Anda di halaman 1dari 8

Peminpin transformasional memotivasi bawahan untuk mengerjakan lebih dari yang diharapkan

semula dengan meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan. Pemimpin
ini mampu membuat bawahan menyadari perspektif yang lebih luas sehingga kepentingan individu
akan disubordinasikan terhadap kepentingan tim, organisasi, atau kepentingan lain yang lebih luas.
Pemimpin semacam ini juga mampu meningkatkan kebutuhan bawahan menuju kebutuhan yang
paling tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Ciri-Ciri Kepemimpinan Transformasional

1. Menurut Luthans :
a. Pemimpin adalah seorang yang visioner
b. Pemimpin dilandasi oleh nilai-nilai
c. Pemimpin percaya pada orang-orang
d. Pemimpin memiliki kemampuan mengatasi ambiguitas, kompleksitas dan
ketidakpastian
e. Pemimpin adalah seorang pembelajar sepanjang hidup
f. Pemimpin mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai agen perubahan
g. Pemimpin mendorong keberanian dan pengambilan risiko

2. Menurut Robbins dan Judge (2008:91)

a. Pertimbangan Individual (Individualized Consideration)

Pemimpin akan memperlakukan setiap bawahannya sebagai individu yang


berbeda satu sama lain dan akan memonitor, mendampingi serta menumbuhkan
peluang bagi para bawahan tersebut. Dengan begitu, pemimpin akan melihat
setiap pengikutnya dengan cara yang berbeda-beda dan mengenali mereka serta
memperlakukan mereka dengan kemampuan, kebutuhan dan aspirasi yang
berbeda pula. Pemimpin juga akan memberi pelatihan maupun saran yang
berbeda-beda.

b. Motivasi Inspirasional (Inspirational Motivation)

Merupakan perilaku atau kemampuan dari seorang pemimpin dalam mengomunikasikan


harapannya yang tinggi serta menyampaikan visi bersama dengan menarik kepada setiap
orang yang dipimpinnya. Dalam penyampaian tersebut, pemimpin akan menggunakan
simbol-simbol yang menarik agar bawahannya terinspirasi untuk mencapai tujuan dari
organisasi tersebut, sehingga organisasi akan mengalami kemajuan yang penting.

c. Pengaruh Ideal (Idealized Influence)

Disebut sebagai pemimpin yang karismatik. Sebab pemimpin tersebut memiliki


kemampuan atau perilaku dalam membagikan visi dan misi bagi anggotanya, sehingga
membuat anggotanya mempunyai keyakinan yang mendalam kepada pemimpin
tersebut. Pengikut akan memiliki rasa bangga, respek dan juga percaya bahwa
pemimpinnya merupakan sosok yang memiliki kapasitas dalam menyelesaikan
permasalahan.

d. Stimulasi Intelektual (Stimulasi Intelektual)


Yakni kemampuan dari seorang pemimpin dalam meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan
inovasi dari pengikutnya.

1. Kalimat-kalimat dalam paragraf diatas menurut saya belum memenuhi kriteria


sebagai kalimat efektif. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut belum sepenuhnya
mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Hal ini dikarenakan terdapat
kata-kata yang sebenarnya tidak diperlukan terdapat dalam paragraf tersebut.
Dalam kata lain, kalimat tersebut boros atau bertele-tele. Serta beberapa kata yang
kurang mudah untuk dipahami oleh pembaca.

Berikut ini kalimat yang tidak efektif tersebut :

a. Kata “itu” sebaiknya diganti dengan kata “merupakan”.


b. Kata “semata-mata” tidak mudah dipahami oleh masyarakat umum,
sebaiknya diganti dengan kata “hanya” yang mudah dipahami oleh
masyarakat atau pembaca.
c. Kata “karena itu” menurut saya sebaiknya diganti, karena kata tersebut
merupakan kata penghubung antar kata. Kata “oleh karena itu” lebih
tepat digunakan, karena merupakan penghubung antar kalimat.
d. Kata “pembasmian” saya rasa kurang cocok diterapkan dalam paragraf
tersebut. Sebaiknya diganti dengan kata “penghapusan” yang lebih cocok
untuk konteks paragraf tersebut.
e. Kata “komprehensif” menurut saya masih asing ditelinga masyarakat
umum, sebaiknya diganti dengan kata “luas” yang lebih akrab ditelinga
masyarakat.
f. Kata “bermacam-macam pendekatan-pendekatan” terlalu bertele-tele
atau boros. Seharusnya hanya perlu ditulis menjadi “bermacam-macam
pendekatan”, yang lebih efektif.
2. Kemiskinan “itu” persoalan yang kompleks. Tidak “semata-mata” berhubungan
dengan kekurangan material. Hal itu juga terkait dengan kultural dan tingkat
kependidikan masyarakat. Oleh karena itu, “pembasmian” masalah kemiskinan
harus ditangani secara “komprehensif” dengan “bermacam-macam pendekatan-
pendekatan” dan melibatkan berbagai pihak.
3. Konsep Doa, Ikhtiar, dan Usaha dalam Islam
a. Doa
1. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari empat kegiatan
dalam mencapai tujuan memasarkan pada pasar sasarannya. Baruan pemasarn
juga merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam melakukan fungsi
pemasarannya dalam usahanya untuk meraih pangsa pasar dan tujuan
memasarkannya.

