Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI BIAYA

“FUNGSI & PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA”

Dibuat Oleh :

KELOMPOK 5

 Gusti Ayu Intan Viani (05)


 Ni Kadek Reza Pramudya Dewi (23)
 Ni Kadek Rika Edwina (24)
 Ni Made Yowanda Seftianti (31)
 Ni Wayan Wispayanti (36)
 Putu Ayu Lestari (38)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Jl. Kamboja No. 11A, Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara, Denpasar.
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas Rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan
tepat waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai FUNGSI DAN &
PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA, kami susun dan kami ajukan sebagai salah satu tugas
mata kuliah AKUNTANSI BIAYA.

Makalah ini dibuat dengan berbagai informasi – informasi digital dan beberapa bantuan
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak semua
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
peyempurnaan makalah kami di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga makalh ini dapat mmeberikan manfaat bagi kita sekalian.

Denpasar, 13 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................1
1.3 TUJUAN MASALAH................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................2
2.1 KONSEP BIAYA.......................................................................................................................2
1. Pengertian Akuntansi Biaya.....................................................................................................2
2. Fungsi Akuntansi Biaya.............................................................................................................2
3. Konsep Biaya..............................................................................................................................3
2.2 KLASIFIKASI BIAYA.............................................................................................................4
1. Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan.............................................................4
2. Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi........................................................................5
3. Berdasarkan Objek yang Dibiayai...........................................................................................5
4. Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi........................................................................6
2.3 METODE PENGUMPULAN & PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK....................6
1. Metode harga pokok pesanan (job order costing)...................................................................6
2. Metode Harga Pokok Proses ( Process Costing)......................................................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................10
3.1 SIMPULAN..............................................................................................................................10
3.2 SARAN.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................iii

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenali arti nilai
suatu barang dan alat tukar, semenjak mengenal nilai arti suatu barang, manusia melakukan
tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang dan memerlukan pencatatan
perhitungan harta kekayaan (Akuntansi), pencatatan terus berkembang dari waktu ke waktu
sampai dengan kemajuan peradaban manusia.
Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran
terhadapnya. Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di
dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan hal-hal uraian tersebut diatas dana untuk mengarahkan pembahasan maka
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian akuntansi biaya ?
2. Apakah dan Bagaimanakah fungsi akuntansi biaya ?
3. Bagaimanakah konsep biaya ?
4. Bagaimanakah klasifikasi biaya ?
5. Apakah metode pengumpulan dan penentuan harga pokok produk ?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk mengetahui pengertian akuntansi biaya.
2. Untuk mengetahui fungsi akuntansi biaya.
3. Untuk memahami konsep biaya.
4. Untuk memahami klasifikasi biaya.
5. Untuk mengetahui metode pengumpulan dan penentuan harga pokok produk.
1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 KONSEP BIAYA


1. Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya
terjadi penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk
ataupun jasa menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.
Akuntansi biaya ini diperlukan untuk pertanggung jawaban kepada pihak
eksternal perusahaan seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal (manajemen)
perusahaan itu sendiri. Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena
data historis yang disajikan dalam pencatatannya akan sangat penting digunakan oleh
manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan datang.

Dalam ilmu ekonomi, penjabaran tentang akuntansi biaya ini didefenisikan oleh beberapa
ahli ekonom yaitu:
 R.A. Supriyono : Akuntansi biaya adalha salah satu cabang akuntansi yang
merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara
sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
 Mulyadi : Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta
penafsiran terhadapnya.
 Abdul halim : Akuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang
penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi atau dijual di pasar baik
untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjaga ketersediaan barang
dagangan yang akan dijual.
 Schaum : Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan
hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa.
 Carter dan Usry : Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengna tujuan untuk
aktifitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta
pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

2
2. Fungsi Akuntansi Biaya

Laporan akuntansi biaya dibuat untuk membantu akuntansi manajemen


mengambil keputusan tentang harga pokok produk yang dihasilkan dll. Berikut adalah
beberapa fungsi dari akuntansi biaya:

a. Penentuan Harga Pokok


Fungsi akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menentukan penentuan harga
pokok atas suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jangan sampai
harga yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh konsumen.
Penentuan harga pokok diperoleh dengan cara mencatat, menggolongkan, memonitor,
dan meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi
dari data histori yang dijadikan acuan pihak manajemen dalam penentuan harga
pokok produksi.
b. Perencanaan & Pengendalian Biaya
Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya.
Dalam perencanaan dan pengendalian biaya,  pihak manajemen akan memonitor
apakah terjadi penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan
perencanaan biaya). Jika ada, pihak manajemen akan menganalisis penyebab
terjadinya selisih serta mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu
dilakukan sebagai bentuk pengendalian.

3. Konsep Biaya
Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan
atau peorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang
dilakukan tersebut (Raharjaputra, 2009). Biaya merupakan pengukur semua elemen laporan
keuangan berbasis biaya historis. Pemahaman mengenai biaya penting karena biaya dapat
menjadi dasar pengambilan keputusan ekonomik.

