Anda di halaman 1dari 36

SENSOR DAN

AKUTUATOR
OLEH: BAGUS GILANG PRATAMA, S.T., M.ENG
OUTLINE

■ Pendahuluan
■ Terminal Komunikasi
■ Sensor
■ Aktuator
PENDAHULUAN

■ Internet of Things tidak akan terlepas dari pengindaraan.


■ Pada bab ini, kita akan membahas sensor apa saja yang sering
digunakan dalam arduino.
■ Sensor yang tersedia sudah dalam bentuk modul, sehingga mudah
digunakan baik oleh pelajar maupun profesional.
■ Data dari sensor tersebut nantinya dapat disiarkan ke server agar
dapat dipantau secara langsung dimanapun, kapanpun, dan oleh
pihak tertentu.
TERMINAL KOMUNIKASI

■ UART
■ I2C
■ SPI
■ Analog
■ Digital
■ One Wire
TERMINAL KOMUNIKASI: UART (UNIVERSAL
ASYNCHRONOUS RECEIVER/TRANSMITTER)
■ Protokol komunikasi yang tangguh, cepat, full duplex dan hanya menggunakan dua
buah pin
■ Kedua pin tersebut adalah TX dan RX.
■ Mengandalkan clock internal masing-masing perangkat.
■ Harus menyatukan frekuensi clock antar internal agar dapat berkomunikasi dengan
baik.
■ Terdapat dua buah dedicated pin untuk UART, namun kita juga dapat menggunakan
pin-pin yang lain untuk menjadi UART.
TERMINAL KOMUNIKASI: UART (UNIVERSAL
ASYNCHRONOUS RECEIVER/TRANSMITTER)
TERMINAL KOMUNIKASI: I2C (INTER-
INTEGRATED CIRCUIT)
■ Satu perangkat dapat terhubung dengan beberapa macam perangkat secara
bersamaan.
■ Terdiri dari dua peran, master dan slave.
■ Setiap perangkat memiliki alamat sebesar 8 bit.
■ Terdiri dari dua buah pin:
– SDA (Serial Data Line): yang berguna sebagai jalur data.
– SCL (Serial Clock Line): yang berguna sebagai jalur clock.
■ Synchronous, yang berarti dua perangkat berkomunikasi dalam satu clock.
TERMINAL KOMUNIKASI: I2C (INTER-
INTEGRATED CIRCUIT)
TERMINAL KOMUNIKASI: SPI (SERIAL
PERIPHERAL INTERFACE)
■ Dibuat oleh Motorola tahun 1970.
■ Full duplex, pengiriman data terus menerus tidak harus bergantian seperti I2C.
■ Terdapat dua peran, Master dan Slave.
■ Terdiri dari 4 PIN:
– SS (Slave Select): pin ini berguna untuk mengaktifkan dan menonaktifkan slave
tertentu.
– MOSI (Master Out Slave in) : pin ini berguna untuk mengirimkan data dari master
ke slave.
– MISO (Master In Slave Out): pin ini berguna untuk mensinkronasikan transmisi
yang dihasilkan oleh master.
– SCK (Serial Clock): pin ini berguna untuk mensinkronasikan transmisi yang
dihasilkan oleh master.
■ Satu master bisa terhubung dengan beberapa slave, namun dibatasi dengan jumlah pin
yang tersedia di master, karena satu slave butuh satu pin SS.
TERMINAL KOMUNIKASI: SPI (SERIAL
PERIPHERAL INTERFACE)
TERMINAL KOMUNIKASI: DIGITAL &
ANALOG
■ DIGITAL
– Data yang diterima pada terminal komunikasi digital ini hanya
dua buah, 0 dan 1.
– Dalam nilai tegangan, yaitu 0V & 5V.
■ ANALOG
– Data yang dterima merupakan nilai tegangan antara 0V – 5V.
– Data analog tersebut akan dikonversi ke digital sehingga menjadi
bilangan antara 0 – 1023 atau 10 bit data.
TERMINAL KOMUNIKASI: ONE WIRE
■ Cukup menggunakan satu buah pin untuk mengirimkan data digital.
■ Biasa digunakan untuk sesnor suhu, yang paling dikenal adalah sensor suhu dan
kelembapan DHT.
Sensor

