Usulan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk Menyusun
Skripsi S1 Antropologi
Diajukan Oleh:
Silpana Riati
2001571005
Persetujuan Pembimbing
i
Usulan Penelitian Skripsi ini telah disetujui pada tanggal ………………………,
selanjutnya segera dapat diuji/diseminarkan.
Mengetahui
Nama ………………………
NIP …………………………
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa Tegal Darmasaba merupakan desa Adat atau dengan kata lain desa
pakraman, yang memiliki tradisi yang berbeda dengan daerah Bali pada
umumnya. Hal ini, terlihat dalam tradisi mereka yang secara turun-temurun tetap
tersendiri yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat desa adat
tegal darmasaba, yang mana sebagai salah satu daya tarik bagi para wisatawan,
dan salah satu faktor utamanya adalah masyarakatnya yang masih menjaga dan
istiadat.
memberikan nilai tambah bagi pariwisata Bali, karena menjaga kelestarian budaya
lokal dan memperkaya pengalaman wisatawan. Selain itu tradisi juga menjadi
bagian penting dari identitas dan jati diri masyarakat Bali, sehingga tetap
Adapun tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang dan masih dipercaya
Desa Adat Tegal Darmasaba. Desa Adat Tegal Darmasaba merupakan salah satu
1
Bali. Desa ini memiliki tradisi budaya yang kaya dan unik, salah satunya adalah
tradisi Ngerebeg. Tradisi Ngerebeg ini dilakukan oleh masyarakat Desa Adat
Tegal Darmasaba setiap tahunnya pada hari galungan dan kuningan. Perayaan ini
biasanya dilaksanakan pada hari kamis kliwon langkir dan lebih berfokus pada
(Noviana, dkk. 2022; 19). Dengan kata lain, tolak bala adalah suatu keyakinan
atau praktik yang ditujukan untuk menjaga dan melindungi alam agar terhindar
melalui tindakan atau sebuah ritual, mereka dapat melindungi diri dan lingkungan
atau wilayah yang mereka tempati supaya terhindar dari segala bencana, kesialan
atau penyakit. Adapun proses secara massal sering kali kita jumpai sebagai bagian
Tradisi Ngerebeg adalah upacara tolak bala yang sangat unik, karena biasanya
sering kita temui tradisi ataupun ritual yang begitu berfokus kepada kesakralan.
Berbeda dengan tradisi Ngerebeg di Desa Adat Tegal Darmasaba yang ramai
dengan iring-iringan barong serta berbagai jenis barong seperti barong babi hutan
dari pura puseh, barong macan dari pura kaja, serta beberapa rangda yang
merupakan jenis alat musik tradisional Bali. Yang mana Seluruh warga
2
Desa Adat Tegal Darmasaba selain membawa barong untuk diarakkan, mereka
suasana Ngerebeg atau tolak bala ini meriah dan spektakuler akan tetapi tetap
bernuansa Religius.
Tradisi Ngerebeg di Desa Adat Tegal Darmasaba menjadi topik yang menarik
untuk diteliti. Tradisi Ngerebeg merupakan salah satu tradisi yang masih
sebagai kekuatan dan perlindungan dari dewa-dewa penjaga desa. Dalam tradisi
Selain sebagai perayaan budaya, tradisi Ngerebeg ini juga memiliki makna
tersebut merupakan dewa-dewa penjaga desa, dalam keyakinan hindu, ada banyak
manifestasi tuhan yang lebih tinggi dari pada manusia dan dewa-dewa tersebut
manusia. Oleh karena itu, para dewa dianggap sebagai roh-roh suci yang harus
dilindungi.
Sistem religi merupakan salah satu unsur universal (cultural universal) yang
terdapat dari semua kebudayaan di dunia, selain unsur-unsur lainya, seperti sistem
mata pencaharian hidup, dan kesenian. Sistem religi sendiri memiliki lima
komponen yang memiliki peranya tersendiri, akan tetapi sebagai bagian dari suatu
3
sistem berkaitan erat satu dengan yang lainnya. Kelima komponen itu ialah emosi
keagamaan, sistem kepercayaan, sistem ritus dan upacara, peralatan ritus dan
Oleh karena itu, dalam penulisan proposal ini akan dilakukan kajian tentang
tradisi Ngerebeg masyarakat Desa Adat Tegal Darmasaba dalam sistem religi.