3
Dalam istilah biaya, kadang kala cukup merepotkan dalam membedakan antara costs dan
expenses. Untuk membedakannya dijelaskan sebagai berikut :

 Costs adalah biaya dalam arti pengorbanana/pengeluaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan atau individu yang berhubungan langsung dengan output/produk yang
dihasilkan oleh perusahaan/perorangan.
Misalnya: bahan baku dan pembantu, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya umum
pabrik (mandor/supervisor pabrik, GM pabrik, BBM, suplai pabrik, listrik pabrik, dan
lain-lain). Dalam struktur laporan Rugi/Laba perusahaan biasanya disebut Harga Pokok
Produksi.

 Expenses adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau perorangan yang bersifat
sebagai aktivitas pendukung saja,
misalnya: biaya umum dan administrasi, dan biaya pemasaran/penjualan, seperti gaji
karyawan kantor pusat, biaya telepon/air/gas/AC kantor pusat, biaya penjualan dan
pemasaran, dan lain-lain.

2.2 KLASIFIKASI BIAYA


Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari
informasi biaya yang disajikan. Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan
menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada
pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan
klasifikasi sebagai berikut.
1. Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan
a. Biaya Produksi (Production Cost)
Akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi
dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang atau pabrik,
dan lain sebagainya.
b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)

4
Biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh
konsumen. Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang
dilakukan perusahaan.
c. Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)
Biaya-biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan
pemasaran produk, misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait
lainnya.

2. Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi


a. Biaya Variabel (Variable Cost)
Komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang
dihasilkan. Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus
dikeluarkan. Contoh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan
sepatu. Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan biaya karyawan adalah
Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.
Jika 1 hari = 10 sepatu x 2500 = 25.000
Jika 1 hari = 20 sepatu x 2500 = 50.000
Biaya tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya variabel.
b. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya
tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi
oleh periode atau aktivitas terentu. Dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan
perubahan volume. Bila volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi,
sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah. Contohnya
seperti, gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam satu
bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan tersebut
tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost atau biaya tetap.

3. Berdasarkan Objek yang Dibiayai

5
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi barang
objeknya. Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara
keseluruhan. Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya
administrasi pabrik.

4. Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi


a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap,
meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta
memperpanjang masa manfaat aktiva tetap. Contohnya mesin pabrik yang memiliki
penyusutan selama 5 tahun.
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)
Biaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga
biaya-biaya yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca,
melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode
berjalan di mana biaya tersebut terjadi (dikeluarkan).

2.3 METODE PENGUMPULAN & PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK

Pada dasarnya, pengumpulan harga produksi akan sangat ditentukan dari cara
memproduksi sebuah barang. Sehingga secara garis besar, proses memproduksi sebuah
barang didasarkan dari dua metode yaitu berdasarkan pesanan yang ada dan berdasar massa
atau harga pokok proses. Sehingga dalam sebuah perusahaan manufaktur atau industri yang
aktivitas utamanya memproduksi barang atau produk, memiliki dua tipe yaitu perusahaan
yang melakukan produksi berdasar dari pesanan dan perusahaan yang melakukan produksi
berdasar pada harga pokok produksi.

1. Metode harga pokok pesanan (job order costing)

6
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya produksi
diakumulasikan untuk pesanan yang terpisah. Suatu pesanan adalah output yang
diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi
kembali suatu item pesediaan.
Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan harus dapat
diidentifikasikan secara terpisah. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan
pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam
biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan lainnya..
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (job cost
sheet), yang dapat berbentuk kertas atau elektronik. Meskipun banyak pesanan dapat
dikerjakan secara simultan, setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu
bisnis ke bisnis lain.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap pesanan.
Sebagai akbatnya, perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat dipandang dalam tiga
bagian yang saling berhubungan. Akuntansi bahan baku memelihara catatan pesediaan
bahan baku, membebankan bahan baku langsung ke pesanan, dan membebankan bahan
baku tidak langsung ke overhead.
Akuntansi tenaga kerja memelihara akun-akun yang berhubungan dengan beban
gaji, membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan, dan membebankan tenaga kerja
tidak langsung ke overhead. Akuntansi overhead mengakumulasikan biaya overhead,
memlihara catatan terinci atas overhead, dan membebankan sebagian dari overhead ke
setiap pesanan. Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan hanya
delapan tipe ayat jurnal akuntansi, satu dari setiap item berikut :
1) Pembelian bahan baku
2) Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
3) Pengakuan biaya overhead pabrik
4) Penggunaan bahan baku
5) Distribusi beban gaji tenaga kerja
6) Pembebanan estimasi biaya overhead
7) Penyelesaian pesanan