■ Apa yang akan kita bahas: – Sensor Ultrasonic (SRF02)


– Sensor Magnet (Kompas) – Sensor Warna(Color)
– Sensor Air – Sensor Rotasi (Rotation Sensor)
– Sensor Udara – Sensor Reflektif Infrared
– Global Positioning System (GPS) – Sensor Moisture
– IMU dan Gyro – Sensor Api (Flame Sensor)
– Sensor Temperatur dan – Sensor LDR.
Kelembaban – Sensor BH1750
– Sensor Suara – RFID
– Sensor Hall
– Sensor Laser, Sensor
PIR(Passive Infra Red)
Sensor Magnet(Kompas)

■ Terdiri dari modul CMPS03


■ Dapat berinteraksi dengan magnet
bumi.
■ Kebutuhan tegangan 5V dan arus
15mA.
■ Menggunakan protokol komunikasi
I2C.
■ Posisi harus horizontal dan hidari
magnet untuk hasil pengukuran Hardware sensor CMPS03
yang lebih baik.
Sensor Air

■ Memanfaatkan konduktivitas
air untuk pengukuran
ketinggian air.
■ Semakin tinggi air, maka arus
yang mengalir disensor akan
semakin tinggi.
■ Bekerja pada tegangan 2V - Hardware sensor Liquid Level
5V.
Sensor Udara

■ Memiliki kode MQ.


■ Terdapat berbagai macam tipe
sesuai dengan kebutuhan
pendeteksiannya.
■ Ada yang digunakan untuk
mendeteksi gas methane.
■ Ada yang digunakan untuk
mendeteksi CO2.
■ Bekerja pada tegangan 2.5V – 5V
Sensor GPS

■ Sebuah sensor yang dapat


mendeteksi posisi perangkat.
■ Menggunakan terminal
komunikasi UART.
■ Membutuhkan 4 satelit untuk
menentukan posisi.
■ Menerima gelombang radio
sebesar 1.1 GHz hingga
1.5GHz.
IMU dan Gyro

■ Menghitung orientasi dari


perangkat.
■ Menggunakan Protokol
komunikasi UART.
■ Tegangan 3.3V.
■ Standar baud rate 57600 bps.
Sensor Temperatur dan Kelembaban

■ Mengukur kelembapan dan suhu di


ruangan sekitar.
■ Menggunakan terminal komunikasi
one wire.
■ Terdiri dari dua buah tipe, DHT11
dan DHT22.
■ Sensor yang bagus dan murah.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V – 5V.
Sensor Suara

■ Berguna untuk mendeteksi dan


mengukur intensitas suara.
■ Menggunakan pin digital dan
analog sebagai pin data
keluaran.
■ Tegangan operasi 3.3V – 5V.
■ Pengaturan sensitivitas pin
digital dapat dilakukan dengan
memutar potensiometer.
Sensor Hall

■ Berfungsi untuk medeteksi medan


magnet.
■ Ketika tidak terdeteksi medan
magnet, maka tegangan keluarannya
adalah setengah dari tegangan input.
■ Biasanya digunakan untuk mengukur
kecepatan motor, deteksi objek, dll.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V – 5V.
■ Menggunakan pin analog untuk
keluaran.
Sensor Laser

■ Memancarkan laser dengan


frekeunsi 180 KHz.
■ Diperkuat dengan transistor.
■ Sebagai pendeteksi penghalang.
■ Biasa digunakan pada robotik.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V – 5V.
■ Menggunakan pin digital sebagai
pin keluaran.
Sensor PIR(Passive Infra Red)

■ Sensor yang berguna untuk


mendeteksi Gerakan.
■ Ketika mendeteksi Gerakan akan
mengeluarkan HIGH, dan
sebaliknya.
■ Jarak efektif pembacaan adalah 5
meter.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V – 5V.
■ Menggunakan pin digital sebagai
keluaran.
Sensor Ultrasonic (SR04)

■ Menggunakan suara ultrasonic untuk


mendeteksi objek.
■ Suara ultrasonic tersebut tidak dapat
didengar manusia.
■ Frekuensinya mulai di atas 20KHz
hinga 20MHz.
■ Kecepatan rambat suara bergantung
dari medium.
■ Menggunakan one wire sebagai
komunikasi data.
■ Bekerja pada tegangan 5V.
Sensor Warna(Color)

