Leilla Efrilla Uas Dinamika

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Leilla Efrilla

NIM/ Jurusan : 18010714001 / MP – 2018 A


UAS : Dinamika Kel dan Konflik

1. Teori proses sosial dan pertukaran sosial di konsep dinamika kelompok


Jika ditafsirkan proses sosial merupakan hubungan antara satu orang dan kelompok yang
saling betemu.
Melalui proses sosial tmunculah teori pertukaran sosial, teori ini berkaitan dengan seluruh
tindakan sosial dengan ciri menukar objek-objek yang mengandung nilai individu
berdasarkan aturan tatanan sosial. didalam dinamika kelompok teori tersebut berkaitan
dengan jenis hubungan yang dilakukan organisasi, kesempatan memiliki hubungan yang
baik antar anggota organisasi, dan keseimbangan antara tugas yang dikerjakan dengan
pencapaian tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi, dibutukan pola interaksi
efektif dan efesien antara satu individu dengan lainya, sehingga akan mempengaruhi
proses sosial berdasarkan akal pemikiran dan pengetahuan, sehingga hal tersebut akan
membentuk sistem didalam kelompok.

2. Kepentingan individu dikesampingkan demi mencapai tujuan bersma-sama, mengapa hal


tersebut dikatakan sebagai salah satu tujuan dinamika kelompok ?
Karena dengan mengesampingkan kepentingan individu demi mencapai tujuan bersama
merupakan kunci utama organisasi akan bertumbuh dan berkembang. Setiap anggota
organisasi harus professional menjalankan tugasnya masing-masing, tidak bersifat egois
dan haus akan ketikdakpuasan kepentingan pribadi , dengan sikap tersebut maka tujuan
organisasi secara bersama akan segera terwujud. Didalam dinamika kelompok
perpecahan yang terjadi bersifat sementara, karena anggota organisasi mempunyai
kesadaran arti penting pembentukan kelompok tersebut sehingga keseluruhan anggota
berusaha menyesuaikan diri dan tidak mementingkan dirinya demi mencapai
kepentingan bersama.
3. Perbedaan kelompok dan kerumunan
a) Kelompok
Terbentuknya suatu kelompok atas dasar tujuan yang ingin dicapai
bersama,sehingga untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu adanya interaksi dan
pola sosial sehingga bisa mengenal antara satu dengan lainya. pembentukan
kelompok mempunyai tujuan yang jelas
b) Kerumunan
Kumpulan orang yang belum tentu memiliki tujuan sama karena terbentuk secara
tiba-tiba , antara satu sama lain tidak kenal dan tidak ada suatu interaksi antar
masyarakat yang berkerumun.
4. Kelompok formal dan informal
a) Kelompok formal
Merupakan kelompok yang memiliki tujuan dan peraturan yang tegas, peraturan
tersebut diciptakan guna mengatur para anggotanya. Mempunyai struktur
organisasi yang jelas, dan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dalam
mewujudkan tujuan organisasi bersama. Calon anggota direkrut berdasarkan
aturan dan persyaratan yang sudah ditetapkan organisasi supaya bisa menjadi
anggota kelompok tetap. Contoh : kelompok kerja , proyek, panitia organisasi,
HMJ
b) Kelompok informal
Merupakan suatu kelompok terbentuk atas dasar kepentingan yang sama. Jenis
kelompok ini tidak mempunyai stuktur formal dan penetapanya tidak resmi oleh
organisasi. Calon anggota organisasi tidak direkrut berdasarkan peryaratan dan
aturan tertentu, syarat bergabung cukup mudah karena berdasarkan suatu
kepentingan dan jika kepentingan tersebut sudah selesai maka orang tersebut bisa
meninggalkan organisasi.
adapun contoh dari kelompok informal adalah kelompok kepentingan dan
pertemanan/ persahabatan
5. Cara membangun komunikasi efektif bagi kelompok dimasa pandemic ini
Komunikasi dikatakan efektif apabila mempunyai komponen 1) Personal 2) isi pesan 3)
dan media atau alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Dimasa pandemic ini tentunya
serba online, kelompok melakukan komunikasi melalui media digital seperti hp/ laptop
dsb, tentunya kegiatan komunikasi tersebut tidak berlangsung behadapan secara langsung
antara komunikator dan komunikan. Sehingga untuk menjadikan komunikasi tersebut
efektif, maka pesan yang disampaikan komunikator bersifat jelas, mudah dimengerti dan
dipahami oleh komunikan. Komunikasi efektif berlangsung apabila antar personal
mempunyai rasa percaya, sikap suportif, terbuka sehingga proses penyampaian makna
informasi berlangsung secara baik. Untuk menimbulkan penafsiran ganda/
meminimalisisr kesalahan , sebaiknya antar personal memupuk rasa keterbukaan,
musyawarah, toleransi.

Anda mungkin juga menyukai