7
8) Penjualan produk

Walaupun setiap pekerjaan memiliki karakteristik sendiri-sendiri, ada beberapa sifat


yang umum untuk semua pekerjaan pada mentode harga pokok pesanan, yaitu sebagai
berikut :

a. Tiap pekerjaan harus diidentifikasikan menurut sifat fisiknya dan masing-masing


biayanya.
b. Dengan kata lain setiap pekerjaan harus dapat dibedakan secara fisik sehingga
pembebanan biaya dapat dibedakan dan dicatat dengan tepat untuk pekerjaan yang
bersangkutan.
c. Pemintaan atau pemakaian bahan baku dan biaya-biaya tenaga kerja langsung
diidentifikasikan menurut nomor dari masing-masing pekerjaan.
d. Overhead pabrik yang merupakan biaya produksi tidak langsung biasanya dibebankan
kepada masing-masing pekerjaan berdasarkan suatu tarif yang ditetapkan lebih
dahulu.
e. Setiap pekerjaan mempunyai daftar biaya atau kartu harga pokok yang menghimpun
dan mengikhtisarkan biaya-biaya yang dibebankan kepada masing-masing
pekerjaaan.
f. Laba atau rugi serta biaya atau harga pokok persatuan produk ditentukan untuk
masing-masing pekerjaan.

2. Metode Harga Pokok Proses ( Process Costing)


Metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk
setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, tahun. Pada metode
harga pokok proses  perusahaan menghasilkan produk yang homogen, bentuk produk
bersifat standar, dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit

8
ditentukan dengan cara membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut
dengan total unit yang diproduksi.
Pusat biaya biasanya adalah departemen, tetapi bisa juga pusat pemrosesan dalam
satu departemen. Persyaratan utama adalah bahwa semua produk yang diproduksi dalam
satu pusat biaya selama suatu periode harus sama dalam hal sumber daya yang
dikonsumsi, bila tidak, perhitungan biaya berdasarkan proses dapat mendistorsi biaya
produk tersebut.
Beberapa sifat yang umum untuk semua pekerjaan pada metode harga pokok proses,
yaitu sebagai berikut :

a. Biaya- biaya diakumulasikan menurut departemen atau pusat biaya, dan bukan
berdasarkan pekerjaan pesanan seperti halnya dalam metode harga pokok pesanan.
b. Biaya produksi atau pengolahan dibebankan kepada akun barang dalam proses dari
masing-masing departemen.
c. Jumlah unit dari barang dalam proses dalam setiap departemen harus dinyatakan
dalam bentuk tingkat penyelesaiannya dan unit yang dianggap selesai, diperoleh
dengan mengkonversikan jumlah unit yang belum selesai secara proporsional dengan
tingkat penyelesaian pada akhir periode.
d. Biaya per unit dihitung menurut departemen atau pusat biaya.
e. Pada saat produksi selesai dalam suatu departemen produksi, jumlah unit yang selesai
dan biayanya dipindahkan ke departemen produksi berikutnya atau gudang barang
jadi.
f. Untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan, dan menghitung biaya secara total maupun
per unit menurut masing-masing departemen digunakan formulir laporan biaya
produksi.

Jadi tujuan terpenting dari metode perhitungan harga pokok produksi adalah untuk
menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Metode
perhitungan harga pokok produksi sebaiknya ekonomis untuk dioperasikan dan
membebankan sejumlah biaya ke setiap produk sedemikian rupa sehingga mencerminkan
dengan wajar biaya dari sumber daya yang digunakan untuk memproduksi produk

9
tersebut.  Metode perhitungan harga pokok produksi yang baik disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan, karena  setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam hal
tekhnologi manufaktur, organisasi produksi dan bauran produk, maka bisa diperkirakan
bahwa metode  perhitungan harga pokok produksi juga akan berbeda.

BAB III PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting. Akuntansi
biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor
dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan[ informasi biaya dalam
bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda dengan biaya beban (expense), cost adalah
pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan
beban (expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan
untuk merealisasi hasil.

Klasifikasi biaya dibedakan menjadi empat yaitu : Berdasarkan fungsi pokok dari
aktivitas perseroan, berdasarkan kegiatan atau volume produksi, berdasarkan objek yang
dibiayai, dan berdasarkan pembebanan periode akuntansi.

Dalam memperhitungkan harga pokok produksi yang harus dilakukan terlebih dahulu
adalah memilih metode yang akan digunakan dalam pengumpulan harga pokok produksi.
Secara umum metode tersebut dikelompokkan menjadi dua metode yaitu : Metode Harga
Pokok Pesanan ( Job Order Costing ) dan Metode Harga Pokok Proses ( Process Costing ).

3.2 SARAN
Adanya akuntansi biaya akan mempermudah pemimpin perusahaan dalam mengelola
perusahaannya secara efisien dan efektif. Untuk itu penulis menyarankan kepada
pembaca untuk lebih memahami semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi biaya.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-akuntansi-biaya-fungsi-dan-klasifikasinya/

https://www.beecloud.id/pengertian-dan-fungsi-akuntansi-biaya-beserta-klasifikasinya/

https://guruakun.id/pengertian-biaya/tansi.co

https://www.kompasiana.com/rianiamlh/565adb5df47e61dc1cd14ce3/metode-apa-yang-paling-cocok-
dalam-pengumpulan-harga-pokok-produksi?page=all

https://dosenakuntansi.com/metode-pengumpulan-biaya

iii

Anda mungkin juga menyukai