Anda di halaman 1dari 1

Tema : Kasih sayang

Hai perkenalkan, namaku Yuni. Terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Ketika ada kebutuhan
yang ingin dipenuhi, selalu saja ada rezeki yang menghampiri. Namun, tidak lepas dari itu. Hidup
yang serba ada di saat sekarang adalah hidup yang penuh kekurangan di masa lalu. Karena, selalu
ada proses disetiap perjalanan hidup. Alur kehidupan yang penuh dengan lika-liku, manis pahitnya
perjuangannya. Dan hal itulah yang membuat aku dan keluarga tak pernah lupa untuk terus
bersyukur.

Namun, siapa yang paling berperan penting dalam kondisi keluargaku saat ini? Tentu saja bukan aku.
Ayahku sebagai kepala keluarga yang memang sudah tanggung jawabnya untuk membiayai
kebutuhan keluarga. Selain itu, adalah saudaraku. Ya, dia sekarang sudah mapan. Sudah mampu
membantu keuangan keluarga. Sudah banyak kebutuhan dan keinginan keluarga yang terpenuhi dari
hasil jerih payahnya sendiri. Ayah dan ibuku sangat bangga. Begitu pun denganku. Namun,
terkadang ada saja rasa sedih. Aku bangga melihat saudara ku yang sudah berhasil membuat orang
tua Bangga. Sedangkan aku? Aku masih terus saja bertanya-tanya kepada diriku. Kenapa aku belum
seperti saudaraku? Kenapa aku masih seperti ini? Masih menjadi beban keluarga, belum bisa mandiri
dan membantu orang tua. Apakah kasih sayang orang tuaku akan berbeda terhadap anak-anaknya?.
Tanyaku.

Ketika aku sekarang masih terus berproses, aku sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang
terdekatku. Salah satunya adalah dari keluarga ku sendiri. Ayah dan ibuku. Tapi, kenapa aku masih
merasa ada perbedaan antara aku dan saudaraku. Sebuah perbandingan. Aku sangat benci itu, aku
tidak ingin dibanding-bandingkan dengan siapapun. Aku adalah aku. Bukan orang lain.

Apakah perbandingan itu tercipta antara aku dan saudara ku hanya karena tolak ukur kepintaran,
kesuksesan, lingkungan? Ahh, aku benci itu. Ya, hidup saudara ku adalah hidup yang juga aku
impikan. Hidup yang penuh dengan kasih sayang keluarga, orang tua, Sahabat, teman-teman. Dan
aku tidak mendapatkan itu.

Orang tua mana yang tidak sayang kepada anaknya? Jawab ku pun berbeda dari apa yang aku
rasakan. Orang tua pasti sangat sayang kepada setiap anaknya. Tapi, aku merasa ada perbedaan
tingkat kasih sayang dari orang tuaku. Bukankah itu jelas dari omongan orang tuaku yang ketika
membicarakan anaknya, yang selalu dibanggakan didepan orang-orang dalah saudaraku. Seakan-
akan aku tak dianggap ada.

Anda mungkin juga menyukai