Ngerebeg dan bagaimana peran sistem religi dalam menjaga dan melestarikan
tradisi ini. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi
itu, penelitian ini juga dapat menjadi acuan bagi masyarakat Desa Adat Tegal
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka penelitian ini
Dalam Sistem Religi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Dasrmasaba?
4
2. Bagaimana aspek-aspek tradisi Ngerebeg masyarakat Desa Adat Tegal
Uraian tentang latar belakang masalah yang kemudian dirumuskan dalam dua
permasalahan mendasar pada kajian ini, berimplikasi pada tujuan dan manfaat
yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun tujuan dan manfaat yang di
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
1.3.2 Manfaat Penelitian
diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis ataupun secara praktis
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
cukup luas dan lebih bermanfaat untuk sumber informasi dalam penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian serupa yang dilakukan oleh Ida Ayu Putu Ratna Dewi, Prof. Dr.
Bawa Atmadja. M.A, Dr. dan Tuty Maryati, M.Pd. (2018) dalam penelitiannya
yang berjudul “Tradisi Ngerebeg di Desa Pakraman Tegal Darmasaba Bali dan
6
Bali. Memiliki potensi sebagai sumber pembelajaran sejarah dan pendidikan
karakter dalam kurikulum 2013 untuk siswa SMA. Yang mana studi ini
menjelaskan latar belakang, prosedur, dan nlai-nilai dari tradisi tersebut, hasil
Hindu. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam penelitian ini ialah, nilai agama,
Adapun perbedaan penelitian Ida Ayu Putu Ratna Dewi, Prof. Dr. Bawa
Atmadja. M.A, Dr, dan Tuty Maryati, M.Pd. (2018) dengan penelitian penulis
Ida Ayu Putu Ratna Dewi, Prof. Dr. Bawa Atmadja. M.A, Dr. dan Tuty Maryati,
M.Pd. (2018) lebih menjelaskan tentang tradisi Ngerebeg di Desa Adat Tegal
aspek-aspek apa yang terdapat dalam tradisi Ngerebeg dalam sistem religi
Kemudian persamaan penelitian penulis dengan Ida Ayu Putu Ratna Dewi, Prof.
Dr. Bawa Atmadja. M.A, Dr. dan Tuty Maryati, M.Pd. (2018) yaitu, lokasi
penelitian yang sama dan tradisi yang dijadikan tema penulisan, sehingga dapat
7
Penelitian oleh I Ketut Gunarta (2017), dalam penelitiannya yang berjudul
memaparkan bahwa ritual Ngerebeg yang dilakukan oleh umat hindu di Desa
Adat Tegal Darmasaba di Bali memiliki makna teologis yang berkaitan dengan
pada kajian permasalahan yang di angkat, dimana penelitian I Ketut Gunarta lebih
menjelaskan tentang teologi Hindu dalam ritual ngerebeg yang dilakukan oleh
umat Hindu di Desa Adat Tegal Darmasaba di Bali. Serta penghormatan terhadap
Saguna Brahman dan Nirguna Brahman dan membawa harmoni bagi masyarakat
aspek-aspek yang terdapat dalam tradisi Ngerebeg dalam sistem religi. Kemudian
persamaan penelitian penulis dengan I Ketut Gunarta yaitu penelitian yang sama
dan tradisi yang menjadikan tema penulisan sehingga dapat menjadikan acuan
Penelitian berikutnya, I Wayan Adi Gunarta, dan Ida Ayu Wayan Arya
sebuah tari kontemporer yang terinspirasi dari ritual Ngerebeg di Desa Tegal
8
Darmasaba, Bali. Serta membahas tentang tahapan-tahapan dalam proses
pijakan gerak, hingga melakukan latihan gabungan antara gerak dan musik.
