Anda di halaman 1dari 5

Tren “Janda Bolong” di Kala Pandemi Covid-19

S
ejak pandemi CoronaVirus Disease 2019 (Covid-19) melanda
Sumber Rumah123.com

dan diberlakukannya
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diawali di
Provinsi DKI Jakarta mulai  tanggal 10 April 2020 dan  kemudian
dilakukan serentak di berbagai daerah di seluruh Indonesia, Berbagai
aturan mulai dibuat oleh Pemerintah mulai work from home hingga
ajakan #dirumahsaja yang ramai diperbincangan diberbagai sosial
media.
Banyak masyarakat yang mulai mencoba berbagai kegiatan baru
hingga sempat menjadi tren. Mulai dari bersepeda, jogging,
badminton, hingga saat ini yang sedang tren dikalangan masyarakat
yaitu memelihara tanaman hias. Hal itu terlihat dari naiknya jumlah
penjualan tanaman hias di berbagai daerah. Padahal tahun 2016 lalu,
tanaman hias sempat mengalami penurunan peminat. Susi Susanti,
salah satu penjual tanaman hias di Pasar Tenguyun, Tarakan mengaku
pembeli sangat sepi. Kalaupun ada, hanya satu atau dua orang saja
yang datang membeli tanaman hiasnya. (RakyatKaltara, 2016). Namun
tahun 2019 hingga saat ini penjualan tanaman hias meningkat
signifikan dikalangan masyarakat. Tika Nilawati, salah satu penjual
tanaman hias di Palembang mengungkapkan, hobi yang ia geluti
sekitar hampir 6 tahun itu, kini bisa meraih omzet hingga puluhan
juta. “Semenjak pandemi penjualan tanaman hias meningkat hingga
200 persen dari biasanya. Menurutnya omzet perbulan rata-rata
hampir Rp50-60 juta,” (Palembang, Palpos.Id, 2020 )
Salah satu tanaman hias yang sedang tren saat ini yaitu
Monstera namun dikenal di masyarakat dengan sebutan “Janda
Bolong”. Tanaman janda bolong
atau Monstera adansonii tengah
menjadi incaran masyarakat.
Tanaman ini dapat dibandrol
dengan harga Rp 95 juta hingga Rp
100 juta. Janda bolong disebut
memiliki pesona tersendiri
dibandingkan tanaman hias lainnya.
Bagaimana sejarah Janda Bolong itu sendiri ?
Peneliti Muda Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi dari Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Ina Erlinawati menjelaskan,
tanaman janda bolong bukan tanaman asli dari Indonesia. Ia
menjelaskan, tanaman dari famili Araceae ini awalnya tersebar luas di
sebagian besar Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Sumber : CNNIndonesia.com
Selain di negara-negara Amerika Selatan dan Amerika Tengah,
janda bolong juga dapat ditemukan di Hindia Barat di pulau-pulau
seperti, Antigua, Grenada, Saba, St Kitts, Guadeloupe, Maire Galante,
Dominika, Martinik, St Lucia, St Vincent, Tobago, dan Trinidad.

Selain bernilai estetika, tanaman janda bolong ini juga memiliki


manfaat lainnya loh, yaitu memperbaiki kualitas udara. Tanaman ini
dapat menyerap berbagai zat beracun dari udara sekitar, seperti
benzene, formaldehida, trichloroethylene, xylene dan ammonia
penyebab risiko stroke, kanker, hingga gangguan pernapasan. Selain
itu, menurut laman prevention.com, aktivitas menanam dan merawat
tanaman secara rutin ternyata mampu membantu meningkatkan
suasana hati, meringankan stres, dan lebih fokus pada kehidupan saat
ini.
Bagaimana Perawatan Janda Bolong ?
Ada beberapa tips untuk merawat tanaman hias janda bolong kalian
loh, berikut beberapa tipsnya :
1. Gunakan Tanah Poros
Pilih media tanam (metan) poros atau
yang tidak padat. Fungsi media tanam ini
mempermudah akar Janda Bolong untuk
tumbuh dan dapat mensuplai kadar
2. Taruh Janda Bolong di
oksigen dalam akar. Racikan metan
poros yang Tempat Teduh Wuri adalah
diterapkan
memakai andam, pakis cacah
Sinar matahari oven,serta tanah
yang panas
sekam bakar, pasir malang, cocopet
Sumber : google.com yang kering membuat tanaman layu.
Daun-daun Janda Bolong pun bisa
menjadi layu, menguning, dan
kemudian berguguran. Itulah
sebabnya salah satu cara merawat
Janda Bolong yaitu dengan diletakkan
di area yang tidak terkena sinar
3. Beri Tempat untuk
Sumber : google.com

Merambat
Kamu dapat memakai turus atau ditempel
tembok atau pohon. Tanaman monstera
terutama Janda Bolong ini di dalam habitat
aslinya justru merupakan tumbuhan pemanjat inangnya.
Dengan kata lain, tanaman ini memiliki sifat hemifit atau sebagian
epifit, yaitu menumpang hidup dulu kepada inangnya. Setelah itu,
Janda Bolong akan menumbuhkan akar gantung, dimana apabila akar
gantungnya berhasil mencapai tanah, maka ia akan mengambil nutrisi
dari tanah tersebut.

Sumber : google.com
4. Siram Janda Bolong Sehari Dua Kali
Kamu tidak perlu menyiram tanaman Janda Bolong. Mengapa
demikian? Menurutnya, hujan itu adalah serum alami dan banyak
nutrisi yang ada dalam kandungan air hujan yang dibutuhkan
tanaman.

Anda mungkin juga menyukai