■ Terdapat 4 buat LED untuk


mengeluarkan cahaya dan
memantulkan objek di depannya
dan dibaca oleh sensor
ditengahnya.
■ 3 buah warna utama yang dibaca
adalah merah, biru, dan hijau.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V – 5V.
■ Menggunakan terminal komunikasi
one wire.
Sensor Rotasi (Rotation Sensor)

■ Tidak sama dengan


potentiometer, sensor ini
mengeluarkan sinyal digital
berpola.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V
– 5V.
■ Memiliki tombol reset untuk
mengatur nilai Kembali ke 0.
Sensor Reflektif Infrared

■ Terdiri dari dua jenis modul,


LED inframerah dan receiver.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V
– 5V.
■ Gelombang inframerah yang
digunakan adalah 830nm –
950nm.
■ Biasa digunakan untuk
robotic, mobil pintar, dll.
Sensor Moisture

■ Mendeteksi kelembapan
pada tanah.
■ Terdapat transistor yang akan
menguatkan arus yang
mengalir di sensor.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V
– 5V.
■ Keluarannya berupa pin
analog.
Sensor Api (Flame Sensor)

■ Mendeteksi Api dengan


spektrum tertentu.
■ Module harus dapat
membedakan cahaya bukan
berasal dari api.
■ Terdapat komparator tegangan
LM 393 sehingga dapat diatur
sensitivitasnya.
■ Bekerja pada tegangan 3.3V –
5V.
Sensor LDR

■ Sensor yang berguna untuk


mendeteksi cahaya.
■ Jika terkena cahaya, maka
tegangan keluarannya akan
mendekati 5V, dan sebaliknya.
■ Memiliki hambatan 200 Kohm
Ketika gelap dan akan turun hingga
500 ohm, Ketika terkena cahaya
Sensor BH1750

■ Sama seperti LDR, sensor ini berguna


untuk mendeteksi cahaya.
■ Yang membedakan dari LDR adalah
sensor ini mengukur cahaya dalam
satuan lux.
■ Biasa digunakan dalam pengukuran
intensitas cahaya.
■ Bekerja dalam ranah 3.3V, tapi dapat
dipasangkan juga dengan tegangan
5V.
■ Menggunakan terminal komunikasi
I2C.
RFID

■ Sebuah perangkat yang menggunakan


frekuensi radio sebagai identitas.
■ Frekuensi radio tersebut mengandung
angka-angka unik.
■ Besaran data tersebut adalah 12 Byte.
■ Terdapat dua macam jenis, pasif dan
aktif.
■ Bekerja pada ranah 3.3V dan tidak
memiliki regulator tegangan.
■ Ranah frekuensi 120KHz – 150KHz dan
13.56 MHz.
Aktuator

■ Berguna sebagai penggerak suatu object.


■ Mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
■ Terdapat 3 jenis yang akan kita bahas kali ini:
– Motor DC
– Motor Servo
– Motor stepper
Aktuator: Motor DC

■ Sebagai penggerak yang umum


digunakan dalam rangkaian
arduino.
■ Mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik.
■ Biasa digunakan dalam penggerak
roda robot.
■ Dapat diatur arah putarannya
dengan membolak-balik arusnya.
■ Menggunakan PWM untuk
mengatur kecepatan putarnya.
Aktuator: Motor Servo

■ Sama seperti motor DC, motor


servo juga merubah energi listrik
menjadi energi mekanik.
■ Namun, pada motor servo, kita bisa
mengatur sudut pergerakannya.
■ Pada umumnya, rotasi perputaran
motor servo hanya 0° hingga 180°.
■ Motor servo menggunakan pin
PWM untuk mengatur
perputarannya.
Aktuator: Motor stepper

■ Sama seperti motor-motor


sebelumnya, merubah energi listrik
menjadi energi mekanik.
■ Sama seperti motor servo, memutar
motor pada sudut tertentu.
■ Hanya saja pada motor stepper,
pergerakannya melalui step-step.
■ Membutuhkan motor driver untuk
pengaturan perputaran stepnya.

Anda mungkin juga menyukai