruction). Volume 3 Nomor 2. Desember 2020 e-ISSN :
2614-8617 p-ISSN : 2620-7346 DOI: https://doi.org/10.31539/joeai.v3i2.1382
9
komponen yang menempati ruang di lingkungan, sehingga segala aktivitas dan
pola kehidupan yang dilakukan manusia tidak bisa terlepas dari lingkungan itu
sendiri.
Manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan budi akan
mempengaruhi kondisi lingkungannya. Secara tidak langsung, manusia untuk
meningkatkan kehidupannya akan mengelola dan menggunakan segala sesuatu
yang ada di lingkungannya. Namun naluri manusia tidak pernah merasa puas
sehingga mereka melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengancam
kelestarian sumber daya alam. Perilaku manusia yang memanfaatkan lingkungan
dengan tidak arif menyebabkan kualitas lingkungan semakin menurun. Misalnya,
membuang sampah sembarangan dapat mencemari lingkungan dan dapat
menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan.
Pendidikan karakter adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk
membantu seseorang memahami, peduli dan bertindak dengan landasan nilai-nilai
etis. Pendidikan karakter sebagai upaya yang dirancang secara sadar untuk
memperbaiki karakter pada siswa. Dengan kata lain pendidikan karakter adalah
suatu wujud kegiatan dalam membentuk karakter seseorang agar lebih memahami,
peduli dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang etis.
Pendidikan karakter menekankan pentingnya tiga komponen pendidikan
karakter yang baik, yaitu moral knowing atau pengetahuan moral, moral feeling
atau perasaan moral dan moral acting atau perbuatan moral. Pengetahuan dan
pemahaman siswa mengenai nilai-nilai etis yang berlaku dalam kehidupan sehari-
hari merupakan bagian dari moral knowing, sikap siswa dalam menyikapi nilai-
nilai etis yang mereka pahami adalah bagian dari moral feeling, serta perilaku dan
tindakan siswa dalam mengaplikasikan nilai-nilai etis yang mereka pahami adalah
bagian dari moral acting. Ketiga komponen tersebut saling berhubungan yang dan
harus ditanamkan pada diri siswa agar dapat menanamkan karakter yang baik.
Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan dapat
mengembangkan upaya-upaya memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Peduli Lingkungan menurut Kemendiknas (2010: 9-10) adalah sikap dan tindakan
10
yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,
dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi. Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peduli
Lingkungan menjadi nilai penting untuk ditumbuh kembangkan. sebagaimana
pendapat Ngainun bahwa manusia yang berkarakter adalah manusia yang
memiliki kepedulian terhadap lingkungan, baik lingkungan sosial maupun
lingkungan fisik. 4
Dalam UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada point ke empat dari pasal 65 menyebutkan bahwa setiap
orang berhak dan mempunyai peran masing-masing dalam pegelolaan lingkungan
hidup. Ini berarti bahwa siapapun dia baik pemerintah maupun masyarakat
mempunyai kewajiban untuk ikut dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup di sekolah merupakan salah satu dari
penerapan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan
hidup menanamkan nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
pengetahuan (kognitif), kesadaran atau kemauan (afektif), dan tindakan
(psikomotor) untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Melalui pendidikan lingkungan diharapkan masyarakat dapat turut serta
melaksanakan upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup dengan
mengembangkan sikap, bentuk-bentuk perilaku, kemampuan sosial dan
kemampuan individu yang mencintai lingkungan. Pemahaman akan pentingnya
menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga tetap terjaga keberlangsungannya
dan menjadi seimbang dalam kehidupan di bumi ini perlu dipahami oleh manusia
dan hal ini harus ditanamkan pemahamannya kepada generasi ke generasi.