aspek-aspek yang terdapat dalam tradisi Ngerebeg dalam sistem religi Kemudian
persamaan penelitian penulis dengan I Wayan Adi Gunarta dan Ida Arya Satyani
(2020), yaitu tempat dan tradisi Ngerebeg, sehingga dapat menjadikan bahan
Skripsi terkait tradisi Ngerebeg juga pernah ditulis oleh Ni Made Wigrayeni
Kehidupan Masyarakat Bali Aga: Studi Kasus di Desa Pedawa, Buleleng, Bali”
memaparkan tentang peran dari krama ngarep dan fungsi tradisi Ngerebeg bagi
tentang peran dari krama ngarep dan fungsi dari tradisi Ngerebeg bagi masyarakat
di desa pedawa.
aspek-aspek yang terdapat dalam tradisi Ngerebeg dalam sistem religi Kemudian
9
persamaan penelitian penulis dengan Ni Made Wigrayeni Tresnayati (2018) yaitu
tradisi yang dijadikan tema penulisan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
1.4.2 Konsep
Beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai
1.4.2.1 Tradisi
dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok,
masyarakat, biasanya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu atau agama yang
sama.
belakangnya.
Beberapa tradisi termasuk ritual dan perayaan yang terjadi pada waktu
10
masyarakat. Tradisi berfungsi untuk menjaga nilai-nilai moral, etika, dan
1.4.2.2 Ngerebeg
artinya berjejal (orang banyak), riuh, bergemuruh. Istilah ngerebeg memiliki arti
yang sama dengan kata ngerebek atau ngerejek yang berarti ‘besar-besaran’.
Berdasarkan arti tersebut dilihat dari prosesi pelaksanaanya, maka ngerebeg dapat
melibatkan seluruh krama desa dari delapan banjar yang ada di desa itu.
1.4.2.3 Masyarakat
2015:116). Dengan kata lain, masyarakat adalah sebuah kelompok individu yang
tinggal atau hidup bersama dalam suau wilayah tertentu dan saling berinteraksi
satu sama lain. Masyrakat itu sendiri terbentuk oleh individu yang memiliki
norma, nilai, kepercayaan, tradisi, dan budaya yang sama atau serupa. Masyarakat
dapat berupa kelompok kecil seperti keluarga atau kelompok besar seperti suatu
negara.
bergantung satu sama lain. Dalam mencapai suatu tujuan serta dapat memenuhi
11
kebutuhan mereka, maysarakat juga memiliki identitas kolektif yang mencakup
kesadaran diri sebagai anggota masyarakat tertentu, solidaritas, dan rasa memiliki
tersebut.
1.4.2.4 Sistem
saling berhubungan satu sama lain. Sistem dapat dikatakan sebagai sebuah
guna untuk mencapai tujuan tertentu (Tukino, 2018). Dengan kata lain sistem
adalah suatu gabungan dari kumpulan elemen, komponen atau variabel yang
saling berhubungan satu sama lainnya guna untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1.4.2.3 Religi
luar manusia atau dengan kata lain suatu sistem kepercayaan, praktik, dan simbol
yang berkaitan dengan pengalaman manusia yang sakral atausuci atas realitas.
Religi sebagai fenomena manusia yang melibatkan upaya untuk memahami dan
berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar di luar manusia, religi mencakup
banyak aspek seperti kepercayaan, makna hidup, sistem moral, ritual, praktik
ibadah, dan hubungan antara manusia dan dunia spiritual. Religi juga memberikan
perhatian tidak hanya pada sistem praktik dan simbolis tetapi kepada sistem
masyarakat.
12
Semua tindakan manusia yang terkait dengan religi didasarkan pada suatu
getaran jiwa yang disebut sebagai emosi keagamaan. Emosi keagamaan umumnya
(Koentjaraningrat, 2015:294).
menyangkut konsepsi perasaan serta emosi-emosi yang jauh lebih mendalam dari
itu. Berbagai konsep dan hipotesa yang memandang religi hanya dari sudut
keyakinan serta pelajaran doktrin saja, walaupun ada benarnya tetapi tidak cukup
untuk menerangkan azas dari gejala religi dan agama sebagai keseluruhan,
ternyata konsep dan hipotesa yang mencoba menganalisa gejala religi dari sudut
sikap manusia terhadap dunia yang gaib juga mengandung kebenaran, sedangkan
analisa mengenai azas dan asal mula religi yang berpangkal pada upacara ternyata
juga penting.
