1. Materi
Secara tidak langsung semua arsitektur memiliki sebuah respon. Makna dari arsitektur
responsive itu sangat luas, disini kita akan memfokuskan konteks itu dalam membuat sebuah
konsep. Konsep dari bangunan yang kita analisa itu sangat berhubungan kepada konteks
responsive tersebut. Tujuan dari penjelasan ini yaitu
- Mengerti antara analisa site dan proses desain. Bagaimana site itu sangat mempengaruhi
desain.
- Teknik-teknik menganalisa site yang mengenterpretasi sebuah konteks. Bagaimana site
merespon desain dan konteks (kearah luar).
Seperti tubuh, tubuh merespon keringat ketika beraktivitas, tanaman yang menguncup dalam
menandakan adanya respon, pada hewan seperti kura-kura yang akan merespon masuk pada
cangkangnya ketika melawan bahaya. Seperti itu juga, sebisa mungkin arsitektur bisa merespon
alam. Arsitektur Responsif itu sebenarnya arsitektur yang merespon lingkungan, iklim , budaya,
vegetatasi, aktivitas, dan merespon dirinya sendiri, jangan sampai dia lupa akan respon terhadap
dirinya sendiri.
Responsif pada bangunan arsitektur dalam tanda luas dibagi dalam beberapa konteks,
1. Dynamic
2. Kinetic
Gambar : Contoh Fasade yang Merespon Panas
Sumber : Dirgantara I Ketut., S.T., M.T
Dinding yang bisa terbuka dan tertutup, jika bagian yang terkena matahari maka akan
tertutup, ini termasuk pada responsive fasade. Contoh lainnya yaitu terdapat pada Higros skin,
yaitu material yang merespon kelembapan, ketika lembab ia akan terbuka, jika tidak lembab ia
akan tertutup kembali, dan ini dikerjakan oleh alam bukan sebuah mesin yang suatu saat mesin
akan rusak namun alam tidak.
3. Static
Di Indonesia jarang adanya bangunan yang dynamic, akan tetapi bukan berarti di Indonesia
tidak ada responsive, di Indonesia banyak kita temukan bangunan yang statis. Salah satu
contohnya yaitu bagunan Central library karya Oma, merespon bagian luar dan dalam. Respon
bagian dalam yaitu dari segi program sedangkan ke arah luar yaitu dalam segi lingkungan.
Terkait Site Responsive Design terdapat jurnal menarik yang membahas desain site, seperti
yang dibilang A. gaudi,” Bagaimana kita merancang yang paling baik, dari mana yang paling
baik itu lahir yaitu tuhan, yaitu natural, kita dapat mempelajari desain dari alam itu sendiri.”
Sebelum kita merancang, secara jujur site itu sudah ada desainnya dari alam.
Terdapat winter sun dan summer sun, Ditengah ketika winter celah atas akan ditutup agar
kehangatan masih terjaga di dalam, terdapat biotermal. Selain respon pada iklim, respon terhadap
user juga ada, owner kampus ini ada dua, yaitu china dan Thailand, sehingga keluar bentuk yang
terlahir dari pattern yang dari china dan Thailand, sisanya terdapat ornamen china dan Thailand.
Pada beberapa desain yang kami kerjakan, kami kembali pada analisa responsive terhadap
lingkungan. Seperti pepohonan pada site, kebanyakan hal tersebut yang membentuk sebuah
desain. Terkadang kita harus mengalah dalam memahami kejujuran dalam berarsitektur
Seperti contohnya kami merespon sebuah site yang memiliki pepohonan yang rimbun,
dengan mengalah dengan memundurkan beberapa bangunan dan jadinya menjadi lebih baik.
Selain itu, pada desain-desain kami, kami juga menganalisa bagaimana terusan sebuah angina
setelah bangunan ini selesai dibangun. Dalam arsitektur berkelanjutan, kami juga mengantisipasi
dengan tetap memperhatikan bagaimana kondisi yang dialami oleh bangunan-bangunan
disebelahnya ketika nantinya akan menjadi padat oleh sebuah bangunan.
Bagaimana peran kita juga dalam mengatasi lahan yang sempit, lahan yang panas, lahan yang
memiliki tumbuhan-tumbahan disekitarnya, dan lain sebagaiannya. Itu semua tentunya dapat kita
tekuni dengan terus belajar dan menganalisa dengan mempertimbangkan konteks tersebut secar
bertahap.
2. Sesi Tanya Jawab dan Diskusi
Bukti Presensi :
Bukti Pendaftaran :