Dasar pemahaman akan pentingnya lingkungan hidup ini harus dipahami oleh
manusia yang merupakan salah satu makhluk hidup yang ada dalam sistem ini
4
Karimah, Nur dan Imam Mashuri. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program
Sekolah Bebas Sampah di SDN 1 Bareng kabat Banyuwangi. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. Vol, 3
No, 1. ISSN 2654-606X (Print) | ISSN 2654-6280 (Online). Februari 2020
11
mempunyai kemampuan berpikir serta mempunyai nurani untuk menangkap
informasi, budaya dan teknologi.5
Kebiasaan yang di bangun untuk peduli lingkungan, sudah semestinya di
lakukan sejak dini dan seorang guru memberikan contoh teladan dalam
melakukannya dan yang paling penting pendidikan lingkungan hidup harus
berdasarkan pengalaman langsung bersentuhan dengan lingkungan hidup sehingga
diharapkan pengalaman langsung tersebut dapat membentuk perilaku, nilai dan
kebiasaan untuk menghargai lingkungan. Implementasi kebiasaan dalam peduli
lingkungan dapat menjadikan karakter yang melekat pada peserta didik
berdasarkan pengalaman belajar, mengamati dan bersentuhan langsung saat di
lingkungan sekolah maupun pada lingkungan sekitarnya.6
Indonesia merupakan negara yang sering disebut dengan istilah zamrud
khatulistiwa. Bermacam-macam tanaman bisa tumbuh dan berkembang subur.
Namun, istilah itu sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan Indonesia saat ini.
Tanah yang gersang dan tandus membuat Indonesia tidak nyaman lagi untuk
dihuni. Indonesia juga telah dilanda berbagai macam bencana dari tahun ke tahun,
seperti banjir bandang, tanah longsor, tsunami, kekeringan yang sering terjadi
setiap tahun. Di wilayah perkotaan banyak sekali cerobong-cerobong
asap yang ditanam oleh kaum kapitalis yang ingin mengeruk keuntungan tanpa
memikirkan dampak yang akan disebabkan terhadap lingkungan sekitar. Polusi
air, tanah, dan udara sudah banyak terjadi di wilayah perkotaan sehingga
masyarakat tidak memiliki tempat untuk bisa bernafas bebas. Limbah rumah
tangga dan pabrik makin memperparah kondisi air dan tanah di perkotaan
sehingga menimbulkan berbagai jenis penyakit yang mengancam keselamatan
manusia di sekitarnya. Permasalahan-permasalahan itu disebabkan karena ulah
manusia yang tidak mau menjaga alam. Mereka melakukan berbagai
kegiatan yang merusak alam tanpa pertanggungjawaban, seperti pembakaran
5
Wibowo, Agus dkk. Program Madrasah Adiwiyata dalam Membentuk karakter Peduli Lingkungan bagi
siswa MTs. Jurnal Inovasi Penelitian. Vol, 1 No,6. ISSN 2722-9475 (Cetak) ISSN 2722-9467 (Online).
November 2020
6
Huda, Muhammad Komarul dan Rajagukguk, Salome.
Penguatan Karakter Peduli Lingkungan di Pesantren Modern Al Barokah Melalui Pengelolaan Sampah dan
Pemanfaatan Biopori. Best Journal Biology Education Science & Technology. Vol, 3 No, 2. ISSN (Print) :
2614 – 8064. ISSN (Online): 2654 – 4652. 2020
12
hutan, penebangan pohon tanpa reboisasi, dan membuang sampah sembarangan
yang mengakibatkan sumber daya alam rusak dan ekosistem alam tidak stabil.
Kondisi seperti ini mendapatkan respon yang serius dari masyarakat dunia untuk
ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan melalui berbagai kegaiatan
yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Para pecinta lingkungan sadar terhadap
pentingnya mengambil tindakan demi menyelamatkan bumi dari kehancuran.
Hal yang paling kecil untuk menyelamatkan bumi salah satunya yaitu dimulai dari
pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Salah satu upaya untuk perbaikan kualitas sumber daya manusia adalah
munculnya gagasan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia”.