13
Bunyi hipotesa dari Söderblom adalah bahwa keyakinan yang paling awal
akan adanya kekuatan sakti (mana) dalam hal luar biasa dan gaib. Akhirnya
perkembangan yang paling jauh ialah keyakinan akan adanya dewa-dewa, yaitu
kepribadian dan identitas sendiri tetapi yang mempunyai wujud yang lebih nyata
keyakinan akan berbagai macam dewa itu sudah mantap terbentuk melalui
mitologi, maka timbul kesadaran akan tokoh dewa yang menjadi penyebab dari
seperti itu Urheber (yang dalam bahasa Indonesia berarti “penyebab yang paling
awal”), dan menerangkan bahwa dalam banyak religi didunia, tokoh dewa
tadi, yang mana telah memberi pelajaran kepada kita bahwa gejala religi itu
merupakan gejala yang begitu kompleks sehingga tidak dapat diterangkan dengan
satu hipotesa atau teori saja, maka dari itu konsep religi dipecah kedalam lima
suatu sistem berkaitan erat satu dengan lain. Kelima komponen itu adalah sebagai
14
berikut: (1) emosi keagamaan; (2) sistem keyakinan; (3) sistem ritus dan upacara;
Darmasaba, yang dipercayakan dapat melindungi dari sakit penyakit dan bencana
yang akan menimpa desa tersebut jikalau tidak melaksanakan tradisi yang telah
menjadi tradisi turun-temurun. Oleh karena itu kepercayaan yang mereka yakini
kebudayaan.
Sistem Religi
Tradisi Ngerebeg
15
Keterangan Model:
Penjelasan Model :
hidupnya sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh yang disebut masyarakat.
mengarahkan hidupnya serta memiliki pedoman berupa nilai, norma, hukum, dan
aturan yang disebut dengan sistem budaya, sehingga dianggap berharga dalam
Aktivitas adalah suatu wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam sebuah masyarakat itu sendiri. Setiap manusia atau masyarakat
yang mendiami suatu tempat atau lingkungan dan memiliki kebiasaan untuk
membersihkan tempat tersebut baik dengan cara menyapu, memotong rumput dan
sebagainya dengan tujuan tempat atau lingkungan yang mereka diami atau mereka
mereka tempati dengan cara menyapu dan memotong rumput, mereka juga
percaya bahwa tempat atau desa yang mereka tempati harus dibersihkan secara
ritual karena mereka percaya kepada dewa yang melindungi desa tersebut dapat
16
melindungi masyarakat dan menghindari dari segala bencana. Masyarakat Desa
aktivitas tersebut yang dimaksud adalah tradisi ngerebeg. Masyarakat Desa Adat
Tegal memiliki tradisi yang mana tidak lepas dari aspek-aspek sistem religi
Darmasaba, dan tidak lepas dari itu semua peran masyarakat yang ikut
Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Adapun alasan dipilihnya Desa Adat Tegal
mana desa ini yang memiliki identitas dan tradisi serta kebudayaan yang berbeda,
serta unik, salah satu tradisi dari Desa Adat Tegal Darmasaba yang menarik untuk
diteliti, yaitu tradisi ngerebeg. Tradisi ini memiliki keunikannya sendiri, salah
barong, walaupun tradisi ini dipenuhi dengan keramaian dan kemeriahan arakan
barong. Tradisi ini tetap akan bernuansa religius yang berfokuskan pada makna
tulak bala yang mana tradisi ngerebeg ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali
17
serta masih dalam serangkaian perayaan galungan dan kuningan, tepatnya pada
hari kamis, dan dilaksanakan lima hari setelah hari raya kuningan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif,
dengan menggunakan sumber data primer dan data sekunder yang diperoleh
pembahasan, topik ini secara garis besar penulis menggunakan dua sumber data
1. Sumber data primer, Sumber data melalui lapangan yang mana data
objek penelitian.