Strategi bauran pemasaran 7P (4+3) dikaitkan dengan


perkembangan perusahaan dipasar global.

a. Produk (Product)

Adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi


kebutuhan atau keinginan. Konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk
tersebut saja tetapi juga membeli manfaat dan nilai produk itu yang disebut
the offer.

b. Harga (Price)

Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran, karena


harga menetukan “pendapat” dari suatu usaha. Harga merupakan satu-
satunya unsur bauran pemasaran yang merupakan
penerimaanpenjualan. Keputusan   penentuan   harga   juga   sangat   
signifikan   di   dalam penentuan nilai atau manfaat yang diberikan kepada
pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas
produk. Hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus
konsisten dengan strategi marketing secara keseluruhan.
c. Tempat (place)

Untuk produk industri manufactur, place,  diartikan sebagai saluran distribusi  (zero   chanel,   two 
level   chanel,   and   multi   level   chanel), sedangkan untuk produk industri jasa, place  diartikan
sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada
pelanggan yang dituju merupakan kunci dari keputusan. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang
akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyampaian jasa kepada pelanggan dan di
mana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan di mana dan bagaimana jasa
akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.

Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan saluran distribusi, dalam hal
ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi
yang strategis.

d. Promosi (promotion)

Pada hakekatnya promosi merupakan suatu aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk
dan membujuk   pelanggan sasaran untuk membelinya. Hal yang diperhatikan dalam promosi adalah
pemilihan bauran promosi. Bauran promosi itu tidak lain adalah bermacam-macam cara atau
kegiatan promosi yang dilakukan untuk mempengaruhi target pasar. Ada lima macam alat promosi
yang dapat digunakan yaitu:

1. Periklanan (Advertising) => Banner, brosur, poster


2. Promosi penjualan (Sales Promotion) => Diskon, potongan penjualan
3. Publilitas (Publicity) => Customer service, public relation
4. Penjualan pribadi (Personal selling) => Salesman
5. Pemasaran langsung (Direct Marketing) => Website

+3p Untuk Marketing Mix Jasa

Jasa sendiri sangat berbeda karakteristiknya dengan produk. Perbedaan produk dan jasa
dikarenakan sifat dari jasa yang tidak berwujud (intangibility), tidak bisa disimpan / tidak tahan lama
(perishability), tidak terpisahkan dengan yang memberikan jasa (inseparability), dan bervariasi
(variability) tidak sama hasilnya meskipun dilakukan oleh satu orang yang sama. Maka untuk jasa,
marketing mix di tambah 3 lagi :

e. Orang (People)
Orang  adalah semua pelaku yang mempermainkan perana dalam penyedia jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pelanggan. Elemen-elemen dari  people adalah pegawai  perusahaan, 
konsumen dan  konsumen  lain dalam lingkungan jasa. Dalam hubungan dengan pemasaran jasa,
maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa  yang 
diberikan,  keputusan  mengenai  orang  ini  berarti  berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi
dan manajemen sumber daya manusia

f. Proses (Process)

Proses merupakan gabungan semua aktivitas umumnya terdiri atas prosedur,  jadwal  pekerjaan,
mekanisme, aktivitas,  dan  hal-hal  rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampikan pada konsumen.,
Proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu:

1. Kompleksitas (Complexity), berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses


2. Keragaman (divergence), berhubungan  dengan  adanya  perubahan dalam langkah-langkah
atau tahapan proses.
3. Layanan Konsumen (Customer service).

g. Bukti Fisik (Psycal Evidence)

Physical Evidence atau bukti fisik adalah lingkungan tempat jasa disampaikan dan tempat penyedia
jasa dengan konsumen berinteraksi. Beserta dengan semua komponen lainnya yang mendukung
terwujudnya atau terkomunikasinya jasa. Elemen dari Physical Evidence termasuk seluruh aspek
fasilitas fisik dari organisasi jasa yang terdiri dari atribut eksterior dan interior serta hal berwujud
lainnya.

Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain,
sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada
layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi di dalam bauran pemasaran terdapat variable-variabel
yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan
untuk memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Kombinasi dari
perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan produknya.

Bauran pemasaran atau marketing mix memiliki elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam
penjualan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian baik buat produk barang maupun jasa.

Anda mungkin juga menyukai