Pendidikan karakter untuk menjaga lingkungan hidup haruslah menyentuh kepada
usia dini. Lembaga-lembaga pendidikan pengajaran yang langsung membangun
pola pikir peserta didik untuk dapat menjaga lingkungan. Lembaga pendidikan
merupakan benteng yang sangat tangguh untuk menanamkan nilai-nilai cinta
lingkungan hidup kepada anak-anak bangsa. Hal ini berguna untuk
menyelamatkan lingkungan alam, para pendidik harus mengajarkan kepada anak-
anak tentang pentingnya mencintai dan merawat lingkungan hidup. Pendidik tidak
hanya memberikan ilmu saja, tetapi memberika contoh aksi nyata, misalnya
membuang sampah pada tempatnya, tidak menyisakan makanan,
mengelompokkan sampah organik dan anorganik, serta melakukan sosialisasi
lingkungan bersih kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat
sekitar sadar terhadap persoalan lingkungan hidup dan memelihara lingkungan
sekitarnya. Penanaman karakter bangsa yang secara sistematis bisa dilakukan
dengan baik, salah satunya adalah melalui pendidikan karakter, khususnya pada
nilai peduli lingkungan. Pendidikan karakter harus berkelanjutan dan tidak pernah
berakhir, sebagai bagian terpadu untuk menyiapkan generasi bangsa, yang
disesuaikan dengan sosok manusia masa depan, berakar pada filosofi dan nilai
kultural religius bangsa Indonesia.
Pendidikan merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-
anak lahir maupun batin, dari sifat kodratnya menuju kearah peradaban yang
manusiawi dan lebih baik sementara itu, karakter adalah kualitas individu atau
13
kolektif yang menjadi ciri seseorang atau kelompok. Pendidikan karakter
merupakan pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter
luhur kepada peserta didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur, menerapkan
dan mempraktikan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota
masyarakat dan warga negara. Pendidikan karakter adalah proses pemberian
tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter
dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter juga
dapat dimaknai sebagai upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik
berperilaku sebagai insan kamil. Pendidikan karakter membentuk kepribadian
seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
nyata seseorang seperti tingkah laku yang baik, peduli lingkungan, jujur,
bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya.
Guru memiliki peran penting untuk membentuk dan menanamkan karakter cinta
lingkngan kepada anak-anak. Sejak dini anak-anak disadarkan bahwa setiap orang
memiliki tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan hidup.7
Kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya interaksi antara manusia
dengan lingkungan itu sendiri. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan
peningkatan taraf hidup merupakan penyebab meningkatnya kebutuhan terhadap
sumber daya alam. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
manusia semakin mampu merubah atau bahkan merusak keseimbangan
lingkungan dan ekosistem. Saat ini lingkungan hidup menjadi salah satu isu utama
dalam setiap wacana nasional maupun internasional. Hal ini tidak lepas dari
timbulnya kesadaran bahwa fenomena perubahan alam dan terjadinya bencana
belakangan ini juga disumbang oleh perilaku manusia. Oleh karena itu, dalam
menghadapi tantangan lingkungan di bumi ini, dibutuhkan adanya edukasi tentang
masalah lingkungan hidup kepada masyarakat.
Sejumlah permasalahan lingkungan saat ini dijumpai di seluruh dunia dan
terkhusus di Indonesia. Permasalahan sampah masih menempati urutan pertama.
7
Sulistianto, Hernawan dkk. Pembiasaan Pengelolaan Sampah sebagai Strategi Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan bagi Siswa MI Muhammadiyah Cekel, Karanganyar. Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1, No. 2. e-
ISSN 2716 – 0327. doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10768. 2019
14
Banjir menyusul jadi masalah nomor dua. Pencemaran air seperti danau, sungai,
dan laut berada di peringkat ketiga. Pemanasan global ada di urutan selanjutnya,
hal ini terbukti dengan tenggelamnya pulau-pulau dan kota-kota di dunia.