dengan permasalahan yang di angkat serta jurnal dan profil Desa Adat
dalam penelitian tentang budaya. Informan itu sendiri adalah seorang yang
memiliki informasi lengkap terhadap budaya yang diteliti. Dalam penelitian ini
pemilihan informan dilakukan secara purposive, dan dalam hal ini penulis
18
memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahan serta dapat dipercaya
informan kunci, informan pangkal, dan informan biasa, yaitu beberapa informan
yang sanggup menjawab permasalahan dalam penelitian ini ialah informan tokoh
agama, kepala desa, tokoh adat, tokoh seni, dan penduduk desa, sebagai informan
kunci dan pangkal. Selain informan kunci dan informan pangkal dipilih juga
informan biasa yang mana pernah terlibat ataupun yang masih berperan aktif
tujuan dipilihnya informan ini, ialah untuk mengkaji data yang ingin diperoleh
1.6.4.1 Wawancara
yang penulis ingin teliti, serta membantu peneliti memperoleh infromasi yang
mendalam tentang peran sistem religi dalam tradisi ngerebeg di Desa Adat Tegal
Daramasaba, serta makna ritual, ritus, dan persembahan yang terkait dengan
tradisi ngerebeg, selain itu saat melakukan wawancara peneliti akan mencatat
19
informasi dalam bentuk fieldnote dan merekam informasi dengan alat rekam
1.6.4.2 Observasi
mengamati langsung objek atau subjek penelitian dalam situasi tertentu. Observasi
sangat berguna dalam penelitian ini karena dapat membantu penulis dalam
meneliti serta memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang pelaksanaan tradisi
Dalam hal ini peneliti lebih ditekankan untuk aktif berpartisipasi dalam
mengamati upacara ngerebeg di masyarakat, oleh karena itu peneliti juga dapat
peneliti mengidentifikasi unsur-unsur yang terkait dengan makna ritual, ritus, dan
Ngrebeg dan melibatkan informan seperti penduduk desa yang terlibat dalam
pelaksanaan tradisi atau tokoh seni yang terkait, dengan cara menetap selama satu
bulan atau kurang di lokasi penelitian, yaitu lokasi penelitian yang terletak di Desa
20
1.6.4.3 Studi Kepustakaan
berkaitan dengan teori yang mendukung penelitian ini, oleh karena itu. Studi
pustaka ini bersumber dari berbagai tulisan yang ada di instansi-instansi, buku-
buku, arsip-arsip, dan jurnal serta produk media massa seperti surat kabar yang
terkait dengan data yang ingin dicari. Selanjutnya data yang diperoleh dari
informasi tentang hal yang sama dari sumber yang berbeda, sehingga keakuratan
analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan hasil dari wawancara dan
observasi yang telah dilakukan oleh peneliti. Data yang terkumpul terdiri dari
catatan lapangan, gambar atau foto, dokumen berupa laporan hasil penelitian,
pengumpulan data, maka penulis akan mengolah dan menganalisa data dalam
21
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
AL, A., S. (2008). “Islam: Tradisi, Ritual dan Masyarakat”. Vol. 2 No.2, p 223-
233.
22
Gunadi Prabuki. (2020, 28 September). “Persembahan Untuk Leluhur Dalam
https://Kemenag.go.id/nasional/persembahan-untuk-leluhur-dalam-tradisi
khonghucu-jws6r5
Gegana, T., A., dan Zaelani, A., Q. (2022). “Pandangan Urf Terhadap Tradisi
https://balihbalihan.com/2020/03/10/ngerebeg-tradisi-khas-di-desa-adat-
tegal-proteksi-wabah-penyakit-dan-pengaruh-negatif/?
utm_campaign=shareaholic&utm_medium=copy_link&utm_source=book
mark
86.
23
Rumahuru, Y.Y. (2020). “Ritual Sebagai Media Kontruksi Identitas: Suatu
No. 1, p 22-30.
Sari, I.A.P., Surawati, N.M., Raka, A.A.K., dan Sidemen, I.B.P. (2022). “Tradisi
Bali Aga: Studi Kasus di Desa Pedawa, Buleleng, Bali”. Skripsi Program
6 No. 1, p 1-10.
3 No. 2, p 17-28.
24
25