Pencemaran udara menjadi langganan tahunan ada di peringkat kelima. Peringkat
selanjutnya adalah rusaknya ekosistem laut. Diikuti oleh sulitnya air bersih. Lalu,
kerusakan hutan ada diperingkat ke delapan. Abrasi pantai ada di peringkat ke
sembilan. Dan, pencemaran tanah ada di peringkat ke-10.
8
Karmilasari, vina dkk. STRATEGI PROGRAM ECO-SCHOOL DALAM MENGHADIRKAN
KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan.
Volume 11 Nomor 2. 2020
15
Widaningsih yang dikutip oleh Landriany (2014) menyatakan bahwa
secara formal pendidikan lingkungan hidup menjadi salah satu alternatif yang
rasional untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum.
Pendidikan lingkungan hidup menjadi salah satu faktor penting dalam
keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup dan juga menjadi sarana penting
dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip
pembangunan berkelanjutan.9
9
Landriany, E. (2014). Implementasi kebijakan adiwiyata dalam upaya mewujudkan pendidikan lingkungan
hidup di SMA Kota Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 82-88.
10
Syamsussabri, M., Suhadi, & Sueb. (2019). The effect of environmental pollution module on
environmental worldview in senior high school. Journal of Physics: Conference Series, 1417(1).
16
pendidikan di seluruh Indonesia dengan mengintergrasikan nilai-nilai karakter ke
dalam seluruh kegiatan di sekolah.
Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi
pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus
menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan
dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Di samping itu, berbagai persoalan
yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini makin mendorong semangat dan upaya
pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan karakter sebagai dasar
pembangunan pendidikan. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana
Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program
prioritas pembangunan nasional. (Utomo, 2011)11
Hal demikian juga disampaikan oleh Luko & Kollarics (2013), bahwa
“environmental education for high school students occupies a strategic position
to save the environment from increasingly severe and global problems and it is
important because it will contribute to efforts to investigate the effect of
ecomapping learning on motivation and environmental literacy for secondary
school students”. 12
Mengembangkan masyarakat berkarakter peduli lingkungan
dimungkinkan dapat efektif melalui pendidikan lingkungan di sekolah. Sebagai
tempat belajar, sekolah memiliki peran khusus untuk bermain; sekolah dapat
membantu siswa untuk memahami dampak perilaku manusia di bumi ini, dan
menjadi tempat di mana hidup yang berkelanjutan (Desfandi, 2015).13
Pemanfaatan sumberdaya alam mesti selaras, serasi, dan seimbang dengan
fungsi lingkungan hidup. Sebagai konsekuensinya kebijakan, rencana, dan
program pembangunan harus dijiwai oleh kewajiban melakukan pelestarian
11
Utomo, E., Jalal, F., Hamka, M., Somantrie, H., Suharyadi, & Sumiyati. (2011). Pelaksanaan pendidikan
karakter. Pusat Kurikulum dan Pembukuan.
12
Luko, I., & Kollarics, T. (2013). The significance of environmental sustainability in adult environmental
education. International Journal of Environmental Protection, 3(4), 1–9.
13
Desfandi, M. (2015). Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan Melalui Program
Adiwiyata. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(1), 31–37.
https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1661.
17
lingkungan dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. (Undang-
Undang No 32 Tahun 2009, n.d.)14
Desfani dalam artikel penelitinya dengan judul “Mewujudkan Masyarakat
Berkarakter Peduli Lingkungan Melalui Program Adiwiyata” mengungkapkan
bahwa mengembangkan masyarakat berkarakter peduli lingkungan dimungkinkan
dapat efektif melalui pendidikan lingkungan di sekolah sebab sekolah sebagai
tempat belajar memiliki peran khusus untuk bermain dan membantu siswa untuk
memahami dampak perilaku manusia di bumi ini.15
Sejatinya pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengeksplor lebih
dalam nilai-nilai budaya dan karakter yang terdapat pada diri peserta didik
sehingga menjadi dasar bagi mereka kelak dalam berpikir, menentukan sikap dan
bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat,
dan warga negara.
Hartono dalam artikel berjudul Pendidikan Karakter dalam Kurikulum
2013 menyatakan Pendidikan karakter pada dasarnya adalah pengembangan nilai-
nilai yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia, agama,
budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Dalam
rangka memperkokoh implementasi pendidikan karakter pada setiap satuan
pendidikan, terdapat delapan belas nilai yang bersumber dari agama, Pancasila,
budaya, dan tujuan pendidikan nasional salah satunya peduli lingkungan. Nilai
tersebut diaplikasikan melalui pengintegrasian dalam seluruh kegiatan yang ada di
sekolah. Karakter bangsa merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karakter akan senantiasa menjadi ruh
dan kekuatan bangsa untuk menghadapi setiap perkembangan, termasuk tantangan
dunia global. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus diperjuangkan sekuat
tenaga.16
14
Undang-Undang No 32 Tahun 2009. (n.d.). Undang-undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
15
Desfandi, M. (2015). Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan Melalui Program
Adiwiyata. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(1), 31–37.
https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1661.
16
Karmilasari, vina dkk. STRATEGI PROGRAM ECO-SCHOOL DALAM MENGHADIRKAN
KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan.
Volume 11 Nomor 2. 2020
18
2.2 Variabel Penelitian
19
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah Siswa di SMP TRI SUKSES
Natar, Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik yang berada
di SMP Tri Sukses Natar, populasi terjangkaunya adalah peserta didik yang
berada di SMP Tri Sukses Natar, populasi sampel adalah siswa kelas VII yang
berada di SMP Tri Sukses Natar yang terdiri dari tiga kelas .
Penyajian data pada bab III akan membahas pengolahan dan analisis data
yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP TRI SUKSES
NATAR dimana data tersebut penulis dapatkan melalui interview sebagai metode
pokok guna mendapatkan suatu keputusan yang objektif. Di samping itu pula
penulis menggunakan metode observasi dan dokumentasi sebagai metode
penunjang guna melengkapi data yang telah penulis dapatkan melalui metode
dokumentasi.
Dalam analisis data ini, penulis menggunakan data reduction (reduksi data),
data display (penyajian data-data) dan conclusion drawing atau verifikasi.
Sebelum dianalisis data yang penulis peroleh terlebih dahulu dikumpulkan sesuai
dengan jenis data yang ada, setelah data terkumpul menurut jenisnya masing-
masing kemudian penulis menganalisa data dengan suatu metode untuk
memaparkan dan menafsirkan data yang ada. Setelah data dianalisa kemudian
diambil kesimpulan dengan berfikir induktif yaitu berangkat dari kesimpulan-
kesimpulan khusus kemudian ditarik menjadi sebuah kesimpulan yang bersifat
umum. Dengan demikian dapat dihindari kesalahan dalam mengambil kesimpulan
yang akan dijadikan fakta untuk mengetahui bagaimana peranan kepala sekolah
20
sebagai supervisor dan guru mata pelajaran terkhusus di bidang IPA dalam
meningkatkan pendidikan karakter mengenai sikap peduli lingkungan di SMP TRI
SUKSES NATAR.
21
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianto, Rizki Nur dan Arief, Ardian. Sekolah Adiwiyata dalam Dimensi
Karakter dan mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 6,
Nomor 1, September 2019.
Desfandi, M. (2015). Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan
Melalui Program Adiwiyata. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science
Education Journal, 2(1), 31–37. https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1661.
Eva, dkk. Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter
Peduli Lingkungan Peserta Didik. JOEAI (Journal of Education and
Instruction). Volume 3 Nomor 2. Desember 2020 e-ISSN : 2614-8617 p-
ISSN : 2620-7346 DOI: https://doi.org/10.31539/joeai.v3i2.1382
Hakim, Nasrul, dkk. Manual Book Biology Scientific Camp: Pengembangan
Pendidikan Karakter Berbasis Outdoor Approach. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Biologi. Vol 6 No1. 2020. hal 12-22 DOI:
10.22437/bio.v6i1.8458
Huda, Muhammad Komarul dan Rajagukguk, Salome. Penguatan Karakter
Peduli Lingkungan di Pesantren Modern Al Barokah Melalui Pengelolaan
Sampah dan Pemanfaatan Biopori. Best Journal Biology Education
Science & Technology. Vol, 3 No, 2. ISSN (Print) : 2614 – 8064. ISSN
(Online): 2654 – 4652. 2020
Karimah, Nur dan Imam Mashuri. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan Melalui Program Sekolah Bebas Sampah di SDN 1 Bareng
kabat Banyuwangi. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. Vol, 3 No, 1.
ISSN 2654-606X (Print) | ISSN 2654-6280 (Online). Februari 2020
Karmilasari, vina dkk. STRATEGI PROGRAM ECO-SCHOOL DALAM
MENGHADIRKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN. Jurnal
Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan. Volume 11 Nomor 2. 2020
Landriany, E. (2014). Implementasi kebijakan adiwiyata dalam upaya
mewujudkan pendidikan lingkungan hidup di SMA Kota Malang.
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 82-88.
Luko, I., & Kollarics, T. (2013). The significance of environmental sustainability
in adult environmental education. International Journal of
Environmental Protection, 3(4), 1–9.
Mawangir, Fathiyatul Haq dan Puspita, Fulan. Pola Pembentukan Karakter Peduli
lingkungan Melalui Program Adiwiyata di MTSn 6 Sleman. Jurnal
penelitian pendidikan dan pembelajaran. Vol 7 No 2. E-ISSN: 2714-
8483, P-ISSN: 2355-1003. Juli 2020.
Mumpuni, Kistantia Elok. Potensi Pendidikan Keunggulan Lokal
Berbasis Karakter dalam Pembelajaran Biologi di Indonesia.
Malang: Universitas Negeri Malang
Nurwita. (2019). 10 Masalah Besar lingkungan di Indonesia. Indonesia
Environment & Energy Center. https://environment-
indonesia.com/infographic/10-masalah-besar-lingkungan-di-indonesia/.
Santoso, Agus Muji. 2010. Konsep Diri melalui Pendidikan Berbasis Keunggulan
Lokal sebagai Model Pendidikan Berkarakter dan Berbudaya Bangsa di
Era Global. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher
Education; Join Conference UPI & UPSI. Bandung: UPI.
Sulistianto, Hernawan dkk. Pembiasaan Pengelolaan Sampah sebagai Strategi
Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan bagi Siswa MI Muhammadiyah
Cekel, Karanganyar. Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1, No. 2. e-ISSN 2716
– 0327. doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10768. 2019
Syamsussabri, M., Suhadi, & Sueb. (2019). The effect of environmental pollution
module on environmental worldview in senior high school. Journal
of Physics: Conference Series, 1417(1).
Undang-Undang No 32 Tahun 2009. (n.d.). Undang-undang No 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Utomo, E., Jalal, F., Hamka, M., Somantrie, H., Suharyadi, & Sumiyati. (2011).
Pelaksanaan pendidikan karakter. Pusat Kurikulum dan Pembukuan.
Wibowo, Agus dkk. Program Madrasah Adiwiyata dalam Membentuk karakter
Peduli Lingkungan bagi siswa MTs. Jurnal Inovasi Penelitian. Vol, 1
No,6. ISSN 2722-9475 (Cetak) ISSN 2722-9467 (Online). November
2020
Wijana, Nyoman. Pengaruh Pengintegrasian Pendidikan Karakter Berorientasi
Kearifan Lokal ke dalam Materi Ajar Mata Kuliah Ilmu Lingkungan
Untuk Meningkatkan Soft Skill Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA Undiksha. Jurnal Pendidikan Indonesia. Vol 4, No 2. 2015